Mustahil, wangsa Pasyu tak menyelenggarakan pertemuan rahasia antar wangsa mereka sendiri.
❄️💫❄️
Shunka hal Aswa, mengundang seluruh raja Pasyu untuk hadir di kediamannya yang kokoh menjulang. Tak mudah mencapai istana Aswa yang berada lebih tinggi dari puncak gunung-gunung. Berada dalam balutan dinding-dinding gumpalan awan yang dingin dan beku, namun menyimpan cemerlang cahaya bintang gemintang dan rembulan. Pasyu Paksi yang memiliki kemampuan untuk terbang dan melawan arus angin yang kuat, dapat hadir memenuhi undangan. Khusus bagi Pasyu Mina yang menguasai lautan dan tak memiliki kemampuan terbang tinggi, Shunka hal Aswa memerintahkan anak buahnya untuk menyediakan kendaraan. Tak tanggung-tanggung, panglima Aswa langsung mengaturnya sesuai perintah Shunka.
"Gosha," Shunka memberikan kalimat langsung dan tegas. "Kirimkan anak buah terbaikmu yang dapat mengangkut , menerbangkan, menghadirkan dengan cepat raja Rohid hal Mina beserta panglimanya ke mari."
"Mereka tak akan sanggup lama berada di kerajaan Aswa," Gosha memberikan masukan dengan nada khawatir.
"Ya, aku tahu," Shunka mengiyakan.
"Mengapa pertemuan tidak diadakan di kerajan Pasyu Mina?" Gosha kembali memberikan saran. "Yang Mulia Shunka sanggup berada di kerajaan mereka. Kekuatan Aswa mampu menembus lautan dan udara."
Shunka tersenyum, menatap bijak panglimanya yang tangguh dan pemberani.
"Bukan tanpa maksud aku mengundang seluruh raja dan panglima Pasyu, Gosha!"
Gosha menaikkan alis dan menghembuskan udara dari kedua lubang hidungnya.
"Aku pun tak berniat menyombongkan diri dan memaksakan kehendak agar mereka hadir di kerajaan Aswa," jelas Shunka. "Tapi aku punya rencana sendiri."
Gosha mengangguk.
Tubuhnya yang kuat dan indah, diliputi jubah bulu coklat tua keemasan, berkilau-kilau tertimpa sinaran matahari. Hanya Shunka hal Aswa yang dapat menandingi ketampanan Gosha. Tak lama ia menghimpun pasukan tegap, berseragam lengkap dengan pelindung-pelindung logam di kepala. Di persendian, dan telapak kaki. Sayap-sayap menguncup di sisi tubuh, mengepak sesaat untuk melihat kemampuan terbang jauh, lalu kembali menguncup sebagai tanda hormat menghadap raja Shunka sebelum keberangkatan.
❄️💫❄️
Dua kelompok pasukan berhimpun di depan lapangan kerajaan.
Area luas dengan hamparan bongkahan-bongkahan lembut salju keperakan. Pepohonan raksasa berjajar di tepian lapangan, menaungi sekaligus menjadi pilar-pilar gerbang yang dipenuhi ukiran kristal. Dedaunan, dahan dan ranting menjulur panjang membentuk lengkungan-lengkungan berpola sangat rumit dan artistik.
"Yang Mulia Shunka," Gosha membungkuk hormat, "sembilan puluh sembilan pasukan Aswa bersiap menjemput paduka Rohid hal Mina."
"Bagus," Shunka mengangguk. "Kirimkan jumlah yang sama untuk menjemput Ame hal Paksi. Meski sahabatku raja Ame dapat berangkat sendiri dengan pasukannya, aku berkenan menghormati beliau dengan pasukan terbaikmu, Gosha."
Gosha tersenyum simpul, tampak berpikir.
"Ada yang ingin kau sampaikan?" Shunka menanti Gosha berpendapat.
"Tidak, Yang Mulia."
"Katakan, Gosha!"
"Sungguh, tidak ada yang ingin hamba sampaikan," Gosha bersiteguh, walau ia sendiri pun ragu dengan keyakinannya.
Shunka menatap Gosha tajam.
"Aku tahu apa yang kau pikirkan," Shunka menebak.
Gosha membungkuk dalam, merasa bersalah dengan kelebatan-kelebatan di kepala.
"Kau dan pasukanmu akan menjemput raja Rohid hal Mina dan raja Ame hal Paksi," Shunka menggarisbawahi perintahnya. "Pasti kau bertanya-tanya, bagaimana dengan raja Tala hal Vasuki. Bukankah begitu?"
Gosha membuka mulutnya sesaat, tertangkap basah menyimpan keraguan. Ia malu hingga menyembunyikan wajah dalam-dalam.
"Kau orang terbaikku, Gosha. Kau menjemput raja Rohid dan raja Ame. Tapi akan ada utusan lain untuk kerajaan Ananta Vasuki."
Gosha menahan napas. Sangat jarang raja mereka menyebut kerajaan lain dengan sebutan lengkap. Perintah kali ini tentu bukan hal remeh temeh yang pantas ditangguhkan, apalagi diabaikan.
"Aku tak merendahkanmu ketika tak memerintahkanmu untuk menjemput tamu ketiga kita. Kali ini, aku menyiapkan utusan lain untuk mendatangi raja Tala hal Vasuki, wangsa Pasyu dari kerajaan Ananta Vasuki," Shunka mengakhiri perbincangan.
❄️💫❄️