Chereads / SECURITY MOBAL / Chapter 17 - SENIOR YANG MALU SENDIRI

Chapter 17 - SENIOR YANG MALU SENDIRI

"Semua karyawan yang masuk di sini kita harus memeriksanya dengan cermat, mulai dari barang bawaan, karena aturan di pabrik ini di larang berjualan, terus karyawan harus memakai sragam yang baru, dilarang sragam yang lama dan harus memakai sepatu dan masker dengan benar" kata Oki menjelaskan dengan detail.

Jainal pun menganggukan kepala menandakan dia mengerti, lalu Oki pun memberikan contoh pada nya, setelah itu Jainal disuruh mempraktekan nya.

"Selamat pagi pak, mohon ijin bisa di buka tasnya" kata Jainal pada seorang pengendara motor yang barusan dia hentikan.

"Baik pak" jawab pengendara motor itu.

"Terimakasih pak, selamat jalan dan hati hati" ucap Jainal dengan ramah.

Karyawan per karyawan yang masuk pun terperiksa dengan baik oleh Jainal, Oki dan Ridwan yang mau mencari cari kesalahan pun bingung karena Jainal bekerja dengan baik, lalu tibalah mobil direktur yang mau masuk, dihentikanlah oleh Jainal, Oki dan Ridwan pun terpelongo dan memberi kode agar Jainal membiarkannya langsung lewat.

"Selamat pagi pak" ucap Jainal sambil menyetop dari depan.

Terbukalah kaca mobil hitam merk alphat tersebut, pandangan yang tajam dan wajah yang datar munculah dari pengemudi mobil tersebut.

"Pagi pak, kenapa saya dihentikan ya ?" tanya pak Direktur tersebut.

"Mohon ijin pemeriksaan pak, bisa buka kunci pintu mobil nya" jawab Jainal begitu santai.

"Loh biasanya saya gak pernah di periksa pak" saut Direktur dengan lirikan tajam.

"Mohon maaf pak, saya hanya melaksanakan perintah, bahwa semua yang lewat disini harus di periksa" saut Jainal dengan sopan.

Oki dan Ridwan pun mengedipkan mata dan tangannya yang di bawah di lambai lambaikan seolah mengode Jainal untuk menjalankan, tapi Jainal yang tidak paham tetap memaksa mobil itu untuk di periksa nya.

"Siapa pimpinanmu ?" tanya Direktur itu.

"Komandan Madi pak" jawab Jainal yang bertanya tanya.

Akhirnya Direktur itu menelpon kepala satpam dan kepala satpam pun langsung menelpon pak Madi, bahwa anak buah nya suruh menjalankan mobil yang di hentikannya.

Man ana man anaaaa. . man anaaaa. . laulakuuuuum. . (nada dering hp Jainal)

"Halo selamat pagi" ucap Jainal yang seketika mengangkat telpon nya karena komandan nya menelpon.

"Pagi mas, mobil hitam yang kamu hentikan langsung jalankan" kata pak Madi.

"Siap ndan" jawab Jainal yang bertanya tanya.

"Silahkan lanjut kan perjalanannya pak" ucap Jainal yang terlihat pucat karena tiba tiba komandan nya telpon dan suruh menjalankan tanpa harus memeriksanya.

"Bener saya boleh langsung lewat ?" tanya Direktur.

"Siap boleh pak kata komandan saya" jawab Jainal dengan gugup.

Direktur itu pun kembali melanjutkan perjalanan nya dan Jainal pun masih bertanya tanya di dalam hatinya.

"Dasar bodoh, itu direktur toloooool. . kamu setelah ini pasti langsung di pecat, dari tadi saya kode kamu gak paham paham, emang kamu memang bodoh!!" teriak Ridwan memaki maki Jainal.

"Iya kamu ini gak pantas jadi satpam, respon kamu kurang, sudah di kode masih gak paham paham, sekarang kamu push up 50x" teriak Oki sambil menduding duding Jainal.

"Maaf pak, saya gak tau" saut Jainal yang menunduk.

Jainal pun menuruti kata seniornya untuk push up 50x karena dia satpam baru, setelah selesai push up Jainal pun di suruh Ridwan pindah ke acces pintu keluar, karena Oki dan Ridwan tidak mau dapat masalah jika dia bersamanya.

Jainal pun menuruti kata Oki dan Ridwan, dia pun pindah di pos acces pintu keluar, Jainal pun meminta bantuan supaya di ajari, agar dia tidak melakukan kesalahan kembali.

Namun ketika Jainal mau di ajari oleh Oni dan Dika, hp Jainal pun berbunyi kembali, dan ternyata pak Madi komandannya yang telepon.

"Halo mas Jainal, kamu ke pos utama, temui saya sekarang" ucap pak Madi dengan keras.

"Si si siap ndan" saut Jainal gugup menjawab telpon itu.

Jainal pun berpamitan pada senior seniornya kalau dia mau ke pos utama menemui Komandan.

"Kayaknya si satpam baru itu bakalan di beri surat pernyataan sama komandan" bisik Oki.

"Iya Ki, kalau mungkin langsung di PHK, Hahaha kasihan banget dia, padahal baru masuk kerja" saut Ridwan sambil menyalakan rokok nya.

Tibalah Jainal di pos utama, dia pun mengetuk pintu dan pak Madi pun menyuruh nya masuk dan duduk.

"Kamu tau kenapa kamu saya panggil kemari" tanya pak Madi sambil menyeruput secangkir kopi.

"Siap tidak komandan" jawab Jainal dengan kepala tertunduk.

"Kamu kan satpam baru jadi kamu di sini harus banyak banyak bertanya pada senior mu ya, kalau tidak tau kamu harus tanya" kata pak Madi dengan santai.

"Siap ndan" jawab Jainal dengan wajah murung.

"Tadi yang kamu hentikan mobil hitam tadi tau tidak itu siapa ?" tanya pak Madi.

"Tidak ndan, tapi bukan nya semua karyawan itu harus kita periksa ya ndan" jawab Jainal sambil menatap Komandannya.

"Betul, tapi tadi Direktur lo" saut pak Madi.

"Maaf ndan saya tidak tau" saut Jainal dengan wajah kecut.

"Ha ha ha ha. ." ketawa pak Madi.

Jainal pun bingung komandan nya malah tertawa.

"Tadi saya di telpon oleh kepala satpam bahwa yang menghentikan direktur itu katanya bagus, jadi siapa pun yang masuk kita harus periksa, kata kepala satpam beliau tadi di telpon sama pak direktur bahwa seharusnya satpam begitu, entah siapa yang masuk kita harus periksa" kata pak Madi

"Jadi" saut Jainal.

"Berkat diri mu pak direktur dan kepala satpam memuji kita, jadi tingkatkan pemeriksaan tangan ketat dan cermat, tapi kamu juga harus banyak banyak bertanya pada seniormu soalnya kamu di sini masih baru" kata pak Madi dengan senang.

"SIAP NDAN" jawab Jainal senyum lega.

"Yaudah kamu kembali ke pos dan banyak banyak belajar pada seniormu" kata pak Madi.

SIAP NDAN

Jainal pun kembali ke pos nya dengan tersenyum lega, setibanya di sana Oki dan Ridwan pun tersenyum senyum mengejek Jainal karena mereka sangka Jainal bakal di marahin habis habisan oleh pak Madil)0 atau malah jangan jangan langsung dikeluarkan.

"Hoe gimana bro, dapat semprot kah dari komandan. . ha ha ha " tanya Oki dengan ketawa mengejek.

"Mana mungkin di semprot aja dar, mungkin langsung di keluarkan dia. . ha ha ha. . " saut Ridwan dengan tertawa tebahak bahak.

"Iya bro, dia kan berani berani nya menghentikan Direktur disini, sedangkan kita aja begitu pak Direktur masuk langsung memberikan jalan untuk nya" saut Oni.

"Iya nih parah kamu anak baru, makanya kamu itu harus pintar pintar untuk melihat siapa yang masuk, sebenernya simpel, kalau dilihat ada mobil yang kelasnya kayak alphat itu pasti sekelas bos, jadi langsung kondisikan, kalau ragu tanya dulu pada seniormu, kamu malah gak tanya, di kode juga gak peka, emang parah kamu ini" saut Dika sambil mengomeli.

"Bapak bapak senior salah semua, tadi saya malah di puji sama komandan kalau itu kerja bagus, komandan pun kata kepala satpam kita yang langsung di telpon pak Direktur" saut Jainal dengan polosnya.

APAAAAAAAAA. .

Sontak ke empat satpam senior ini kaget dan terpelongo mendengar itu, mereka pun diam tanpa bisa berkata apa apa.