Chapter 3 - Part 3

*****

Kali ini, Keanu masih melancarkan aksinya mendiamkan Keenan sejak pulang sekolah tadi. Insiden tadi pagi dimana dia ditinggal oleh Keenan yang berimbas dirinya harus telat masuk sekolah belum bisa direlakannya begitu saja. Bukan masalah hukumannya, tapi kali ini menurutnya Keenan sudah keterlaluan dengan membiarkannya berangkat naik bus dan memilih untuk menjemput pacar plastiknya itu.

Kenapa Keanu menyebut pacarnya Keenan yang bernama Stella itu sebagai 'Pacar Plastik'??

Alasannya simple, karena Keanu ngga suka Keenan pacaran sama Stella. Terlebih Keanu lebih menganggap Stella kaya tante-tante kurang belaian. Gimana ngga, Stella itu memang cantik, tapi sifat manjanya terhadap Keenan yang membuat Keanu ingin muntah saat itu juga. Terlebih dengan dandanannya yang menor sana-sini. Jujur, Stella memang cantik dan pertanyaannya kenapa dia memilih untuk menambalnya lagi. Kenapa ngga dandan natural kaya Sena.

Eh.. Barusan Keanu mikirin siapa??

SENA??

Keanu langsung bergidik sendiri sambil berjalan menuju dapur. Dia jadi berandai-andai, jika saja orangtuanya itu tidak memberlakukan aturan agar dirinya dan Keenan berangkat sekolah bersama, mungkin dirinya agak sedikit bebas. Tapi mengingat kelakuannya kemarin-kemarin, jelas saja orangtuanya tidak akan membiarkannya berangkat sendiri. Dibawah pengawasan Keenan saja, dia berhasil bolos berkali-kali, apalagi jika dia diberikan kebebasan seperti yang diinginkannya.

"Kak Key kenapa?? Sakit??"

Tanya Kal-El ikutan duduk disebelah Keanu.

Sedangkan Keanu sendiri masih sibuk mengusap ingus yang serasa air dihidungnya kini. Sekali lagi gara-gara Keenan, dia harus rela pulang kehujanan dan berakhir pilek seperti sekarang.

"Kak Key.. Jangan jorok-jorok kenapa sih.."

Protes Aya sambil menendang-nendang tisu yang berserakan bekas Keanu.

Keenan yang selalu bertugas sebagai juru masak saat Mamanya pergi keluar kota hanya mengerutkan keningnya dan mengacak rambutnya frustasi. Pasti bocah satu ini lagi ngambek dan tersangkanya adalah Keenan.

"Kalian makan dulu sana.. Gue mandi dulu.."

"Emang Kak Ken masak apaan??"

"Nasi goreng sama ada ayam goreng juga.."

Jawab Keenan sekenanya.

"Buatin gue yang anget-anget.."

Usul Keanu yang membuat Keenan menatapnya tidak percaya.

"Itu nasi goreng juga masih anget.. Masih panas, baru diangkat dari penggorengan.. Ngga usah aneh-aneh deh.. Mau terserah, ngga juga ngga papa.."

Kal-El dan Aya yang tahu jika pasti diantara kedua kakak kembarnya ini sedang melakukan aksi perang dingin ini hanya bisa terdiam saja. Mereka terlalu sering melihat keduanya seperti itu. Satu yang pasti mereka yakini, kalau antara Keenan dan Keanu itu ngga akan betah berlama-lama untuk mendiamkan satu sama lain. Paling lama, ya paling cuma sehari doang.

****

"Hari ini kita bawa mobil, jadi ngga usah naik bus.."

Ucap Keenan kepada Keanu yang masih sibuk mencuci piring bekas sarapannya tadi. Sudah menjadi kebiasaan setiap penghuni rumah untuk mencuci piring bekas makan mereka. Bukan karena tidak ada asisten rumah tangga, mereka punya Bu Lila yang masih setia menemani membantu keluarga mereka untuk mengurusi rumah ditambah dengan Pak Paijo sebagai tukang kebun sekaligus supir, jika Deandra atau Rafa tidak ada dirumah untuk mengantar-jemput Kal-El dan Aya ke sekolah.

"Ngga ngajak si Stella, kan??"

Keenan memutar bola matanya, mencoba bersabar menghadapi sikap Keanu.

"Iya.. Special buat hari ini.. Gue ngga jemput Stella. Hari ini, mobil khusus cuma ada lo dan gue sebagai supirnya.."

"Your destiny, men.."

Keanu langsung ngloyor pergi melewati Keenan begitu saja mengambil tasnya yang masih ada di meja makan.

Keenan hanya mengikuti Keanu saja, karena apa yang terjadi sekarang juga berawal dari dirinya. Intinya untuk kali ini, dia harus terima batunya.

"Kemarin lo kog bisa berangkat barengan sama Sena??"

Tanya Keenan yang memang dari kemarin sudah penasaran dengan hal yang satu ini. Tapi berhubung Keanu masih dalam mode ngambeknya, makanya dia memilih untuk menahan rasa ingin tahunya ini.

"Ngga sengaja.."

Jawab Keanu sekenanya sambil memainkan candy crush-nya.

"lo ngga ngerjain dia kan??"

Keanu langsung memasukkan ponselnya dan menatap Keenan dengan tatatpan sebal.

"Segitunya ya pikiran lo tentang gue??"

"Ya ngga gitu.. Cuma kasian aja kalau lo beneran buat dia telat masuk sekolah.."

"Kurang kerjaan banget gue.."

Keenan kembali menghela nafasnya. Mungkin kali ini dia agak keterlaluan karena menuduh Keanu yang tidak-tidak. Memang seharusnya dia tahu jika Keanu bukan tipe orang yang seperti itu. Dia memang sedikit bengal dengan pemikiran bebasnya, tapi dia tidak pernah memaksa orang lain untuk menjadi dirinya juga. Ya setidaknya itulah pengakuan dari Robbi, Rizky dan Diki, jika mereka bersikap seperti Keanu karena keinginan mereka sendiri.

Suasana hening mulai merayapi suasana mobil yang mereka kendarai. Keanu yang memilih menyibukkan diri melihat pemandangan dibalik jendela mobil. Sedangkan Keenan memilih untuk bungkam, karena seberapapun usahanya untuk mengajak Keanu berbicara seperti biasa saat mereka akur akan sulit untuk dilakukan sekarang ini.

Disaat Keanu keluar dari mobil, tanpa sengaja dia melihat sosok cewek yang seharian kemarin lewat dengan wajah cerah lengkap dengan senyuman mengendarai skuter matic-nya. Saat itu juga, Keanu teringat dengan apa yang diucapkan Sena kemarin kepadanya.

'Ok.. lo boleh minta apapun.. Terserah.. Tapi bukan yang...'

'Ahhh.. Pokoknya apapun.. Asalkan ngga aneh-aneh.. Intinya kita bakal bicarain ini nanti, setelah gue berhasil lolos dari Pak Krisna..'

Mengingat bagaimana ekspresi Sena kemarin ditambah dengan anak rambut yang sudah keluar dari tatanan rambutnya membuat Keanu terkikik sendirian dan pikirannya sudah muncul ide untuk meminta hal yang telah dijanjikan Sena terhadapnya.

****

"Arsena Bellatrix.."

"Ketua OSIS SMA Pelita Nusa.."

"Yang cantik nan imut.."

Sena yang masih sibuk menyalin PR matematika yang belum dia selesaikan kemarin, hanya mengerjabkan matanya bingung dengan 3 orang yang ada dihadapannya sekarang. Kalau dengan Robbi, dia kenal karena Robbi itu salah satu cowok most wanted di sekolahnya. Bahkan dia lebih tenar lagi diluar sekolah. Sedangkan yang lainnya, dia mengenalnya Rizky dan Diki sebagai salah satu murid yang sudah terkena blacklist olehnya. Ralat, Robbi juga masuk dalam blacklistnya juga. Dan intinya mereka bertiga itu temannya Keanu. Cowok yang seharian kemarin menjadi trending topic dalam hidupnya.

"lo bisa ikut kita?? Big Boss udah nungguin.."

Ucap Rizky mencoba menjelaskan maksud kedatangannya.

Big Boss??

Dia pikir, dia lagi main jadi Captain Yoo Shi Jin??

HELL NO..

Batin Sena sambil mengerucutkan bibirnya dengan lucu.

"Mending lo ikut kita sekarang, sebelum Key keburu marah-marah dikelas ini. lo ngga mau kan itu terjadi??"

Mendengar ancaman yang baru saja dikatakan Robbi kepadanya membuatnya menoleh ke arah teman-temannya yang ternyata sudah mengusir dirinya untuk ikut saja dengan 3 orang yang entah sudah sejak kapan masuk ke kelasnya.

"Tapi PR gue.. Gue belum selesai ngerjainnya.. Nanti aja ya habis pulang sekolah??"

Robbi pun langsung memberikan bolpoin yang ada ditangan Sena ke Fita beserta buku tugasnya.

"lo.. Kerjain PR nya.. Dia, kamu bawa dulu.."

Robbi pun langsung menyeret Sena yang masih melongo tidak percaya. Namun beberapa detik kemudian, Sena sudah bereaksi dengan memberikan umpatan-umpatan yang malah membuat Robbi, Rizky dan Diki malah tertawa. Dia tidak menyangka jika Sena bisa mengeluarkan umpatan tersebut. Segalak apapun Sena, itu hanya berlaku saat dia menjadi Ketua OSIS. Jika saat seperti ini, mereka kedudukannya sama saja dan mungkin saja jabatan Ketua OSIS itu tidak sepenuhnya memilliki efek kepada mereka.

Saat Sena sudah sampai diruang musik yang memang sudah menjadi bsecamp dari Keanu dan kawan-kawan, Sena langsung terdiam melihat Keanu duduk santai sambil memetik gitar dengan pelan.

"Perlu kita tinggal ngga???"

Tanya Diki sambil cekikikan melihat Sena yang tidak seperti dugaannya malah diam saja tanpa ada suara protes seperti dalam perjalanan menuju tempat mereka sekarang.

"Ngga usah.. Biar kalian jadi saksi perjanjian antara gue sama ketua OSIS kita.."

Ucap Keanu sambil meletakkan gitar yang ada ditangannya dan sekarang dia menatap Sena dengan tatapan geli.

"Well, gue harus mulai darimana ya?? lo masih inget kan sama kata-kata lo kemarin ke gue??"

Sena membelalakkan matanya tidak percaya. Dia kira Keanu sudah melupakan ucapannya kemarin dan menerima ucapan terimakasihnya tanpa embel apapun lagi setelah dia juga menyogoknya dengan sekotak susu rasa strawberry dan roti rasa coklat.

"Perlu gue ulang ngga kata-katanya?? Ya sekalipun gue ngga inget sepenuhnya, seenggaknya gue ngga bakal lupa dibagian intinya kog.."

Goda Keanu yang malah membuat ketiga temannya itu terkekeh. Mereka sudah tahu akan rencana Keanu dan mereka sudah tidak sabar untuk melihat ekspresi dari Sena selanjutnya.

"lo mau apaan dari gue?? Yang penting bukan yang aneh-aneh deh.."

Keanu dan lainnya sekarang ini benar-benar menahan tawanya. Ternyata selama ini mereka salah paham akan Sena sebagai Ketua OSIS yang galak, melainkan Sena dimata mereka sekarang adalah Ketua OSIS yang lucu dengan segala ekspresinya yang menggemaskan untuk saat ini.

"Uluh-uluh.. Dedek emesh.. Kita ngga senakal ya lo kira kog.."

Ucap Rizky mencoba menggoda Sena yang malah semakin berpikir yang tidak-tidak dengan apa yang diinginkan Keanu darinya. Dia menyesali bibirnya kemarin yang lancang mengatakan akan menuruti semua kemauan dari Keanu.

"Dia seangkatan sama kita, goblok.."

Diki menonyor kepala Rizky yang membuat sang empunya malah tertawa.

"Gue liat, lo tadi pagi berangkat naik motor.."

"Emang tiap hari kog gue berangkat sekolah naik motor.. Kebetulan aja kemarin motor gue lagi rusak, jadinya terpaksa naik bus.."

Jelas Sena yang membuat Keanu menganggukkan kepalanya.

"Nah dari itu.. Simple aja kog permintaan gue... Mulai besok pagi, lo harus antar-jemput gue dari rumah ke sekolah dan begitu juga sebaliknya.."

Sena langsung mengerjabkan matanya tidak percaya dengan permintaan dari Keanu. Sedangkan yang baru saja mengutarakan keinginannya sedang tersenyum jahat kepadanya. Akhrinya, dia benar-benar menemukan jati diri dari si Pangeran Troublemaker-nya SMA Pelita Nusa. Jadi sifat-sifat kemarin yang dia temukan dari Keanu itu, semuanya bullshit. Itu hanya penipuan sesaat kepadanya.

****