*****
"Wahh.. Gue ngga nyangka kalau ternyata ada pintu disebelah sini.."
Celetuk Sena saat melihat pintu yang ada dihadapannya sekarang. Dia langsung masuk dengan senang gembira masih tetap mengikuti Keanu sampai dirinya menabrak tubuh Keanu yang berhenti mendadak.
"Keanu Aliendra.."
Bentak Pak Krisna yang membuat Sena mengusap wajahnya seketika.
Mampus lo, Sena..
lo harus ngomong apaan coba sama Pak Krisna..
Udah tampangnya lebih nyeremin dari mak lampir lagi..
Sedangkan yang disebut namanya tadi justru masih santai-santai saja. Sekarang Sena baru menyadari jika cowok yang ada dihadapannya sekarang adalah si Pangeran Troublemaker-nya SMA Pelita Nusa, Keanu Aliendra. Kembaran dari wakil OSIS-nya.
"Dan kamu.. Arsena Bellatrix.."
Pak Krisna nampak tidak percaya dengan seseorang yang beringsut berjalan ke samping Keanu yang tidak lain adalah Sena.
Sena yang nama panjangnya disebut dengan pelan, hanya mengeluarkan cengirannya dan membentuk tanda 'Peace' dengan kedua jari tangannya.
"Ngapain kamu disini, Sena?? Mau jadi penyeludup untuk menghindari hukuman??"
Tanya Pak Krisna dengan nada yang sukses membuat Sena mengkeret.
"Dia tadi ngikutin saya, Pak.."
Celetuk Keanu dengan nada santai yang membuat Pak Krisna sukses menahan amarah yang jelas penyebabnya adalah 2 siswa yang ada dihadapannya sekarang.
Shit..
Si Keanu malah mau ember..
Tamat deh tamat riwayat gue..
"Iya.. Tadi dia ngejar-ngejar saya.. Dia ngira kalau rambut saya di cat.. Padahal kan bapak tau sendiri kalau warna rambut saya emang kaya gini aslinya. Bapak kemarin liat kan gimana warna rambut Papa saya??"
Sena langsung menoleh menatap Keanu yang malah memberikan cengiran kemenangan kepadanya. Dia sekarang tahu bagaimana sifat asli si dumber sekolah ini.
"Benar apa yang dikatakan Keanu barusan, Sena??"
Sena hanya mengangguk saja, karena tidak mungkin kan dia mengatakan yang sejujurnya disaat Keanu yang entah kesambet apa mau berbohong untuknya.
"Dan kamu, Keanu.. ini hari pertama kali kamu masuk semenjak kamu meliburkan diri dirumah.. Bisa-bisanya kamu telat.."
"Tadi kan saya sudah bilang, kalau si Ketua OSIS ini..."
Kata Keanu sambil menunjuk Sena yang masih disampingnya.
"Dia ngejar-ngejar saya. Andai dia ngga pake salah paham sama rambut saya.. Pasti saya ngga akan telat.."
Great..
Ternyata kebohongan yang dilakukan oleh Keanu itu untuk dirinya semata-mata untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Bagus, dia ahli banget buat orang seketika jatuh ke tempat asalnya saat dia berhasil buat orang itu melayang kelangit ketujuh.
"Kamu ngga usah ngeles sama saya.."
Pak Krisna masih berusaha mengelak pernyataan dari Keanu. Dia sudah terlalu kebal dengan semua kebohongan yang Keanu lakukan, termasuk saat ini.
"Ya terserah.. Pak Krisna boleh percaya atau ngga sama saya. Kalau Pak Krisna saja bisa percaya alasan dia telat masuk, kenapa saya ngga?? Padahal kan kita ada ditempat dan waktu yang sama.."
"Lagian ya, Pak.. Emang bapak ngga bosen apa kasih hukuman ke saya mulu.. Ini kan hari pertama saya masuk, jadi biar saya masuk terus nantinya.. Mending Pak Krisna bebasin saya hari ini.. Besok-besok terserah Pak Krisna lah mau hukum saya macem gimana.. Saya bakal ikhlas lahir batin.."
Jelas Keanu yang membuat Pak Krisna akhirnya menghela nafas saja. Memang apa yang dikatakan Keanu ada benarnya juga sih. Terlebih kemarin dialah yang memanggil orangtua Keanu untuk datang kesekolah membicarakan tentang kehadiran Keanu disekolah.
"Ok.. Kalau gitu kalian segera masuk.. Tapi dibarisan khusus bagi siswa yang telat dan pelanggaran lainnya..."
"Yah.. Sama aja dong, Pak.."
Gerutu Sena dan Keanu hanya menggaruk keningnya saja. Penjelasan panjang lebar dan kehadiran ketua OSIS disampingnya ternyata tidak berpengaruh besar untuknya.
"Ngga sama.. Hari ini guru piketnya Pak Yadi, jadi yang memberikan hukuman Pak Yadi bukan saya.."
Double Shit..
Sena tidak bisa membayangkan bagaimana hukuman dari Pak Yadi. Pasalnya Pak Yadi itu sekali memberikan hukuman itu tidak akan tanggung-tanggung. Mungkin dia harus bersiap-siap untuk keliling lapangan basket 10 putaran.
****
"Hufftttt..."
Sena langsung duduk ditempat duduknya yang terletak di pinggir jendela baris ketiga. Dia bahkan tidak sempat menaruh tasnya yang masih setia digendongnya. Dugaannya akan hukuman yang diberikan Pak Yadi memang benar. Dia dan anak-anak lainnya yang melakukan pelanggaran, termasuk Keanu harus berlari kelilling halaman sekolah 10 putaran. Dan sialnya luas halaman sekolahnya itu 3kali lipat dari luas lapangan basket yang dipikirkannya sebelumnya.
"lo ngapain pake telat??"
Tanya Fita sambil menyodorkan air mineral untuk Sena.
"lo kog tadi bisa barengan sama Keanu?? Jangan bilang lo salah sangka kalau dia itu Ken??"
Tanya Fita sekali lagi saat Sena masih menikmati air yang sukses membasahi kerongkongannya yang kering. Ngomong-ngomong soal Keanu, tadi dia belum sempat untuk terimakasih. Yah, sekalipun acara penyeludupan dirinya tadi gagal, tapi setidaknya dia tidak di cap sebagai Ketua OSIS pelanggar aturan dimata Pak Krisna.
"Ya ngga lah.. Gue tadi malah ngga sadar kalau gue berangkat bareng dia.."
"Hell.. Are you seriously??"
Sena mengangguk saja dan kembali menidurkan kepalanya kembali diatas meja yang sudah diberi tasnya sebagai bantalnya.
"Serius.. Hari ini serasa hari tersial gue sepanjang sejarah hidup gue selama 17 tahun ini. Bangun telat, motor rusak, telat kena hukuman Pak Yadi.. Sukses.."
"Jangan bilang lo lupa sama PR Fisika dari Bu Rara.."
"Emang ada PR??"
Sebelum Fita sempat menjawabnya, Bu Rara sudah masuk ke kelas mereka dengan senyum 3 jarinya. Sena menelungkupkan wajahnya seketika dimeja. Sudah bisa dipastikan jika dirinya harus berdiri di depan kelas selama jam Fisika berlangsung.
****
Seperti biasa, Keanu dan kawan-kawan berada di meja pojok sebelah kiri dari kantin sekolah. Bukan karena dia membolos saat jam pelajaran, tapi tadi guru piket hari ini mengatakan jika Miss Indah tidak masuk hari ini dan mereka mendapat tugas untuk mengerjakan soal yang ada di buku paket. Tapi mereka tidak akan repot-repot untuk mengerjakannya dan memilih untuk bersantai seperti yang mereka lakukan sekarang.
"Woi.. Key.. ngalamun aja lo??"
"Iya.. apa jangan-jangan lo ngalamun mikirin si Sena??"
Keanu, Robbi dan Diki langsung menatap Rizky yang malah menikmati Es Milo favoritnya.
"Apa?? Gue cuma nebak aja.. Kan tadi Key masuk ke lapangan upacara barengan sama Sena.. Ya mungkin aja Key terpesona kali sama Sena.."
Lanjut Rizky menjelaskan argumennya kepada teman-temannya dengan polos.
"Gue kog ngga tau ya, kalau kalian berangkat barengan.."
Ucap Diki menatap Keanu meminta penjelasan. Sedangkan Robbi juga ikut-ikutan menatap Keanu yang tengah meneguk Cola-nya.
"Tadi gue juga liat, kalau dia dihukum lagi di depan kelas pas jam pelajarannya Bu Rara.."
Sekarang Key menghela nafas saja. Kenapa dia malah disangkut-pautkan dengan Sena. Emang ada urusan apa dia dengan ketua OSIS itu.
"Dia lumayan cantik loh untuk ukuran cewek seangkatan kita.."
"Dia ngga cantik, bego.. Tapi imut.."
"Sama aja, anjing.."
"Ya bedalah.."
Robbi hanya menggelengkan kepalanya saja melihat kelakuan Rizky dan Diki yang lagi-lagi membahas hal yang tidak penting. Sedangkan Keanu sekarang matanya tengah menatap dengan serius kedepan. Robbi yang melihat hal tersebut, langsung mengikuti arah mata dari Keanu dan menemukan Sena sudah ada dihadapan mereka sekarang.
"Hi, Mbak OSIS imut..."
Goda Diki sambil mengedipkan matanya yang menggelikan bagi siapapun yang melihatnya sekarang.
"Wah.. Ada calon gebetan kesini.. Cari siapa neng?? Nyariin abang Rizky??"
Robbi langsung menggeplak kepala bagian belakang dari Rizky untuk menyadarkan temannya yang mulai gila.
"Uhmm.."
Sena bergumam sendiri sambil mengusap tengkuknya yang tidak gatal. Robbi yang melihat tingkah aneh dari Ketua OSIS mereka ini hanya mengerutkan keningnya. Setahu dirinya, Sena itu terkenal galak bagi para siswa SMA Pelita Nusa, tidak terkecuali dirinya yang pernah mendapat hukuman dari Sena.
"Thanks to you, Key.."
Ucap Sena kemudian sambil memberikan kantung plastik yang berisi sekotak susu rasa strawberry dan sebungkus roti rasa coklat ke Keanu yang masih diam dan hanya sekedar melihatnya tadi.
"For what??"
Sebelum Sena mendengar pertanyaan yang dikeluarkan oleh Keanu yang agak telat, dia malah sudah lari terbirit-birit meninggalkan kumpulan Keanu dan teman-temannya.
Sena merutuki aksinya sendiri yang malah memilih mengucapkan rasa terimakasihnya dihadapan umum kepada Key. Dia sekarang beraksi seperti para fans-nya Keanu selama ini.
Sedangkan Keanu..
Dia melihat kembali isi dari kantung plastik yang baru saja diterimanya. Dia mencari-cari sesuatu lainnya, siapa tahu cewek aneh itu meninggalkan suatu pesan atau apalah itu. Tapi ternyata memang hanya ada sekotak susu dan roti coklat.
Dasar cewek aneh..
****