Hal pertama yang Jayden sadari ketika dia baru turun dari mobilnya adalah seorang gadis muda yang terlihat kebingungan, dia berjalan ke arah dirinya dan orang- orangnya dengan takut- takut.
Dalam sekejap, Jayden menyadari kalau itu adalah gadis muda yang telah Apple selamatkan, sepertinya dia terlihat sangat ketakutn dan tidak tahu apa yang harus dilakukan di tengah cuaca dingin malam hari yang masih menurunkan hujan rintik- rintik ini.
Jayden lalu menyuruh seseorang untuk menghampiri gadis itu dan membawanya masuk ke dalam mobil, sementara dia berjalan keluar dari mobilnya, tidak mempedulikan rintik hujan yang membasahi jasnya yang mahal.
Apple sudah bergerak lebih dulu dan dia tidak tahu apa yang telah terjadi pada gadis itu sekarang, maka dari itu dirinya merasa tidak ingin untuk membuang- buang waktu lagi sekarang.
Di sisi lain, Misha pun turun dari mobil, dia terlihat tenang seperti biasa, memeriksa pistol dan senjata lainnya sebelum dia pergi menyusul Jayden ke titik dimana mereka telah sepakati untuk bertemu dengan Apple.
"Dimana posisi Apple sekarang?" tanya Misha pada Jayden, karena dia lah yang mengenakan earphone, dimana saat ini dia tengah berusaha menghubungi Apple.
"Dia sudah menemukan kapal yang akan membawa 'pengiriman' ini," ucap Jayden dengan suara rendah, menjawab pertanyaan Misha, sementara dirinya langsung berkonsentrasi kembali dengan apa yang Apple katakan melalui alat komunikasi.
Saat ini, Apple tengah memberitahukan padanya cirri- ciri kapal yang akan membawa para anak- anak dan remaja tersebut. Itu adalah kapal besar berwarna putih, seperti sebuah kapal pribadi dengan sebuah logo tanpa nama.
Apple lalu mengirimkan logo tersebut pada Jayden dan seketika itu juga dia menyadari logo milik siapa itu.
Misha yang berada di belakangnya pun melihat logo tersebut dan langsung menyadari apa yang tengah mereka hadapi kini.
"Aku tidak menyangka mereka ternyata memiliki 'pengiriman' seperti ini juga," gumam Misha. Mereka tentu menyadari siapa pemilik logo tersebut.
Itu adalah logo khusus yang dimiliki oleh keluarga Gevano. Mereka memang telah memperkenalkan logo baru perusahaan mereka tiga tahun lalu, tapi ada beberapa dari barang- barang mereka yang masih menggunakan logo lama tersebut.
Dan sepertinya, ship yang ditemukan oleh Apple adalah salah satu dari itu.
"Bukankah, ibumu memiliki sejarah dengan pria dari keluarga Gevano tersebut?" Misha mengingatkan Jayden dan sepupunya tersebut mendecakkan lidahnya.
Jayden tentu tahu mengenai cerita antara ibunya dan Theodore Gevano, tapi itu hanya diceritakan di dalam keluarga dan hanya dijadikan bahan lelucon bagi mereka, karena Alina pernah bertemu dengan Theodore Gevano dan menyadari sikap pria itu yang tidak wajar pada ibu mereka.
Tapi, itu adalah kisah lama yang bahkan Jayden telah lupakan kalau saja Misha tidak mengingatkannya.
"Setidaknya ini sebuah petunjuk," ucap Misha, dia lalu melanjutkan berjalan ke arah pelabuhan. Hujan yang turun membuat seluruh pakaian mereka basah, tapi itu tidak mengganggu mereka sama sekali.
Di sisi lain, Jayden menelepon seseorang untuk memberinya informasi lebih terperinci mengenai keluarga Gevano dan apakah Theodore Gevano memiliki keterlibatan dengan masalah ini, terutama dengan kasus penculikan Jayden dua belas tahun lalu.
Ini benar- benar bukti yang valid dan Jayden tidak akan menyia-nyiakannya. Dia akan menyelidiki lebih dalam lagi mengenai hal ini.
==================
"Apa yang kau ingin aku lakukan sekarang?" tanya Apple ketika dia melihat seluruh anak- anak tersebut telah masuk ke dalam kapal dan mereka bersiap untuk pergi, sementara orang- orang Jayden belum sampai di sana.
"Berdiamlah dulu di sana," Jayden memerintahkan.
"Aku bisa masuk ke dalam kapal itu, kurasa," ucap Apple, dia melihat kalau penjagaan mereka tidak begitu ketat dan dia merasa sangat mungkin baginya untuk menyelinap masuk ke dalam. "Bagaimana? Kita akan kehilangan mereka kalau mereka sampai pergi dari tempat ini, kecuali kalau kau memiliki kapal juga di sini untuk mengejar mereka dan itu sudah bisa dipastikan akan menarik banyak perhatian."
Apple akan masuk ke dalam sana bila Jayden menyetujui idenya tersebut.
"Kau berbicara banyak sekali malam ini," gerutu Jayden yang mengerutkan keningnya ketika mendengar Apple mengoceh. "Pergilah kalau kau pikir bisa menyelinap masuk ke sana."
"Okay," jawab Apple dengan ringan.
"Jangan membunuh orang- orang itu, aku ingin menanyai mereka," Jayden memperingatkan Apple.
Beruntungnya, Jayden tidak melihat ekspresi yang dibuat Apple saat dia mendengar kata- katanya, wajahnya memberengut dan dia menatap tiang kapal dengan sangat sinis, seolah tiang kapal itu adalah Jayden Tordoff.
"For God sake," gerutu Apple. "Mereka terdiri dari tujuh orang dewasa yang mempunyai senjata lengkap, sementara aku hanyalah seorang wanita muda dengan sebuah pistol dan pisau di tangan, bukankah kau mengkhawatirkan orang yang salah?"
Jayden tertawa pelan dan ini membuat Misha mengerutkan keningnya karena penasaran apa yang dikatakan oleh Apple hingga membuat sepupunya tersebut tertawa seperti itu.
"Aku yakin kau bisa menghajar mereka tanpa kesulitan," jawab Jayden. "Tenang saja, aku akan menjadi ksatria putihmu kalau kau memang tidak sanggup menghadapi mereka."
"Aku tidak butuh ksatria putih." Dan setelah itu, Apple mematikan alat komunikasinya lagi sebelum Jayden membalas kata- katanya setelah dia memberitahukan kalau dia akan masuk ke dalam kapal tersebut.
Apple lalu berjalan perlahan ke arah kapal tersebut, sengaja berjalan di sisi dimana terdapat bayangan sehingga dapat menyembunyikan dirinya dengan baik, barulah setelah sudah dekat, Apple melompat ke geladak kapal dan menggulingkan dirinya ke belakang sebuah peti kemas yang cukup besar, bersembunyi di sana.
Karena tidak jauh dari dirinya, terdapat dua pria yang tengah berbicara pada satu sama lain.
Barulah setelah ke dua pria itu berjalan menjauh, Apple menghidupkan kembali alat komunikasinya dan memberitahukan Jayden kalau dia sudah berada di kapal tersebut.
"Now what?" Apple bertanya. "Mereka telah menghidupkan mesinnya dan kurasa tidak lama lagi this ship akan segera jalan."
"Cari tahu letak dimana mereka menyembunyikan para gadis tersebut," Jayden memberi perintah dan Apple menyetujui.
Bahkan di dalam alat komunikasi itu, Jayden dapat mendengar kapal tersebut mulai bergerak, dengan membawa Apple di dalamnya.
"Mereka telah bergerak?" Misha bertanya pada Jayden.
"Ya," jawab Jayden singkat dia lalu mempercepat langkahnya, tapi seketika itu juga terhenti ketika dua orang yang telah berlari lebih dulu dari mereka, melakukan kontak senjata.
Sepertinya, keberadaan mereka telah diketahui dan kini perjalanan mereka tertunda untuk menghampiri Apple.