Chapter 6 - Part 6

*****

Rafa dan Keluarga seperti diakhir pekan sebelumnya, mereka akan berkumpul diruang tengah sambil menikmati quality time yang mereka miliki. Mereka sadar dari awal jika mereka tidak akan memiliki banyak waktu luang untuk sekedar berkumpul bersama sewaktu-waktu. Terlebih dengan pekerjaan dari Rafa seorang dokter yang mungkin untuk sekarang kadar kesibukkannya tidak sepadat dahulu, namun tetap saja dia masih sibuk dirumah sakit. Sedangkan Deandra, dia malah diberi tanggung jawab untuk mengelola anak perusahaan dari ayah mertuanya yang ada di Jakarta yang membuatnya juga mau tidak mau membuatnya lebih banyak menghabiskan waktu diluar daripada dirumah.

"Kal-El.. tiramisunya gue makan ya??"

Dan hari ini, orang yang terlihat paling bahagia dirumah mereka dengan senyum cerianya jatuh kepada Keanu. Mungkin bukan hanya hari ini saja, Keanu terlihat lebih banyak mesam-mesem sendiri semenjak dia mengenal sosok ARSENA BELLATRIX. Setidaknya itulah jawaban dari Keenan saat ditanyai oleh orangtuanya yang kepo dengan sikap Keanu sekarang.

Keanu memang terlihat cerewet dengan semua tingkah yang menyebalkan namun mudah membuat kangen setiap orang yang sudah dekat dengannya, jika dia tidak ada disekitar mereka.

"Yang lagi kasmaran sampe giginya kering.."

Sindir Aya yang masih sibuk bermain dengan Xbox bersama Kal-El. Sedangkan si pemilik tiramisunya tidak berusaha untuk menjawab pertanyaan yang diberikan untuknya. Toh yang tanya barusan keliatan tidak butuh jawabannya juga, karena dia sudah melahap tiramisu miliknya.

"Harusnya bersyukur dong, karena ternyata dia itu masih straight.."

Balas Keenan sambil meraih sendok yang ada ditangan Keanu dan giliran dirinya yang melahap tiramisu yang masih separo.

"Seenggaknya gue cari yang high quality.. Bukan yang menye-menye kaya cewek plastik lo.."

Keenan tidak mengacuhkan apa yang diucapkan oleh seseorang yang pernah berbagi ruang yang sama dengannya. Dia sudah sangat mengenal Keanu, bahkan jauh lebih mengenalnya ketimbang diri Keanu sendiri. Dan alasan mengapa Keanu seolah membenci Stella yang disebut cewek plastik, Keenan pun tahu akan hal itu.

"Iya.. Iya.. Percaya aja deh sama yang lagi pubertas.."

Celetuk Rafa yang membuat mereka semua yang berkumpul tertawa, termasuk Keanu yang menjadi bahan utama sindiran mereka.

"Jadi udah ngakuin nih, kalau anak bandelnya Mama lagi falling in love??"

Keanu hanya mengendikkan bahunya saja dan kembali menikmati tiramisunya yang ternyata tinggal sesuap lagi. Keenan hanya nyengir saja saat Keanu sudah menatapnya sebal, karena hampir menghabiskan tiramisu miliknya. Dan mereka sekeluarga menikmati suasana yang tercipta saat itu.

****

Keanu kini mencak-mencak sendiri ketika dirinya yang iseng ditambah dengan rasa ingin tahu yang tinggi berubah menjadi stalker-nya Sena. Dia menjadi kesal sendiri ketika melihat sebuah postingan foto di Instagram milik Sena, saat Sena berpose manis bersama seorang cowok yang dia kenal dengan nama Ilham sesuai nama akun yang ditandai disana.

*liat mulmed diatas ya..

Keanu jadi menebak-nebak, jika cowok itu adalah pacarnya Sena. Tapi kenapa Sena tidak pernah menceritakan hal tersebut kepadanya. Namun detik itu juga, dia tersadar jika dirinya bukan siapa-siapanya Sena dimana Sena tidak memiliki kewajiban untuk menceritakan apapun yang berkaitan dengan hidupnya. Jadi nasib cinta pertamanya bertepuk sebelah tangan dan cewek yang beruntung mendapatkan cintanya adalah seorang Sena.

Keanu memilih untuk duduk bersandar di tempat tidurnya. Dia kembali mengacak-acak rambutnya, kesal dengan dirinya sendiri. Seharusnya dia tahu jika Sena itu pastinya memiliki pacar, jadi dirinya sudah membentengi hatinya agar tidak jatuh cinta. Sena mungkin ngga secantik cewek plastiknya Keenan, tapi Sena itu kan manis dengan tingkahnya yang menurutnya sangat imut. Berbanding terbalik dengan apa yang pernah didengarnya tentang Sena.

"Bego banget sih gue.."

TOK TOK TOK...

Ketukan pintu tadi mungkin hanya sekedar basa-basi, karena si pelakunya sudah masuk saja tanpa memastikan izin dari sang pemilik kamar.

"What's wrong with you, Key??"

"Nope.."

"You look like shit.. Don't to lying to me.."

Keenan memang benar. Tidak ada gunanya Keanu berbohong kepada seseorang yang ada dihadapannya sekarang. Keanu memang mengakui jika kemungkinan dia bisa berbohong dihadapan Papa bahkan Mamanya sekalipun, tapi tidak dihadapan Keenan. Cowok yang satu ini, sudah terlalu hafal dengan segala sifatnya.

"Sena punya pacar ya??"

Keenan hanya menggaruk keningnya yang tidak gatal sembari melihat kembali bagaimana ekspresi dari Keanu sekarang yang sudah menunggu jawaban darinya. Satu helaan nafas dihembuskannya dan dia akhirnya memilih untuk menjawab pertanyaan untuknya.

"Gue sih juga ngga tau pasti dengan hal itu, tapi setahu gue.. Dia emang punya pacar.. lo tau kan Ilham anak SMA Pancasila??"

"Siapa dia??"

Ternyata Keenan memberikan pertanyaan yang salah untuk Keanu. Dia lupa jika, Keanu itu tidak akan dengan baik hati memenuhi memori otaknya untuk mengingat orang-orang disekitarnya.

"Ilham.. dia siswa SMA Pancasila yang selalu dapet juara umum disekolah.. Ya sekalipun pas lomba Fisika kemarin, dia kalah dari gue.."

Keanu mencebikkan bibirnya mendengar penuturan dari informannya kini. Keenan memberikan informasi tersebut sambil menyelipkan nada kesombongannya akan keberhasilannya.

"Kenapa lo ngga pernah cerita kalau Sena ternyata udah punya pacar??"

"lo sendiri ngga pernah tanya soal Sena, ngapain gue repot-repot nyeritain dia ke lo??"

"Mereka masih pacaran sampe sekarang??"

"Kan gue udah bilang, kalau gue ngga tau pastinya gimana.. Kalaupun iya mereka udah putus, paling bentar lagi mereka juga balikan.. Menurut rumor yang beredar hubungan mereka itu putus nyambung.."

"Kaya lo dong yang sukanya putus nyambung sama cewek plastik.."

Keenan segera menoyor kepala adik kembarannya itu. Dia sudah berbaik hati memberikan informasi yang ditanyakan oleh Keanu tentang Sena. Tapi bukannya terimakasih yang didapatkannya, justru sebuah sindiran telak yang didapatnya.

"You really falling in love with her, Key??"

"Maybe yes.. Maybe no.. I'm not sure.."

Keenan tersenyum mendengar Keanu yang sedikit serius dalam pembicaraan mereka sekarang. Keanu yang dikenalnya itu akan lebih memilih untuk jalur hidup sesederhana mungkin. Menjalaninya sesuai dengan idealisnya yang tinggi yang membuat sifat bebasnya itu kebablasan.

"Ya ngga sampe sholat isthikarah sih.. Cuma, jangan sampe simpulin semuanya sendiri.. Ini masih terlalu awal buat lo nyimpulinnya. Cari tahu tentang dia.. Ya kalau dia pantes buat lo perjuangin, ya perjuangin dia.. Kalau ngga, mending lo mundur daripada sakit sendiri.. It's gonna be alright, if you do everything is so simple as same as you doing now.. Dan ini berlaku untuk semua, ngga cuma Sena aja.."

"Thanks, bro.. You always to be good listener for me.."

"As possible as I can.."

Mereka berdua kembali menikmati langit gelap yang menghiasi atap kamar Keanu yang memiliki desain atapnya berupa jendela yang bisa dibukanya sewaktu-waktu. Keanu kembali memikirkan apa yang harus diperbuatnya sekarang setelah mengetahui salah satu fakta dari Sena. Rasanya dia ingin mundur saja dan membebaskan hatinya. Tapi rasanya terlalu awal juga jika dia dengan semudah itu menanggalkan cinta pertamanya begitu saja tanpa perjuangan yang berarti.

****

"Eh.. Itu bukannya Sena ya??"

Keanu yang diberitahu keberadaan Sena sekarang langsung mencari arah tangan dari Rizky yang menunjuk Sena. Dia pun tersenyum saat melihatnya dan menghampiri cewek yang sudah 2 minggu belakangan ini memenuhi isi otaknya.

"Hi, ojek pribadinya Keanu.."

Sapa Keanu yang memilih mengikuti kegiatan mata pelajaran olahraga kelas Sena hari ini, yaitu lari. Sena hanya menatap Keanu sebentar dan kembali berkonsentrasi dengan jalur larinya. Sebenarnya itu hanya kamuflasenya saja, agar teman-teman sekelasnya tidak menjadikannya sebagai bahan bully-an mereka.

"Dih.. Sombong.."

Keanu tidak pantang menyerah untuk menganggu Sena kali ini. Bahkan dia benar-benar mengikuti Sena sampai yang diikutinya itu berhenti dan duduk selonjoran ditepi lapangan.

"Beliin gue minum gih.."

Sena masih belum beranjak berdiri untuk melaksanakan perintah dari Keanu. Dia sendiri masih capek akibat lari keliling lapangan 5 kali.

"Ini salah satu permintaan gue yang harus lo turutin.."

"Rese banget sih jadi orang.."

Sungut Sena, walau akhirnya dia menuruti kemauan Keanu.

Keanu senyum saja melihat Sena menghentakkan kakinya menandakan dirinya begitu kesal. Sambil mengerucutkan bibirnya, Sena sudah kembali dan memberikan susu strawberry kepada Keanu.

Keanu mengerutkan keningnya saat menerimanya.

"Cuma susu segini aja?? Beli yang lain sana.. Nih uangnya.."

Protes Keanu sambil memberikan selembar uang 50an kepada Sena.

"Gue masih capek, Key.."

"Ngga mau tau.."

"lo minum dulu gih.. Kalau udah habis baru gue beliin.."

"Satu.."

Sena langsung menoleh ke arah Keanu yang malah menunjukkan senyum iblisnya. Sena memilih untuk duduk selonjoran sambil menikmati air mineralnya.

"Dua.."

Sena malah merapikan anak rambutnya yang keluar dari ikatan rambut.

"Tiii..."

"OK.. OK.. FIX.. Gue berangkat.."

Ucap Sena sambil meraih uang yang diulurkan Keanu kepadanya. Dia dengan setengah hati berjalan menuju kekantin dengan bibirnya yang tidak berhenti mengeluarkan sumpah serapahnya kepada Keanu. Dia tidak mengerti mengapa Keanu tidak seperti Keenan saja yang cool, baik hati, ngga kebanyakan tingkah dan yang pastinya ngga sebawel Keanu. Mungkin ada yang salah dengan gennya Keanu, sehingga mempengaruhi otaknya untuk bertindak yang aneh-aneh.

Dikantin, Sena tampak celingukan untuk mencari minuman yang diminta oleh Keanu. Terlintas sebuah ide jahil di otaknya. Dia langsung mengambil minuman tersebut dan roti coklat setelah dirasanya dia juga lapar. Senyum iblis tersungging diwajahnya saat dia berbalik setelah mendapat uang kembaliannya.

Dengan senyum semangat dia melangkahkan kakinya menuju tempat mereka tadi.

"Nih.."

Ucap Sena sambil menyerahkan sebotol air mineral 1.5 liter ke pangkuan Keanu.

Keanu yang awalnya menatap air mineral tersebut langsung tersadar dan menyerahkannya kembali ke Sena.

"lo pikir gue sapi apa.."

Balas Keanu yang sudah merebut air mineral dan roti coklat dari tangan Sena yang duduk disebelahnya.

"Apaan sih, Key?? Balikin ngga??"

Keanu memilih diam saja tidak menghiraukan wajah protes dari Sena.

"Tadi di kasih susu, katanya kurang.. Gue beliin yang banyak lo protes.. Mau lo apaan sih??"

Sena ternyata kali ini benar-benar marah. Terpampang jelas dari wajahnya yang memerah menahan amarahnya, seperti yang dilihat Keanu sekarang.

Keanu ingin mengembalikan minuman yang sempat direbutnya tadi dari Sena, namun sudah habis di kerongkongannya dan bersisa botol kosong.

"Udah dong.. Jangan marah.. Nih roti coklatnya, gue balikin.."

Keanu mengembalikan roti coklat yang belum sempat dimakannya. Kenapa sekarang malah justru dirinya yang merasa bersalah telah mengerjai Sena. Padahal dia cuma ingin membuat Sena memperhatikannya saja, bukannya dicuekkin.

"Kesangkut dikerongkongan nih kalau cuma makan roti doang.."

Ucap Sena sambil meraih roti coklatnya yang diberikan Keanu.

Keanu segera meraih air mineral yang menjadi biang keladi dari kemarahan Sena. Dituangkannya air tersebut kedalam botol minum yang telah kosong tadi.

"Nih.. Kalau kaya gini kan, airnya keminum juga.."

Keanu sudah tersenyum lega saat Sena mau menerima botol minumnya tadi yang telah diisi ulang.

"Thanks.."

Keanu kembali tersenyum saat suara Sena sudah kembali seperti semula, tidak seperti saat Sena mulai marah barusan yang sukses membuatnya salah tingkah. Bukan karena takut, melainkan ngga lucu kan jika dia bertengkar dengan Sena gara-gara air.

Keenan yang entah kenapa ada ditengah lapangan sekarang, ikut nimbrung dengan teman-temannya Keanu yang sedang memperhatikan tingkah dari Keanu dan Sena yang imut bagi mereka.

"Kalian cari tahu gih info seputar Sena.. Apa dia masih pacaran sama Ilham atau ngga?? Trus kasih tau ke Key, kalau kalian udah dapet infonya.."

Ucap Keenan yang mendapat tatapan aneh dari Robbi, Rizky dan Diki. Dia tahu jika Keenan itu kembarannya Keanu, tapi sejak kapan mereka sedekat ini sampai Keenan menyuruh-nyuruh mereka tanpa rasa sungkan.

****