"Ya. Nama saya Lyla." jawab Lyla
"Perkenalkan, nama saya Vino, dan ini Profesor Nara dari Akademi Teknik Pelayaran 02." balasnya
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Lyla
"Sesuai dengan perjanjian dengan sekolah lamamu, kamu akan didaftarkan ke Akademi Teknik Pelayaran 02 setelah lulus SMA. Saya datang kesini untuk mengantar kamu ke asrama barumu. Sedangkan Vino datang karena dia adalah teman sekamarmu." jawab Profesor Nara
"Apa!!?? Memangnya tidak ada pemisahan kamar berdasarkan gender?" ucap Lyla
"Untuk asrama barumu sendiri, kami masih menggunakan sistem asrama campuran. Jadi, tidak usah bingung jika melihat laki-laki dan perempuan tinggal dalam satu kamar." balas Profesor Nara
Lyla terdiam...
"Baiklah kalau begitu, ayo kita berangkat sekarang." ucap Profesor Nara
Sementara itu...
"Aku tidur duluan ya." ucap Doni
"Ya." balas Elvina
Elvina kemudian melanjutkan membersihkan rumah. Tak lama kemudian, ibu pulang.
"Ibu pulang." ucap ibu dari pintu masuk
ibu kemudian pergi menuju ke ruang tamu.
"Doni sudah tidur?" tanya ibu
"Sudah." jawab Elvina
"Kalau begitu, sebaiknya kamu juga tidur dulu saja. Sisanya biar ibu yang lanjutkan." balas ibu
"Terima kasih, bu." ucap Elvina
Elvina kemudian pergi menuju ke kamarnya lalu tidur. Keesokan harinya...
"Hei Doni, bangun. Mau latihan nggak nih?" tanya Elvina
Tak lama kemudian, Doni bangun
"Ya sebentar, aku mau cuci muka dulu." ucap Doni sambil berjalan menuju ke kamar mandi
Elvina kemudian mengambil kumpulan soal dari kamarnya. Beberapa menit kemudian, Doni kembali.
"Ya sudah kita mulai saja." ucap Doni
"Kerjakan ini." ucap Elvina sambil menyerahkan selembar kertas soal
"Apa ini?" tanya Doni
"Itu soal pertukaran pelajar tahun lalu." jawab Elvina
"Sepertinya tidak terlalu susah." ucap Elvina
Doni pun mulai mengerjakan soal tersebut. Kira-kira setengah jam kemudian, Doni selesai mengerjakan soal tersebut dan menyerahkan jawabannya ke Elvina.
"Cepat sekali." ucap Elvina
"Ah biasa saja." balas Doni
"Sebentar ya, kuperiksa dulu jawabanmu." ucap Elvina
Beberapa menit kemudian...
"Wah, jawabanmu benar semua. Kelihatannya kamu sudah siap untuk seleksi." ucap Elvina
"Seleksi pertamanya dua hari lagi." balas Doni
"Aku tahu dan yakin kamu bisa lolos semua tahap seleksi." ucap Elvina
"Yah mungkin saja sih..." balas Doni
"Sekarang kita mau apa?" tanya Elvina
"Entahlah. Aku tidak tahu." jawab Doni
"Di mana tempat ibadah terdekat?" tanya Elvina
"Mungkin sekitar 200 meter. Aku bisa mengantarmu kesana. Memangnya ada apa?" jawab Doni
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin berkeliling saja. Siapa tahu ada yang butuh bantuan." balas Elvina
"Kita berangkat saja sekarang. Tapi sebelum itu, aku mau menghubungi adikku dulu." ucap Doni
Sementara itu...
"Vino, kamu mau makan apa? Aku sekalian masak buatmu nih." ucap Lyla
"Tidak usah. Kita makan diluar saja." balas Vino
"Nanti uangmu habis loh." ucap Lyla
"Tidak perlu khawatir, aku masih punya tabungan. Lagipula, aku jarang makan di luar rumah." balas Vino
"Ya sudah, terserah kamu saja deh." ucap Lyla
"Kalau begitu, ayo kita berangkat. Nanti keburu ramai loh" balas Vino
"Ya, ini aku juga sudah siap." ucap Lyla
Saat Lyla sedang pergi ke kamar mandi, tiba-tiba ponsel miliknya yang ditinggal di meja belajar berbunyi. Namun, Vino cepat-cepat mematikannya. Tak lama kemudian, Lyla kembali.
"Ayo kita berangkat." ucap Lyla
Mereka berdua kemudian pergi ke restoran terdekat untuk sarapan. Sementara itu...
"Aneh sekali. Biasanya Lyla tidak pernah menolak panggilan masuk." ucap Doni
"Mungkin dia sibuk. Bersabarlah." balas Elvina
"Mungkin..." ucap Doni
Mereka berdua kemudian berpamitan dengan ibu lalu pergi ke tempat ibadah terdekat. Sesampainya disana, Elvina melihat seseorang seperti sedang membutuhkan bantuan.
"Permisi, ada yang bisa saya bantu?" tanya Elvina
"Begini, tukang kebun kuil yang lama baru saja berhenti. Saya memerlukan seorang pengganti. Bisakah kamu mencarikan tukang kebun disekitar sini?" tanya orang tersebut
"Saya saja yang menggantikan." jawab Elvina
"Kamu yakin? Gajinya tidak besar loh." ucap orang tersebut
"Ya, tidak apa-apa. Saya yakin." balas Elvina
"Kalau begitu, besok kamu boleh mulai bekerja. Tugasmu adalah mengurus kebun belakang dan membersihkan kuil ini." ucap orang tersebut
"Mulai pukul berapa?" tanya Elvina
"Terserah kamu saja, yang penting kamu melaksanakan pekerjaanmu hari itu. Dan sebagai imbalan, kamu boleh menanam apapun di kebun belakang pada bagian yang kosong." jawab orang tersebut
"Terima kasih, bu." ucap Elvina
"Oh ya, untuk gajimu dapat diambil di kuil, tepatnya pada ruang pengerja saat akhir bulan." balas orang tersebut
"Ya." ucap Elvina
Orang tersebut kemudian pergi meninggalkan kuil.
"Apakah kamu tidak akan kelelahan?" tanya Doni
"Yah...aku hanya tidak mau hanya diam dirumah saja." jawab Elvina
"Wah, rajin sekali." ucap Doni
"Ah, kamu bisa saja." balas Elvina
"Kalau begitu kita pulang saja deh, soalnya sudah mau hujan."
"Ya."
Doni dan Elvina kemudian pulang ke rumah. Sesampainya dirumah...
"Kamu sudah menghubungi adikmu lagi?" tanya Elvina
"Oh ya, aku lupa. Terima kasih sudah mengingatkan." jawab Doni
Doni kemudian pergi ke kamarnya untuk mengambil ponsel.
Sementara itu...
"Aku tidur dulu ya." ucap Lyla
"Ya, silahkan." balas Vino
Lyla kemudian menuju ke ruang tidur. Namun, ia meninggalkan ponsel miliknya di ruang tamu. Beberapa saat kemudian, ponsel tersebut berbunyi. Vino langsung mematikan ponsel Lyla dan memblokir nomor Doni tanpa sepengetahuan Lyla.
"Jangan harap bisa menghubungi Lyla lagi." pikir Doni
Sementara itu di rumah Doni...
"Bagaimana? Sudah diangkat?" tanya Elvina
"Tidak. Dia menolak panggilanku." jawab Doni
"Mungkin sinyal disana buruk." ucap Elvina
"Mungkin..." balas Doni curiga
"Coba kamu kirim surat ke asramanya." ucap Lyla
"Tetapi aku tidak tahu alamatnya." balas Doni
"Coba tanya ke pihak sekolah." ucap Elvina
"Akan kucoba. Mungkin Bu Liselle tahu alamat asrama tempat Lyla tinggal." balas Doni
"Sudah dulu deh, ini waktunya makan malam. Lanjut besok saja." ucap Elvina
Doni dan Elvina kemudian pergi menuju ke dapur untuk makan malam. Setelah selesai menyantap makan malam, mereka berdua kemudian tidur di kamarnya masing-masing. Beberapa hari kemudian...