📢 PERHATIAN!!
Bagian Chapter ini mengandung adegan kekerasan dan mengerikan. Boleh di SKIP!!
****************
BAB 11 ( MANGSA )
Lucy keluar meninggalkan rumah Jolly pada malam itu, ia berjalan di kesunyian malam dengan pandangan kosong menatap jalanan yang tampak Sunyi bersama embun dan kabut yang meneminya.
"lapar!!!,aku lapar" guman Lucy dengan terus berjalan menulusuri jalanan yang tampak sunyi.
langkah kaki Lucy terus melangkah dengan perut yang sudah minta untuk di isi.
dari kejauhan, Lucy melihat nampak seseorang yang berjalan sedirian di malam selarut ini.
Lucy terlihat menyeringai, ia kemudian merebahkan tubuhnya di jalanan.
sesorang itu ternyata adalah seorang pria, sepertinya pria tersebut tidak bisa tidur , sehingga membuatnya mencari udara di malam selarut ini.
pria tersebut menghentikan langkanya ketika melihat ada seseorang yang sedang terlentang di tengah jalan.
nampak, pria tersebut ragu untuk mendekati Lucy. Namun setelah beberapa menit berpikir, akhirnya pria tersebut memberanikan diri untuk lebih mendekat.
setelah memastikan bahwa yang terlentang di jalanan adalah seorang wanita, pria tersebut seketika berlari ke arah Lucy.
" heii!!. are you ok?" tanya pria itu saat mendapati tubuh Lucy yang berlumuran darah yang sedang tergeletak di jalanan.
"oh, ternyata kau Jemmy. Aku pikir siapa" ucap Lucy saat matanya terbuka
"Lucy?. apakah ini kau?" tanya Jemmy seraya berjongkok memegangkat kepala Lucy
"ya!!, ini aku Lucy" jawab Lucy
"owh.. apa yang terjadi padamu?. ada apa dengan tubuhmu?" tanya Jemmy khawatir melihat kondisi Lucy
Lucy beranjak dari tidurnya lalu duduk di atas aspal yang dingin , " aku di serang oleh anjing liar. lalu aku memukul anjing itu. aku hanya sedikit lelah dan aku berbaring di jalanan" jelas Lucy kepada Jemmy
"oh.. aku pikir sesuatu terjadi padamu" jawab Jemmy
" aku mau minta tolong padamu" pinta Lucy
Jemmy menatap Lucy ," ya katakan saja. Jika aku bisa, aku akan menolongmu" jawab Jemmy
Lucy memegang pipi Jemmy lalu mengelusnya dengan lembut, " tas'ku ketinggalan. apakah kau mau menemaniku untuk mengambilnya?" rayu Lucy
Jemmy terdiam ketika di perlakukan seperti itu oleh Lucy, " ba..ba..baik, aku akan menemanimu. di mana tas'mu ketinggalan?" tanya Jemmy dengan kikuk
Lucy kemudian berdiri dari duduknya " ayo, akan aku tunjukan dimana tas'ku" ujar Lucy seraya mengulurkan tangannya kepada Jemmy.
Jemmy meraih tangan Lucy, kemudian mereka berdua pun berjalan. Kini Lucy membawa Jemmy ke samping jalan, yang di bahu jalan tersebut merupakan hutan Cemara.
"tidak aku sangka akan bertemu dengan mu Jemmy, teman sekolah ku waktu SMP" ucap Lucy dengan terus berjalan masuk ke dalam hutan.
" iya!!, aku juga tidak menyangka kita akan bertemu .Tapi Dimana kau menjatuhkan tas'mu?" tanya Jemmy sesekali menatap ngeri ketika ia melihat bahwa ia sudah masuk ke hutan yang semakin lebat .
Lucy dengan tiba-tiba mendorong tubuh Jemmy, membuat Jemny terjatuh di atas rerumputan .
seketika wajah Jemmy terlihat pucat dan sedikit ketakutan. Lucy kemudian duduk di atas perut Jemmy sambil tersenyum, " kamu takut Jemmy?. sebenarnya aku tidak kehilang tas. tapi!!, aku sedang membutuhkanmu" ucap Lucy seraya tangannya bermain-main di atas dada Jemmy.
" apa yang ingin kau butuhkan dariku?" tanya Jemmy dengan suara gemetar
Lucy tersenyum, ia kemudian membuka baju yang ia gunakan . dengan bias yang temaram ,Jemmy dapat melihat bentuk indah sepasang gunung yang berada di hadapannya.
Lucy meraih tangan Jemmy, kemudian ia menaruhnya di dadanya sambil tersenyum, " aku membutuhkan ini, tolong bantu aku Jemmy!! " pinta Lucy di sertai suara seksinya.
Jemmy yang menyadari maksud Lucy, tanpa ragu Jemmy dengan cepat menyerang Lucy. di bawah pohon Cemara dengan cahaya bulan yang temaram, mereka berbagi peluh dan kenikmatan.
Lucy menyeringai menatap Jemmy yang kini tengah kelelahan akibat pertarungan tadi, " apakah kau puas Jemmy?" tanya Lucy dengan tangan yang bermain-main di dada Jemmy
"hoho... aku sungguh puas Lucy, kau hebat!!" jawab Jemmy
"oh syukurla, jika kau puas. Namun sesungguhnya aku menginginkan dirimu" ucap Lucy
"aku?. oh tentu, silahkan ambil apa yang kau suka dariku" jawab Jemmy
Lucy mendekat ke arah Jemmy, " aku menginginkan jiwamu Jemmy!!!" ucap Lucy seraya membuka lebar mulutnya dengan memperlihatkan taringnya yang seperti ikan hiu.
"gerrrgggg...harrgghh" erangan Lucy yang dari mulutnya menetes air Liur ketika menatap Jemmy di hadapannya.
krrraaaakkkkkk!!! ( bunyi kulit yang sobek )
"Arrrrrgggghhghhhhh... tolong!!!" teriak Jemmy ketika sebuah taring menancap di lehernya.
Lucy yang kelaparan seketika merobek perut Jemmy.
Kkrraaaakk!!! ( bunyi sobekan )
saat ini Jemmy sudah tak bernafas, akibat gigitan Lucy pada leher Jemmy. dengan lahap, Lucy memakan isi perut Jemmy, Lucy terlihat sangat menikmatinya.
mengoyak semua isi perut pria di hadapannya. Lucy bahkan tidak menyisahkan apa pun yang ada di bagian dalam perut Jemmy.
setelah kenyang, Lucy membersihkan mulutnya. sesekali ia menjilati jari-jarinya untuk menjilat sisa darah yang menempel .
Lucy mengambil bajunya kembali dan kemudian mengunakannya. Setelah selesai mengunakan pakaian, Lucy menatap mayat Jemmy yang sudah terlihat mengenaskan.
dengan sebuah senyuman menatap bangkai di hadapannya, " terima kasih Jemmy atas makan malamnya, isi perutmu sungguh enak. dan sekarng aku sudah kenyang" ucap Lucy seraya Minggalkan jasad Jemmy begitu saja.
Lucy melangkah keluar dari hutan Cemara, ia terlihat lebih segar setelah makan. Nampak di wajahnya terlihat berseri-seri.
Lucy dengan cepat meloncat ke atas pohon yang berada di atas kepalanya, kemudian meloncat ke pohon yang lain. hingga akhirnya ia tiba di rumahnya.
Lucy masuk ke dalam rumah melewati jendela dari kamarnya. sesampai di kamar, Lucy membuka bajunya dan menuju ke kamar mandi.
menyalakan kran air yang oada bathup, setelah terisi full. ia menceburkan dirinya di bathup untuk berendam.
setelah membersihkan diri, ia pergi ke arah meja riasnya. dengan masih menggunakan handuk yang ia lilitkan ke tubuhnya.
kemudian Lucy mengambil sebatang rokok dari dalam laci pada meja riasnya, kemudian membakarnya lalu menghisap asapnya dalam-dalam.
setelah puas dengan rokok yang ia hisap, Lucy kemudian mematikannya, lalu beranjak menuju ke lemari pakaian.
di depan lemari, ia membuka lemari tersebut kemudian mengambil sebuah piyama lalu menggunakannya. setelah itu, Lucy merebahkan tubuhnya di atas kasur.
****************
di tempat Jolly,.
Hingga jam 4 pagi, mata Jolly masih saja terjaga. bayangan Lucy yang menghampirinya membuat ia tak percaya apa yang ia alami saat ini.
pikirannya terus berkelana dengan kejadian yang ia alami.
"apakah dari mimpi-mimpi yang aku alami adalah pertanda?. Bahwa akan ada yang tidak beras dengan konser tersebut?" Batin Jolly
Jolly menggelengkan kepalanya," tidak...tidak, sepertinya ini hanya halusinasiku saja. Karna aku mungkin sedikit lelah" batin Jolly seraya mengusir pikiran anehnya.
Tanpa sadar, tangan Jolly terus menggaruk lehernya yang terasa gatal. hingga luka bekas gigitan Lucy mengeluarkan darah.
"ah!!, sepertinya aku sudah tidak bisa tidur, karna sebentar lagi akan pagi. dan aku harus segera ke sekolah" guman Jolly seraya beranjak.
Jolly kemudian menuju ke arah ruang televisi, Lalu ia menyalakan televisi yang berada di hadapannya.
( berita : seorang warga menemukan mayat seorang pria dengan kondisi mengenaskan, saat ia hendak mencari kayu di hutan Cemara.) ucap pembawa berita
"ah!!. hutan Cemara?. bukankah hutan tersebut di sekitar sini?" guman Jolly
Jolly bergegas keluar dari rumahyan dan mengambil sepedanya, kemudian mengayuh sepedanya ke arah hutan Cemara, dari kejahuan telah nampak banyak orang yang telah berkumpul .
Jolly mengayuh sepedanya lebih cepat untuk tiba di lokasi tersebut. tak lama beberapa tim medis mengeluarkan kantong mayat dari arah hutan.
Jolly berlari menghampiri tim medis tersebut ," pak bisakah aku melihat mayatnya?. kakakku belum pulang hingga saat ini, takutnya ini adalah kakakku" ucap Jolly memberikan alasan palsu kepada para Tim
Tim yang membawa kantong jenaza saling berpandangan. kemudian meletakan Katong tersebut di depan Jolly.
seseorang membuka resleting kantong tersebut.
"huuuueeekkk" Jolly yang melihat sekita memuntahkan isi di dalam perutnya
ia melihat itu adalah Jemmy, yang tinggal tak jauh dari rumahnya.
kini mayat Jemmy terlihat sungguh mengenaskan. di lehernya terdapat luka cabikkan yang dalam dengan mata melotot, di bagian perut Jemmy sudah terbelah dan isi di dalam perutnya sudah terkoyak.
Jolly yang melihat hal tesebut seketika membuat kakinya gemetaran dan lemas .