"…Jadi dulu aku adalah angel? Dan kita berteman?" Abaddon mencoba menyimpulkan.
Gerald mengangguk. "Intinya seperti itu."
Abaddon menatapnya tak percaya.
"Lalu sekarang aku adalah seorang Demon King?" Abaddon menertawai perkataannya sendiri. "Bukankah itu sama sekali tidak masuk akal?"
"Aku juga masih berharap itu bukan kenyataan." Gerald menatap kosong ke arah depan. Lalu menatap Abaddon dengan tatapan sedih. "Aku tak tahu kalau kamu begitu mencintai gadis itu."
"…Ceritakan padaku." Abaddon mencoba sekali lagi berharap mendengar sesuatu yang setidaknya masuk akal.
"Aku tidak pandai bicara."
"Tidak pandai bicara? Lalu selama ini kamu sedang melakukan apa?"
Raut wajah Gerald berubah, sedikit terlihat senang. Dia merasa Abaddon masih memiliki sifat yang sama seperti dulu dia mengenalnya. "Oke aku akan menjelaskannya dengan singkat kepadamu." Gerald tertawa. "Kamu menyukai seorang gadis. Tapi karena dia mati, kamu meminta pertolongan pada Demon King."
"Tapi kenapa aku menjadi Demon King?"
"Harusnya aku yang bertanya padamu." Gerald tampak kesal. "Apa yang kalian sepakati sehingga kamu berubah seperti ini?"
"…Aku tak ingat apa pun."
"Ingatanmu pasti telah sedikitnya dimanipulasi dengan kekuatan gelap demon." Gerald menghela nafas. "Karena, seorang angel berubah menjadi demon, tidak mungkin kamu tetap waras."
Abaddon tampak berfikir. "Hei, apa Demon King harus ada?"
"…Kenapa? Kamu ingin meninggalkan jabatanmu?" Gerald terdengar antusias.
"…Apa itu bisa?"
Gerald diam sejenak. "Selama kamu masih hidup dengan kekuatanmu yang semakin lama semakin kuat seperti ini, apa mungkin ada yang dapat menggantikanmu?"
"Apa tidak mungkin demon king ditiadakan?"
"Aku tak tahu. Bukankah dimanapun berada, pasti akan ada seorang yang paling kuat di antara lainnya?"
Abaddon mengangguk memahaminya.
"Tapi aku tahu ada sebuah senjata yang dapat membunuh Demon King."