Chereads / CINTA TIGA DIMENSI / Chapter 3 - 03. Wasiat Roderick, Ayah Asuh Enrique

Chapter 3 - 03. Wasiat Roderick, Ayah Asuh Enrique

Enrique masih benar - benar tidak mengerti apa maksud dan tujuan dari ketiga orang yang menculiknya, mengikatnya, membuatnya tak sadarkan diri, lalu mengguyurnya dengan air dan kemudian menyuruhnya menandatangani sebuah surat yang ternyata merupakan surat warisan milik Roderick. Padahal, setahu Enrique ayahnya kemarin telah menjual semua aset yang dimilikinya untuk menutupi hutang - hutangnya. Dan menurut wanita yang kini sedang berada dihadapannya, yang mengaku sebagai adik kandung Roderick, mengungkapkan bahwa abangnya satu - satunya itu masih memiliki aset kecil berupa sejumlah harta berwujud seperti emas dan sejumlah uang di dalam brankas yang akan diwarisi kepada anaknya. Akan tetapi, Roderick tidak pernah memberitahukan kepada Enrique bahwa ia akan diwarisi sejumlah harta milik ayahnya. Sementara wanita itu terus memaksa Enrique untuk menandatangani surat wasiat itu padahal ia tidak mengerti dan tidak tahu menahu apa – apa perihal itu. Namun karena dipaksa terus oleh wanita tersebut dengan beberapa ancaman – ancaman dan kekerasan fisik yang dilakukan terhadapnya oleh kedua pria yang menurutnya mungkin adalah bodyguard-nya, sehingga akhirnya mau tidak mau surat tersebut ditandatangani juga olehnya karena ia merasa andaikan benar orang tuanya mewarisi harta gono gini kepadanya pun percuma karena ia sendiri pun tidak akan mampu mengelolanya sendirian, apalagi diusianya yang masih muda belia sekarang. Ia tidak ingin menjadi orang yang serakah, pikirnya. Untuk saat ini yang ia butuhkan ialah segera bebas dari semua penyiksaan ini dan ia tidak mau berurusan lebih lama lagi dengan mereka. "Bagus. Kamu memang anak yang cerdas. Kamu pikir, kamu bisa mendapatkan ini semua? Siapa kamu? Anak pungut miskin yang tidak jelas asal usulnya mau berusaha menguasai kekayaan keluarga kami? Tidak semudah itu. Ini adalah bagianku. Dan kamu tidak berhak untuk ini! Mengerti?" Ujar wanita misterius yang menekan bagian mulut Enrique yang masih mungil itu. Enrique yang ditekannya hanya bisa mengangguk - angguk kecil isyarat bahwa ia mengiyakan semua yang dikatakan oleh wanita itu agar masalah mereka segera beres dan mereka bisa segera melepaskannya. Setelah mereka merasa puas, akhirnya wanita dan kedua pria tersebut pun meninggalkan Enrique yang masih dalam keadaan diikat dengan tali di sebuah kursi dalam kamar Roderick. Ia sudah berusaha untuk berteriak meminta mereka untuk melepaskannya namun mereka hanya pergi begitu saja meninggalkannya sendirian. Enrique yang kini merasa lemah dan tidak berdaya dengan segala sesuatu yang telah terjadi belakangan ini membuatnya rapuh dan hancur. Rasanya untuk berteriak lebih kencang lagi pun sudah tidak bisa. Belum sembuh rasa sakitnya karena telah kehilangan kedua orang tua barunya, kini ia harus mengalami tekanan berat yang mendadak seperti ini. Remaja yang masih sangat rapuh itu kini hanya bisa terisak kecil dengan tidak berdaya dan tidak mampu berbuat apa - apa, gundah gulana karena tidak tahu harus bagaimana sekarang. Ditengah kegundahannya sekarang, tiba - tiba datanglah seorang pria yang lagi - lagi berpenampilan hampir sama usianya dengan kedua orang tadi, namun bedanya kali ini, pria ini jauh lebih tampan dan gagah serta memiliki kulit wajah yang sangat eksotis dan postur tubuh yang menarik disertai dengan style rambut yang disisir rapi ke atas secara keseluruhan, menambah kesan elegan pria yang sedang berdiri dihadapannya itu. Namun ia tidak sedang memakai jas, ia hanya memakai kemeja lengan panjang berwarna biru muda dengan setelan celana panjang bahan bermotif kotak - kotak dan sepatu sporty berwarna putih. Ditangannya terlihat ia tidak memakai jam tangan, hanya memakai gelang tali silang berwarna coklat tua. Setelan yang sangat kasual, benar - benar menampilkan sisi rapi, elegan, dewasa dan berwibawanya pria ini, pikirnya. Lagi - lagi tanpa disadarinya, ia memberikan penilaian lagi terhadap pria yang baru dilihatnya ini. Tiba – tiba ia pun tersadarkan dari lamunannya, "Mau apa lagi anda Tuan? Bukankah tadi mereka sudah mendapatkan tanda tangan dariku lalu pergi meninggalkanku begitu saja? Apakah anda juga merupakan bagian dari mereka dan sekarang sedang mencari sesuatu yang lain milik ayah juga?" "Tenang dulu anak muda, tujuanku ke sini berbeda dari tujuan mereka yang tadi. Aku justru kebalikannya." "Maksudmu apa? Jangan berbelit - belit." Seraya melepaskan tali ikatan yang mengikat Enrique, pria itu kemudian memperkenalkan diri sambil menjelaskan tujuannya. "Apakah aku bisa mempercayai kata - katamu barusan?" "Makanya ikut aku biar kamu bisa lihat sendiri apakah aku berbohong atau tidak." Setelah bebas dari ikatan tali tersebut, Enrique yang bagaikan ditempelin oleh magnet, hanya bisa mengikuti pria tersebut. Namanya James Wand. Nama yang sangat sesuai dengan penampilannya, batin Enrique ketika ia berada di dalam mobil Mini Cooper pria tersebut. Ternyata dia adalah tangan kanan ayahnya. Menurut pengakuan James, sebelum ayahnya mengadopsi Enrique, ayahnya pun memang sudah sakit - sakitan namun tidak separah yang kemarin dan masih bisa diobati, ibunya sendiri pun memang sudah memiliki Sindrom Gardner Diamond, sejak ia kecil. Itu adalah sejenis sindrom akibat trauma masa kecilnya yang sering menerima perlakuan kasar dari kedua orang tuanya yang mengakibatkan dirinya sering mengalami gangguan fisik ketimbang mental namun sering berpotensi sebagai reaksi stres. Terkadang ketika ia mengalami stres yang berlebihan akan menyebabkan memar pada tubuhnya karena pada masa stresnya yang berlebihan, sindrom tersebut akan memicu dan membuat tubuhnya melepaskan bahan kimia yang akhirnya berubah menjadi pengencer darah. Dan menurut diagnosa dokter setelah hasil visum tubuh ibunya untuk yang terakhir kalinya, ternyata ditemukan bengkak dan memar - memar pada tubuhnya yang merupakan penyebab rasa sakitnya yang tidak tertahankan hingga akhirnya pelepasan kimia dalam tubuhnya pun sudah mencemari hampir seluruh organ tubuhnya yang membuat ibunya akhirnya pun tidak tertolong. Sesampainya di rumah James, Enrique pun dipersilahkan duduk terlebih dahulu.

Selang beberapa menit kemudian, James telah mengeluarkan beberapa dokumen dan sebuah kotak peninggalan Roderick yang telah dipercayakannya kepada James. "Itu dititipkan oleh ayah angkatmu kepadaku setahun sebelum ia mengadopsimu. Ia memintaku untuk menjaganya terlebih dahulu sebagai antisipasi andaikan dia belum bisa menemukan seorang generasi penerus dan rupanya akhirnya ia menemukanmu dan mengadopsimu. Menurutku pilihan Roderick dan Verline sangat tepat. Nampaknya kamu ini anak yang jujur dan bisa dipercaya. Pantas Tuan Roderick begitu menyayangimu." "Bagaimana anda tahu itu?" Seraya tertawa kecil, James menjawab pertanyaan anak muda itu dengan sedikit gurauan, agar suasana tegang yang dirasakan oleh Enrique bisa sedikit mencair, "Jangan terlalu tegang anak muda. Ingat, aku ini tangan kanan ayahmu. Jadi apa sih yang tidak diketahui oleh James, sang tangan kanan ayahmu? Sekarang semua ini aku percayakan padamu. Aku sangat yakin pilihan Tuan Roderick tidak pernah salah dan aku yakin kamu pasti bisa menjaga ini dengan baik. Di dalam file dokumen itu ada sebuah surat yang telah ia tuliskan padamu. Bacalah dan kamu akan mengetahui semuanya secara detail. Daripada aku yang sampaikan nanti kamu tidak percaya lagi. Oh iya, satu hal lagi. Kamu sudah tidak bisa tinggal di rumah itu karena dalam waktu dekat ini, rumah itu akan segera disita oleh bank. Rumah itu sudah digadaikan oleh ayahmu beberapa bulan yang lalu untuk menutupi hutang - hutangnya. Tapi ia sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan begitu rapi untuk putra tercintanya. Meskipun kamu cuma anak adopsinya, ia begitu peduli padamu. Ia sudah menebak bahwa hal ini akan terjadi sehingga ia sudah mempersiapkannya dengan baik dari jauh – jauh hari. Ayahmu itu seseorang yang bertanggung jawab penuh terhadap keluarganya, itu sebabnya sejak menikah dengan ayahmu, ibumu bisa perlahan - lahan sembuh dari sindromnya. Namun akhir - akhir ini karena situasi memburuk akhirnya semuanya menjadi seperti ini dan semua terjadi dengan begitu cepatnya. Mungkin sudah takdirnya juga." "Lalu aku akan tinggal di mana? Untuk sementara ini terserah padamu. Apakah kamu mau tinggal denganku dulu atau kamu mau tinggal di tempat barumu itu langsung? Pilihan ada ditanganmu."

Enrique benar - benar masih sangat bingung dengan semua itu, seolah - olah ia adalah alien yang datang dari luar angkasa dan tersesat di bumi, lalu ia harus beradaptasi dan berusaha untuk mempercayai semua yang ia dengar dan ia lihat untuk bisa bertahan hidup di daratan tersebut. Namun, kali ini hati kecilnya mengatakan bahwa ia bisa mempercayai James. Dilihatnya foto - foto yang bertebaran di setiap sudut rumahnya. Foto James bersama seorang lelaki dan seorang wanita yang tidak asing baginya. Ayah dan ibunya yang kala itu masih muda. Mungkin foto - foto tersebut diambil pada sepuluh tahun yang lalu, pikirnya. Itu berarti ia masih balita, dan baru dibuang ke panti asuhan tersebut oleh ibunya, bahkan sampai saat ini pun ia masih tidak mengerti apa alasan ibu dan ayahnya membuangnya. Berkali - kali ia membaca tulisan peninggalan ibunya yang dititipkan kepada Roderick dan Verline yang mengungkapkan alasan ibunya mengapa dirinya terpaksa harus diberikan kepada panti asuhan itu, namun tetap saja alasan itu tidak masuk diakal. Demi seorang pria, ibunya rela membuang anaknya sendiri. Bahkan hingga saat ini pun ia masih sendirian, tidak tahu harus ke mana dan harus mempercayai siapa, ia berpikir bahwa andaikan kedua orang tua kandungnya tidak pernah memiliki hubungan apapun hingga dirinya bisa lahir di dunia ini atau andaikan mereka berdua tidak pernah berpisah, atau andaikan ayah tirinya mau menerima kehadirannya, mungkin saat ini ia masih bisa berkumpul bersama ibu kandungnya dan tidak akan terlantar seperti sekarang ini. Kini setelah kematian kedua orang tua asuhnya, tidak ada lagi yang ia bisa percaya selain pria yang merupakan tangan kanan ayahnya ini. Akhirnya, tanpa berandai – andai dan berpikir lebih lama lagi, ia memutuskan untuk tinggal bersama dengan James terlebih dahulu hingga ia benar - benar bisa menyesuaikan diri dengan segala keadaan yang ada sekarang dan ia baru akan siap pindah ke rumah yang disebut oleh James setelah ia benar – benar merasa siap. Ia merasa masih harus menyelidiki dan mencari tahu segala hal yang belum ia ketahui dan satu - satunya sumber tidaklah lain ialah James.