BAB 13 ( KE HUTAN )
Jolly beranjak meninggalkan Lucy. ia kemudian menuju ke arah kantin sekolah.
"hei!!" ucap Peter menghampiri Jolly
" hei Peter, apakah kelasnya sudah selesai?" tanya Jolly
" yah, seperti yang terlihat. Makanya aku dapat menghampirimu" jawab Peter
Jolly tersenyum menanggapi,.
"oh ya, Lucy kemana?. tumben saat di sekolah kamu tidak bersamanya?" tanya Peter seraya kepalanya mencari-cari keberadaan Lucy
" dia di kelas, katanya dia sedikit kurang enak badan" jawab Jolly
" oh " ucap Peter singkat seraya meneguk minuman yang ada di hadapannya
" Peter, aku merasa ada yang aneh dengan Lucy" Jolly mulai membuka pembicaraan yang serius
" aneh?, seperti apa?" tanya Peter .
"mmmm, semalam dia datang ke rumahku. dengan badan yang terlihat berlumuran darah. dan giginya runcing seperti ikan piranha, dia kemudian menggigitku. ini bekas gigitannya" ucap Jolly seraya menunjukkan bekas gigitan di lehernya
Peter menatap bekas gigitan yang ada di leher Jolly " ini hanya terlihat seperti bekas gigitan Tawon" tepis Peter yang melihat ada 5 titik lobang seperti di tusuk oleh garpu pada leher Jolly yang membiru.
Jolly menggelengkan kepalanya, " bukan!!, ini di gigit Lucy. dan rasanya sungguh gatal " ucap Jolly mencoba meyakinkan Peter.
" sepertinya kamu harus pergi ke dokter jiwa, Karna kamu seprtinya sudah mulai gila Jolly" pekik Peter dengan wajah yang kesal menatap Jolly
" apa maksudmu?. aku memberitahu yang sebenarnya. Semalam Lucy datang dan mengatakan bahwa ia lapar, lalu memakan daging yang berada di dalam kulkas tanpa di masak terlebih dahulu dan dia memuntahkan semua isi perutnya berupa darah" jelas Jolly kepada kekasihnya
Peter mengerutkan alisnya, ia teringat dengan darah yang ada di kolong meja makan di rumah Jolly.
" apakah kau serius?" tanya Peter
" ya, aku serius. dan anehnya, di saat para pria yang membawanya di ketahui tewas dengan mengenaskan, Namun Lucy?. Lucy terlihat seperti tidak mempunyai trauma. bukankah itu aneh?" ucap Jolly
" sudahlah Jolly, tidak usah berpikir di luar nalarmu. buat pusing saja, toh Lucy saat ini terlihat baik-baik saja" ucap Peter
" aku tidak mengada-ngada Peter, aku melihatnya sendiri Lucy datang...-" ucapan Jolly terhenti, " cukup Jolly!!, aku bosan dengan topik yang kau bicarakan. Luca, Lucy, apakah tidak ada topik lain selain Lucy?. ok aku akan ke kelas" ujar Peter seraya beranjak dan hendak berlalu.
" Peter!!, maafkan aku, Peter!!" teriak Jolly seraya berdiri lalu mengejar Peter
Peter menoleh ke arah Jolly yang tiba-tiba menahan tangannya, " apalagi Jolly?. aku ada kelas hari ini, silahkan kau mau berhalusinasi atau bermimpi. aku tidak melarangmu" ucap Peter dengan nada dingin kepada Jolly
" ya, aku minta maaf. Jika kau ada kelas, ya sudah. Sampai nanti" ucap jolly seraya melepaskan genggamannya pada lengan Peter.
Peter kemudian berjalan membelakangi Jolly ,dan pergi meninggal Jolly tanpa menoleh.
Jolly yang melihat sikap Peter yang berubah. memilih tidak ingin mengganggu Peter .
Kini Jolly berjalan menelusuri koridor dengan tatapan kosong saat ia berjalan.
" Jolly !! " teriak Lucy yang mengagetkan Jolly yang sedang berjalan sambil melamun.
" oh, astaga Lucy!!!. kau membuat jantungku copot" jawab Jolly seraya mengelus dadanya
" maaf, jika aku mengagetkanmu. lagian, kenapa kamu selalu melamun akhir-akhir ini?" tanya Lucy
saat Jolly menatap Lucy, sontak membuat ia kaget. bahwa wanita yang sedang berbicara dengannya bukanlah Lucy. melainkan seorang perempuan cantik, namun memiliki tanduk dan di mulutnya terdapat darah.
" oh..shiiiittt!!!. seperti ini lagi?" guman Jolly seraya menggelengkan kepalanya
" kau kenapa Jolly?" tanya Lucy seraya memegang pundak Jolly
Jolly menggelengkan kepalanya, " oh tidak apa-apa " jawab jolly
" aku tidak membawa mobilku" ucap Lucy tiba-tiba
" terus, kamu kesini naik apa?" tanya Jolly , ia tak ingin melihat wajah Lucy ,karena ia takut akan melihat hal menyeramkan pada wajah Lucy .
" aku lewat hutan" jawab Lucy
"apakah kau tidak takut?. padahal di hutan masih banyak beruang, serigala dan anjing liar yang sering berkeliaran" ucap Jolly dengan tanya yang terus berputar pada kepalanya.
" mmmm... Sepertinya aman, apakah kau ingin ikut bersamaku selesai pulang sekolah?" tanya Lucy
Jolly mengangkat wajahnya menatap Lucy, namun kali ini yang Jolly lihat di hadapannya, wajud Asli Lucy dan benar-benar Lucy, bukan wanita bertanduk.
" ke hutan?" tanya Jolly
Lucy mengangguk, " tempatnya sangat teduh dan sangat sejuk" ucap Lucy
" ya baiklah!!, Tapi jangan tinggalkan aku" pinta Jolly
" tenang saja, aku tidak akan meninggalkanmu. sekarang, aku yang akan melindungimu" ucap Lucy seraya tersenyum menatap Jolly
" hahahaha... waktu konser saja kau meninggalkanku" sindir Jolly
Lucy menoleh ke arah Jolly lalu memegang kedua pundak Jolly, " maafkan aku, aku janji tidak akan seperti itu lagi " ucap Lucy dengan tatapan tulus
Jolly memutar bola matanya " ya.. aku percaya , ayo masuk ke kelas" ajak Jolly
mereka masuk dengan saling bergandengan tangan.
sesampainya di dalam kelas, Lucy dan Jolly menunggu untuk pelajaran berikutnya.
setelah semua pelajaran telah selesai, Jolly dan Lucy pergi ke arah hutan. Di dalam hutan, Jolly nampak melihat kesekeliling dengan terus melangkahkan kakinya.
di bibir Jolly terukir senyuman ketika ia mendengar suara burung yang saling bersahutan begitu juga dengan gesekan ranting yang saling beradu.
" bagimana?. asyik bukan?" tanya Lucy tiba-tiba
Jolly menatap Lucy seraya tersenyum lalu mengangguk," ini sungguh damai, aroma hutan dan bau tanah membuat aku tenang" ucap Jolly
" yah, makanya aku mengajakmu" ucap Lucy dengan terus melangkahkan kakinya.
" oh iya Lucy, kenapa kamu memakai jaket dan kaca mata?" tanya Jolly baru menyadari bahwa seroang Lucy yang suka memperlihatkan dadanya, kini menggunakan jaket.
" oh, Karna aku sedang sensitif dengan matahari. entah mengapa, mataku tiba-tiba perih dan kulitku terasa terbakar" jawab Lucy
" apakah kau punya alergi?" tanya Jolly
Lucy menggelengkan kepalanya, " Tidak!!, tapi entahlah. mungkin saja aku sedang alergi untuk saat ini" jawab Lucy
Jolly hanya terdiam menanggapi jawab Lucy, Jolly berpikir hal yang normal jika Lucy memang sedang alergi dengan cuaca.
" oh iya Jolly ,apakah besok kamu ada waktu?" tanya Lucy tiba-tiba
Jolly menoleh ke arah Lucy, " sepertinya Ada, kenapa?" jawab Jolly kembali bertanya.
" besok aku akan membawamu ke sebuah air terjun, di sana sungguh cantik dan kita akan mandi di sana. bagaimana?" ucap Lucy
" mmm... apakah besok kita bolos sekolah?" tanya Jolly
" yah, sesekali tidak apa-apa. kamu kan ranking satu terus Jolly, kali ini saja kamu menjadi anak yang bandel" rayu Lucy kepada Jolly
Jolly menimbang, " yah baiklah, jika cuma sehari" jawab Jolly
Lucy seketika memeluk tubuh Jolly. " terima kasih, kamu sungguh baik Jolly" ucap Lucy kegirangan
Jolly tersenyum menanggapi pelukkan Lucy kepadanya, " ok, kapan kita akan keluar dari hutan ini?" tanya Jolly
" itu di sana adalah rumah mu, jika kau terus berjalan melewati jalan ini" ucap Lucy
Jolly menoleh ke arah Lucy, " bagaimana denganmu?" tanya Jolly.
" aku akan aman Jolly, jadi kau tenang saja" ucap Lucy
Jolly menatap Lucy sejenak, ia ingin beranjak namun ia ragu untuk meninggalkan Lucy sendirian.
Lucy mendekatkan tubuhnya ke arah Jolly, " tidak perlu khawatir Jolly, aku akan baik-baik saja" ucap Lucy dengan tangannya yang sedang menyisihkan rambut Jolly yang terurai di pipi Jolly.
Jolly tersenyum , " baiklah, aku pergi. kamu hati-hati ya!!" ucap Jolly seraya melangkah.
"ok" jawab Lucy seraya melambaikan Tangan ke arah Jolly yang sudah terlihat berjalan menjauh.
kini Lucy, melanjutkan perjalanan menuju ke arah rumahnya.