Plak..Athena mendekatkan kedua telapak tangannya di pipi Juan, "hentikan okey. "
Malam itu ia tutup dengan kecupan singkat di dahi, setidaknya Juan tak akan mengingat kejadian ini. Dan baginya itu adalah salam perpisahan, akhir dari perasaan nya. Akan sangat merepotkan jika Athena terlarut dalam perasaan nya.
Sean membuka matanya perlahan ,mendapati dirinya berada di sofa.
"Lain kali aku tak akan peduli kau tidur dimana. " ujar Athena begitu melihat Sean terbangun, ia berjalan menuju dapur. Mengambil beberapa buah dan susu segar.
"Hooamm..jadi kau meninggalkan mobilku? " Sean mengambil beberapa anggur lalu memakannya.
"Kau bisa berikan untuk Kevin. "
Drrttt..ponsel Sean bergetar. Pesan masuk dari beberapa orang, begitu membukanya ia mengucek matanya memastikan penglihatan nya tidak salah.
"Kau berdonasi 5 milyar?! " pekiknya.
"Uangku tak akan berkurang hanya kurang 5milyar. " wanita ini terlihat sangat angkuh namun jika melihat angka donasi seperti ini apakah masih terlihat angkuh?
Sean yang mendengar hal itu tak bisa berbuat apa-apa, hanya pasrah.
"Kau di undang untuk datang ke perjamuan mereka. " ujar Sean masih fokus pada layar ponselnya.
"Bilang tak usah repot-repot, aku tak punya waktu luang. "
Mengenakan pakaian formal ia memasuki ruang CEO, ruangan yang akan menjadi miliknya. Kedatangannya yang resmi disambut hangat oleh karyawan lainnya. Penampilan nya tampak cantik alami, berjalan mengenakan high heels sekitar 5 cm.
"Selamat datang, Nona Athena. " sapa beberapa karyawan, membungkuk sopan menyambut kedatangannya.
Athena sudah di ajarkan untuk tidak terlalu merespon atau menggubris sapaan bawahannya. Wanita itu harus membangun dinding besar agar mereka tak meremehkan atau memiliki nyali terhadapnya. Image tak terbantahkan harus ia pertahankan.
Upacara peresmian akan dimulai, ia akan sah diangkat sebagai CEO Zilgasta Group. Saat menaiki podium, Athena membungkuk memberi hormat. Tak ada senyuman hanya wajah tanpa ekspresi, sorot mata yang begitu tajam hendak menerkam.
"Tidak ada yang ingin ku sampaikan, aku menunggu hasil kerja keras kalian kedepannya. Dan terimakasih pada tamu undangan, " singkat padat dan jelas.
Tepuk tangan begitu meriah, Athena di banjiri ucapan selamat. Dan lagi-lagi tak di gubris karena hal itu tak terlalu penting. Ia berada disini hanya formalitas yang membuktikan bahwa ini semua miliknya, tak ada niat untuk membuat perusahaan ini lebih maju karena ia lebih memperhatikan Camorra.
"Aku bekerja disini selama berapa jam? " Athena langsung duduk di atas sofa, begitu lelah menghadapi lautan manusia.
"Tak bekerjapun uang mu akan tetap mengalir. " jawab Sean. "Kau ingin teh hangat atau wine? "
"Teh hangat. "
Sean meletakkan teh hangat di hadapan Athena dan langsung di minum olehnya.
"Kau dan Juan sebelumnya tidak ada hubungan apapun bukan? " pertanyaan yang begitu random.
Uhukk.. Mendengar pertanyaan itu membuat Athena tersedak.
"Melihat reaksi mu sepertinya ada. "
"Kecelakaan, saat itu aku mabuk dan semua itu terjadi. " ujar Athena seraya meletakkan kembali cangkir teh ke atas meja.
''Wah, aku akan tebak pasti pesta sepuluh tahun lalu di kapal pesiar? " Athena mengangguk. "Dan pria itu meminta penjelasan karena tiba-tiba kau meninggalkan nya tanpa jejak? " Athena mengangguk lagi.