"Selamat malam semuanya. Pertama-tama kita akan membahas tentang Generator Petir." ucap Elvina
"Seperti yang telah diberitahukan sebelumnya, pengembangan Generator Petir sudah rampung dan dapat diujicoba lusa. Saya mohon bantuan armada tim Doni untuk memindahkan Generator tersebut karena armada yang lain sedang bertugas." ucap Elvina lagi
"Baiklah, nanti akan saya tindaklanjuti." jawab Zoe
"Karena kapten armada tim saya, Ellya, sedang berhalangan, maka ujicoba akan saya pantau langsung lusa nanti." balas Lyla
"Saya mohon Generator Petir tersebut sudah dipindahkan sebelum jam lima esok hari, karena ujicoba akan dilaksanakan pada pukul setengah enam sampai jam enam pagi." tutur Lyla lagi
"Tim kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memindahkannya, namun kami tidak bisa menjanjikan akan tepat waktu." balas Zoe
"Baiklah kalau begitu, secepat yang kalian bisa saja." ucap Lyla
Elvina kemudian melanjutkan topik pembicaraan.
"Selanjutnya, kita akan masuk ke topik utama pembahasan kita pada malam hari ini. Terkait perang yang sudah tak terhindarkan lagi, kita akan melancarkan serangan besar-besaran terhadap kedua blok (Barat dan Timur) di perbatasan mulai minggu depan selama tiga hari." jelas Elvina
"Apa-apaan ini. Tindakanmu sangat berbahaya! " protes Lyla
"Tenang saja. Semua serangan dilaksanakan dengan menggunakan kecerdasan buatan, jadi tidak ada satupun manusia yang ikut berperang. Kita hanya mengawasi dari sini saja." balas Elvina
"Baiklah, aku akan mendengarkan penjelasanmu dulu." ucap Lyla
"Saya sudah bekerjasama dengan ketiga blok ini lab ini, yaitu Blok Penelitian, Blok Persenjataan, dan Blok Riset Semesta untuk memproduksi automaton untuk berperang nanti. Mulai lusa, kita akan mengambil automaton-automaton tersebut dari masing-masing blok dengan truk kargo yang kita miliki. Karena jarak antarblok ini sangat jauh dan dihubungkan dengan terowongan bawah air, saya mohon semua yang pergi kesana membawa barang bawaan secukupnya dan juga baju hangat. Blok pertama yang akan dikunjungi adalah Blok Penelitian, lalu kita akan singgah di kediaman Lyla untuk beberapa hari, lalu pergi ke Blok Persenjataan dan memulai serangan dari Blok Riset Semesta. Perjalanan akan dilaksanakan selama lima hari." jelas Elvina
"Apakah semuanya mengerti dan setuju?" tanya Elvina lagi
"Saya memiliki pertanyaan. Bagaimana jika semua aksi kita ketahuan oleh kedua blok?" tanya Lyla
"Semua automaton yang kita buat sudah dibuat persis sama seperti milik negara-negara lain, namun dengan teknologi yang berbeda." jawab Elvina
"Apakah ada pertanyaan lain?" tanya Elvina
Seluruh peserta pertemuan diam, yang menandakan bahwa semuanya setuju. Maka, pertemuan pun ditutup. Lyla, Doni, dan Elvina mampir di sebuah kedai sebelum kembali ke tempat istirahat mereka.
"Kamu yakin dengan semua ini?" tanya Lyla
"Semua yang kulakukan sudah dengan persetujuan seluruh anggota lab. Maaf aku baru memberitahumu." jawab Elvina
"Pantas saja dari awal tidak ada yang protes. Ya sudah deh tak apa-apa, lagipula aku tak terlalu terlibat." tutur Lyla
"Kalau begitu, aku pesan minuman dulu ya." ucap Elvina
"Aku titip kopi satu." balas Doni
"Kamu mau apa, Lyla?" tanya Elvina
"Teh saja." jawab Lyla
Elvina kemudian pergi menuju ke tempat pemesanan. Sementara itu...
"Bagaimana dengan hubungan kalian berdua, apakah ada perkembangan?" tanya Lyla
"Masih sama seperti SMA dahulu. Elvina dan aku tak ada hubungan spesial, hanya sahabat saja." jawab Doni
"Yah masa hanya sebatas sahabat saja sih. Kalian kan sudah bersama untuk waktu yang lama." ujar Lyla
"Tetapi kenyataannya ya seperti itu." balas Doni
"Memangnya Elvina tidak menunjukkan ketertarikan padamu?" tanya Lyla
"Sepertinya tidak." jawab Doni
"Sayang sekali." balas Lyla
"Sudah cukup. Lihat, Elvina akan segera kembali." ucap Doni
Tak lama setelah Doni selesai berbicara, Elvina kembali.
"Tadi kalian bahas apa?" tanya Elvina
"Tidak bahas apa-apa kok." jawab Lyla
"Seriusan?" tanya Elvina lagi untuk memastikan
"Ya. Serius." jawab Lyla lagi
"Ya sudah deh." ucap Elvina
Mereka melanjutkan pembicaraan kecil setelahnya. Keesokan harinya, ujicoba dilaksanakan sesuai jadwal dan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Generator petir tersebut kemudian dipindahkan ke desa di sekitar sana yang udaranya cukup tercemar sebagai bentuk sumbangan. Akhirnya, tibalah hari dimulainya rencana utama. Semuanya telah siap di garasi truk dan memasukkan barang-barangnya.