Chapter 5 - Part 5

*****

"Ciiieeee..."

Seru teman sekelas Sena saat dia baru saja melangkahkan kakinya masuk ke kelas. Sena hanya mendengus kesal berusaha tidak mengacuhkan urakan dari teman-temannya, termasuk Fita yang sekarang malah cekikikan di sampingnya.

"Pagi-pagi udah pacaran aja lo.."

"Siapa juga yang pacaran..."

Tolak Sena dengan menggebu-gebu yang membuat Fita malah tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Sena sekarang yang mengerucutkan bibirnya lucu.

"Setelah gue liat-liat, lo itu cocok kog sama si Key daripada sama Ilham.."

"Apaan sih, dia itu kenangan yang udah gue buang.."

Sena kali ini menatap Fita yang menahan tawanya, pastinya karena tingkah dari Sena.

"Dan udah berhasil move on.. Selera lo emang high class banget.."

"Emang.. Gue aja juga high quality people.."

Balas Sena yang membuat Fita langsung mencebikkan bibirnya. Ngomong-ngomong soal Ilham, dia itu anak sekolah tetangga yang baru sebulan lalu putus sama Sena, karena ketahuan selingkuh. Ilham itu bukan cowok sembarangan, karena reputasinya sebagai siswa terpintar di SMA Pancasila sekaligus sebagai Playboy cap Kabel. Hubungan Sena dan Ilham bisa dikatakan kaya ala remaja zaman sekarang yang sering putus nyambung, tapi untuk sebulan yang lalu Sena benar-benar memilih untuk memutuskan Ilham daripada dia makan hati lihat kelakuan Ilham. Emang Ilham pikir Sena itu cinta mati sama dia. Jangan pernah harap, karena Sena hanya berpikir jika dirinya merasa lebih keren dengan statusnya sebagai pacarnya orang terpintar di SMA Pancasila. Itung-itungkan, dia kalau ada PR juga selalu dikerjain sama Ilham. Beda setelah dia putus sama Ilham, dia jadi bingung sendiri, kesana kemari cari jawaban untuk disalinnya. Dia emang ngga bodoh, tapi dia juga ngga terlalu pintar dan disaat ada PR atau tugas dia memilih untuk merampungkan nonton anime favoritnya.

****

"Ke kantin yuk.."

"lo aja deh ke kantin.. Trus gue nitip es jeruk.."

Jawab Sena sambil mengeluarkan kotak makan yang diberikan Keanu tadi pagi saat diparkiran. Mengingat hal itu, Sena sebenarnya malu sendiri karena sikapnya Keanu. Andai dia itu kaya cewek diluaran sana yang udah klepek-klepek sama yang pesona absurd dari seorang Keanu Aliendra, pasti dia akan meleleh saat itu juga mendapat perlakuan sederhana, seperti memberikannya bekal makan karena alasan Mamanya yang tahu jika dirinya belum sarapan, tapi setidaknya itu sebuah perlakuan yang manis nan langka. Jika dia tipe cewek baperan, pasti dia sudah jatuh cinta kepada Keanu saat itu juga.

"Tumben bawa bekal.."

"Tadi ngga sempet sarapan, kan sekarang jemput si anak tengil itu dulu.."

Ucap Sena menyembunyikan fakta jika bekal yang ada dimejanya sekarang adalah pemberian dari Keanu.

"Kayanya enah tuh sandwich-nya.."

"Makanya lo beli makanan dari kantin, trus bawa ke kelas aja.. Sekalian gue titip es jeruknya.."

"Tapi beneran dibagi ya?? Awas kalau habis duluan.."

"Iya.. Iya.. Bawel lo.."

Fita menyeringai puas dengan jawaban dari Sena. Dia pun akhirnya dengan senang hati keluar kekelas menuju kantin. Sedangkan Sena sudah mencicipi sepotong sandwich yang ternyata memang rasanya benar-benar meleleh dimulutnya. Sekarang dia tahu, kenapa masakan Keenan saat acara amal waktu itu begitu enak, karena masakan Mamanya juga seenak yang sekarang ada dimulutnya. Kalau kaya gini, rasanya dia mau dekat-dekat dengan Keanu agar bisa merasakan masakan lainnya yang dibuat oleh Mamanya Keanu.

Sena langsung memukul-mukul kepalanya saat dia tersadar dengan apa yang baru saja dipikirkannya yang ternyata sudah ada seseorang yang telah memperhatikan tingkahnya. Si Keanu senyum-senyum sendiri ketika tanpa dia sengaja, dia melewati kelasnya Sena dan melihat kelakuan Sena yang begitu menikmati makanan yang diberikannya tadi pagi.

****

Sudah seminggu ini, Sena menjadi tukang ojek pribadinya Keanu. Dia bersyukur, karena selama itu juga, Keanu belum meminta hal yang aneh-aneh, sekalipun bisa dikatakan Keanu itu teramat sangat bawel saat dia telat. Seperti saat Sena harus rapat mingguan dengan anggota OSIS lainnya dan dia lupa memberitahu Keanu, dia harus menerima segala omelan dari Keanu yang dia anggap sebagai angin lalu. Sebenarnya dia juga merasa bersalah dengan Keanu, tapi sekali-kali dia juga ingin mengerjai Keanu. Tidak hanya Keanu saja yang berhasil mempermainkannya.

"Beli bensin dulu ya, Key.."

Ucap Sena setengah berteriak karena sekarang mereka ada ditengah jalan yang berhasil menarik perhatian beberapa pengendara. Sena sih sudah masa bodoh dengan tatapan aneh yang diberikan kepadanya, sebenarnya bukan pada dirinya melainkan pada orang yang ada diboncengnya sekarang yang harga dirinya memiliki harga berapa, serasa tidak terusik dengan tatapan tersebut.

"Ya udah.. Isi aja.. Kalau mogok dijalan, paling lo juga yang repot.."

Sena langsung menatap horor Keanu lewat spion motornya dan Keanu tahu akan hal itu.

"Lah bener kan yang gue omongin.. Kalau motor lo mogok kan, gue tinggal naik bus atau tinggal booking ojek online.. Beda sama lo.. Masa lo mau ninggalin motor lo ditengah jalan??"

Lanjut Keanu setelah mereka sampai di Pom bensin.

Sedangkan Sena semakin sebal dengan Keanu. Dia pun segera memajukan motornya untuk diisi bensin. Tidak peduli dengan tatapan aneh yang diberikan oleh petugas pom bensinnya.

"Berapa, kak??"

"Penuh aja, Pak.."

Serobot Keanu sebelum Sena sempat menjawabnya. Dia pun juga sudah mengeluarkan dompetnya yang membuat Sena melongo saat itu juga. Baru beberapa detik yang lalu dia bersikap menyebalkan kepadanya, tapi sekarang dia bersikap sok membayari uang bensin untuk motornya.

"Dimulai dari angka nol ya, kak??"

Keanu hanya mengangguk saja sambil memperhatikan bensin yang terisi di motornya Sena.

Sena memilih untuk diam saja sampai mereka kembali di jalan. Karena otaknya sekarang malah berpikir yang aneh-aneh, membuat konsentrasinya pecah.

"Kalau bawa motor pake mata dong.."

Teriak salah satu pengendara motor yang hampir terserempet oleh motor yang dikendari Sena dan Keanu.

"Kalau bawa motor ya pake tangan dong.. Mata buat liat dong, OM.."

Sahut Sena tak mau kalah. Sekalipun otaknya lagi error entah kenapa, dia masih melihat jika Om yang akan diingat Sena sebagai musuh barunya di jalan, selain Ibu-ibu rempong.

Sebelum Sena melanjutkan umpatannya kepada orang tersebut, Keanu segera menepuk bahu Sena dan mengarahkannya ke pinggir jalan.

"Apaan?? Mau ngomel-ngomel juga??"

Sungut Sena seakan tahu apa yang akan dilakukan Keanu terhadapnya.

"Awalnya mau gitu.. Tapi berhubung otak lo lagi sengklek, mending gue yang nyetir sekarang.."

Sena malah menyatukan alisnya tidak percaya dengan yang dikatakan Keanu barusan.

"Ngga usah.. Ngga usah sok baik, kalau itu telat.."

"Mending telat, ketimbang gue ngga berusaha menyelamatkan nyawa gue karena cara nyetir motor lo kaya tadi.."

Keanu segera mengambil alih motor dengan menduduki bagian depan yang akhirnya membuat Sena menurut saja sebagai pilihan satu-satunya. Tidak mungkin kan dia berdebat dengan Keanu ditengah jalan seperti sekarang.

Sena sebenarnya was-was, karena dia belum pernah melihat Keanu mengendari motor. Tapi melihat bagaimana mereka sudah sampai didepan rumah Keanu dengan selamat, dia dapat mengehela nafa lega.

"Thanks buat tumpangannya hari ini.."

Sena hanya memangguk saja.

"Key, tunggu.."

Panggil Sena sambil mengeluarkan kotak makan yang sudah seminggu ini Keanu malah seperti sengaja memberikannya bekal makanan.

"Thanks for meals. Dan ini uang bensinnya??"

"Udah anggep aja gue pantungan buat uang bensinnya. Itu kan motor lo, gue nebeng.. Jadi gue cuma bisa kasih uang bensin, kalau motor lo rusak kan pasti lo yng keluarin biayanya.. Anggep aja untuk hari ini gue menjelma menjadi malaikat baik hati yang diturunkan Tuhan buat lo.. Gue yang kasih makan lo, bayar uang bensin.. terus nyetir sampai sini yang padahal sebenarnya itu tugas lo.. terus..."

"Just Stop.. OKAY, gue terimakasih buat kebaikkan lo hari ini.. Bye.."

Ucap Sena langsung melajukan motornya sebelum Keanu melanjutkan kata-katanya, menceritakan semua kebaikkannya hari ini.

Keanu hanya tersenyum saja melihat kelakuan Sena. Selama dia mengenal Sena, dia belum pernah kena marah yang menyeramkan dari cewek yang menjadi ojek pribadinya itu. Malah justru Sena terkesan imut saat dirinya kesal dengan kelakuan darinya.

****