BAB 3 ( LUCY KE RUMAH JOLLY)
2 hari kemudian setelah Lucy dan Jolly makan bersama setelah pertandingan basket.
Di Rumah Jolly,.
ponsel Jolly berdering...
dengan cepat, Jolly meraih ponselnya yang berada di atas meja rias.
"hallo!!" ucap Jolly menjawab panggilan
(kau dimana?) tanya Lucy di sambungan telfon
"aku sedang berada di rumah," jawab Jolly yang sedang menatap dirinya di depan cermin
( Jangan kemana-mana, aku akan Segara ke rumah mu) ucap Lucy menjawab
" ok ,aku akan menunggu mu" jawab Jolly
( ok. see you ) ucap Lucy
panggilan telfon pun terputus .
Jolly kemudian beranjak, lalu ia dengan tergesa-gesa mulai membenahi kamarnya. Karna Jolly akan menyambut Lucy yang akan segera tiba.
Ding...Dong...( bunyi bell )
Jolly yang mendengar bunyi bell, langsung berlari keluar kamar. dengan langkah cepat, ia menuruni anak tangga hingga ia tiba di depan pintu.
kreeekk...( pintu terbuka saat Jolly menarik gagang pintu)
" hey, selamat datang "
ucap Jolly seraya mencium pipi Lucy,ketika melihat Lucy yang berdiri di hadapannya.
" maaf, aku mengganggumu "
ucap Lucy di balik pintu
" oh, tidak!!. Ayo masuk "
ajak Jolly seraya menarik tangan Lucy
Lucy menutup pintunya kembali dan mengajak Lucy ke kamarnya.
mereka berdua menaiki tangga menuju ke kamar Jolly .
" Jolly , orang tua mu di mana?"
Tanya Lucy seraya matanya memperhatikan keadaan rumah Jolly.
" owh, orang tua ku berkerja di luar kota. sebulan sekali baru pulang untuk mengunjungiku "
jawab Jolly dengan langkah yang terus menaiki anak tangga.
kreekk.. ( bunyi pintu )
kini Jolly dan Lucy sudah berada di dalam kamar .
" apa yang membuatmu kemari?"
tanya Jolly
Lucy kemudian merebahkan tubuhnya di atas kasur, ketika ia tiba di dalam kamar Jolly.
" aku ingin meminjam cacatanmu "
Jawab Lucy seraya menatap ke arah langit-langit yang berada di kamar Jolly.
" catatan apa yang ingin kau pinjam? "
tanya Jolly menatap Lucy yang sedang terbaring di atas kasurnya
" sejarah , matematika dan bahasa asing "
Jawab Lucy , yang masih dengan posisi telentangnya di atas kasur di kamar Jolly.
" baik, akan ku cari bukunya untukmu "
Sahut Jolly seraya menuju ke arah rak buku.
tiba-tiba Jolly merasakan ada hembusan nafas di tengkuknya, spontan Jolly pun menoleh, " hey!!. Apa yang kau lakukan?." tanya Jolly ketika melihat Lucy yang sudah berada di balik badannya dengan menempelkan bibirnya tepat pada tengkuk Jolly.
" aku suka melihat belakang lehermu yang begitu bersih dan putih, " ucap Lucy ,dengan suara mendesah di belakang tengguk Jolly.
Jolly membalikan badannya, lalu mendorong tubuh Lucy, " apakah kau gila?. kamu normalkan ?" tanya Jolly seraya menghindar dari tubuh Lucy yang menempel pada tubuhnya.
seketika Lucy menghadang Jolly dengan tangannya. ketika Lucy melihat Jolly yang ingin menghindarinya.
" kau tahu?. kau itu cantik "
ucap Lucy seraya satu tangannya menarik ikat rambut Jolly dengan kasar.
rambut Jolly yang blonde pun tergerai jatuh jatuh.
Jolly hanya terdiam ketika Lucy melakukan hal tersebut.
" jika tidak ada ini " lanjut Lucy, seraya melepaskan kaca mata Jolly yang selalu bertengker di batang hidungnya.
Jolly nampak mengerutkan alisnya, dengan pandangan aneh menatap Lucy ," apa yang ingin kau lakukan?" tanya Jolly keheranan ketika melihat tingkah Lucy yang tak wajar kepada dirinya.
" kamu Minder kan, dengan segala yang kau punya?" ucap Lucy seraya membuka baju Jolly.
Jolly terdiam ketika bajunya di angkat oleh Lucy, Jolly se akan-akan pasrah dengan apa yang di lakukan Lucy kepada dirinya .
kini Jolly hanya memakai teng top dalaman, tanpa menggunakan kaca mata, dan tanpa rambut yang selalu di kuncir oleh Jolly.
" lihatlah !!, kau terlihat begitu sexy dengan penampilan seperti ini " ucap Lucy seraya memutar badan Jolly dan membawanya menghadap ke arah cermin
kini Jolly dapat melihat dirinya yang sedang berdiri di depan cermin.
(iya!!, aku terlihat cantik seperti ini. apa yang di kakatan Lucy memang benar, aku harus berpenampilan sedikit terbuka) batin Jolly, ketika ia melihat wajah dan tubuhnya di cermin
" apakah aku harus berpakaian seperti ini? " tanya Jolly saat ia masih menatap dirinya di arah cermin.
" yah!!, jika kamu ingin menjadi primadona. kau hanya cukup memperlihatkan sedikit tubuhmu dan berpakaian lah sedikit berani" Saran Lucy dengan tangannya yang sibuk memainkan rambut Jolly dari arah belakang tubuh Jolly.
" tapi aku, aku tidak punya keberanian" ucap Jolly canggung.
Lucy memutar badan Jolly , dia mengangkat dagu Jolly dengan tangannya. memaksa Jolly untuk menatap wajahnya.
" look!!. aku akan membuatmu lebih percaya diri" ucap Lucy seraya menempelkan bibirnya ke bibir Jolly.
Jolly tercengang dengan pupil mata yang melebar. kekita sebuah bibir yang terasa lembut mengenai bibirnya.
Jolly tidak tahu rencana apa yang sedang di pikirkan oleh Lucy , kini Jolly dapat merasakan lidah Lucy yang ingin menerobos masuk ke dalam mulutnya.
Jolly kumudian membuka mulutnya secara berlahan , dan menerima lidah Lucy yang kini bermain di dalam sana.
tiba-tiba Lucy menarik rambut Jolly, " kau tahu?. kau sangat kaku dalam berbagai hal. Hal tersebut yang membuatmu tidak percaya diri " ucap Lucy seraya satu tangannya mengelus pipi Jolly dengan lembut.
Jolly mendorong tubuh Lucy, " yah!!, aku tahu, aku hanya cupu yang tidak pernah di lihat oleh orang lain. Namun terima kasih Karna kau sudah mau berteman denganku" ucap Jolly seraya berjalan dan duduk di sisi kasur di tempat tidurnya
Lucy menghampiri Jolly " kau harus yakin dengan kecantikanmu Jolly. Kau tahu?, setiap aku melihatmu di sekolah, kau selalu menundukkan kepala mu. siapa yang akan melihat?, jika kau selalu menunduk ketika berjalan?" ucap Lucy seraya mengelus kepala Jolly dengan lembut.
" yah, aku tidak sama seperti dirimu. Namun aku bahagia karena aku memiliki teman yang populer seperti dirimu " ucap jolly menatap Lucy sembari tersenyum
" maafkan aku, jika aku sering membully mu dan membuatmu seperti keset sebelumnya " ucap Lucy seraya memeluk tubuh Jolly
Jolly mendorong tubuh Lucy , " akan aku ambilkan catatan yang kau minta " ucap Jolly seraya beranjak dari duduknya
Jolly kemudian mencarikan buku yang di minta oleh Lucy. beberapa saat kemudian , Jolly telah menemukan buku yang ia cari.
" ini buku yang kau minta " ucap Jolly seraya menyodorkan beberapa buku kepada Lucy .
Lucy menerima buku tersebut dari Jolly " ok, terima kasih. aku harus pulang " ucap Lucy
" baik, aku akan mengantarkanmu ke depan " ucap Jolly
mereka berdua beranjak dari kamar Jolly , lalu menuruni tangga hingga ke pintu keluar yang berada di ruang tamu.
Jolly membuka pintu tersebut lalu megantar Lucy hingga ke halaman.
" aku balik ya??. sampai ketemu besok di sekolah" ucap Lucy dari balik mobilnya seraya melambaikan tangannya ke arah Jolly yang sedang berdiri di depan pintu.
Jolly hanya membalas dengan lambaian tangan. kekita melihat Lucy berlalu pergi bersama mobilnya.
setelah melihat Lucy yang sudah berlalu, Jolly kembali masuk ke dalam rumahnya .
sesampainya di dalam kamar, ia menuju ke arah cermin. di lihat wajahnya di depan cermin seraya tersenyum,(apakah benar apa yang di katakan Lucy?. aku harus berani?. apakah hal tersebut tidak terlihat seperti murahan?)batin Jolly
Jolly masih sibuk melihat wajah dan tubuhnya di depan cermin.
seraya mencoba untuk berpose sexy dan membuat wajahnya di depan cermin se sexy mungkin. namun pada akhirnya ,Jolly merasa jijik dengan tingkahnya sendiri.
" jadilah diri sendiri Jolly, kau sangat tidak pantas jika harus bersaing dengan Lucy, yang memang sudah terlahir sexy " ucap jolly seraya menggelengkan kepalanya.
Jolly kemudian meraih baju yang sempat di lepas oleh Lucy, lalu beranjak ke westafel untuk membasuh wajahnya.
selesai membasuh wajahnya, ia kemudian merebahkan tubuhnya di atas kasur.
( apa pun yang terjadi, tetaplah untuk menjadi diri sendiri. jangan tergoda, bukan kah kau sudah punya Peter yang selalu ada untukmu Jolly? )batin Jolly
akhirnya Jolly pun terlelap .