Chereads / Senja Untuk Meita / Chapter 3 - BAB 3

Chapter 3 - BAB 3

"kayanya aku mau masuk dance" ucap Dita dengan wajah yang masih tidak yakin

"atau renang aja ya" ucap Dita lagi yang membuat aku semakin yakin kalau sebenarnya dia masih ragu untuk memilih ekstrakulikuler apa yang akan dia ikuti nantinya

"nah dance aja Dit" ucap Maya memberi usul pada Dita

"dance itu kan lebih enerjik dan biasanya yang ikut dalam ekskul dance cewek cewek yang punya penampilan kekinian dan popular" ucap Maya lagi dengan bersemangat

"aku itu sebenarnya masih bingung banget, belum ada fell yang bikin aku tertarik untuk masuk ekskul yang mana" ucap ku

Teng .. Teng … Teng ..

Bel masuk berbunyi pertanda kami harus menyudahi istirahat dan Kembali ke kelas. Tapi lagi lagi sesampainya di kelas mata ku langsung tertuju pada meja yang terletak di pojok belakang, ya tempat itu adalah kursi yang di tempati oleh Angga dan aku lihat dia sudah duduk dengan manis di tempatnya tapi buru buru aku mengalihkan pandangan ku sebelum dua teman ku menyadari bahwa tadi aku sempat memperhatikan sudut pojok kelas yang di duduki oleh Angga.

Dan tidak lama berselang bel pun berbunyi lagi, ya bel itu adalah bel pulang sekolah. Mungkin karena hari ini adalah hari pertama sekolah jadi jam pulangnya lebih awal. Aku dan Maya pun segera membereskan semua buku buku dan peralatan sekolah kami yang ada di meja dan memasukan semuanya ke dalam tas kami masing masing. Satu persatu siswa keluar dari ruangan kelas tak terkecuali dengan Angga.

"yuk" ajak Dita dari arah belakang

Kami bertiga pun akhirnya keluar kelas dan melewati Lorong Lorong kelas, aku pun sambil asik memperhatikan keadaan sekeliling ku entah apa yang sebenarnya sedang ku cari. Ya mungkin aku sedang mencari keberadaan kakak ku kak Laura.

"kalian berdua pulang naik apa?" tanya Dita pada aku dan Maya, mungkin karena dia baru kenal dengan aku dan Maya jadi dialah yang lebih banyak bertanya

"kita berdua kayanya nanti naik ojek online Dit" ucap ku menjawab pertanyaan Dita

" oh oke, kalau gitu aku duluan ya jemputan ku udah datang nungguin di depan" ucap Dita memita ijin untuk pergi lebih dulu

"oke, hati hati di jalan ya Dit" ucap ku

Aku dan Maya pun melihat Dita berlari menuju salah satu mobil yang aku Yakini itu adalah mobilnya dan Dita di jemput oleh supirnya. Mungkin saja Dita termasuk anak dari keluarga yang sangat berada dan anak rumahan yang mungkin di rumahnya Dita juga termasuk anak mami di lihat dari caranya berbicara dan pulang sekolah masih di jemput dengan supirnya. Setelah memperhatikan Dita yang masuk ke dalam mobilnya mata ku pun otomatis tertuju pada tempat parkir motor yang tidak jauh jaraknya dari tempat supir Dita memarkirkan mobilnya. Di tempat parkir itu aku melihat seorang cowok yang sedang memakai jaket dan bersiap menyalakan motornya. Sepertinya aku mengenali sosok cowok tersebut, ya cowok itu adalah Angga.

Ah sudahlah aku pun langsung mengalihkan pandangan ku dari yang tadinya melihat Angga jadi melihat ke arah lain dan mungkin memang benar kalau sebaiknya kita tidak terlalu membenci seseorang karena akhirnya kita yang akan memperhatikan lebih sering memperhatikan gerak gerik dari orang yang kita benci entah itu untuk mencari kekurangan atau untuk mencari kesalahannya atau hanya sekedar untuk melihat kebiasaan kebiasaan yang di lakukan dari orang yang kita benci itu.

"Ta.. " ucap kak Laura memanggil sambil menghampiri aku dan Maya Bersama ketiga temannya yaitu kak Sinta, kak Sarah dan kak Yolan

"tolong bilangin mamah ya dek kalau kakak akan pulang telat karena ada tugas dari sekolah" ucap kak Laura lagi untuk menyampaikan pesan pada mamah

"oke" jawab ku singkat, karena aku tidak mau untuk terlalu kepo dengan urusan kakak ku yang satu itu

"yaudah, makasih ya adik ku tersayang" ucap kak Laura berlalu tanpa menunggu jawaban dari ku lagi

"ayo kita pesen ojek online" ucap Maya pada ku

Aku dan Maya pun akhirnya sibuk dengan telepon genggam kami masing masing untuk memesan ojek online

"aku udah dapet ojek onlinenya nih Mei" ucap Maya memberitahu ku

Sementara sampai saat ini belum ada driver ojek online yang mau mengambil pesanan ku di aplikasi ojek berwarna hijau itu dan tidak berselang lama ojek online pesanan Maya pun tiba.

"Meita, kamu udah dapet belom ojek onlinenya" tanya Maya pada ku

"ojek online ku udah sampai nih Mei" ucap Maya lagi memberitahu ku

"yaudah kamu duluan aja gapapa ko May, kasian ojek onlinenya udah nungguin kamu tuh" ucap ku menjawab pertanyaan Maya

"kamu yakin nih aku gapapa duluan ninggalin kamu sendirian di sini?" ucap Maya berusaha meyakinkan ucapan ku sebelumnya

"gapapa Maya, udah sana duluan aja kasian tuh drivernya udah nungguin kamu dari tadi" ucap ku meyakinkan Maya

"yaudah aku duluan ya Mei, bye hati hati ya kamu" ucap Maya

"bye May, kamu juga hati hati ya di jalan" ucap ku

Dan setelah Maya pergi aku pun masih berusaha untuk mendapatkan driver yang ingin mengambil pesanan ku

"Hai .. Mei" ucap kak Dimas menyapa ku dan cukup membuat aku terkejut

"ko sendirian? Belum pulang kamu?" tanya Kak Dimas

"belum nih kak, masih pesen ojek online belum dapet dapet dari tadi" ucap ku menjawab pertanyaan kak Dimas barusan

"mau pulang bareng Mei? Biar aku anterin kamu" ucap Kak Dimas memberikan tawaran untuk mengantarkan aku pulang

Disaat yang bersamaan pula aku mendapatkan notifikasi dan telpon genggam ku bahwa sudah ada driver yang mengambil pesanan ku

"ga usah ka, makasih tapi maaf ini aku udah dapet ko ini drivernya" ucap ku menolak secara halus tawaran dari kak Dimas

"serius nih?" tanya kak Dimas meyakinkan ku

"serius ka, sebentar lagi drivernya juga sampai ko ini" ucap ku meyakinkan kak Dimas

Dan benar saja tak berselang lama seorang driver ojek online datang menghampiri ku

"atas nama mbak Meita" ucap driver ojek online itu memastikan

"iya pak, saya Meita" ucap ku menjawab driver ojek online itu

"maaf ka, Meita duluan ya" ucap ku berpamitan pada kak Dimas yang masih berdiri di samping ku

"iya Mei, hati hati ya di jalan" jawab kak Dimas

Sesampainya di rumah aku pun langsung memberikan helm dan memberikan ongkos pada driver ojek online tersebut

"assalamualaikum, mah Meita pulang" ucap ku mengucapkan salam sambil menghampiri mamah yang sedang merapihkan makanan

"waalaikumsalam anak bungsu kesayangan mamah, loh kamu sendirian? Kakak kamu mana?" ucap mama menanyakan kak Laura

"kak Laura titip pesen sama aku katanya dia akan pulang telat mah, karena ada tugas yang harus dia kerjakan" ucap ku menyampaikan pesan dari kak Laura pada mamah

"ko mamah tumben masak banyak banget hari ini" ucap ku lagi karena heran tumben sekali mamah masak banyak sekali hari ini

"iya mamah sengaja masak banyak hari ini soalnya papa kamu akan pulang hari ini nak" ucap mamah memberitahu ku dengan raut wajah yang amat senang

Oh ya aku lupa memberitahu kalau papah ku memang sering tugas keluar kota, dan sudah 10 hari ini papah tugas di Kalimantan karena perusahaan tempat papa bekerja baru saja membuka cabang di sana dan papah ku mendapatkan tugas untuk membantu monitoring di sana

"udah sana ganti buju dulu sana sayang, bau matahari tau kalo udah selesai baru turun lagi kita makan siang sama sama" ucap mamah memberi perintah dan aku pun langsung menuruti kata kata yang mamah ucapkan barusan

Sesampainya di kamar pun aku langsung menaruh tas pada meja belajar dan langsung merebahkan tubuh ku sebentar, dan tanpa sadar aku pun Kembali melamunkan cowok Bernama Angga Prawira tadi karena rasanya nama itu tidak asing untuk ku

"udah ah, ngapain si aku malah jadi mikirin cowok rese itu mulu" ucap ku dalam hati, dan setelah tersadar dari lamunan ku tadi aku pun langsung memilih ke kamar mandi untuk bersih bersih dan setelahnya aku pun langsung Kembali turun ke bawah untuk makan siang Bersama

"papa udah sampai mana mah" ucap ku menanyakan posisi papah pada mamah yang saat ini sedang Menyusun piring piring pada meja makan

"mungkin udah di pesawat sayang, karena sekarang handphone papah nomernya sudah tidak aktif" ucap mamah menjawab pertanyaan ku

Aku pun memilih untuk makan siang terlebih dahulu dan setelah menyelesaikan makan siang ku pun aku langsung Kembali masuk ke dalam kamar ku lagi

"mah meita udah selesai makan, sekarang aku balik masuk ke kamar lagi ya" ucap ku pada mamah

"yaudah kamu istirahat dulu sana sayang, pasti capek ya karena hari ini kamu kan pertama kali masuk SMA" ucap mamah sedikit meledek ku

Aku langsung tertawa kecil sambil terus menaiki anak tangga dan Kembali memasuki kamar tidur ku lagi, dan sesampainya di kamar aku pun langsung merebahkan tubuh ku lagi tapi tidak berselang lama nada dering di handphone ku pun berbunyi dan ternyata yang menelpon ku adalah Maya

"hallo May, kenapa?" ucap ku pada Maya

"hallo Mei, sore nanti kamu bisa ga temenin aku ke mall soalnya aku mau nyari skincare" ucap Maya pada ku dengan nada yang manja karena dia pasti berharap aku luluh tapi rasanya aku hari ini Lelah sekali, lagi pula hari ini papa baru saja pulang dari Kalimantan jadi dengan terpaksa kali ini aku harus menolak ajakan Maya ke mall

"sorry May, kayanya aku ga bisa ikut kamu ke mall deh soalnya hari ini papa ku baru aja pulang dari Kalimantan jadi aku mau kangen kangenan dulu sama papa gapapa kan May" ucap ku menolak halus ajakan Maya

"dih tumben banget kamu mau manja manjaan sama papa kamu, lagian kamu itu udah gede ga pantes lagi buat manja manjaan tau" ucap Maya dari balik telpon dan aku pun hanya membalas ucapannya dengan tertawa

"yaudah gapapa deh aku jalan sendiri aja Mei" ucap Maya lagi dan langsung mematikan telpon begitu saja aku sangat yakin kalau dia pasti ngambek pada ku karena aku menolak ajakannya untuk menemani ke mall

Tapi rasanya baru kali ini aku menolak ajakan Maya karena entah kenapa hari ini badan ku rasanya sangat Lelah dan belum lagi nanti di mall pasti Maya akan mengajak ku untuk keluar masuk toko mulai dari toko baju, toko sepatu, toko aksesoris, toko kosmetik dan toko toko lainnya secara satu persatu

"ah apakah seribet itu perempuan perempuan diluar sana atau selama ini hanya aku yang terlalu cuek dengan penampilan" ucap ku dalam hati

Dan dari kamar pun aku mendengar suara mobil berhenti tepat di depan rumah ku, dan aku pun segera mengintip dari jendela kamar siapa yang kira kira datang tapi ternyata yang turun dari mobil itu adalah papa ku.

Aku pun langsung bergegas keluar dari kamar dan turun kebawah untuk menyambut kedatangan papa karena rasanya aku sudah sangat rindu dengan papa ku itu karena bagi ku papa adalah sosok laki laki yang family man, hangat, perhatian dan sangat sayang pada keluarganya karena sesibuk apa pun papa dengan pekerjaannya bagi papa keluarga adalah nomer satu dan papa pasti akan selalu meluangkan waktu untuk kami familly time walau hanya sekedar bercanda, berbagi cerita dan bersenda gurau papa akan selalu menyempatkan waktu walau itu hanya sebentar.

Munkin memang benar apa yang di katakan banyak orang di luar sana bahwa cinta pertama bagi setiap anak perempuan adalah ayah kandungnya, dan setiap anak perempuan pasti akan menjadikan papanya menjadi acuan dan tolak ukur untuk setiap anak perempuan dalam memilih pasangan untuk masa depannya kelak.

"papa.." teriak ku dari atas sambil menuruni anak tangga berlari menghampiri papa yang baru saja sampai di rumah