Sakura perlahan menyentuh tangan Abaddon yang berada di samping tempat tidurnya. Nafasnya terdengar lemah.
Wajah Abaddon tampak begitu cemas saat dia menggenggam tangan Sakura yang tidak lagi hangat.
"Kii, apa kamu banyak melihat kematian?" Sakura menatap nanar Abaddon yang mengangguk.
Abaddon tak dapat mengeluarkan kata-kata untuk menjawabnya.
"Kii, jangan menangis."
Abaddon membiarkan air mata jatuh dari pelupuk matanya. Dia kini menggenggam tangan Sakura dengan lebih erat. Menunduk, menempelkan wajahnya ke tangan Sakura yang masih melekat di tempat tidur itu.
"Jangan tinggalkan aku lagi." Suara Abaddon terdengar parau dan begitu pelan. Tapi Sakura masih mendengarnya. Dia mengangkat wajahnya menatap Sakura lekat. "Sakura, apa kamu ingin mengatakan permintaanmu kepadaku? Aku berjanji akan mengabulkannya." Ucap Abaddon terlihat putus asa.
Sakura hanya memandang Abaddon dengan senyum.
"…Katakan permintaanmu Sakura." Ucapnya lagi, dengan penuh keputusasaan. "Mintalah padaku untuk hidup bersamaku, selamanya." Ucapnya terlihat memaksa.
Namun Abaddon merasakan ada yang aneh dengan tatapan Sakura. Dia seakan tak melihat dirinya. Pandangannya seperti mengarah ke belakang Abaddon.
"…Apa kamu malaikat pelindungku?" Sakura bertanya pelan.
"Kamu dapat melihatku?" Suara yang asing membuat Abaddon berbalik menatap ke arah belakangnya.
Seorang angel dengan sayap putih besarnya kini menatap Abaddon. "Kita bertemu lagi, Demon King." Sapanya seperti bertemu dengan teman lama.
Abaddon semakin erat menggenggam tangan Sakura. Dia tak mungkin melupakan wajah angel yang berada di depannya itu.
Ingatannya kembali. Kembali seperti masih terjadi kemarin. Saat angel di hadapannya itu muncul di hadapannya, seperti saat ini. Namun dengan keadaan yang berbeda.
"Apa aku akan mati?" Sakura masih menatap angel itu.