Chereads / The Antagonist: The Man who become the Slayer / Chapter 2 - 002 : Kelahiran Sang Penyintas

Chapter 2 - 002 : Kelahiran Sang Penyintas

Yudhistira terlihat segera bergerak kebelakang dimana Over-man baru saja menyelesaikan serangan nya.

"Serangan Lightning saber dapat membuat dirimu berhenti sejenak selama 5 detik, kau tahu itu waktu yang cukup untuk mengakhiri dirimu." Ucap Yudhistira sambil menusukan pisau yang ia genggam kearah punggung dan membuat pisau itu menusuk Over~man.

"Regenerasi milikmu harus mempunyai daya yang sedikit lebih banyak dengan denyut nadi yang harus agak stabil, itu juga memerlukan waktu selama 30 detik, jadi percuma kau melakukannya." Gumam Yudhistira yang terlihat menarik tusukannya lalu bergerak sambil melakukan tebasan dan mengenai perut bagian kiri Over~man.

"Lightning Guard." Teriak Over~man sambil mundur beberapa langkah dengan tangan kirinya menutupi darah yang keluar dari perutnya.

"Kemampuan Pasif juga bagus untuk diteriaki seperti ini, tapi hal ini memiliki kelemahan besar, karena kemampuan ini sangatlah simpel." Yudhistira berjalan mendekati Over~man yang dialiri percikan petir ditubuhnya.

"Listrik terkuatnya hanya muncul setelah dia hinggap di tubuhmu setelah aktif 15 detik dikeadaan terkuatnya, sebelum itu cahaya yang kau keluarkan hanyalah cahaya penggertak saja." Lanjut Yudhistira sambil melakukan tendangan kearah Over~man.

Yudhistira terlihat bergerak lebih cepat dibanding Over~man, pisaunya kembali mengenai perut Over~man setelah Over~man terkena serangan telak tendangan milik Yudhistira.

"Sialan!!! siapa kau??? kenapa kau mengetahui semuanya tentang kemampuanku??? sialan aku salah sangka kalau kau hanyalah bocah biasa, aku terlalu meremehkanmu." Ucap Over~man dengan mata mulai menatap Yudhistira sangat tajam.

Yudhistira terlihat tidak bergerak sama sekali, dia hanya menatap Over~man sambil memegangi pisaunya seperti sedang fokus ke satu titik.

"Aku ini bukan pemilik harta, aku ini hanya mengagumimu sejak dulu, cuman seorang fans, kau tau." ucap Yudhistira sambil merubah posisinya yang agak kaku menjadi posisi santai sekarang dan menghela nafasnya.

"Tapi itu dulu, sebelum kau membunuh Eri dan yang lainnya." Teriak Yudhistira dengan emosinya yang naik dan titik yang dia incar sudah terlihat.

"Terima kasih." Ucap Over~man sambil mengeluarkan dua buah petir menyerupai pedang di kedua tangannya.

"Dual Lightning Saber diaktifkan." lanjut Over~man menghindari gerakan cepat Yudhistira dengan pedang petir dia genggam dan fokus menatap anak kecil yang menyerangnya. Yudhistira terlihat membelah angin yang berhembus kearahnya dan dia segera mendekat kearah Over~man sembari kembali menyerang titik fokus yang dia incar.

Kedua orang itu menggila tepat saat bulan purnama muncul diantara langit malam dan hembusan angin yang dingin.

Seorang Pahlawan Nomer 1 di kota Nagari melawan Remaja 13 tahun tanpa Harta sedikit pun. Pertarungan antara pengetahuan fans yang besar dan super hero dengan kekuatan supranatural sedang memuncak bertarung ditengah kobaran api yang besar.

Dua tebasan sekaligus membuat Yudhistira termundur sedikit sambil menggenggam kuat pisaunya.

"Slash Maniac? Really?" Ucap Yudhistira dengan nada meremehkan pahlawan nomer lima tersebut.

"Kau meremehkan aku ya?" Ucap Yudhistira sambil lari bergerak dan mulai menebaskan pisaunya layaknya menyambar Over~man secara tiba-tiba.

"Rolling Trick." Teriak Over~man sambil berputar yang membuat lengan Yudhistira terkena salah satu ujung pedang petirnya.

"Aku harus membungkam dirimu." Ucapnya segera maju dan siap menusuk Yudhistira.

"Kau sangat lengah." Ucap Yudhistira melakukan elakan dan segera mendorong kuat Over~man saat dia berada disamping posisi dirinya dengan lengan bagian atasnya.

"Sudah waktunya aku menyelesaikan dirimu, pahlawan Rendahan." Gumam Yudhistira sambil menusukan pisaunya kearah bagian perut Over~man layaknya Over~man melakukannya kepada Gadis kecilnya, Eri.

"Selamat Tinggal, Over~man." Ucap lembut Yudhistira yang baru saja menarik pisaunya.

"Yudhistira terlihat segera memerhatikan jam tangannya dan mulai menghitung mundur angka yang dia mulai dari hitungan 10.

"Sembilan, delapan, tujuh." Ucap Yudhistira yang terlihat memerhatikan Over~man menggeliat diatas tanah dan terus meronta-ronta kesakitan akibat luka yang dia derita di beberapa bagian.

"Oh iya, sepertinya aku harus mengambil parasut milikmu, sebelum api ini melahap diriku juga." Ucap Yudhistira yang melihat apinya sudah muncul di bagian atas menara tertinggi Kota Nagari.

"Kau, kenapa kau membela anak itu, kau tahu dia adalah anak Villian, Darker Shadow, yang baru saja mati beberapa saat lalu di kota ini." Ucap Over~man sambil melihat Yudhistira yang sesang mengenakan Parasut.

"Seorang anak tidak ada hubungan dengan orang tua nya, mau sekeji apapun orang tuanya. Seorang anak itu adalah berkah, kelahiran nya iu suci dari gelapnya dunia ini, apa kau tidak pernah di ajarkan orang tua mu?." Ucap Yudhistira dengan Parasut yang baru saja ia kenakan.

Over~man terhenti tanpa kata, dia benar-benar di pukul telak fisik dan batinnya, dia terlihat membuka topengnya dan memperihatkan wujudnya.

"Kau benar, aku merasa malu karena aku hanya memerhatikan diri ku sendiri, padahal aku juga baru saja mendapatkan karunia yang berharga dari tuhan." Ucap Over~man dengan wajah masih muda sekitar 30 tahunan.

"Hey, siapa namamu?" Gumam Over~man tiba-tiba.

"Yudhistira Cipto Arkakusumo." Gumam pelan Yudhistira dengan menyembunyikan air mata yang ia pendam atas kepergian Eri.

"Tolong ya, selamatkan negeri kecil ini, dan jadilah orang yang menuntun kebaikan yang putih dari kaum-kaum lemah, jangan seperti aku yang terjerumus Lubang hitam dan pergi mencintai dunia ini." Ucapnya terus terang kepada Yudhistira.

"Oh iya, setelah kepergianku, tolong jaga anakku, dan titipkan pesan kepada istriku bahwa nama anak yang aku berikan, adalah..." Ucap Over~man sambil bergerak merangkak dan mendekati Yudhistira.

"Ahhhh sebelum itu, Terimalah ini hadiah untuk fans nomer satu yang aku miliki, kau akan butuh itu jika kau ingin menjadi Pahlawan diantara kegelapan ataupun penjahat diantara para cahaya." ujar Over~man lalu ambruk seketika ditanah.

"Namanya adalah Salma Trita cahyokusumo, seperti namamu, dia adalah versi perempuanmu anak muda dan aku harap dia akan memiliki paras selembut cahaya yang terbias di air, layaknya dirimu." ujar dirinya dengan tangisan dan menyuruhku pergi dari sana, dirinya tak bisa lagi kemana-mana dan kakinya sudah rusak karena kekuatan petir yang dia gunakan untuk melawan diriku.

"Selamat jalan, Over~man." ucap diriku dengan kekuatan petir yang dia wariskan kepada diriku dengan air mata kembali mengalir setelah kepergian dua orang yang baru saja menghampiri hidupnya.

Beberapa detik selanjutnya, Api terlihat semakin membesar dan tidak ada jalan untuk keluar bagi mereka berdua, namun tubuh Yudhistira ditahan oleh reaksi harta milik Over~man yang baru saja memasuki tubuhnya.

Dalam seketika, Api yang ada di gedung itu di serap setelah tubuh milik Yudhistira mengeluarkan cahaya berupa lingkaran besar seperti lingkaran sihir milik pahlawan rangking 5 saat itu.

Api yang panas akhirnya terserap kearah lingkaran tersebut, sampai api tidak tersisa sama sekali.

Sejak saat itu, seorang Antagonis baru muncul di dunia ini untuk merubah dunia ini.

Yudhistira mengambil jaket kesayangan pahlawan yang dia dambakan saat itu dan menancapkan pedang kesayangan over~man di tubuh Over~Man

☆☆☆

Ini bukanlah kisah tentang seorang pahlawan menyelamatkan dunia...

Namun, kisah ini adalah kisah tentang seorang Penjahat untuk merubah dunia dari para pahlawan Klise dan juga penjahat sesungguhnya.

"Sosok antagonis yang dia ambil adalah salah satu perubahan besar yang akan terjadi pada dunia ini!"

Dengan keyakinan Over~Man saat akhir hayatnya dan mempercayakan dunia di dalam pundak anak kecil yang masih berumur 13 tahun tersebut.