BAB 16 ( JOLLY BEREMU LUCY DI JALAN )
Di tempat Jolly,
Jolly menatap laju mobil Peter yang kian menjauh dari pandangannya.
" Dasar kau pria bedebah!!!. " teriak Jolly seraya mendang angin pada kakinya , Karna kesal.
Jolly tampak bingung, karena ia tidak membawa uang sepersen pun. dengan berat hati, akhirnya Jolly memutuskan untuk berjalan menelusuri jalanan dengan hati yang kesal.
setelah beberapa lama berjalan, Jolly melihat kerumunan orang yang sedang berkumpul dari jarak yang cukup jauh. karena penasaran, Jolly akhirnya berlari menghampiri kerumunan tersebut.
tap ..tap..tap..( bunyi langkah kaki Jolly yang berlari)
hosh...hosh..( bunyi nafas Jolly yang tersenggal)
"permisi nyonya, apa yang terjadi?" tanya Jolly kepada seorang ibu-ibu yang berada di kerumunan tersebut
ibu-ibu tersebut menoleh, " oh.. itu, ada mayat " jawab ibu-ibu tersebut
" mayat??" guman Jolly
Jolly kemudian menerobos ke arah kerumunan di hadapannya.
Jolly melihat ada 2 kantong jenazah yang di masukan ke dalam mobil ambulans. dengan garis polisi yang sudah terpajang di tempat penemuan mayat.
"apa yang terjadi?" guman Jolly penasaran
seorang pemuda yang berdiri di dekat Jolly, mendengar ucapan Jolly, " sepertinya di serang Beruang" ucap pria yang berada di dekat Jolly
"oh.. begitu, apakah akhir-akhir ini beruang terlihat berkeliaran di jalanan?" tanya Jolly
pria di samping Jolly menoleh ke arah Jolly, " tidak!!. penduduk tidak pernah melihat beruang yang menyerang warga. Dan yang mati di sana adalah anak-anak berandalan yang sering membuat onar" jawab pria tersebut
" ok terima kasih, atas informasinya " ucap Jolly
pria tersebut tersenyum, " yourwelcome" jawab pria tersebut.
Jolly kembali melanjutkan perjalannya, dengan isi di dalam otaknya yang terus berpikir.
( Akhir-akhir ini, kenapa banyak sekali berita dan kemunculan Mayat?. apakah ini suatu kebutulan atau memang ada sesuatu yang terjadi?) batin Jolly
"haaa sial, kenapa aku jadi pusing sendiri memikirkan kematian orang lain?" pekik Jolly seraya melajukan langkah kakinya
*****
Di Tempat Lucy,.
Lucy mengenduskan hidungnya, ketika ia sedang tertidur di atas pohon. seketika ia membuka matanya.
" seperti bau aroma Jolly, apakah Jolly sedang berada di sekitar sini?" guman Lucy
Lucy mengambil maskernya kemudian memakai masker tersebut. Lucy dengan cepat melesat ke arah dahan demi dahan.
dari kejauhan , Lucy dapat melihat Jolly yang berjalan sendirian, " kenapa Jolly bisa berada di sini?" pikir Lucy
Lucy lalu turun dari atas pohon, seraya berjalan ke arah Jolly.
" hei!!" panggil Lucy dengan menepuk pundak Jolly dari belakang
Jolly sontak menoleh, " yah Ampun Lucy, bisa tidak jika kamu menegurku, jangan dengan mengangetkanku terlebih dulu?" ucap Jolly kaget
Lucy tersenyum di balik masker.
"kenapa kamu ada di sini?" Jolly dan Lucy secara bersamaan saling bertanya
"hahahaha" mereka sontak tertawa bersama
" kamu dulu" ucap Lucy mempersilahkan Jolly untuk berbicara
" kamu kenapa ada di sini?" tanya Jolly
" oh aku?. hanya sekedar jalan-jalan. Dan kamu sendiri?" tanya Lucy
" aku hendak keluar dengan Peter, namun Peter menurunkan ku di tengah jalan" jawab Jolly seraya mulai melangkahkan kakinya
" ah, pria menyebalkan itu. Apakah dia tidak takut jika terjadi sesuatu dengan dirimu?" pekik Lucy dengan kakinya mengimbangi laju langkah Jolly
Jolly tersenyum, " yah dia sedang kesal. jadi biarkan saja" jawab Jolly .
" berjalan sejauh ini, apakah kau tidak lapar?" tanya Lucy
Jolly menghentikan langkahnya, lalu menatap Lucy. " aku tidak bawa uang, bahkan aku sangat haus saat ini" jawab Jolly
"oh dear, ayo kita cari makan" ajak Lucy seraya menarik tangan Jolly lalu berlari
Jolly mengikuti langkah Lucy yang sedang berlari. Hingga beberapa menit melangkah, akhirnya mereka tiba di sebuah restoran cepat saji.
Lucy dan Jolly kemudian duduk mengambil tempat.
"Lucy , apakah kulitmu sudah sembuh?. kenapa kamu berkeliaran bukannya istirahat?" tanya Jolly
"Hmmm .. belum, wajahku melepuh entah kenapa" jawab Lucy
" bisakah aku melihatnya?" tanya Jolly
"yah tentu" jawab Lucy seraya membuka maskernya
Jolly seketika menatap ngeri dengan luka yang ada di pipi Lucy, " apakah kau serius itu alergimu?" tanya Jolly
"mmmm, serius. ketika aku terbangun wajah dan lenganku sungguh perih, dan kemudian ku lihat wajahku di cermin. Ya, sudah seperti yang terlihat saat ini " jawab Lucy
" oh iya, kenapa kau tidak makan?. Dan hanya memesan satu makanan untukku?" tanya Jolly
"aku masih kenyang, kau tahu kan pamorku di sekolah seperti apa?. jangan sampai aku gendut gara-gara makan terlalu banyak " jawab Lucy seraya kembali memakai maskernya.
"yah benar juga" ucap Jolly seraya menyantap makanannya yang sudah tersaji di hadapannya.
tiba-tiba Jolly menghentikan aktifitas makannya lalu menatap Lucy, " Lucy, apakah kau tadi melihat kerumunan orang saat berjalan dari arah belakang?" tanya Jolly
" kerumunan?. aku tidak melihat. kenapa?" tanya Lucy bingung
" mereka menemukan mayat, katanya di serang oleh beruang" ucap Jolly menatap Lucy serius.
" astaga,,!!. apakah itu benar?." tanya Lucy kaget
Jolly mengangguk, " ya.. akhir-akhir ini sungguh rawan. kau harus berhati-hati, jangan melewati hutan lagi Lucy" ucap Jolly mengingatkan Lucy, Karna Jolly khawatir.
"yah baiklah, besok-besok aku sudah tidak akan melewati hutan lagi. Namun kasihan sekali mereka di serang oleh beruang " ucap Lucy
Jolly kembali menikmati makanannya, setelah selesai makan. Jolly dan Lucy berjalan bersama untuk pulang.
" Lucy, apakah kau tidak gerah dengan pakaian tertutup seperti itu?" tanya Jolly heran dengan pakaian sahabatnya yang belakangan ini berubah.
" tidak, ini terasa sejuk. Karna aku tidak boleh terkena matahari secara langsung, jika terkena sinar matahari secara langsung, kulitku langsung alergi" jawab Lucy
" aneh, kenapa bisa alergimu ,sampai melepuh begitu?" ucap Jolly penuh curiga
" ya, aku juga tidak tahu, kenapa sampai bisa melepuh. masa aku harus berbohong pada dirimu?" timpa Lucy
Jolly tidak menjawab, Jolly lebih memilih untuk terus berjalan.
" nah, aku sudah sampai di rumahku. kau hati-hati ya Jolly" ucap Lucy seraya berjalan ke arah rumahnya
Jolly menoleh, namun seketika wajah Lucy berubah. Jolly kini melihat ,Wanita cantik dengan tanduk yang sedang menyeringai menatap Jolly di serati mulutnya terdapat darah yang menetes.
" owh shitttt!!!!" pekik Jolly
" ada apa Jolly?" tanya Lucy ketika mendengar suara Jolly yang kaget, seraya menghampiri Jolly dengan memegang pundak Jolly.
Jolly menepis tangan Lucy yang memegang pundaknya, " tidak apa-apa, aku pergi dulu Lucy!!, oh iya!!, terima kasih tadi kau telah membayar makananku, akan ku ganti besok," ucap Jolly seraya menundukkan wajahnya .
" ok jika kamu tidak apa-apa, dan masalah makanan tidak usah kau pikirkan. aku juga minta maaf Karna tidak menempati janjiku" ucap Lucy
Jolly tetep menunduk dengan pandangannya yang tak terfokus, " ya tidak apa-apa Lucy, kapan-kapan saja kita pergi ke air terjun tersebut" jawab Jolly seraya beranjak dengan cepat meninggalkan Lucy.
Lucy menatap aneh dengan tingkah sahabatnya," ada apa dengan dirinya?" ucap Lucy seraya mengangkat kedua bahunya kemudian beranjak menuju rumah.
Jolly mempercepat laju jalan di kakinya, seraya menunduk. dengan wajah yang nambak terlihat panik ," ada apa dengan Lucy?. ya ampun!!. Aku lupa lagi, untuk menanyakan kemana ia di bawa pada saat malam konser waktu itu. Dasar tolol" pekik Jolly menyalahi dirinya sendri dan terus melangkahkan kakinya .