Setelah melalui pasca persalinan, aku segera dikirim kembali ke penjara. Saat ini, kehidupanku yang panjang di penjara benar-benar dimulai.
Tidak ada komputer, tidak ada ponsel, tidak ada pekerjaan yang sibuk, tidak ada pakaian dan makanan mewah, tidak ada Candra serta tidak ada berbagai siksaan yang dilakukan Stella kepadaku melalui penjaga penjara dan tahanan wanita. Hidupku di penjara sulit tapi sederhana. Setiap pagi aku keluar untuk bekerja dan makan tepat waktu, istirahat dan tidur dengan tenang di malam hari.
Tiga bulan kemudian, karena aku seorang pengacara dan pernah menulis artikel hukum, pihak penjara memintaku untuk berpartisipasi dalam penyusunan jurnal hukum. Aku berpartisipasi dengan aktif dalam kegiatan itu.
Mereka mengatakan setelah membacanya para pemimpin sistem keamanan publik memuji artikel yang aku tulis, dia berkata artikel itu sangat mendidik. Aku juga mendengar artikel itu telah menyelamatkan banyak orang yang hampir melakukan kesalahan, membuat mereka berhenti melakukan kejahatan. Akibatnya, hukumanku berkurang, hukuman lima tahun menjadi dua tahun.
Dua tahun kemudian, aku dibebaskan dari penjara. Satu-satunya orang yang datang untuk menjemputku adalah Cindy. Dia adalah sahabatku. Orang-orang mengatakan bahwa harus berhati-hati pada sahabatmu sendiri, tetapi hubunganku dan Cindy benar-benar berbeda. Kami seperti saudara kandung. Kami tumbuh di panti asuhan. Meskipun setelah tumbuh dewasa, kami belajar di universitas yang berbeda, hal ini tidak memudarkan pertemanan kami.
Setelah aku keluar dari penjara, aku tahu bahwa bisnis Candra telah berkembang pesat. Gedung pencakar langit 100 lantai di pusat kota adalah perusahaannya, dia memiliki ribuan karyawan. Properti yang dia kembangkan tidak hanya tersebar di seluruh kota, tapi juga memiliki banyak properti di kota-kota lain. Aku kehilangan pekerjaanku yang sebagai pengacara, dengan reputasi sebagai simpanan dan pembunuh, aku mulai menjalani hidupku yang sangat berantakan.
Cindy tidak ingin aku menanggung reputasi buruk yang seharusnya tidak aku tanggung lagi. Dia meminta seseorang untuk membuatkanku identitas palsu. Aku memiliki nama baru, Clara Kistanto.
Menjalani hari dengan senyuman dan selalu tersenyum, tidak boleh bersedih.
Sejak saat itu, aku benar-benar telah membuang nama Yuwita Kusuma. Nama itu adalah penghinaan untukku. Aku tidak ingin memikirkan apa pun yang berhubungan dengan Candra lagi. Nama Clara sangat bagus.
Aku tinggal di rumah yang disewa oleh Cindy, makan dan hidup semua ditanggung oleh Cindy, bahkan aku juga memakai pakaian Cindy.
Setiap hari aku masuk ke situs pekerjaan, mencari pekerjaan yang bisa aku dapatkan. Identitas asli adalah sejarah kelam untukku, pengalaman kerja identitas palsuku kosong. Setelah beberapa hari, aku masih tidak mendapatkan pekerjaan.
Kemudian, sebuah perusahaan kurir memperkerjakanku. Aku bertugas menyortir paket, bekerja siang. Malam hari aku terus menulis artikel untuk jurnal hukum itu, akhirnya aku memiliki penghasilan. Saat aku menulis hari ini, sebuah pesan muncul di layar komputer, raksasa properti di kota ini, PT. Sinar Muda akan mengembangkan resor mewah tepi laut bersama dengan pemuda kaya yang misterius.
Bukankah PT. Sinar Muda adalah milik Candra? Sudah tiga tahun sejak aku menabrak bajingan Candra. PT. Sinar Muda telah berkembang dari bintang yang sedang naik daun di industri properti menjadi pemimpin di industri ini. Dalam tiga tahun ini, pencapaian Candra sangat besar.
Aku segera mencari foto dan latar belakang pemuda kaya misterius itu. Hanya ada beberapa kata di Internet, 'Diduga pemuda itu adalah keturunan pejabat militer dan politik, pemuda tampan yang memiliki identitas misterius, dia adalah orang yang pemarah, suka pergi ke klub terbesar di kota, Klub Pesona Malam.'
Foto itu adalah foto jarak jauh pemuda itu mengenakan kacamata hitam, pemuda itu terlihat kejam dan tidak mudah didekati.
Saat malam tiba, aku muncul di Klub Pesona Malam dengan wajah riasan tebal yang halus dan sepatu hak tinggi sepuluh sentimeter di kakiku.