Chereads / Kelembutan yang Asing / Chapter 1 - ##Bab 1 Berselingkuh

Kelembutan yang Asing

leading_bird
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 69.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - ##Bab 1 Berselingkuh

Aku dan Candra Kurniawan adalah pasangan suami istri. Saat aku berusia 19 tahun sebelum lulus dari universitas, aku sudah menjadi istrinya. Sudah empat tahun kami bersama. Selama bertahun-tahun, dia sangat mencintaiku. Aku pikir siapa pun akan selingkuh, terkecuali Candra. Semua orang akan bercerai, Candra dan aku tidak akan pernah bercerai. Sampai hari itu, seseorang mengirimku MMS aneh yang membuat hidupku seakan terjatuh ke neraka.

Hari itu, Candra menemani klien dan belum kembali meski sudah larut. Aku sedang menonton drama

percintaan di ruang tamu sendirian. Ponsel di sofa tiba-tiba bergetar, lalu aku melihat sebuah foto muncul di layar ponsel.

Dalam foto itu, terlihat sepasang lelaki dan wanita yang mengelilingi seorang gadis kecil berusia dua atau tiga tahun. Gadis kecil itu mengenakan mahkota ulang tahun di kepalanya dan tersenyum manis. Lelaki di sebelahnya hendak membantunya meniup lilin di kue ulang tahun. Mataku tertuju pada lelaki itu, bukankah itu Candra? Aku cepat-cepat melirik wanita di foto itu lagi, kali ini aku sedikit sulit bernapas, bukankah wanita itu ...

Aku teringat kejadian bertahun-tahun lalu. Saat itu, Candra dan aku baru saja menikah. Saat aku pergi ke apartemennya untuk mengemasi barang-barang, aku melihat sebuah dompet di atas meja ranjangnya. Dompet itu penuh dengan debu, terlihat jelas dompet itu sudah lama tidak disentuh. Aku merasa penasaran lalu membuka dompet tersebut, mataku langsung tertuju pada foto yang tersimpan di tengah dompet tersebut.

Wanita di foto itu berambut keriting, berpakaian gaya asing, modis dan cantik. Siapa wanita itu?

Tepat ketika Candra datang, aku melemparkan dompet itu kepadanya dengan curiga.

Candra adalah seorang mahasiswa cerdas lulusan dari Universitas A yang merupakan universitas terkemuka di negeri ini. Candra adalah orang yang terkenal selama masa kuliahnya, dia mulai berbisnis di tahun kedua. Saat lulus dari perguruan tinggi, siswa lain putus asa mencari pekerjaan, tapi dia sudah memiliki banyak uang, bagaimana mungkin lelaki seperti itu tidak memiliki pasangan sebelumnya? Aku tidak percaya sedikit pun dengan hal itu.

Aku diam-diam memperhatikan ekspresi Candra dengan perasaan cemburu, foto yang dimasukkan ke dompet, wanita itu pasti merupakan wanita yang sangat berharga untuk Candra. Apakah dia cinta pertamanya?

Namun aku hanya melihat Candra mengernyit lalu membuat foto dan dompet itu ke tempat sampah, "Barang yang sudah bertahun-tahun lalu, seharusnya sudah dibuang sejak lama."

Dia berkata dengan acuh tak acuh, lalu berbalik untuk mengemasi barang-barang lainnya.

Melihat reaksinya yang acuh tak acuh itu, aku merasa lega. Mungkin wanita itu hanyalah wanita yang tidak penting baginya, keduanya mungkin sudah lama tidak berhubungan. Sekarang aku adalah wanita yang dicintai Candra. Setelah menikah, dia juga sangat setia pada pernikahan kami. Untuk apa aku memikirkan masa lalunya?

Meskipun aku tidak ingin memikirkannya, aku tetapi merasa penasaran. Saat Candra tidak berada di tempat, aku bertanya pada salah satu teman Candra, Gabriel Halim yang berusia satu tahun lebih muda dariku. Dia adalah salah satu teman Candra yang cocok denganku.

Gabriel mengatakan ketika Candra kuliah, dia memiliki seorang pacar, mereka pacaran sampai lulus kuliah. Akan tetapi, wanita itu sangat egois, dia bukan hanya tidak memikirkan perasaan Candra, bahkan dia sering berpura-pura sakit untuk menguji Candra. meskipun Candra memohon, dia tetap menggugurkan janin berusia lima bulan.

Janin yang berusia lima bulan sudah bisa bergerak. Saat Gabriel bercerita, terlihat kilatan penyesalan yang mendalam di matanya, bahkan orang lain saja merasa sedih, apalagi Candra yang merupakan ayah dari anak itu, Candra patah hati dan akhirnya mereka berdua putus.

Aku menghela napas dalam diam, aku merasa kasihan pada Candra. Untungnya, wanita itu hanya masa lalu Candra dan aku yang bersama Candra di masa depan. Memikirkan hal ini, hatiku menjadi ceria.

Namun apa yang aku pikir terlalu sederhana, bagaimana mungkin Candra bisa dengan murah melupakan wanita yang fotonya diletakkan di dalam dompet?

Saat aku memikirkan hal itu, nomor yang sama kembali mengirimkanku pesan, 'Yuwita Kusuma, ini adalah anakku dan Candra. Di reuni kelas tahun itu, Candra memelukku dan berkata jika dia tidak pernah melupakanku. Menikahimu hanya karena kebutuhan fisik, dia berharap bahwa aku bisa kembali padanya. Hari itu, kami berhubungan hingga langit menjadi gelap, anak ini tercipta di hari itu. Orang tua dan teman masa kecilnya mengetahui masalah kami. Setiap bulan Candra akan datang ke sini untuk mengunjungi kami. Omong-omong, dia juga akan datang besok. Kami akan membahas tentang pernikahan. Bagaimanapun juga, Julia sudah beranjak besar, sudah waktunya untuk memberikan sebuah keluarga padanya. Yuwita, apakah kamu menunggu Candra yang mengusirmu?'

Seketika aku sulit bernapas, di benakku terlintas senyum bangga Stella Sanjaya. Gambar Candra, Stella dan anak itu yang sangat dekat, ada sesuatu yang melonjak di hatiku, Stella, putri mereka, reuni teman sekelas .... Pandanganku menjadi dan aku hampir tidak bisa bernapas.

Aku dan Candra termasuk pernikahan yang sangat cepat, kami memiliki hubungan secara tidak sengaja. Dia bertekad untuk bertanggung jawab, jadi setelah tiga bulan kemudian mendapat ijazah perguruan tinggi, aku langsung menikah dengannya.

Setelah kami menikah, dia sangat memanjakanku dan aku juga sangat mencintainya. Hari itu, kami berhubungan di pagi hari, lalu dia pergi ke reuni teman kelas pada siang hari. Saat kembali, waktu sudah tengah malam, tubuhnya berbau alkohol dan begitu memasuki pintu, dia langsung menciumku dan berbisik, "Yuwita, aku mencintaimu."

Aku menolehkan kepala sambil tertawa dan berkata, "Candra, apa kamu sudah gila? Aku tahu kamu mencintaiku. Cepat mandi dan tidur."

Namun, dia masih tetap memelukku, lalu membenamkan kepalanya di leherku. Jika dipikir sekarang, kelakuannya itu pasti karena rasa bersalah pada istrinya ini.

Saat reuni teman kelas, dia berhubungan dengan mantan pacarnya, kenapa dia masih tidak tahu malu berkata mencintai istrinya?

Aku memegang ponsel dan menatap gadis di foto dengan mata yang sama dengan Candra. Bagus sekali Candra.

Setiap bulan pergi ke Kota Canis dengan alasan perjalanan bisnis, setidaknya pergi dari tiga hingga lima hari. Aku tidak pernah ragu dengan alasan perjalanan bisnisnya. Ternyata dia pergi ke Kota Canis untuk mengunjungi cinta pertama dan putrinya. Dia sudah memiliki rumah di sana. Selama empat tahun aku hidup dalam kebohongan. Hal yang lebih menjengkelkan adalah orang tua dan teman masa kecil Candra mengetahuinya. Hanya aku satu-satunya orang bodoh yang tidak tahu apa-apa.

Aku menggertakkan gigi, hatiku seakan meneteskan darah. Saat itu, aku ingin mengambil pisau dan membunuh Candra.

Saat tengah malam, Candra baru kembali. Aku tidak bertanya apa pun, aku hanya terus memelototinya.

Candra menyunggingkan senyum dari sudut bibirnya, wajahnya terlihat semakin menawan. "Ada apa, tidak senang?"

Aku hanya tersenyum dingin sambil menatap wajahnya yang tampan dan anggun itu. Mataku mengarah pada jakunnya. Pada saat ini, aku benar-benar ingin mencekik lehernya.

Mungkin karena dia telah minum, Candra tidak sadar dengan rasa dingin dan kebencian di mataku. Bibir tipis dan panas itu langsung menciumku.