Abaddon duduk di lantai di seberang tempat tidur Sakura. Sakura masih terlihat tidak sadarkan diri namun terlihat lebih tenang dari pada saat kecelakaan tadi. Abaddon menghentak-hentakkan pelan kepalanya yang terasa aneh di dinding sebelahnya.
"Apa yang terjadi?" dia bertanya pada dirinya. Tidak ada satu orang lain pun di kamar itu selain mereka. "Tapi dia benar memanggilku Kii. Aku sudah memastikannya."
"Kii!" Sakura bangun dengan cepat. Dia terlihat bergegas mencari sekitar dan saat dia menemukan Abaddon dia bangun dan berlari memeluk Abaddon. "Kii, kamu tidak apa?" dia kini melepaskan pelukannya dan memegang kedua pipi Abaddon dengan kedua tangannya.
"…Aku bahkan tidak tahu kalau aku dapat mati." Ucap Abaddon pelan tanpa maksud apa pun mencoba menjawab pertanyaan khawatir Sakura.
"Ah, benar. Kii kan Demon King." Sakura tiba-tiba menutup mulutnya cepat dengan tangannya saat dia seakan sadar mengatakan sesuatu yang salah.
"…Jadi kamu benar Hotaru?"
Sakura diam. Namun bulir air matanya mulai jatuh satu persatu.
Abaddon mengusap air mata Sakura dengan lembut. "Jadi karena itu kamu menamparku saat pertama kali kita bertemu?"
Sakura menepis tangan Abaddon lalu memukul dada Abaddon. Pukulan Sakura terasa begitu lemah bagi Abaddon. Namun entah kenapa Abaddon merasakan hatinya begitu sakit.
"Bagaimana mungkin kamu melupakanku? Kenapa kamu tidak mencariku? Kamu pasti sudah lupa padaku kan? Kamu bodoh Kii! Kamu-"
Kalimat Sakura terpotong saat Abaddon memeluknya. Abaddon tertawa. Namun dia dapat merasakan air mata mengalir turun di pipinya. Dia tidak tahu kenapa dia menangis. Apa karena pukulan Sakura terasa sakit? Atau karena dadanya yang kini terasa sesak membuatnya sakit?
"Jadi kamu memang benar begitu keras kepala, Hotaru." Abaddon memeluk lebih erat Sakura. "Kamu kembali lagi dan mencariku seperti ini. Lalu kamu dengan beraninya menyuruhku untuk mengikutimu kemana pun kamu berada. Kamu benar-benar-"
"Kii bodoh."
Abaddon tidak ingat lagi apa yang ingin dia katakan tadi setelah mendengar Sakura memotong kalimatnya. Abaddon mengelus rambut Sakura. "Iya. Aku memang bodoh." Dia hanya mengiyakan. Dia merasa menjadi bodoh pun tidak apa. Asalkan, dia dapat bertemu kembali dengan Hotaru. Menyentuhnya yang berada di jarak pandangannya.