*
*
Ibu itu mengambil keranjang bunga kecil yang berwarna putih. "Bagaimana jika digabungkan dengan bunga ini?"
Abaddon tersenyum. "Sepertinya bagus."
Abaddon menunggu Ibu itu merangkaikan buketnya sambil memperhatikan sekitar.
Tak lama, Ibu itu menyerahkan buket yang telah jadi kepada Abaddon. "Apa ada yang perlu diperbaiki?"
"Tidak ini sudah cukup." Abaddon tersenyum sambil mengeluarkan kartu miliknya.
Ibu itu mengambil kartu dari tangan Abaddon dan menggeseknya di alat pembayaran miliknya. Lalu dia memberikannya kembali kepada Abaddon.
"Terimakasih."
Abaddon mengangguk sebelum berbalik dan berjalan menuju restoran kembali, namun dia masih menatap buket bunga yang dia pegang.
Sebenarnya dia tidak perlu berjalan dan membeli ini secara langsung, ada fikirannya untuk menghilang sebentar untuk dengan cepat mendapatkan buket ini. Namun dia mengurungkannya, dan mencoba bersikap menjadi manusia yang normal.
Pandangannya mulai beralih saat dia menatap sosok Sakura yang membelakanginya.
Dan saat Sakura berbalik menoleh menatap Abaddon dengan senyumnya. Tak kuasa, Abaddon juga tersenyum membalasnya.
"Untukku?" Sakura seakan tidak percaya melihat apa yang Abaddon sodorkan padanya. Dia menyentuh lembut bunga di dalam buket itu.
"Aku tidak tahu bunga apa yang kamu selalu petik dulu." Abaddon sudah kembali duduk di depan Sakura. "…Setidaknya warnanya mirip."
Sakura mendekatkan buket itu ke wajahnya, seakan memeluknya. "Tapi jika kamu melakukan ini di depan orang-orang, kamu seperti menyatakan kalau aku sudah tidak single lagi."
Abaddon terbatuk kecil. "Ah aku hanya ingin melakukan sesuatu sebagai ganti melenyapkan tempat kesukaanmu." Dia terlihat mencari pengalih pembicaraan.
"Tempat kesukaanku?" Sakura menatap Abaddon. Alisnya mengkerut. "Kamu melenyapkan taman bunga ungu itu?"
Abaddon terkekeh. Dia ingin lebih menjelaskan kalau bukan hanya taman bunga itu saja yang dia lenyapkan, tapi dia menghilangkan keinginannya itu, begitu panjang untuk diceritakan.
"Intinya, aku minta maaf." Dia tersenyum simpul. "Jika kamu tidak mau, aku akan membuangnya." Abaddon membuka telapak tangannya, mengulurkan tangannya seakan meminta kembali buket itu.
Sakura memanyunkan bibirnya. Lalu dia meraih telapak tangan Abaddon dan mengaitkan jari-jarinya dengan jari-jari tangan Abaddon.
Abaddon hanya memperhatikan apa yang Sakura lakukan. Dia tidak berniat sama sekali untuk menghentikannya melakukannya.
"Terimakasih." Ucap sakura memeluk buket dengan tangan kanannya, dan menggenggam tangan Abaddon di atas meja itu dengan tangan kirinya.
Abaddon hanya diam. Tidak menjawabnya. Namun dia merasa begitu damai.