BAB 5 ( TEROR )
Jolly terjaga, ia mencoba untuk tidur. Namun matanya tak ingin terpejam. Jolly masih terbebani dengan mimpi yang menghampirinya.
Jolly takut ketika ia terlelap, ia akan bermimpi tentang hal yang mengerikan seperti tadi siang.
ding ... dong.... (bunyi bell)
Jolly terpengarah dari lamunannya. ketika mendengar bunyi bell yang berbunyi dari arah pintu depan rumahnya.
Jolly kemudian bangkit dari tidurnya , seraya berlari menuruni tangga untuk membuka pintu .
krreeekk ( Jolly membuka pintu )
" hei Peter, bukan kah tadi kau baru saja dari sini?" ucap Jolly ketika melihat Peter yang berdiri di balik pintu.
" ya, aku pergi ke toko roti yang tak jauh dari sini. Dan ini, aku membelinya untukmu" ucap Peter seraya menyodorkan sebuah dus.
" oh .. terima kasih, ayo masuk!!, kita makan roti yang kau berikan bersama, aku akan buatkan coklat untuk kita minum " ajak Jolly mempersilahkan Peter masuk .
di dapur, Jolly terlihat repot. sedangkan Peter sudah menuju ke ruang TV, dan menunggu Jolly di ruang TV.
Jolly menghampiri Peter , dengan membawa 2 cangkir coklat panas, " ayo nonton film, sambil kita makan roti yang kau bawa" ucap Jolly, kemudian menaruh 2 gelas coklat panas di atas meja.
mereka pun memilih untuk menonton Film horor.
ketika film yang mereka putar sudah setengah jalan, tiba-tiba Jolly tampak tegang kekita ia melihat seorang aktor di depan layar yang di tangannya memegang sebuah kapak, kemudian kapak tersebut membelah kepala seseorang.
" Aaaaaa!! " teriak Jolly seketika memeluk tubuh Peter dengan kuat.
Peter langsung memeluk tubuh Jolly, seraya menepuk-nepuk punggung Jolly, " jika tidak berani , kenapa ingin menonton film seperti ini?" ucap Peter menenangkan.
mendengar hal tersebut ,Jolly mengangkat wajahnya lalu menatap wajah Peter ," aku hanya ingin menjadi berani, dari itu aku harus menontonnya" jawab Jolly
Peter yang melihat Jolly dengan wajah merahnya , membuat ia mendekatkan bibirnya ke arah bibir Jolly yang merekah, Jolly yang merasakan lidah Peter yang telah bermain lincah di dalam mulutnya, dengan kuat memegang kedua pipi Peter.
akhirnya ,semua yang mereka gunakan pun terhempas. dan di saat tersebut, mereka berbagi ke nikmatan dengan peluh yang sudah membasahi tubuh mereka.
setelah selesai melakukan aksi g3njot4n, akhirnya Jolly dan Peter pun tertidur di atas sofa dengan televisi yang masih menyala.
" Jolly, apakah kau mendengar ku?" panggil seseorang
Jolly membuka matanya, " Aaaaa!!!!" teriak Jolly ketika melihat leher seorang wanita yang hampir putus berada tepat di atas wajahnya.
" Jolly!!!. hei, baby bangun, " panggil Peter, dengan lembut menepuk pipi Jolly.
seketika Jolly membuka mata dengan nafas yang kembang kempis dari dadanya .
" owh,,, ternyata hanya mimpi" ucap Jolly lega
" kamu bermimpi apa?. sampai berteriak begitu?" tanya Peter khawatir
" entahlah, aku memimpikan Lucy dengan leher yang sobek" ucap Jolly dengan peluh yang telah menumpuk di pelipisnya.
" hahahaha.. itu akibatnya jika menonton film horor. sampai kebawa mimpi kan??" ucap Peter seraya mengusap kelapa Jolly dengan tawanya
" ya!!!, sepertinya begitu, " ucap Jolly yang kemudian beranjak dari sofa , lalu mengambil bajunya yang tergeletak di lantai dengan asal.
setelah memakai pakaian, ia beranjak menuju ke arah dapur dan mengambil segelas air. ia kemudian langsung meneguknya hingga tandas.
setelah meminum air, Jolly beranjak menuju ke arah wastafel . Dengan cepat, Jolly menghidupkan kran air di hadapannya ia kemudian membasuh wajahnya.
"owh shiiiit!!" ucap Jolly kaget. ketika air yang ia basuh ke wajahnya berubah menjadi merah ,spontan dan dengan tiba-tiba Jolly Pun meloncat menjauh dari westafel yang berada di hadapannya.
Peter yang mendengar teriakan Jolly ,langsung berlari menghampiri Jolly, " ada apa?" tanya Peter panik
" tidak ada apa-apa dear!!, aku hanya kaget ketika ada kecoa yang lewat" ucap Jolly beralasan , dengan wajah yang terlihat panik seraya satu tangannya mengusap rambutnya.
"huuff... aku pikir ada apa. ayo!!, kita keluar, sepertinya aku sudah merasa lapar" ucap Peter mengajak Jolly
" ya!! , tunggu sebentar aku ganti baju dulu " ucap Jolly kemudian mematikan kran air lalu beranjak menaiki tangga.
se sampainya di dalam kamar, Jolly menuju ke arah lemari. ia mengambil satu kaos berlengan panjang kemudian memakainya.
setelah berganti pakaian, Jolly menuju ke arah cermin, " ada apa denganku?. apakah aku terlalu lelah sehingga berhalusinasi?" guman Jolly bingung dengan kondisinya .
" sayang!!. apakah kau sudah selesai?" teriak Peter dari bawah tangga
" iya!!.aku turun" ucap Jolly dengan cepat bergegas menuju ke lantai bawah
" lama sekali, perutku sudah berbunyi dari tadi" ujar Peter
"iya maaf, aku sedang mencari ponselku" ucap Jolly beralasan
"ayo!!" ajak Peter
Jolly membuka pintu, setelah menunggu Peter keluar, ia kembali menutup pintu tersebut.
Peter berjalan mengambil mobilnya, sebentara Jolly menunggu Peter yang sedang memutar arah mobilnya.
beberapa saat, mobil Peter berhenti di hadapan Jolly .
Jolly kemudian menaiki mobil tersebut, di dalam mobil, Jolly memakai sabuk pengaman. Peter yang melihat Jolly yang sudah memakai sabuk pengaman, langsung melaju.
dalam perjalanan, Jolly tampak diam dan tak banyak bicara. ia lebih memilih melihat ke arah jendela dengan pikiran yang melayang. membayangkan mimpi dan kejadian yang ia alami .
Peter yang melihat Jolly seperti itu merasa aneh, " sayang!!. apakah kau tidak apa-apa?" tanya Peter dengan satu tangannya mengelus kepala Jolly .
Jolly tiba-tiba terkejut dengan elusan Peter di kepalanya " e ... oh yeah!!. im ok, don't worry dear!!" jawab Jolly ketika menoleh ke arah Peter .
" ok!!. kamu terlalu banyak melamun hari ini. jangan lakukan itu, aku tidak suka " ucap Peter kembali memfokuskan pandangannya ke arah jalan.
" ok, sorry. jika membuatmu khawatir" ujar Jolly
Jolly menatap jalanan, masih dengan pikirannya yang mengambang " ohhh....shiiiiit!!! . Peter, awas!!" Teriak Jolly seraya mengambil alih stir mobil yang di kendarai oleh Peter , dengan cepat Jolly membating stir ke arah samping jalan.
hal yang di lakukan oleh Jolly, mengakibatkan mobil keluar dari pembatas jalan. hingga mobil tersebut masuk ke semak-semak yang tidak terlalu rimbun .
beruntung!!. mereka berdua tidak apa-apa.
" Jolly!!!, apa kau sudah gila?. Apa kau ingin kita mati ha?" pekik Peter emosi dengan tingkah Jolly saat membanting stir mobil.
" kau yang gila, apakah kau tidak melihat ada orang yang berdiri di tengah jalan?, dan kau hendak menabraknya?" ujar Jolly
" sepertinya kau harus ke psikiater Jolly, kau lihat!!. mana ada orang di sana ah ?. owh Jolly , hampir saja kita mati gara-gara dirimu" ucap Peter geram seraya mencoba menstater mobilnya.
Jolly kemudian melihat ke arah yang di tunjuk oleh Peter, seketika ia tak percaya, jika di jalanan tidak siapa-siapa, jalanan terlihat sunyi hanya terlihat beberapa pohon Cemara yang tumbuh berjejer di pinggir jalan .
Jolly kemudian beranjak dari mobil, ia kemudian berjalan ke tengah jalan, seraya matanya liar mencari-cari sosok yang tadi sempat ia lihat yang sedang berdiri di tengah jalan.
" apakah aku berhalusinasi lagi?. perasaanku tadi ada seorang lelaki dengan topeng kambing yang berdiri di tengah jalan?" guman Jolly bingung, dengan pandangan yang sibuk mencari sosok tersebut.
kini Jolly terduduk di tengah jalan yang sepi , seraya memegangi kepalanya, " oh!!. kenapa aku jadi begini?. Sepertinya aku harus banyak beristirahat" batin Jolly bingung.
" kamu mau aku meninggalkanmu di sini Jolly ?" teriak Peter yang telah berhasil mengeluarkan mobilnya dari semak di pinggir jalan.
Jolly yang mendengar teriakan Peter, langsung berdiri dan berlari ke arah mobil.
sesampainya di dalam mobil, Jolly menatap ke arah Peter," maafkan aku peter , jika akhir-akhir ini aku bertingkah aneh" sesal Jolly kepada Peter
Peter menatap Jolly, mata yang tadinya nyalang Karna emosi. kini sudah terlihat teduh ," sudah, mungkin kau hanya butuh istirahat" ucap Peter kembali melanjutkan perjalanan untuk mencari makan malam untuk mereka berdua.
sesampainya di restoran cepat saji, Peter menepikan mobilnya. Peter dan Jolly pun masuk ke restoran tersebut.
ketika menunggu pesanan mereka , tiba-tiba Jolly terlihat melamum kembali .
" hei!!. Jolly, tidak usah di pikirkan. jangan terlalu di tekan di otakmu. kita sekarang mau makan, dan kamu masih saja tidak fokus saat bersamaku. " tegur Peter ketika melihat kekasihnya yang kebanyakan melamun.
" iya-iya maafkan aku Peter" ucap Jolly yang kaget dari lamunannya .
" ayo makan, sebelum makanannya dingin" ucap Peter
" ya baik," jawab Jolly
kini mereka makan dalam diam.