Chereads / Nanairo no Tenmondai / 七色 の 天文台 [Re-Published] / Chapter 15 - Chapter 9: Petualangan Baru (ARC 2)

Chapter 15 - Chapter 9: Petualangan Baru (ARC 2)

8 tahun kemuadian...

Tak terasa, sudah beberapa tahun sejak Lyla dan yang lainnya lulus dari dunia perkuliahan. Semuanya terasa berjalan begitu cepat, seperti tak terjadi apa-apa. Semua yang tadinya hanya seputar sekolah telah berubah. Saat ini, Lyla bekerja sebagai diplomat di negara-negara berperang, sekaligus menjalankan penelitiannya. Pada suatu pagi...

"Permisi, kendaraan anda sudah tiba." ucap staf hotel

"Terima kasih, saya akan segera kesana." balas Lyla

Lyla berjalan menuju kendaraanku. Hari ini adalah hari dimana Lyla akan kembali ke rumahnya setelah dua tahun bertugas. Saat berada di mobil, Lyla menelepon Doni.

"Halo, apa kabar?" tanya Lyla

"Baik, bagaimana denganmu?" balas Doni

"Baik dong. Oh ya, hari ini aku pulang loh?" ucap Lyla lagi

"Wah kok tidak bilang-bilang. Elvina sudah sering bertanya tentangmu loh." balas Doni

"Lokasi kalian masih di Laboratorium Xephir kan?" tanya Lyla

"Tentu saja, mana mungkin kami pindah." balas Doni

"Baiklah, aku kesana sekarang." ucap Lyla lagi

"Aku menunggumu." balas Doni

Telepon dimatikan.

Saat perang nuklir pertama terjadi, semua sudah berubah. Lyla sudah menjadi seorang diplomat, namun Doni masih berada di sekitar rumah lama. Doni dan ibunya terpaksa mengungsi ke negara lain. Untunglah berkat Elvina yang kebetulan cerdas dalam bidang ilmu alam, Doni bisa mempunyai kehidupan yang lebih baik. Elvina mengajak Doni tinggal di labnya yang berada di dekat Jepang, tepatnya di bawah laut perairan Jepang.

"Kira-kira bagaimana ya hubungan mereka berdua, apakah masih seperti dulu?" pikir Lyla

Tiba-tiba, telepon Lyla berdering lagi

"Halo." ucap Lyla

"Apakah saya berbicara dengan Nyonya Lyla?" balasnya

"Ya, ada apa menelpon saya?" ucap Lyla

"Saya Arnette dari Blok Keamanan lab. Transportasi anda sudah sampai di pelabuhan." balasnya

"Oh ya terima kasih. Saya akan segera kesana." ucap Lyla

Telepon dimatikan

"Maaf mengganggu, kita sudah sampai di bandara." ucap supir taksi

Aku memberikan sejumlah uang kepadanya sambil berkata,"Ini uangnya."

"Terima kasih." balasnya

Lyla kemudian berjalan menuju pesawat. Penerbangan dimulai sekitar 5 menit setelah ia sampai. Perjalanan kesana memakan waktu sekitar 5 jam. Malam harinya, Lyla sampai di bandara Jepang. Kemudian, ia langsung menuju pelabuhan dengan menggunakan bus. Di sana, beberapa orang sudah menunggunya.

"Halo Lyla." ucap Elvina

"Lama tak bertemu. Aku sangat merindukanmu." balas Lyla

"Aku juga, kangen tahu sudah lama tidak bertemu!" ucap Elvina lagi

"Kapan kalian menikah?" tanya Lyla

"Kapan ya.... Biarkan imajinasimu yang menjawab deh." balas Elvina

"Hehehe, masih saja seperti dulu ya." ucap Lyla

"Kita langsung berangkat saja deh." balas Elvina sambil berjalan ke dalam kapal

Mereka semua kemudian berangkat menuju laboratorium Xephir, sebuah lab yang terdapat di bawah permukaan laut Jepang. Untuk menuju kesana, diperlukan sebuah kapal selam. Untungnya, kemampuan Doni dan Elvina dalam merancang kendaraan cukup baik, sehingga bukan menjadi masalah besar untuk pergi ke sana. Dalam perjalanan...

"Apakah rancangan yang kuminta sudah selesai dibuat?" tanya Lyla

"Maksudmu generator petir? Untuk apa itu?" balas Elvina

"Untuk menghasilkan petir tentunya. Singkatnya, itu untuk memproduksi sinar gamma yang memecah oksigen(O2) menjadi ozon(O3). Ini cukup berguna untuk melindungi bumi dari radiasi luar." jawab Lyla

"Masuk akal. Sudah selesai kok, sudah ditingkatkan ke Level Delta." ucap Elvina

"Level Delta?" tanya Lyla

"Generator tersebut dapat menghasilkan petir yang kuatnya 100 kali petir biasa. Jangan disalahgunakan ya." jawab Elvina

"Tentu. Terima kasih ya." ucap Lyla

"Satu lagi, semua peralatan yang ada di laboratorium ini didanai oleh pemerintah secara rahasia, namun tenang saja, kamu bisa menggunakannya sesuka hati." balas Elvina

"Kalau begitu, tolong bantu siapkan generatornya untuk ujicoba besok." ucap Lyla

"Ya nanti aku minta bagian teknisi memindahkannya ke lapangan." balas Elvina

"Pastikan tidak terlalu dekat dengan laut." ucap Lyla lagi

"Ya." balas Elvina

"Bagaimana dengan pekerjaanmu, apakah menyenangkan?" tanya Elvina

"Situasinya kurang baik, beberapa negara maju di Eropa sepakat untuk berperang melawan negara negara di Timur Tengah. Mungkin kita akan kena imbasnya juga sih." jawab Lyla

"Jadi negosiasi sudah tak mungkin dilakukan ya?" tanya Elvina lagi

"Tidak mungkin. Karena itu aku kembali ke sini. Kita hanya bisa melihat sisanya." jawab Lyla

Elvina diam sesaat lalu berkata," mungkin aku bisa merencanakan sesuatu."

"Sebaiknya kita lihat dulu keadaannya, kalau salah langkah kita bisa kena masalah." balas Lyla

"Tenang saja, aku sudah menyiapkan rencana B. Siap-siap saja." ucap Elvina

"Rencana B?" tanya Lyla

"Itu rahasia. Nanti kuberitahu ketika sudah siap." jawab Elvina

"Ya sudah deh." ucap Lyla

Tak lama kemudian, Arnette masuk.

"Maaf mengganggu, kita akan sampai dalam lima menit lagi." ucap Arnette

"Oh ya, terima kasih." balas Elvina dengan ramah

Arnette kemudian kembali ke bagian depan kapal. Lyla kemudian bersiap-siap untuk turun dari kapal dan menunggu di bagian depan kapal bersama Arnette. Tak lama kemudian...

"Buka pintunya!" perintah Arnette dari kendali kapal

"Siap." jawab staf kapal yang kemudian membuka pintu

Di gerbang utama, Doni dan kapten armadanya, Zoe, sudah menunggu Lyla dan yang lainnya.

"Selamat datang. Kalian lama sekali sampainya." ucap Doni

"Apakah ruang pertemuan sudah siap?" tanya Elvina

"Sudah, ayo langsung kesana saja." jawab Doni

Mereka semua lalu pergi kedalam ruangan pertemuan. Disana, suasana tampak tenang. Setelah semuanya masuk, Elvina memulai pertemuan.