Chereads / Sweet Love Milik Fayolla / Chapter 12 - Adegan Dalam Drama

Chapter 12 - Adegan Dalam Drama

Lagu itu adalah lagu kesukaan Fay akan perasaannya yang selama ini dia rasakan untuk Ariel.

Melihat yang tampak menghayati lagu yang sedang dinyanyikan sang vokalis pengamen jalanan itu menarik Fay untuk ikut bernyanyi bersam dengan Fay.

Meski malu-malu tapi terpaksa Fay hanya bisa mengikuti arahan si pengamen jalanan itu.

"Wah? Si Fay nyanyi tuh!" seru Ari dengan wajah yang terkesima.

"Yuk kita lihat!" Sherly gegas pergi bersama dengan Ari karena merasa sangat penasaran dengan suara Fay jika sedang menyanyi.

Serena seperti biasa dia tampak sangat tidak suka bila Fay menjadi pusat perhatian banyak orang. Dia merasa kalah saing dari Fay.

"Riel, kita pulang duluan aja yuk!" ajak Serena yang hendak menggandeng lengan Ariel namun Ariel dengan segera dia pergi ke arah tadi Ari dan Sherly pergi. Dia juga ikut menonton Fay yang sedang ikut bernyanyi di tengah kerumunan.

Lagu pun selesai diiringi dengan riuhnya suara tepuk tangan dan sanjungan jika suara Fay tak terlalu buruk. Bahkan Ariel pun memberikannya sebuah tepuk tangan yang paling keras. Dengan senyuman yang bangga.

"Keren banget deh!" seru Anna memuji sambil mengacungkan dua jari jempolnya untuk Fay ketika kembali berada di sisinya.

Fay hanya tersenyum malu. "Dih, udah ah, yuk pulang! Malu!" kata Fay sambil berbisik dengan setengah wajahnya yang ditutupi oleh sebelah telapak tangannya karena orang-orang sekitar ternyata mulai memotret bahkan ada yang mulai merekam wajahnya.

"Yuk!" ajak Anna yang langsung menarik tangan Fay supaya segera pergi dari kerumunan itu.

***

Keesokan harinya.

Fay baru saja tiba di depan gerbang sekolah dia berjalan dengan perasan yang aneh dan merasa kebingungan karena setiap dia melewati beberapa temannya mereka semua memandang ke arahnya.

Sempat ingin menanyakan kata kenapa namun dia kembali memendamnya saja dan memutuskan untuk segera masuk ke dalam kelas supaya dia tak lagi mendapatkan tatapan yang aneh.

"Fay!" kejut Anna yang tiba-tiba saja muncul dari arah belakang punggung Fay.

"Anna!" kesal Fay.

"Kenapa? Kok malah marah?" heran Anna dengan pandangan yang tak terima padahal dirinya hendak memberikan sebuah kabar bagus untuk dirinya.

"Kamu kenapa malah ngagetin segala?" protes Fay tak terima sambil melanjutkan langkahnya dan membiarkan Anna masih ada di belakangnya.

"Duh, maaf deh maaf!" kata Anna yang gegas berjalan cepat mendahului langkah Fay dan segera menghadangnya.

"Aku cuma mau kasih tahu kamu sesuatu!" kata Anna sambil mengeluarkan ponselnya dari dalam saku seragamnya dan memperlihatkan pada Fay.

"Ini lihat!" katanya sambil menyodorkan layar ponsel yang sedang menayangkan ketika Fay sedang bernyanyi di depan Mall kemarin.

"Keren 'kan?" tanya Anna memuji.

Fay memandangi terus video itu. Dia tampak seperti sedang mengamati sesuatu yang sedang terekam pada video itu.

Seketika Fay langsung tersenyum dengan bibirnya yang tersimpul indah.

"Kamu sekarang jadi artis dadakan nih!" seru Anna yang tak mengerti dari maksud Fay tersenyum ketika melihat video itu apa.

"Jadi, kemarin Ariel nonton aku juga?" bisik Fay dengan nada yang tak percaya. Dia menutup mulutnya yang ternganga. Seolah yang sedang dia saksikan video di dalam ponselnya Anna adalah sebuah mimpi baginya.

"Ah? Iya gitu?" Anna malah belum menyadarinya. Dia hanya bermaksud memperlihatkan video itu karena sudah sangat banyak viewer yang menonton video unggahan seseorang ketika Fay sedang bernyanyi.

Anna pun lekas melihat dan mengulangi video itu dari awal dan mulai menyelidiki apa yang baru saja dikatakan oleh Fay.

Dan, memang benar seperti apa yang dikatakan Fay.

"Euhm, pantes. Ini ternyata yang bikin video kamu jadi banyak viewersnya!" seru Anna yang seolah baru saja mendapatkan sebuah jawaban atas kebingungannya tadi malam akan banyak komentar yang mengatakan jika 'ini adalah sebuah adegan drama yang sangat romantis yang terjadi di dunia nyata.'

"Hah? Maksudnya?" tanya Fay yang mulai agak panik. Dia pun segera menekan yang langsung menunjukan pada kolom komentar dan membacanya semua komentar yang ada dengan mata yang semakin membulat.

"Ya ampun Anna... ini gak akan mungkin dilihat sama banyak orang 'kan?" kata Fay yang seperti sedang ketakutan sesuatu hal.

"Lah? Gak dilihat gimana? Itu lihat aja viewersnya udah berapa?" tunjuk Anna pada sudut di bawah video itu diputar.

"Mana mungkin satu malem aja udah 300 ribu penonton sih?" ulang Fay yang membaca jumlah penonton yang sudah membaca viewer itu.

Anna pun mulai mengernyitkan keningnya karena bingung dengan sikap Fay yang aneh.

"Kenapa sih emangnya Fay? Ini bukan termasuk aib juga!" kata Anna yang langsung memasukan ponselnya ke dalam sakunya lagi.

"Kamu mikir gak sih, gimana reaksinya kalau Ariel lihat? Ah... aku malu banget!" Fay berubah menjadi seperti seekor cacing yang sedang kepanasan tak bisa diam.

Melihat kegelisahan Fay yang tak semestinya Anna hanya bisa tertawa dalam gelaknya.

"Ya ampun Fay, emangnya kenapa? Bukannya kalian memang udah saling suka satu sama lain ya? Kenapa mesti malu sih?" tutur Anna yang berjalan sambil merangkul pundak Fay yang sedang menutupi setengah wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dia sangat malu bila nanti bertemu dan berpapasan dengan Ariel di depan kelas Ariel.

"Anna, kamu mah gitu. Bikin aku tambah malu deh!" rengek Fay yang semakin menutupi wajahnya.

"Duh, Fay kita bisa jatoh barengan kalau cara jalan kamu kaykak gitu!" nasihat Anna yang melihat Fay malah berjalan sambil menutup wajah.

"Aku takut ketemu dia nanti!" seru Fay dengan suara yang bergetar di dalam dekapan telapak tangannya.

Anna hanya bisa terkikih di samping Fay yang sedang dirasuki setan kasmaran dengan segala tingkah lakunya yang aneh dan membuatnya selalu saja bisa menggelengkan kepalanya.

Sampai di depan kelas Ariel Anna berhenti dan membohongi Fay jika mereka sudah sampai di kelas mereka dan berhasil melewati kelas Ariel. "Fay!" panggilnya sambil menyentuh lengan Fay.

"Kita udah sampe di depan kelas. Kamu mau gitu aja?" kata Anna yang sudah menahan tawanya dengan sesekali dia mengulum bibirnya ke dalam.

"Ah? Seriusan? Kok, berasa cepet ya?" dengan perlahan Fay gegas melepaskan telapak tangannya dari kedua matanya. Secara yang bersamaan pula Ariel hadir tepat di depan Fay. Dia hendak masuk ke dalam kelasnya namun terhadang oleh Fay yang sedang berdiri di depa pintu kelasnya dengan tatapan sambil mengerutkan keningnya.

Ariel menaikan satu alisnya dengan tatapan bingung bersamaan dengan kedua tangan yang masuk ke dalam saku celana seragam.

"A-Ariel?" kata Fay bernada pelan juga terbata-bata.

"Ngapain kamu ngehalangin jalan di sini?" tanya Ariel dengan nadanya yang ketus.

Seketika Fay membalikan tubuhnya untuk melihat petunjuk dari nama kelas yang tertera di atas pintu paling atas.

Ternyata itu adalah kelas 11-A bukan kelas 11-E.

"Ah? Eu..." Fay kebingungan dalam menjelaskan. Hanya satu hal yang bisa dia lakukan adalah lari dengan segera dari hadapan Ariel sesegera mungkin.

"Maaf!" seru Fay sambil berlari begitu saja melupakan Anna yang masih ada di belakangnya.

Melihat Fay yang aneh tiba-tiba saja berdiri di depan kelasnya dan menghadang jalannya masuk ke kelas lalu malah melarikan diri begitu saja. Ariel hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil lalu masuk ke dalam kelasnya.