Setelah kejadian bertemu Vita kemarin aku tidak ingin dia menemui mas Malik lagi dalam hal apapun,itu sebabnya aku selalu menemani mas Malik dikantor.
"Sayang ayo berangkat kita sudah telat" Ajak mas Malik,
"Iya sebentar lagi,ini mau masukin bekel" Ucapku memasukan bekel kedalam totebag
"Ayo mas" Aku menarik tangan mas Malik,
"Kak,aku boleh nebeng iya" Angel tiba-tiba datang,
"Tidak bisa Angel kakak sudah telat" Ucap mas Malik,
"Tak apa mas,lagian tempat kuliah Angel kan searah sama kantor" Ucapku,
"Baiklah ayo cepat" Mas Malik berjalan mendahului kami,
"Terimakasih iya kak" Ucap Angel,
"Sama-sama" Ucapku tersenyum,
Kami berjalan menuju halaman rumah mobil mas Malik sudah terparkir disana,aku duduk didepan disamping mas Faris sedangkan Angel duduk dibelakang,
"Kak,liburan yuk" Ajak Angel,
"Enggak bisa Angel,kakak lagi ada proyek" Ucap mas Malik,
"Ayolah kak" Pinta Angel,
"Ide yang bagus,kita sesekali harus refreshing mas,biar enggak terlalu setres memikirkan pekerjaan" Ucapku,
"Iya sudah,jika ratu sudah meminta maka raja harus menuruti" Ucap mas Malik dengan tersenyum dan membuat kami tertawa bersama,
######
"Angel turunlah,sudah sampai" Ucap mas Malik,
"Okeh kak,terimakasih...Bye kak Arin" Ucap Angel mencium pipiku,
Mobil kembali melaju menuju kantor dalam perjalanan tiba-tiba mobil mas Malik terhenti,
"Kenapa mas..?" Tanyaku menyimpan ponselku,
"Ini enggak tau macet ada apa.." Ucap mas Malik,
"Eum...Apa mungkin ada kecelakaan iya mas..?" Tanyaku
"Entahlah,mudah-mudahan segera sampai" Ucap mas Malik,
Dret...Dret...Dret...Ponsel mas Malik berdering,
"Hallo" Ucap mas Malik mengangkat telfonnya
"Saya dijalan sedang kena macet,pending rapatnya nanti kita rencanakan lagi" Ucap mas Malik kemudian menutup ponselnya,
"Siapa mas..?" Tanyaku pada mas Malik,
"Pak Dirga,dia menelfon menanyakan rapat yang kemarin sudah dibicarakan lewat telfon" Ucap mas Malik,
"Rapat penting iya mas..?" Tanyaku,
"Iya membicarakan proyek besar di thailand" Ucap mas Malik,
"Terus gimana mas...?" Tanyaku khawatir,
"Tenang sayang,rejeki tak akan kemana" Ucap mas Malik memegang tanganku.
"Iya sih" Ucapku,
Tak lama kemacetan pun bisa kita lewati dan mobil kami sudah terparkir didepan kantor,
"Kamu siap sayang..?" Tanya mas Malik,
"Aku deg-degan mas" Jawabku
"Tenangkan dirimu,ini kan permintaanmu" Ucap mas Malik,
Aku menganggukkan kepalaku,aku dan mas Malik beriringan masuk kedalam kantor,
"Selamat pagi pak,bu" Sapa semua karyawan saat berpapasan dengan kami,
"Pagi juga" Jawabku dengan tersenyum ramah,
"Dinta tolong kumpulkan semua anggota devisi diruang rapat" Ucap mas Malik pada sekretarisnya,
"Baik pak" Ucap Dinta,
Aku dan mas Malik berjalan menuju ruang rapat,duduk dan menanti semua orang berkumpul,
"Baik,semua sudah berkumpul..?" Tanya mas Malik pada semua yang hadir,
"Sudah pak" Jawab mereka
"Baik sebelumnya disini saya akan memperkenalkan istri saya terlebih dulu" Ucap mas Malik dan aku pun berdiri,
"Selamat pagi" Ucapku,
"Pagi bu" Ucap semua orang,
"Nama saya Arin Anastasya,panggil saja Arin" Ucapku menundukkan pandangan,aku melihat semua orang disana merespon kehadiranku dengan baik,
"Baiklah kalian sudah tau istri saya,disini saya akan menggantikan Dinta dengan istri saya,Dinta akan saya pindahkan ke manager keuangan yang saat ini posisinya sedang kosong dan istri saya mulai hari ini akan menempati tempat Dinta" Ucap mas Malik,
"Pak,maaf apa saya tidak salah dipindahkan ke manager keuangan..?Saya ingin menjadi karyawan biasa saja pak" Ucap Dinta,
"Tidak Dinta,selama ini saya melihat kinerja kamu itu sebabnya saya mempercayakan kamu diposisi ini" Ucap mas Malik,
"Terimakasih pak" Jawab Dinta,
"Baik hari ini rapat saya tutup,silahkan kalian kembali bekerja,terimakasih atas waktunya" Ucap mas Malik,
Semua orang pun bubar keluar dari ruangan rapat,aku dan mas Malik berjalan menuju ruangan kami,
"Mas,aku ingin berbicara dengan Dinta dulu" Ucapku saat sudah berada didepan meja Dinta,
"Baiklah" Ucap mas Malik dan masuk kedalam,
"Dinta,maafkan aku iya,karena aku kamu jadi harus pindah dari jabatan kamu" Ucap Dinta,
"Bu,saya justru berterimakasih pada ibu dan bapak,karena mempercayai saya untuk menduduki posisi jabatan manager keuangan" Ucap Dinta,
"Kamu berhak mendapatkannya Dinta,kami percaya kalau kamu bisa bertanggung jawab atas pekerjaanmu" Ucapku,
"Terimakasih bu,bu maafkan saya atas kejadian waktu itu" Ucap Dinta,
"Tak apa Dinta,aku tau kamu hanya takut membuatku sakit hati" Ucapku
"Terimakasih bu" Ucap Dinta,
"Bu" Sapa seseorang kepadaku,aku menjawab dengan anggukkan,
"Dinta,aku di suruh pak Malik untuk membawamu ke ruangan kamu" Ucap orang itu,
"Baik pak" Ucap Dinta,
"Bu saya permisi dulu,sekali lagi terimakasih" Ucap Dinta berlalu pergi meninggalkanku,
"Sayang,sampai kapan kau akan berdiri disitu..?" Mas Malik tiba-tiba datang,
"Iya mas,aku akan menyiapkan mejaku" Ucapku
"Biar Santi yang menyiapkan mejamu,ayo masuk" Mas Malik menarik tanganku,
"Mas,aku harus bekerja kita harus profesional" Ucapku pada mas Malik,
"Bekerjalah dulu untukku" Mas Malik mendekati wajahnya ke wajahku,
"Mas,ini kantor" Ucapku,
"Siapa bilang ini rumah sakit sayang..?" Ucap mas Malik,
"Mas,berhenti" Ucapku,
"No sayang" Ucap mas Malik terus mendekatkan wajahnya ke wajahku,
"Tok..tok..tok...Permisi" Ucap seseorang itu dari luar
"Siapa yang menggangguku" Ucap mas Malik dengan emosi,
"Sabar,ayo buka" Ucapku pada mas Malik,
"Biarkan saja sayang,biarkan aku bersamamu sebentar saja aku rindu" Ucap mas Malik memelukku,
"Permisi" Orang diluar kembali bersuara,
"Aku akan memberinya hukuman" Ucap mas Malik berjalan menghampiri pintu,
"Permisi pak,meja untuk bu Arin sudah saya siapkan" Ucap Santi,
"Seharusnya kamu tidak" Ucapan mas Malik segera aku potong,
"Terimakasih Santi" Ucapku dengan tersenyum,
"Kamu bisa kembali bekerja" Ucap mas Malik pada Santi,
Aku berjalan keluar namun tanganku ditahan oleh mas Malik,
"Tunggu sayang" Ucap mas Malik kembali menarik tanganku,
"Mas aku ingin bekerja,bukankah ada meeting hari ini...?" Tanyaku pada mas Malik,
"Meeting sudah aku jadwalkan nanti siang sayang,aku ingin kamu temani dulu" Ucap mas Malik memelukku,
"Malik" Seseorang langsung masuk tanpa mengetuk pintu,
"Shit...Kenapa kamu masuk tanpa mengetuk pintu..!!!!!" Ucap mas Malik emosi sedangkan aku hanya tertawa,
"Sorry,bukankah setiap kali aku masuk tak pernah mengetuk dulu" Ucap orang itu,
"Tapi sekarang harus kau ketuk!!!!" Ucap mas Malik emosi,
Aku hanya tersenyum melihat dua sahabat ini bertengkar,iya dia adalah Andri sahabat mas Malik sekaligus direktur disini.
"Bu Arin,selamat iya sekarang sudah menjadi sekretaris Malik" Ucap Andri,
"Terimakasih pak Andri" Ucapku tersenyum,
"Jaga batasan kamu,dia istriku" Ucap mas Malik pada Andri,
"Okeh-okeh sepertinya hari ini mood kamu sedang tidak bagus,aku datang kesini hanya untuk mengingatkan hari ini ada meeting dengan rekan bisnis di thailand" Ucap Pak Andri mengingatkan,
"Aku sudah tau" Ucap mas Malik emosi,
"Maaf saya permisi dulu karena harus menyiapkan file" Ucapku berlalu meninggalkan mereka,
"Sayang" Panggil mas Malik namun aku tak merespon panggilannya,aku melanjutkan jalanku menuju mejaku.