Chereads / Irea Online / Chapter 13 - Perang singkat

Chapter 13 - Perang singkat

"Hmm, benarkah?... tapi... K-e-n-a-p-a kau mengalihkan pandanganmu. " Ucap Ebia yang mendekatkan wajahnya untuk melihat ekspresi Ifvis.

"Sudah aku... bilang aku tidak-*Buk*" Saat Ifvis berbicara dan ingin mengalihkan pandangannya ke Ebia, tanpa sengaja kepala mereka berbenturan.

"Aaaa, sakit tau... "

"Aaa, seharusnya aku yang bilang begitu.. "

Mereka saling merintih kesakitan dengan wajah yang sangat dekat satu sama lain.

"Eh.. " Ucap mereka bersama saat menyadari bahwa sudah tidak ada jarak lagi antara wajah mereka.

Seolah waktu berhenti bagi mereka berdua, mata merah dan silver milik Ebia menatap mata Ifvis berwarna biru yang sangat indah menurut Ebia.

Tanpa Ebia dan Ifvis sadari, bahwa mereka saling memuji satu sama lain di hati mereka.

Sungguh warna mata yang indah, seperti melihat langit biru yang tidak ada batasan apapun.

Akhirnya.... akhirnya... aku bisa melihatmu lagi, aku akan melindungimu kali.... pasti... pasti.... kali.. kali... ini... cerita ini akan berakhir bahagia... ya... pasti... pasti bahagia...

_____________________________________________

"Kenapa, tidak ada kelanjutannya? " ucap Ecy bingung dengan buku yang ia baca, dirinya juga seperti melihat kejadian tersebut secara langsung.

"Itu karena, sang penulis hanya menulis cerita itu cuma sampai situ saja... jadi jangan mengeluh... " Ucap sebuah suara yang Ecy kenal yaitu Fily, yang sudah duduk disamping Ecy.

"Begitu ya, tapi ini tidak menjelaskan apapun tentang sihir ruang hampa... " Ucap Ecy pada Fily, meski sempat terkejut dengan kehadiran Fily yang sudah berada di sampingnya.

"Ya, memang itu tidak menjelaskan secara langsung tentang sihir ruang hampa, tapi inti buku tersebut lebih seperti cerita romantis... " Ucap Fily santai mengangkat bahunya.

"Lalu, kenapa kau memberikan buku ini, lagi pula aku tidak ingat pernah ada buku seperti ini di perpustakaan hitam? " Tanya Ecy pada Fily.

"Dasar, apa kau pikir ini perpustakaan dunia apa!yang isinya lengkap, hah!! dan juga kau kan tidak pernah berkunjung ke perpustakaan hitam, jika itupun berkunjung itupun hanya untuk mendapatkan tujuanmu saja. "Ucap Fily dengan nada sedikit marah dan sedih diakhir kalimatnya.

" Hmmm. "Ecy tidak bisa menyangkalnya, karena yang Fily ucapkan adalah kenyataan yang ada. Sewaktu bermain game Irea online, Ecy sangat jarang mengunjungi perpustakaan hitam ini dan menyerahkan perpustakaan hitam ini kepada roh kontraknya.

Meski begitu ia, tidak merasa bersalah sama sekali. Tapi sejak Ecy masuk kedalam dunia lain dengan tubuh karakter game, ia bisa merasakan emosi setiap Npcnya.

"Kalau begitu.... *Tak*... " Tiba-tiba saja Ecy menjentikkan jarinya dan menghela napas panjang.

"Apa yang kau lakukan?" Ucap Fily bingung walaupun masih dengan nada sedih.

"Melepaskanmu dari kontak wilayah... " jawab Ecy santa.

Kontrak wilayah adalah sihir yang berlaku bagi roh yang sudah dikontrak oleh sesorang. Sihir ini akan memberi perintah pada roh kontak untuk menjaga suatu wilayah ataupun sebuah ruangan yang ditentukan, sampai kontrak itu terputus atau sang majikan yang melepaskan kontrak wilayah itu sendiri.

"Apa!!, apa kau tau apa yang kau lakukan barusan! " Ucap Fily terkejut.

"Ya, aku serius. Mulai sekarang kau akan selalu berada disampingku... " Ucap Ecy terseyum.

"Dasar!, bodoh... selalu saja.... selalu saja begitu... " Ucap Fily mulai menangis bahagia, meski yang ia ucapkan adalah kalimat yang bertentangan dengan kebahagiaan nya.

"Apakah sang roh agung ini sedang menangis, padahal umurnya sudah lebih dari seribu tahun loh... " Ucap Ecy dengan nada bercanda.

"Siapa juag yang menangis, tadi mataku kemasukan debu... dan juga jangan bicarakan umurku,dasar tidak sopan" Ucap Fily menyangkalnya.

"Hahaha, baiklah baiklah lain kali aku akan mengingatnya.... Kalau begitu apa kau ingin melihat sebuah pertunjukan yang menarik? " Ucap Ecy.

"Pertunjukan yang menarik? apa itu? " Tanya Fily bingung.

"Kau akan mengetahuinya... *Tak*" Sekali lagi Ecy menjentikkan jarinya dan membuat Ecy dan Fily berteleportasi di suatu tempat.

"nah, kita sampai... " Ucap Ecy .

"Dimana ini? " Ucap Fily bingung pasalnya mereka sedang berada di sebuah meja dan kursi yang saling berhadapan. Sedangkan dibelakang mereka terdapat sebuah pasukan berzirah hitam yang siap untuk berperang.

Tidak berbeda dengan pasukan yang dibelakang, sebuah pasukan berzirah putih didepan mereka juga siap untuk berperang. Bedanya pasukan yang berada didepan mereka lebih banyak jumlahnya dari pasukan berzirah hitam.

"Hmm, sebentar lagi akan terjadi perang jadi bersantai saja mereka akan mengurusnya. " Ucap Ecy santai sambil meminum minuman yang berada diatas meja.

"Perang!!!, apa kau bercanda!! apa lagi deng-"

"Sst, diam sebentar... ah... mereka datang... " Ucap Ecy masih santai.

"Salam tuan pasukan terbaik dari bawahan ini siap untuk berperang... " Ucap Ran, Dev dan Vian secara bersamaan.

"Hmm, bagus berapa pasukan yang kalian bawa? " Tanya Ecy pada ketiga bawahannya.

"100 pasukan yang terbaik tuan" Ucap Vian mewakili yang lainnya.

"Hmm, seratus ya, itu sangat cukup... berapa jumlah pasukan musuh? " Ucap Ecy sambil meminum minumannya.

"Diperkirakan ada 10.000 pasukan dipihak musuh tuan. " Jawab Ran...

"10.000, ya... Mereka ternyata langsung menggunakan kekuatan maksimal ya... berapa lama lagi pertunjukan ini akan dimulai... " Tanya Ecy.

"Tinggal menunggu perintah tuan saja... " Ucap Vian.

"Begitu ya, kalian bersiaplah ikut peperangan... " Ucap Ecy.

"Baik tuan... " Ucap mereka serempak dan pergi ke barisan pasukan yang berzirah hitam.

"Apa kau tidak mengenali mereka? " Tanya Ecy pada Fily yang tertegun dengan kehadiran ketiga orang tadi.

"Tentu saja aku mengenali mereka... " Ucap Fily.

"Begitu, ya. Kukira kau akan terkejut akan hal itu... Baiklah tunggu mereka melakukan pergerakan dulu. " Ucap Ecy santai.

Semetara dipihak musuh/Kekaisaran dibuat terkejut dengan jumlah pasukan yang ingin mereka lawan, bahkan pasukan yang ingin mereka lawan tidak ada setengah dari pasukan mereka sendiri.

"Tuan, apa ini jebakan atau mereka sedang bermain dengan kita? " Ucap seorang pemuda berusia 23th kepada seorang paru baya yang memakai mahkota di kepalanya.

"Jangan sampai lengah, bahkan aku rasa pasukan kita masih kurang untuk melawan mereka.. " Ucap Kaisar.

"Bagaimana itu bisa tuan?" ucap pemuda yang tidak lain adalah penasehat Kaisar.

"Tidak salah lagi, apalagi mereka mengumumkan perang dengan sebuah burung api putih. " Ucap Kaisar berkeringat dingin.

"Apa?!, bukannya itu sihir kuno yang telah lama hilang, dan kenapa mereka menyerang Kekaisaran? " Tanya pemuda itu terkejut.

"Aku, tidak tau yang pasti pemimpin mereka sangat marah pada Kekaisaran kita... apa bala bantuan dari Kerajaan Kerajaan tersebut sudah datang? " Tanya Kaisar pada pemuda yang berada disampingnya.

"... Belum tuan.. bahkan surat balasan dari mereka juga tidak ada.. " Ucap pemuda itu ragu.

"Apa bagaimana bisa?!, apa mereka berhianat?! "

"Tidak tuan, kurasa sedang terjadi penyerangan yang sama seperti yang kita alami. " Ucap pemuda itu.

"Hmm, kalau begitu, masuk akal juga... Bersiaplah kita akan langsung menyerang duluan. " Ucap Kaisar tersebut.

"Baik, tuan... " Segera pemuda itu menghadap ke arah pasukan berzirah putih yang berada dibelakangnya.

"Semuanya kita akan bersiap siap untuk menyerang mereka terlebih dahulu... untuk pasukan pemanah dan penyihir bersiap untuk melancarkan serangan pertama... dan untuk pasukan berpedang tunggu aba aba dari ku... " Teriak pemuda tersebut pada pasukan berzirah putih dan mengatur strategi perang.

"Yaa!! " Ucap pasukan berzirah putih dengan semangat.

"Dan satu lagi jangan meremehkan musuh kita kali ini, karena dipihak mereka terdapat sesorang yang bisa menggunakan sihir kuno. " Ucap pemuda tersebut.

"Yaak!! " Semangat pasukan berzirah putih