...Berarti kita berada di dunia lain, seperti yang aku duga. " Guman ECY pelan dan tidak bisa didengar siapapun.
"Baiklah, Reia coba kau berkeliling di sekitar dan jika ketemu desa maupun kota segera kembali laporkan padaku. " Ucap ECY
"Baik tuan ECY... " Tanpa bertanya lagi, Reia segera berlutut memberikan hormat dan tiba-tiba menghilang.
"*Huft*kurasa aku belum terbiasa dengan hawa keberadaan mereka yang tipis. Baiklah untuk yang lain persiapkan senjata dan baju zirah kalian. " Ucap ECY pada enam bawahannya yang tersisa.
"Baik... " Ucap mereka serempak berlutut kemudian menghilang dari sana.
"Hmm, apa yang harus aku lakukan ya. menugu mereka? *Hahh*itu membosankan, ah ya bagaimana dengan ruang harta.Tunggu apa aku memiliki inventory juga? " Guman ECY sambil berpikir.
"Hmm, mari kita coba. " Ucap ECY sambil menutup matanya dan membayangkan inventory nya tapi hasilnya tidak terjadi apa apa.
"*Huft*sudah kuduga pasti tidak ada... tapi tunggu sejak kapan karakter gameku memakai cincin? " Ucap ECY binggung saat melihat sebuah cincin terpasang di jari tengah tangan kanannya.
Saat melihat bentuk cincin tersebut, yang bentuknya sangat asing bagi ECY, membuat jiwa penasaran ECY bangkit.
"Cincin yang aneh... bagaimana aku melepaskan nya -*Aagh*" Saat hendak melepaskan cincin itu dari jarinya, bukannya lepas malahan jari yang digunakan untuk melepaskan cincin itu malahan terluka dan membuat darah mengenai cincin tersebut.
Saat darah ECY bersentuhan dengan cincin tersebut, sebuah reaksi ditujukan oleh cicin tersebut.
Tiba-tiba saja cincin itu, mengeluarkan kabut berwarna ungu gelap yang membentuk sebuah pintu di depan ECY.
"*Uhuk**Uhuk*kabut apa ini? dan apa apaan itu, kenapa kabut ini membentuk sebuah pintu? " Ucap ECY kebingungan saat melihat pintu yang terbuat dari kabut ungu yang dikeluarkan oleh cincin tadi.
"Apa aku masuk aja ya?tapi kalau bahaya?Aish terserah... aku jadi tambah penasaran apa ini. "
ECY perlahan mendekati pintu itu dan kemudian membuka pintu itu. Sebuah sinar sangat menyilaukan saat pertama kali melihat isi di balik pintu tersebut.
Perlahan cahaya itu mulai redup dan digantikan dengan sebuah ruangan putih yang sangat besar, ada juga benda benda yang mengisi ruangan tersebut seperti pedang yang berkilauan, panah yang memancarkan aura yang sangat menakutkan dan ada beberapa benda lainnya.
Benda benda yang memiliki keunikan seperti memiliki aura disimpan di dalam tempat khusus yang terbuat dari kaca.
Tidak hanya senjata di pojok ruangan terdapat gundukan gunung koin berwarna emas yang sangat banyak, jumlah gundukan koin emas tersebut tidak hanya satu melaikan ada empat gundukan koin yang sangat banyak yang membentuk sebuah gunung.
Tapi pandangan ECY terpaku pada pedang dan tongkat sihir yang ditempatkan pada wadah kaca yang saling berdekatan.
Pedang itu berwarna merah darah yang memancarkan aura haus darah yang sangat kuat, Sedangkan Tongkat sihir itu sendiri berwarna putih dengan corak warna emas di pegangannya dan sebuah kristal berwarna biru muda melayang di atas tongkat tersebut.
"Pedang kematian dan tongkat kehidupan! " Teriak ECY terkejut dengan apa yang ia lihat, pasalnya kedua senjata itulah yang dipakai oleh ECY saat memainkan game Irea online.
Pedang kematian, adalah sebuah pedang yang dapat merobek jiwa dan raga sesorang dengan hanya sentuhan kecil, membuat senjata ini sangat berbahaya jika jatuh ditangan yang salah.
Senjata Pedang kematian didapatkan dari Event turnamen pertama,ECY saat itu memenangkan turnamen dengan mudahnya dan mendapatkan pedang kematian sebagai hadiah.
Tongkat kehidupan, seperti namanya tongkat ini berlawanan dengan sifat pedang kematian. Tongkat kehidupan cenderung dapat memulihkan sesuatu benda maupun mahluk hidup yang di tentukan oleh pemakai.
Tongkat kehidupan di dapatkan ECY saat melawan naga api di gunung berapi, memang terdengar aneh saat mengetahui Tongkat yang memancarkan aura kehidupan di temukan di gunung berapi.
Tapi itulah faktanya, setelah menghabisi naga api tersebut, tanpa sengaja ECY memicu sebuah jebakan dimana gunung berapi itu tiba-tiba saja meledak begitu saja, beruntung ECY saat itu sudah bersiap dengan berbagai macam poison.
Meski begitu ia tetap saja, mengalami penurunan darah sampai pada angka 10 biji dari bar HP nya, meski begitu ECY tetap bisa berjalan melewati kepungan abu vulkanik.
Tanpa sadar, ECY malah menuju ke tengah gunung berapi yang sekarang berubah menjadi dataran biasa dan disanalah ECY menemukan tongkat kehidupan yang tertacap di sana.
Untuk sesaat, ECY mengingat saat saat dia mendapatkan kedua senjata itu. Beberapa saat kemudian ECY berjalan mendekati pedang dan tongkat tersebut yang disimpan di wadah kaca transparan.Tapi ECY tidak mengambil pedang itu melaikan sebuah pedang dari tumpukan pedang di belakang tempat kedua senjata utama disimpan
Pedang berwarna putih salju dengan beberapa garis emas dibilahnya yang ambil ECY.
"Kurasa ini cukup, akan sangat berbahaya jika mengeluarkan senjata utama itu... ah ya sebaiknya aku mengambil beberapa koin emas saja, 7 juta koin emas cukup kurasa tapi bagaimana aku menyimpannya? "
"Ah, ya cincin penyimpanan eh tunggu kenapa tidak membuat pintu kecil yang langsung terhubung dengan tumpukan koin ini aja, hahaha untungnya aku pintar. " Ucap ECY dengan tertawa senang, kemudian ia melangkah keluar dari ruangan tersebut membawa pedang putih berwarna salju yang bernama pedang salju.
Saat keluar dari ruangan, ECY segera mencoba mengecilkan pintu kabut tersebut dengan cara membayangkannya mengecil dan ternyata bisa, pintu kabut itu mengecil, dan hanya dapat dimasukin lengan saja.
Saat, ECY membayangkan pintu itu menghilang. Pintu kabut itu benar-benar menghilang.
"*Hufh*berapa lama aku didalam sana? dan kenapa mereka lama sekali? "Guman ECY pelan.
Tiba-tiba Reia muncul di hadapan ECY sambil berlutut memberikan salam.
" Salam tuan, saya telah kembali dari 6 menit yang lalu. "Ucap Reia sambil tetap berlutut.
" Berdirilah dan laporkan apa yang aku inginkan. "Ucap ECY dengan nada penuh kehormatan dan kewibawaan.
" Bawahan ini melapor... Terdapat kerajaan yang dekat dengan sini... diketahui itu adalah Kerajaan Mawar hitam, yang dipimpin oleh raja yang tidak bertanggung jawab yang bernama Raja Roa... disana keadaan sangat buruk... kelaparan dimana mana dan para bangsawan yang menindas rakyat jelata.Ituu saja tuan informasi dan laporan yang saya dapat dalam 6 menit terakhir. "Ucap Reia menjelaskan apa yang ia dapatkan tentang informasi kerajan yang baru ia temukan.
Sementara ECY dibuat terkejut dengan kecepatan mencari informasi Reia yang begitu cepat dan akurat menurutnya.
" Seberapa jauh kerajaan itu? "Tanya ECY pada Reia.
" 40 kilometer dari sini, dan membutuhkan 1.0detik jika mengunakan kemapuan teleportasi seperti saya tadi. "Ucap Reia
" Begitu ya, Reia persiapkan dirimu bersama yang lainnya kita akan sedikit mengambil sesuatu. "Ucap ECY pada Reia.
" Baik tuan saya permisi dulu... "Tanpa bertanya lagi, Reia segera mempersiapkan apa yang ECY suruh.
" Kerajaan mawar hitam ya, sungguh berbeda dengan yang berada di game tapi ya sudahlah. "
"Tunggu, aku juga perlu beberapa armor untuk diri ku sendiri, lebih baik menggunakan zirah ringan saja. " Ucap ECY sambil mengeluarkan Zirah berwarna hitam satu pasang dari ruangan putih tadi atau bisa disebut inventory.
Karena cara kerja ruangan tersebut hampir mirip dengan inventory dalam game, dan lagi barang barang yang berada di inventory di game berada disana semua.