2 Minggu kemudian...
"Hei Lyla, kudengar kamu akan pindah ke luar kota besok." tanya Emma
"Iya nih, soalnya pihak sekolah sudah memesan tiket keretanya." jawab Lyla sambil merapikan tasnya
"Bagaimana dengan Doni?" tanya Emma
"Dia...tetap tinggal di kota ini." jawab Lyla
"Aku khawatir tentang Doni. Dia tidak berkata sepatah kata pun sejak pagi tadi." ucap Elna
"Yah mau bagaimana lagi, kita tidak bisa berbuat apa-apa." balas Lyla
Tak lama kemudian...
"Lyla, bisa bicara dengan ibu sebentar?" tanya Bu Liselle yang baru saja masuk ke dalam kelas
"Ya bu." sahut Lyla sambil menghampiri Bu Liselle.
Mereka berdua kemudian meninggalkan ruang kelas dan menuju ke ruang guru.
"Kamu akan berangkat besok kan?" tanya Bu Liselle
"Ya." balas Lyla
"Apakah kamu memiliki sebuah permintaan? Kamu boleh meminta dari isi hatimu." tanya Bu Liselle sambil mencari sesuatu di dalam laci mejanya
"Itu sudah jelas, bu. Saya ingin agar Doni tidak terus bersedih saat saya pindah ke luar kota." jawab Lyla
"Ah, itu mudah. Ambil ini." balas Bu Liselle sambil menyodorkan sebuah kertas
"Apa ini?" tanya Lyla
"Itu adalah formulir pendaftaran seleksi pertukaran pelajar ke sekolahmu yang baru. Berikan itu pada Doni sebagai hadiah." ucap Bu Liselle
"Tetapi kan seleksinya sangat ketat dan sulit, bu. Lagipula, ini kan sudah semester dua." balas Lyla
"Kalau soal itu, tenang saja. Ibu akan memberikan pelatihan khusus pada Doni. Untuk soal universitas, sekolah barumu juga memberikan beasiswa untuk peserta pertukaran pelajar. Kamu hanya tinggal bilang ke ibumu jika ingin kuliah disana." ucap Bu Liselle
"Mengapa ibu sampai sebegitunya untuk membantu saya?" tanya Lyla
"Ibu hanya ingin melihat murid ibu bahagia." jawab Bu Liselle
"Terima kasih bu karena sudah sangat perhatian pada saya dan murid yang lain." balas Lyla
"Karena sudah selesai, sekarang kamu boleh pulang. Jangan lupa berikan itu pada Doni." ucap Bu Liselle
"Ya bu." balas Lyla
Lyla pun meninggalkan ruang guru dan kembali ke kelas untuk mengambil tasnya. Setelah itu, Lyla pulang ke rumah. Sesampainya dirumah...
"Lama sekali pulangnya." ucap Doni
"Tadi aku ada urusan sebentar." jawab Lyla
"Mengenai keberangkatan besok?" tanya Doni
"...Ya." balas Lyla
"Hmmm...ya sudahlah, sebaiknya kamu masuk dan makan malam terlebih dahulu." ucap Doni
"Ya." balas Lyla
Lyla kemudian masuk ke kamarnya untuk menaruh barang bawaan dan kemudian turun ke dapur untuk menyantap makan malam. Di dapur, Lyla melihat Doni sudah menunggunya.
"Ayo makan." ucap Doni
"Iya iya, ini aku ambil makanannya dulu." balas Lyla
"Sepertinya hari ini hari terakhir kita makan malam bersama." ucap Doni
"Yah apa boleh buat, aku kan akan pindah sekolah." balas Lyla
"Kenapa ya semua ini harus terjadi?" ucap Doni yang kemudian menghela napas
"Jangan putus asa seperti itu. Yang datang akan pergi, yang pergi akan datang, roda kehidupan berputar. Seperti itulah dunia." balas Lyla
"Lyla..." ucap Doni
"Yah lupakan saja lah. Besok mau mengantarku ke stasiun?" tanya Lyla
"Tentu." balas Doni
"Kalau begitu, aku kembali ke kamarku dulu ya." ucap Lyla
"...Ya." balas Doni
Lyla kemudian mencuci piring setelah makan lalu kembali ke kamarnya. Sementara itu, Doni kembali ke kamarnya dengan perasaan sedih bercampur senang. Keesokan harinya di stasiun...
"Tidak terasa ya..." ucap Doni
"Yah...memang semua terasa seperti lebih cepat." balas Lyla
"Mohon perhatian, sebentar lagi kereta di lajur 6 akan tiba di stasiun. Hati hati dalam melangkah dan perhatikan barang bawaan. Selamat melanjutkan aktivitas."
"Wah, sepertinya keretanya sudah tiba." ucap Lyla
Beberapa detik kemudian, kereta berhenti dan pintu pun terbuka. Namun...
"Lihat!Itu kan..." ucap Lyla
"Itu kan Bu Reion. Sedang apa dia disini?" tanya Doni kepada Lyla
"Halo Doni dan Lyla. Ibu datang ke sini untuk mengantar Lyla ke sekolah barunya.Masa tidak tahu?" jawab Bu Reion
"Ibu kenapa berhenti mengajar di sekolah?" tanya Doni
"Ibu pindah ke luar kota. Pengajar di kelas kalian diganti oleh Liselle ,kan?" jawab Bu Reion
"Ya. Kok ibu bisa kenal Bu Liselle?" balas Lyla
"Ya tentu ibu kenal. Masa ibu tidak kenal kakak sendiri." ucap Bu Reion
"Jadi ibu dan Bu Liselle adalah saudara!!??" tanya Lyla terkejut
"Ya. Sudah dulu deh, sebentar lagi keretanya mau berangkat." balas Bu Reion
"Ya sudah, aku duluan ya." ucap Doni sambil berjalan meninggalkan stasiun
"Doni! Tunggu! Ini untukmu." ucap Lyla sambil menyerahkan selembar kertas yang diberikan Bu Liselle
Pintu kereta kemudian tertutup dan kereta pun mulai bergerak.
"Ini kan...folmulir pendaftaran pertukaran pelajar." pikir Doni
"Wah, aku harus ikut nih. Ini satu-satunya kesempatanku untuk mengejar Lyla. Pokoknya aku harus berhasil." pikir Doni lagi
Doni kemudian pulang menuju rumahnya.
Sementara itu...
"Permisi, kita sudah sampai."
"Oh. Ini uangnya. Terima kasih ya pak sudah mengantar saya jauh-jauh kesini."
Dia kemudian turun dari mobil
"Wah, sepertinya ini sekolahnya."
Tak lama kemudian, Bu Liselle yang kebetulan lewat di depan gerbang menghampirinya.
"Selamat datang Elvina. Cepat sekali kamu sampai." ucap Bu Liselle
"Kebetulan tadi di jalan tidak macet, jadi perjalanan lebih cepat." balas Elvina
"Baguslah kalau begitu. Apakah kamu sehat?" tanya Bu Liselle
"Ya. Sebulan ini kondisi saya sedang stabil." jawab Elvina
"Kamu mau berjalan-jalan dulu atau mau langsung pergi ke tempat tinggalmu?" tanya Bu Liselle
"Langsung ke tempat tinggalnya saja deh bu, soalnya saya sudah agak lelah." jawab Elvina
"Baiklah. Kita langsung berangkat saja sekarang." ucap Bu Liselle
Bu Liselle dan Elvina kemudian pergi menuju ke rumah tempat Elvina akan tinggal. Sementara itu, Doni yang baru sampai ke rumah langsung mengisi formulir yang diberikan Lyla di stasiun sebelum ia berangkat.
"Kamu sedang apa?" tanya ibu
"Sedang mengisi formulir pertukaran pelajar." jawab Doni
"Kalau sudah, taruh saja di ruang tamu. Nanti ibu akan berikan ke Bu Liselle." balas ibu
"Ibu mau pergi ke sekolah?" tanya Doni
"Bu Liselle yang akan kesini. Apakah ibu belum memberitahumu?" balas ibu
"Belum. Ibu belum memberitahuku apapun." ucap Doni
"Ya sudahlah, nanti saja kalau orangnya sudah sampai." balas ibu sambil berjalan kembali ke dapur
Setelah selesai mengisi formulir pendaftaran, Doni kemudian meletakan formulir tersebut di ruang tamu. Kemudian, Doni kembali ke kamarnya untuk tidur. Sekitar satu jam kemudian, Bu Liselle dan Elvina sampai di rumah Doni.
"Permisi." teriak Bu Liselle dari depan pintu rumah, namun tak ada jawaban
"Bunyikan saja bel pintu rumahnya." ucap Elvina sambil membunyikan bel pintu rumah Doni
Tak lama kemudian, ibu Doni keluar.
"Silahkan masuk." ucap ibu
Elvina dan Bu Liselle kemudian masuk ke dalam ruang tamu. Karena mendengar suara orang sedang mengobrol, Doni turun ke ruang tamu.
"Nah itu dia orangnya." ucap Bu Liselle sambil menunjuk kearah Doni
"Ada apa ini?" tanya Doni
"Ini dia yang ibu ingin bilang tadi. Akan ada siswi pindahan yang akan tinggal disini. Karena berhubung rumah kita cukup besar, ya sudah ibu izinkan saja." ucap ibu kepada Doni
"Kok ibu tidak bilang dari awal?" balas Doni
"Ibu hanya mau membuat kejutan untukmu." ucap ibu
"Kalau begitu, saya pamit dulu ya. Soalnya masih ada urusan sekolah." ujar Bu Liselle
Doni kemudian mengantar Bu Liselle sampai ke gerbang depan lalu kembali ke ruang tamu.
"Sepertinya kamu kelelahan. Beristirahatlah dulu." ucap Doni
"...Ya, terima kasih." balas Elvina yang kemudian pergi ke kamarnya
"Doni, ibu tinggal kalian berdua dulu ya. Ibu mau ke pasar." ucap ibu
Ibu kemudian keluar lewat pintu depan. Sementara itu, Doni kembali ke kamarnya dan tertidur lagi. Sore harinya...
"Kak Doni, bangun." ucap Elvina sambil membangunkan Doni
Doni tiba-tiba kaget dan langsung bangun.
"Lyla!" ucap Doni
"Emmm...ini Elvina, bukan Lyla." balas Elvina
"Aha maaf. Aku kira kamu Lyla." ucap Doni
"Lyla itu siswi yang baru-baru ini pindah ke sekolahku yang lama, kan?" tanya Elvina
"Ya. Dia juga merupakan adik angkatku." jawab Doni
"Oh seperti itu. Ya sudah, sebaiknya kamu makan dulu. Makanan sudah tersedia dibawah. Oh ya, ibumu sedang pergi ke acara pernikahan sampai kira-kira jam sembilan malam." ujar Elvina
"Ya. Terima kasih atas infonya." balas Doni
Doni kemudian turun ke dapur bersama Elvina. Saat sampai di dapur, Doni terkejut karena berbagai jenis makanan sudah tersedia.
"Apa ini semua kamu yang masak?" tanya Doni
"Ya, kebetulan tadi ada penjual sayur lewat. Jadi aku menggunakan uang yang diberikan ibumu untuk membeli bahan-bahannya." jawab Elvina
Mereka kemudian duduk dan menyantap makan malam.
"Wah makanannya enak sekali." ucap Doni
"Ah kamu bisa saja." balas Elvina
"Oh ya, kamu siswi pertukaran pelajar kan?" tanya Doni
"Ya. Memangnya ada apa?" tanya Elvina
"Bisakah kamu membantuku dalam program pertukaran pelajar?" tanya Doni
"Tentu. Aku akan memberikan dukungan dan latihan penuh padamu." balas Elvina
"Kapan kita akan mulai latihannya?" tanya Doni
"Mungkin besok." jawab Elvina
"Baiklah." ucap Doni
Sementara itu...
"Akhirnya sampai juga di asramanya." ucap Lyla perlahan
"Apakah kamu yang bernama Lyla?" tanya seseorang dari belakang Lyla
Lyla kemudian menoleh ke belakang.