*
*
"Tidur? Aku tertidur?" Abaddon mengulang-ulang kalimat itu di dalam hatinya. Dia bahkan mencoba mengingat kapan terakhir kali dia tidur. Tapi dia menyerah untuk mengingatnya. Sepertinya itu sudah begitu lama.
Abaddon melihat ke spion dan mulai mengendarai mobilnya pergi dari café itu.
"Kalau kamu lelah, nanti sesampainya kita di apartemen, tidur saja." Ucap Sakura sambil menyeruput minumannya, dia menatap jalanan di depannya.
Abaddon menatap Sakura. Entah kenapa percakapan ini familiar.
"Apa Kii sakit? Kii terlihat pucat."
"Tidurlah."
"Kamu akan tetap disini?"
"…Hotaru?"
Sakura berbalik cepat menatap Abaddon sambil menunjuk arah depan. "KII AWAS!" teriaknya dengan keras.
Abaddon dengan cepat mengulurkan tangan dan tubuhnya memeluk Sakura, melindunginya dari arah depan. Dia tahu dia dapat pergi dari tempat ini dengan cepat-tanpa masalah. Tapi Sakura tidak.
Mata Sakura menatap Abaddon. Masih ada jarak beberapa sentimeter yang di antara mereka. Abaddon juga menatap Sakura cemas mencoba menerka apakah Sakura shock karena mobil lain tiba-tiba melaju menabrak mereka. Atau karena melihat punggung Abaddon yang terhantam keras dengan benda-benda yang dia tahan untuk melindungi Sakura.
"..Kii kamu tidak apa?" suara Sakura bergetar. Pertanyaan pertama yang keluar dari bibirnya seakan menahan dirinya untuk tidak menangis. "…Kii, punggungmu…" sedetik kemudian dia menutup matanya, tidak sadarkan diri.
Abaddon menendang pintu mobil, dan menggendong Sakura pergi dari tempat itu yang mulai dikerumuni banyak orang.
"…Dia benar memanggilku Kii. Aku tidak salah mendengarnya." Bisik Abaddon begitu pelan.