"Oh sudah datang?" Sakura menyambut Abaddon yang tiba-tiba muncul di apartemennya, membuka pintu dengan perlahan.
Abaddon mengangguk menatap Sakura yang sedang menaruh sepanci kecil berisi mie instan di tengah meja makan kecilnya.
"Ayo makan bersama." Sakura sudah duduk dan mengambil mie dari dalam panci ke dalam mangkuk kecilnya.
Abaddon menarik kursi dan duduk di kursi seberang Sakura di meja yang hanya memiliki dua kursi itu. "Jadi apa yang dokter katakan padamu?"
Sakura menyeruput mie dengan lahap. "Entah, dokter tidak menemukan apa pun. Mungkin aku hanya kelelahan." Ucapnya tampak tidak perduli.
"Besok buat janji ke dokter lain." Abaddon masih tidak puas atas jawaban Sakura.
Sakura menggeleng. "Ah itu tidak perlu. Aku baik-baik saja." Ucapnya menenangkan Abaddon.
Abaddon menjentikkan jarinya di kening Sakura. "Kamu tidak baik-baik saja."
Sakura meringis mengusap-usap keningnya. "Aku tak apa. Sungguh." Ujarnya terlihat yakin.
Abaddon menatap panci berisi mie di depannya. "Apa hanya ini yang kamu makan hari ini?"
Sakura mengangguk. Wajahnya seakan bertanya kenapa Abaddon menanyakan hal itu.
Abaddon menarik Sakura berdiri.
"Oh. Kenapa?" Sakura tampak kaget. Tapi dia berdiri tanpa melepaskan sumpitnya. Seakan masih belum puas
"Kita pergi keluar. Makan sesuatu yang lebih sehat."
"Ini sehat. Lihat bungkusnya, ada vitamin dan mineralnya." Sakura masih sibuk mengunyah mie di dalam mulutnya sambil menunjuk bungkus mie yang masih utuh yang berada tak jauh dari tempatnya duduk.
Abaddon menatap tajam.