Waktu perjalanan kali ini cukup jauh dan memakan waktu sekitar satu jam itu pun karena macet mengingat hari ini hari kerja dan pasti banyak akan pulang ke rumah masing-masing.
Botolku sudah habis dan plastic yang isinya makanan juga sudah habis, sedangkan sang empu hanya diam saat aku menghabiskan semua makan ringannya itu.
Aku sudah mengantuk tapi aku tak boleh tidur batinku, aku menyenderkan kepalaku di bahu Aldo yang sedang asik memfoto tanganku yang ia sedang genggam dan juga dia sedang memposting di sosmed nya, seketika kau langsung melototkan mata saat dia mencaptionya dengan MY LOVE. Setres.
"Itu apa captionnya?" tanyaku dengan menatap ke arahnya sedangkan dia hanya terkekeh dengan kecil.
"Udah bukan apa-apa, lebih baik lo tidur aja dulu, kasian mata lo. Nanti kalau udah sampe gua bangunin." mengalihkan. Itulah Aldo selalu pembicaraan yang terpenting saat ini dan juga dia langsung mengusap rambutku dengan pelan. Sudah lebih baik aku tidur sebentar.
Aku langsung memejamkan mata dan tak lupa mencari posisi yang nyaman dan juga memakai kacamata hitam, mengingat aku di dalam bus.
Cukup lama aku tidur dan Aldo membangunkanku bahwa mengatakan sudah sampai sehingga membuat aku pun langsung menoleh ke arah samping rupanya Farel sudah keluar dan dan disini akan segera pergi segera kami langsung turun dari bis tersebut.
"Huaahhhhhh." Aku mengantuk sekali batinku sesekali menguap dan kami pun langsung menuju ke tempat pembelian tiket.
Farel sudah mendapatkan tiga tiket masuk kedalam sehingga membuat aku pun langsung mengekori kedua lelaki tersebut sesekali aku aku menutup mulut saat rasa kantuk menyerang.
"Masih ngantuk atau gimana?" Aku langsung menoleh saat Aldo bertanya kepadaku seperti itu sontak membuat aku pun langsung mengangkat kepala dan menggelengkan kepala.
"Aku tidak mengantuk. Ayo kita masuk ke dalam saja bukankah kita akan melihat Sunset???" Tanyaku kepada Aldo dengan pandangan ke depan dengan sangat senang. Sudah lama aku tidak pantai.
"Sebelum kita masuk, apakah ada yang mau dibeli dulu nanti nggak?" tanya Farrel lalu aku menoleh kearah Aldo sedangkan Aldo menggedikan bahu dengan acuh.
"Ya sudah kalau begitu lebih baik aku beli makanan dulu sebelum masuk," aku langsung melenggang pergi mencari tempat penjual makanan meskipun di dalam pantai banyak sekali pedagang tapi aku tidak ingin memakan cemilan dari sana.
Cukup lama aku memilih beberapa snack dan dan mereka berdua sedang menggerutu kepadaku karena aku terlalu lama ketika berbelanja.
"Ya wajar dong namanya juga perempuan kalau belanja lama. Yang engga wajar itu adalah cewek belanja bentar!" Cibirku dengan kesal kearah mereka berdua dan dibalas hanya dengusan dari mereka.
"Ya sudah kalau begitu ayo kita masuk bukankah kita akan memilih tempat terlebih dahulu?" mereka masuk meninggalkan aku seketika kau pun langsung memutar bola mata malas saat melihat kedua bocah tersebut yang tengah merajuk kepadaku ataupun kesal.
"Biarkan nanti juga dia kan baikan terhadapku!" aku langsung mengikuti kemana Kedua lelaki tersebut pergi.
Dan kami bertiga sudah berada di tepi pantai dan kami pun langsung mendudukan diri sambil menikmati matahari yang akan terbenam sesekali kami saling memandang satu sama lain tapi fokus sekali ini adalah melihat matahari yang terbenam sehingga membuat aku pun langsung mengabaikan kedua orang tersebut.
"Indah sekali bukan??" tanya aku saat melihat matahari yang perlahan-lahan terbenam sehingga membuat kedua orang pun langsung menganggukkan kepala.
"Ummm…yeah sangat cantik sekali, tapi sayang!" aku langsung menoleh saat Aldo menggantungkan pernyataan sehingga membuat aku pun langsung menatapnya.
"Tapi apa?"
"Dia datang dengan cepat dan pergi pun dengan cepat hal itu yang disayangkan orang-orang berlomba untuk melihat Sunset tapi mereka lupa bahwa melihat matahari terbit itu lebih menunjukkan dan lebih terasa matahari berada di di depan kita." aku langsung menganggukkan kepala menatap ke arah Sunset kembali. Ya memang benar pernyataan dari Aldo beberapa orang ingin melihat Sunset tapi mereka tidak melihat sunrise padahal sunrise adalah awal kehidupan di mulai.
"Ya sudah kalau begitu, ayo kita foto saja bagaimana?" tanyaku dengan mengalihkan supaya tidak sedih.
"Skuy lah foto. Siapa tahu ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan!" aku langsung mengarahkan kamera ke kami bertiga dan sesekali kami menampilkan wajah konyol.
Entah berapa kali, aku mengambil foto kami bertiga sehingga membuat aku merasa melupakan kesedihan yang mungkin sebentar lagi akan datang menghampiriku.
Sesekali kameraku mengarhakn kepada Farel dan Aldo yang terlihat sangat cocok. Aku tidak percaya Farel mempunyai teman seperti Aldo yang hyperaktif sedangkan Farel yang pasif.
"Udah ah cape. Pegel tangannya juga!" ujarku dan kami langsung mendudukkan diri dan kedua lelaki tersebut langsung mendudukkan diri di sampingku.
CEKREK
"Ngapain lo foto segala?" alih-alih menjawab pertanyaan Aldo aku mengabaikan dan juga langsung mengposting di sosmedku.
ZWNDRIK22
Waktuku memang tak banyak,jadi tolong mengerti situasiku dan juga terima kasih atas semua yang terjadi.
Disukai oleh sitij dan 12400 lainnya
lihat semua komentar 1000 komentar
@tan-22 Kaya kenal deh sama fotonya
@dilan di pantai ya ka
@sokjin dimana pantai itu ka
@seme sama siapa itu
@na-234 siapa cowok dua itu ka
@tania ka kapan post ceritany?
Dan masih banyak beberapa komentar yang aku belum baca, aku tidak mau memblas apapun komentar tentang mereka.
"Eh anjir lo post kita bertiga?" tanya Aldo lalu aku langsung menganggukan kepala dengan tersenyum lebar.
"Gila baru beberapa menit lo post foto, udah banyak yang like dan komentar!"
"Nih, Rel lo liat dia bahkan belum ada post dalam satu jam tapi dia sudah banyak yang komentar dan like." aku langsung mendelik ke arahnya dan mengeplak kepalanya.
"Lebay banget deh jadi orang heran." aku mencibirnya dan langsung menatap ke arah depan.
Sayup-sayup aku mendengar suara ombak yang saling balapan untuk sampai di tepi pantai. Aku menoleh ke samping saat melihat Farel yang sedang menatapku dengan intes sehingga membuat aku salah tingkah karena malu dengannya.
"Ekhemmm... rebahan dulu ya, sambil menikmati angin malam yak!" aku langsung merebahkan diri di atas pasir dan juga langsung diikuti oleh mereka berdua.
Malam sudah datang dan kami harus segera pergi dari pantau, mengingat kami sudah seharian bermain dan juga kami sudah sangat lelah di tambah rasa lapar sepertinya sudah harus di jatah.
"Lo dingin?" aku menggelengkan kepala saat Aldo menawarkan jaketnya kepadaku.
"Pake aja, gua gpp!" aku langsung menggelengkan kepala dan langsung mengapit lengan Aldo.
"Engga usah dan engga perlu. Pake aja!"
Sesekali aku mengusap lenganku yang kedinginan dan tanpa aba-aba, aku langsung di sampirkan jaket milik Farel kepadaku, lalu aku langsung membeku saat dia menatapku dengan tatapan seperti itu.
"Eh.. i..ini engga usah!" aku jelas menolak dan hendak membalikan jaketnya tapi dia menggelengkan kepala.
"Pake aja." ujarnya dengan nada dingin sehingga membuat aku langsung menganggukan kepala.
Sebelum kami makan malam terlebih dahulu, membeli pernak-pernik yang terbuat dari kerang. Entah kenapa semenjak aku menangkap basah Farel yang sedang menatapku. dia menjadi lebih banyak mengeluarkan kosa kata.
Jam sepeluh malam akhirnya kami sampai di rumahku dan mereka langsung pulang ke rumah Aldo. Diam-diam aku tersenyum kapan aku tersenyum dengan lebar seperti ini batinku bertanya-tanya kepada diri sendiri dan juga aku menatap ke foto kami ambil tadi. "Terima kasih atas semua yang terjadi, semoga rasa sakit ini akan membuahkan hasil yang sempurna!" aku langsung menulis novel mengingat malam sudah semakin larut dan aku harus segera menulis novel secepatnya.