"Dho ada apa, kenapa kamu kelihatan sedih ?" tanya Madi sebelum apel masuk kerja di mulai.
"Kemarin waktu saya pulang kerja ada kecelakaan di depan rumah sakit yang biasa saya lewati ndan, satu armada truk yang menabrak sepeda motor, dan pengendara motornya meninggal di perjalanan waktu ke rumah sakit" jawab Ridho sambil menatap Komandannya yang tanya.
"Terus yang membuatmu memikirkan semua itu apa Dho ?" tanya Madi sambil duduk di samping Ridho.
"Jadi menurut sopir truk yang menabrak dia melihat seseorang menyebrang dengan tiba tiba makanya dia langsung banting setir dan menabrak pengguna motor itu, sedangkan menurut saksi mata tidak ada orang yang menyebrang, kata saksi mata itu di tempat itu memang angker dan penunggu di situ suka jahil" jawab Ridho sambil menyuguhkan rokoknya pada Madi.
"Hmmmm. . itu memang masih belum bisa di pastikan, tapi kalau memang karena ulah dari makhluk ghaib kita harus bertindak sebelum terjadi korban lagi" saut Madi sambil menyalakan rokok.
"Betul ndan, katanya di situ memang rawan terjadi kecelakaan dan dihubungkan dengan hal ghaib itu" kata Ridho yang masih bingung.
Mereka pun berbicara dengan sangat serius, dan Madi memutuskan untuk mengajak Ridho ketempat terjadinya kecelakaan setelah pulang kerja.
"Ya udah kita lanjutkan nanti aja Dho, sekarang kita apel dulu" kata Madi sambil berdiri dan membuang rokok yang sudah habis.
"Siap ndan" jawab Ridho mengikuti Madi untuk apel.
Apel pun berlangsung, setelah apel para anggota langsung menuju ketempat tugasnya dan untuk hari ini semua tugas pun berjalan lancar tanpa ada masalah sedikit pun hingga pergantian shift.
"Jan kamu ikut saya dengan Ridho ya ?" kata Madi setelah apel itu berakhir.
"Kemana ndan ?" tanya Paijan.
Madi menceritakan kejadian tentang apa yang di ceritakan Ridho tadi, Paijan pun setuju ikut dengan Komandannya.
Mereka bertiga pun berangkat ke lokasi namun setibanya di sana telah terlihat bekas pecahan pecahan kaca yang menandakan ada kecelakaan.
"Loh ada kecelakaan lagi ini Dho kayaknya" kata Madi setiba di tempat.
"Iya ndan kayaknya, coba saya tanyakan ke ibu warung di depan" saut Ridho berlari ke warung depan bekas rumah sakit.
Ridho pun menuju ke warung untuk bertanya, sedangkan Madi dan Paijan menunggunya di seberang sambil menikmati sebatang rokok.
"Maaf bu, apa tadi ada kecelakaan ya di seberang jalan sana ?" tanya Ridho setiba di warung itu.
"Bener mas, tadi sekitar jam 10 malem disitu terjadi kecelakaan, antara mobil dan sepeda motor, kayaknya keduanya meninggal dunia soalnya kepalanya sampai pendarahan" jawab bu Imah pemilik warung itu.
"Mobilnya apa oleng bu ?" tanya Ridho yang penasaran.
"Betul mas, paling pengemudi mobil itu melihat sosok yang lewat seperti kejadian kejadian sebelumnya" jawab bu Imah dengan santai karena sudah sering melihat kejadian yang sama.
Ridho pun berpamitan setelah bertanya pada bu Imah pemilik warung itu, setelah kembali Ridho pun menceritakan apa yang terjadi pada Madi dan Paijan.
"Hmmm. . aneh ini ndan, jelas jelas aneh" kata Ridho yang bertanya tanya.
"Kayaknya iya Dho, dari tadi saya merasakan dengan Paijan ada yang tidak beres" kata Madi yang masih santai merokok.
"Terus gimana ini ndan ?" tanya Ridho.
"Biar saya saja ndan, akan saya kosongkan pikiran saya agar penghuni di sekitar sini masuk dalam tubuh saya, nanti anda korek semua informasi" saut Paijan tanpa membuang buang waktu.
"Okelah Jan, lakukan!!" saut Madi yang masih menikmati rokoknya.
Tak memakan banyak waktu Paijan pun seketika lepas kontrol, dia tertawa dengan terbahak bahak terlihat senang dan mengangkat kedua tangannya sambil berputar putar.
"Assalamualaikum. ." ucap Madi mengucapkan salam pada sosok yang masuk kedalam tubuh Paijan.
Namun sosok itu tidak menjawab dan masih tertawa seolah olah dia berhasil memenangkan sesuatu.
"Assalamualaikum. ." ucap Madi mengucapkan salam kembali.
"Siapa kalian, mengganggu berani mengganggu kesenanganku ?" teriak sosok itu sambil menduding Madi.
"Kami kemari hanya menguak mitos yang katanya kecelakaan yang sering terjadi di sini adalah ulah sosok yang tiba tiba lewat dan membuat orang kecelakaan" kata Madi menghampiri Paijan yang lepas kendali.
"Wha ha ha ha ha. . . semua itu memang benar, dan itu adalah ulah ku, ha ha ha ha. . memang kalian mau apa ?" kata makhluk itu dengan nada mengancam.
"Hmmmm. . kalau begitu tolong jangan ulangi itu lagi, kasihan orang dan keluarga yang mengalami kecelakaan karena ulah mu itu" tutur Madi dengan sopan.
"Wha ha ha ha. . memang apa urusan dengan saya, saya dendam karena semasa hidupku pas aku kecelakaan hanya di buat tontonan, sekarang saya yang bakal menonton orang orang itu sekarat, wha ha ha ha. ." kata makhluk itu.
"Jangan seperti itu, mungkin ada alasan tertentu karena orang orang itu hanya menonton dan tidak cepat bertindak" kata Madi.
Namun makhluk itu tidak mau mendengar kata kata Madi, malah dia menantang Madi dan mencoba membunuhnya.
"Halah jangan banyak omong kamu, kamu telah mengganggu kesenangan ku, akan ku bunuh kalian semua" teriak makhluk itu yang langsung menyerang ke arah Madi.
Namun makhluk itu langsung terpental dan jatuh sebelum bisa menyentuh Madi, dengan gigihnya makhluk itu pun menyerang kembali sumadi, tapi dengan hasil yang sama makhluk itu terpental kembali dan jatuh ketanah sambil meminta ampun.
"Ampuuun. . ampuuuun. . " kata makhluk itu yang ketakutan.
"Jangan ulangi perbuatanmu lagi, atau aku akan kembali dan memusnahkanmu!!" ancam Madi yang geram.
Akhirnya makhluk itu menyanggupinya karena takut pada Madi, dan setelah itu dia pun pergi.
Paijan pun kembali sadar dan terlihat lemas dengan pakaian yang kotor karena 2x terjatuh.
"Gimana sudah beres ndan ?" tanya Paijan yang lemas.
"Beres Jan, ayo ke warung depan dulu sambil istirahat dan memulihkan tenaga mu" kata Madi yang membopong Paijan dan memboncengnya.
Mereka bertiga pun pergi ke warung depan bekas rumah sakit itu sambil beristirahat.
"Bu pesan nasi pecel 3, teh anget nya 3 ya" kata Madi setibanya di tempat itu.
"Siap pak" jawab bu Imah pemilik warung itu sambil membuatkan air minum dan makanan.
"Oh ya buk, dulu di seberang jalan sana apa ada kecelakaan dan korbannya hanya di buat tontonan saja tanpa ada yang memperdulikan" tanya Madi sambil menyalakan rokoknya.
"Oooh. . itu, iya pak semua itu memang benar, tapi itu karena salah pengendara motor itu sendiri, dia naik ugal ugalan yang hampir menabrak ibu ibu yang mau menyebrang jalan, terus katanya dia pas mau nyalip truk gandeng malah gak sempet dan tertabrak truk di depannya, sehingga dia sekarat, orang orang pun ada yang takut dan tak tega menolongnya karena kaki kanan dan tangan kirinya hancur, tapi orang orang juga sudah telpon ambulan, namun sebelum ambulan datang orang itu sudah meninggal" kata bu Imah pemilik warung itu bercerita panjang lebar sambil memberikan pesanan Madi, Paijan dan Ridho.
"Ooooh jadi begitu ya buk" kata Madi merasa terjawab sudah masalah kejadian tadi.
"Iya pak, ini pesanannya. . selamat menikmati" kata bu Imah sambil tersenyum.
"Terimakasih bu, ayo makan Jan, Dho" kata Madi.
SIAP NDAN
Mereka bertiga pun menikmati makanannya dan setelah selesai mereka berpamitan pada ibu Imah dan pulang.