Chereads / CINTA TIGA DIMENSI / Chapter 5 - 05. Gubuk Rahasia Cinta, Made with Love by James

Chapter 5 - 05. Gubuk Rahasia Cinta, Made with Love by James

Deru ombak yang terus berdesir, pelan namun pasti, menghembuskan angin yang begitu lembut hingga menyentuh pipi membuat Enrique kini seakan melayang. Begitu lembut dan tenang. Sejak James menghiburnya seharian ini hingga sekarang, semua beban berat yang dipikulnya belakangan ini terasa menjadi sangat ringan. Ternyata pemandangan yang seperti ini yang dinamakan pantai. Begitu luas dan jika berjalan lebih jauh lagi akan mencapai lautan, meski sudah gelap namun bintang - bintang dan cahaya rembulan di atas langit seolah memancarkan sinar cahayanya hingga memantulkan bayangan terang sinarnya yang menyentuh langit dan memantulkan sinarnya ke berbagai penjuru dunia, memberikan siluet lautan dihadapannya tersebut menjadi begitu berkilau sempurna. Mahakarya Tuhan yang begitu indah, pantai yang luasnya seolah tiada batas ini memberikannya kesan luar biasa akan ciptaan Tuhan terhadap alam semesta. Ketika sedang asyiknya menikmati suasana tenang dan menghirup udara segar yang berhembus serta merasakan heningnya malam dibawah indahnya temaram rembulan dan bintang - bintang yang bersinar terang, tiba - tiba saja sebuah tangan kekar sudah menarik lengannya. "Ikut aku dulu Riq." Begitulah kini panggilan akrab James untuknya. Mereka berlari - lari kecil menuju ke arah barat yang tidak begitu jauh dari pesisir pantai tempat mereka turun tadi. Seraya menunjukkan sebuah gubuk kecil buatan yang cukup dihuni oleh dua orang, James melipat tangannya dengan sangat bangga seolah sedang memamerkan mahakaryanya yang tidak kalah jauh indahnya dari mahakarya yang barusan dilihat oleh anak muda itu. "Gimana? Terpukau gak dengan mahakaryaku ini?" "Tempat apa ini kak? Keren." "Cuma keren? Kamu tahu? Aku memberinya nama 'Rahasia Cinta', karena di tempat ini aku bisa menyimpan semua rahasiaku, dan cinta yang kumaksud di sini bukan cinta terhadap lawan jenis. Maklum, aku belum punya kekasih." James terlihat gugup sebentar dan tersipu malu dengan kata – katanya barusan. Ia takut kalau Enrique akan menertawakannya karena masih jomblo diusianya sekarang yang sudah memasuki kepala tiga. Seketika ia lalu mengalihkan pembicaraannya lagi, "Nah, jadi cinta yang kumakud di sini ialah kenangan dan barang berharga antara aku dengan orang - orang yang terhubung dalam hidupku. Aku tidak mau menyebutnya gubuk atau nama tempat yang memudahkan orang lain untuk menebaknya. Seperti namanya, biarlah ini hanya menjadi tempat rahasia untuk menyimpan harta paling berharga bagiku yang tidak pernah diketahui oleh orang lain, kecuali yang sangat erat hubungannya denganku." "Tapi, aku kan orang lain dan bukan orang terdekatmu." "Kamu ini amnesia atau apa sih? Barusan tadi itu kamu manggil aku dengan sebutan kakak untuk apa? Bukannya kamu sudah menganggap aku sebagai kakakmu sendiri begitu juga sebaliknya? Sekarang tempat ini aku serahkan untukmu juga. Siapa tahu suatu saat aku tidak bisa menemanimu lagi atau tidak bisa ada di sampingmu lalu kamu tiba – tiba membutuhkan suatu tempat di mana kamu bisa menyimpan barang yang paling berharga bagimu, maka datanglah ke sini dan jangan pernah lupa untuk memastikan tidak boleh ada satupun orang yang tahu kecuali orang terdekatmu suatu hari nanti. Kamu harus janji satu hal ini padaku." "Baik kak, aku janji. Tapi memangnya kamu akan ke mana kak?" "Memangnya aku harus ke suatu tempat dulu?" "Tidak sih, lalu mengapa tempatnya dibuat sesederhana ini kak?" "Memangnya kamu mau tempat rahasia ini jadi objek wisata untuk para wisatawan? Udah, jangan terlalu banyak mikir. Sini duduk dulu, aku kasih tahu kamu satu rahasia. Di dunia ini tidak ada satu pun hal yang pasti. Kita tidak bisa selamanya bertemu dengan seseorang yang bisa kita percaya. Dan kita pun tidak bisa selalu bersama dengan orang yang sudah kita percaya dan kasihi. Karena ketika maut memisahkan kita, hanya satu yang akan tinggal bersama salah satu dari kita yang masih hidup, yaitu kenangan dan tempat di mana kita menyimpan atau pernah memiliki kenangan itu. Jadi, kita harus senantiasa memastikan bahwa kita selalu memberikan kenangan terindah kepada setiap orang yang kita kasihi, dan selalu menyediakan ruang tersendiri untuk menyimpan kenangan tersebut, sehingga kelak ketika salah satu dari kita sudah tidak ada lagi di dunia ini, setidaknya kenangan dan tempat yang penuh dengan kenangan itu akan tetap senantiasa bersama dengan orang yang kita kasihi dan cintai itu."

Enrique hanya bisa tercengang mendengar semua pernyataan dari James. Entah kenapa ia memiliki sebuah firasat buruk bahwa suatu hari ia akan berpisah dengan James cepat atau lambat seperti ia berpisah dari ayah dan ibu asuhnya. Seketika ia langsung memeluk James dengan begitu erat hingga James pun terperanjat dengan sikap manja anak muda itu. Tapi ia mengerti akan perasaan anak muda yang sedang dalam keadaan kalut itu karena ia pun sedang dalam masa berkabung setelah kehilangan kedua orang tuanya yang baru tidak berapa lama ini mengadopsi dan mengasuhnya lalu sudah meninggalkannya secepat ini. Akan tetapi, situasi berbahaya itu bisa datang dan terjadi kapan saja. James telah belajar banyak dari Roderick mengenai hal - hal genting seperti ini. Ia masih ingat betul, ketika Roderick memesannya untuk mengurus sebuah surat wasiat yang akan ia warisi kepada anak asuhnya suatu hari nanti, lalu membuat sebuah surat cadangan palsu yang mudah dijangkau oleh wanita licik itu beserta dengan beberapa trik yang mampu mengalihkan perhatiannya untuk menghindari segala tipu muslihatnya. Segera setelah berpesan begitu, James langsung mengantisipasi dan mem-backup semua fasilitas dan akses atas barang berharga yang telah dipercayakan Tuannya kepadanya dan di tempat inilah ia menyimpan semuanya. Dan benar sekali dugaan Roderick bahwa wanita licik itu tidak main - main akan ancamannya hingga wanita itu berhasil memata – matai Enrique dan berhasil menemukan surat palsu tersebut di rumah tuannya. Untung saja semuanya sudah dipersiapkan kian dari jauh hari dan nampaknya wanita tersebut tidak curiga sedikit pun bahkan wanita tersebut sudah sendiri menyiapkan surat pengalihan hak ahli waris dari nama Enrique Smith kepada dirinya selaku pihak kedua yang sudah ditandatangani oleh Enrique. James akui, kali ini tuannya cukup cerdas dan lihai menyiapkan strategi ini.

Sejak kepergian Tuannya, ia bertindak seolah – olah ia telah berhenti bekerja dari keluarga ini, sehingga ia pun bisa dengan mudahnya mulai memata - matai wanita tersebut juga demi menjaga pesan terakhir dari majikannya untuk senantiasa menjaga dan merawat Enrique hingga ia menjadi seorang yang berhasil seperti ayahnya suatu hari nanti dan untungnya ia datang tepat waktu. Terlepas dari semua itu, ia merasa bahwa dirinya harus melakukan semua persiapan yang sama juga, karena ia sendiri pun tidak bisa menjamin keselamatan dirinya bahwa ia akan selalu terhindar dari incaran wanita itu karena wanita tersebut tahu bahwa kunci segala akses kekayaan Roderick adalah James dan juga anak asuhnya yang sekarang sedang bersamanya. Anak ini pun sekarang ikut terlibat dalam ancaman bahaya siluman rubah itu. Namun Tuan Roderick sudah memilih dan mempercayakan anak ini kepadanya serta percaya bahwa anak ini adalah pilihan yang tepat sebagai penerus dirinya. Sebenarnya dari awal James pun sudah bisa menilai kemampuan anak ini. Ia memiliki kemampuan diatas rata – rata yang jarang dimiliki oleh orang lain. Sehingga James kini bertekad kuat untuk menjaga pesan terakhir dari Tuannya. "Hei anak muda, kamu kenapa? Aku masih di sini. Belum ke mana - mana dan tidak akan ke mana - mana juga." "Apa kamu juga akan pergi meninggalkanku sendirian lagi seperti ayah dan ibu?" "Kamu ini. Sini aku tunjukkan ke kamu segala sesuatunya tentang kedua orang tuamu daripada kamu berkhayal yang tidak – tidak sedari tadi."

James tidak ingin membuat Enrique semakin sedih dengan berpikiran yang terlalu jauh seperti itu karena sepertinya insting anak ini tajam, tapi James tidak akan membiarkannya dan ia tidak akan menyerah untuk menjaga anak ini. Wajar saja anak muda tersebut berpikiran seperti itu karena ia masih rapuh dan sedang dalam keadaan yang kacau. Melihat anak muda itu bagaikan melihat cermin yang menampilkan wujud dirinya yang pernah menjadi anak jalanan yang sendirian dan tidak punya siapa – siapa sebelumnya. Sampai kapanpun ia tidak akan pernah lupa siapa jati diri asalnya dan siapa yang telah menolongnya menjadi seseorang seperti yang sekarang ini. Di gubuk kecil yang terbuat dari batang kayu pohon dan beratapkan jerami berdesain bulat itu tersimpan berbagai foto kenangannya bersama dengan Roderick dan Verline dari ketika mereka baru memulai bisnis baru dari nol hingga masa kejayaan mereka tercapai dan ketika melakukan perjalanan bisnis berskala internasional ke berbagai mancanegara. Terlihat juga berbagai dokumen penting juga disimpannya rapi dalam sebuah kotak kayu yang kelihatannya juga buatan tangan dan sudah terlihat sedikit usang kemudian dikuburkan dalam sebuah lubang bawah tanah agar tidak bisa dibongkar atau dibuka oleh orang lain. James membuka kotak tersebut lalu membuka tasnya dan mengambil dokumen yang tidak asing bagi Enrique, itu adalah surat wasiat yang sudah ditandatanganinya tadi sebelum ke sini. Ternyata surat - surat penting itu akan disimpan di sini dan rupanya ini alasan James menyuruhnya untuk segera menandatangani surat tersebut agar bisa segera disembunyikan di sini. Karena jika tidak, maka siluman rubah itu akan datang lagi mencarinya dan dengan mudah akan menemukannya. Mulai sekarang ia akan memberikan julukan tersebut kepadanya, pikirnya. Julukan yang pantas untuk seorang wanita licik yang selalu serakah dan tidak pernah puas yang menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. "Mengapa dokumen sepenting itu tidak disimpan ke suatu tempat penitipan atau penyimpanan barang berharga saja seperti bank gitu, Kak?" "Tantemu itu tidak sebodoh yang kamu pikirkan Riq, dia akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan ini dengan mudah, lupa kalau dia adalah adik papa kamu. Dia akan mengarang berbagai cerita untuk meyakinkan pihak bank dan mengklaim semua ini untuk dirinya sendiri. Bisa kamu lihat sendiri, semua dokumen - dokumen penting di sini adalah hasil kerja keras ayahmu semasa hidupnya. Beliau memintaku untuk menyimpannya dengan sebaik mungkin. Jika Charlotte sampai menemukan ini, habislah. Ia akan mengetahui segala rahasia perusahaan yang telah ayahmu bangun selama bertahun - tahun. Kini perusahaan ayahmu sudah berhasil diambil alih olehnya dengan cara yang licik. Yah, semua adalah tipu muslihat tantemu itu. Memang, semua aset ayahmu seolah – olah terjual karena untuk membayar hutang namun ternyata tantemu sendiri yang mengambil alih perusahaan pusat dan anak cabang lainnya diambil alih oleh perusahaan lain yang sempat bekerjasama dengan perusahaan ayahmu. Tantemu itu tidak puas, ia tahu bahwa ia tidak akan mungkin bisa menjalankan perusahaan itu sendirian sehingga ia membutuhkan semua akses yang berkaitan dengan kesuksesan ayahmu dulu, dan ini semua tidak boleh diketahui oleh siapapun apalagi untuk orang selicik dia. Jadi mulai sekarang, kamu juga bertanggung jawab atas semua yang ada di sini dan sekarang ini semua sudah menjadi hakmu. Mengerti?" Meski masih kelihatan bingung, Enrique hanya bisa mengangguk kecil mengiyakan permintaan James.