BAB 9 ( BREAKING NEWS )
setelah lelah mencuci pakaiannya, Jolly memutuskan untuk pergi ke ruang TV .
Jolly kemudian menaruh beberapa cemilan di atas meja , dengan sebuah minuman kotak.
Jolly kemudian menyalakan televisi yang berada di hadapannya . setelah itu, Jolly mulai menikmati setiap acara yang di siarkan dari saluran lokal.
Ting ....tong ...( bunyi bell )
Jolly menghentikan pandangannya sejenak di depan TV. dan mengfokuskan pendengarannya.
Ting ..dong ...( bunyi bell )
"siapa ya?" guman Jolly seraya beranjak dari duduknya .
Jolly kemudian melangkahkan kakinya ke arah pintu. sesampai di depan pintu, Jolly menarik knop pintu yang berada di hadapannya.
" oh...Peter, tidak main tenis hari ini?" tanya Jolly ketika mendapati Peter di depan pintu.
" tidak, Karna aku terus memikirkan keadaanmu" jawab Peter.
Jolly mengerutkan alisnya ," aku baik-baik saja. Apa yang kau pikirkan tentangku?" tanya Jolly
Peter mengabaikan pertanyaan Jolly. Ia seketika melipat kedua tangannya di dada, " apakah ,kau akan membiarkan kekasihmu terus berdiri di luar ?" ucap Peter menatap Jolly dengan tajam.
" hahahaha ... iya, silahkan masuk," ajak Jolly. mempersilahkan Peter untuk masuk
Peter pun melangkahkan kaki menuju ke dalam rumah,Jolly kemudian menutup pintu rumahnya kembali .
" aku tahu, kau wanita yang paling malas untuk memasak. yang kau makan hanya mie instan. kau tahu itu tidak baik buat lambungmu" cerca Peter ketika ia masuk ke dalam rumah.
Jolly memutar kedua bola matanya, " dan terus?. aku malas keluar rumah , jika hanya untuk pergi ke swalayan dan aku harus melewati hutan Cemara yang angker itu " jawab Jolly
" ya, dan aku datang kesini untuk mengajakmu berbelanja untuk kebutuhanmu" ujar Peter.
Jolly kemudian berjalan ke arah ruang TV, lalu menjatuhkan tubuhnya di atas kursi sofa, " tapi aku malas, dan aku sangat lelah " jawab Jolly
Peter menghampiri Jolly, lalu duduk di sofa di tempat Jolly berbaring .
" hei, aku tidak ingin kau banyak pikiran. jangan selalu berdiam diri di rumah, sesekali kau harus keluar dan berolahraga" ucap Peter seraya mengelus kepala Jolly.
kini Jolly tengah sibuk memainkan remote yang ada pada tangannya, dengan mata yang tertuju ke layar televisi. Ia biarkan Peter yang sedang mengelus kepalanya.
" iya dear, aku baru selesai mencuci pakaian. jadi , biarkan aku bernafas sejenak" ujar Jolly
" ok , aku akan menemanimu di sini" ucap Peter
(breaking news; Kabar duka kini datang dari sebuah musisi yang sedang naik daun) ucap pembawa berita
Jolly yang mendengar hal tersebut sontak membuat ia beranjak dari tidurnya, kemudian ia mulai menaikan volume suara lalu fokus menatap televisi .
( di ketahui band yang melakukan konser amal, kini di temukan tewas mengenaskan di sebuah hutan perbatasan venuzel. jasad mereka pertama kali di temukan oleh sekelompok pemuda yang sedang melakukan hunting. dugaan sementara, para personil band the-dukoen di serang oleh binatang buas) pembawa berita
Jolly tampak menegang ketika melihat Berita di televisi . ia tak percaya ketika mengetahui bahwa para pria yang membawa Lucy kini telah tewas mengenaskan.
" Jolly ...Jolly...hei!! " teriak Peter seraya menggoyangkan badan Jolly
"eh ... iya ada apa?" tanya Jolly dengan linglung
" kau kenapa?" tanya Peter
Jolly tak menjawab, ia langsung beranjak dan lari menuju ke kamarnya. sesampainya di kamar , Jolly mencari ponselnya.
"ponsel..ponsel...di mana kau?" guman Jolly dengan tangan yang sibuk mengacak-ngacak isi di atas tempat tidurnya.
setelah menemukan ponsel yang ia cari , Jolly dengan cepat mencari kontak Lucy.
tut ...tut ....( bunyi nada penghubung)
(maaf!!. nomor yang anda tuju tidak menjawab) suara operator
Tut ...Tut ..(bunyi nada penghubung)
(maaf!!. nomor yang anda tuju tidak menjawab) suara operator
"owh b1cht!!!, angkat telfonnya" Jolly terlihat gusar ketika mendapati panggilannya tidak di angkat.
" Jollyy!!!. sebenarnya kau kenapa?. sepertinya lama-lama aku muak dengan tingkahmu" teriak Peter dari arah pintu
Jolly menghampiri Peter, " apa??. kau muak?. ya, Karna aku cupu kan?, jelek?. kalau mau putus, silahkan!!" pekik Jolly menatap nyalang ke arah Peter
" Jolly bukan maksudku-" ucap Peter terhenti " kau tahu Peter, berita barusan yang di telivisi?. Lucy di bawa oleh mereka. aku..aku menghubungi Lucy, namun tidak di angkat" timpa Jolly dengan wajah yang terlihat bingung
Peter seketika mendekap tubuh Jolly yang terlihat panik, " kenapa kau sangat peduli kepada Lucy?" ucap Peter seraya mengelus rambut Jolly dari belakang tubuh Jolly .
" Karna aku hanya mempunyai satu teman Peter" jawab Jolly.
" ok, sekarang aku akan mengantarmu ke rumah Lucy bagaimana?" ucap Peter
Jolly mengangguk,.
Peter dan Jolly pun melaju menuju rumah Lucy. beberapa saat kemudian ,mereka tiba di depan rumah Lucy .
Jolly melangkah menuju rumah Lucy. sesampainya di depan pintu,
Ting ,,,dong,,, (bunyi bell)
Jolly mencoba menekan bell yang barada di rumah Lucy, hingga kesekian kalinya Jolly menekan bell,
" oh cari siapa?" tanya ibu muda dengan wajah yang cantik di balik pintu, ketika pintu terbuka.
" aku temannya Lucy, apakah Lucynya ada?" ucap Jolly
" oh...teman Lucy, dia belum pulang. katanya dia pergi menonton konser, namun hingga kini ia belum pulang" ucap wanita tersebut
Deehhggg!!, jantung Jolly seketika berhenti mendengar ucapan wanita yang ada di hadapannya.
" oh begitu.. terima kasih, kalau begitu aku pamit" ucap Jolly seraya berlalu
Jolly berjalan ke arah mobil Peter, lalu manaiki mobil tesebut.
" bagimana?" tanya Peter, ketika Jolly masuk ke dalam mobilnya.
Jolly menggelengkan kepalanya " belum pulang" ucap Jolly tertunduk.
"trus kita mau ke mana?" tanya Peter dengan menatap Jolly yang duduk di sebelahnya
" entahlah, aku juga bingung " jawab Jolly
Peter terdiam, Karna ia juga bingung harus bagimana menghadapi kekasihnya yang nampak murung dengan wajah suramnya.
" kita makan dulu, habis itu aku antar kamu ke tempat mayat yang di temukan" ucap Peter tiba-tiba
Jolly menoleh, " apakah kau tidak marah?" tanya Jolly
Peter menggelengkan kepalanya " ayo kita makan dulu" ucap Peter kemudian menstater mobilnya dan kemudian melaju .
mereka berdua turun di sebuah restoran, lalu memesan makanan.
setelah pesanan mereka tiba, mereka berdua langsung melahap makanan yang sudah tersaji.
" sepertinya kau sangat menyayangi Lucy?" ucap Peter di sela makannya
Jolly menatap Peter, " setelah kepindahanku ke desa ini, hanya kamu dan Lucy yang mau berteman denganku. walau pun ,kadang-kadang Lucy sering bersikap semena-mena padaku. Namun aku memakluminya, Karna tidak di pungkiri kadang dia sangat manis terhadapku" jelas Jolly kepada Peter
" jujur saja, aku tidak suka dengan Lucy. Karna mungkin sifatnya yang terlalu berani" ungkap Peter
" tidak masalah jika kau tak menyukainya, tapi jangan melarangku untuk berteman dengannya" pinta Jolly
" baiklah " jawab Peter.
setelah selesai makan, mereka menuju ke tempat kejadian perkara. sesampainya di sana, ternyata sudah banyak orang yang hadir untuk menabur bunga.
" kau lihat?. apa yang akan kau cari dengan kerumunan orang seperti di sana?" ucap Peter, dari dalam mobilnya.
" yah, Karna yang meninggal adalah orang terkenal. maka tak heran , jika banyak para penggemar yang merasa kehilang" jawab Jolly
" apakah kita akan menunggu?" tanya Peter
" tidak, kita pulang saja " ucap Jolly