Sesampainya di parkiran Dita langsung pamit pada aku dan Maya karena dia sudah di jemput supirnya, dan Maya pun langsung sibuk dengan telpon genggamnya yang sepertinya sedang memesan ojek online, sedangkan aku memperhatikan sekeliling parkiran mencari keberadaan Angga.
"apa jangan jangan tadi itu Angga Cuma basa basi aja ya ngajakin aku buat pulang bareng sama dia ya" ucap ku bertanya dalam hati
Mata ku pun berhenti melihat sekeliling ketikan menemukan sosok yang ku cari dari tadi. Angga sudah duduk di atas motornya memakai jaket dan tas di yang menempel di punggungnya serta rambutnya yang sedikit berantakan.
Aku pun berlari menuju kearah Angga yang sudah menunggu ku meninggalkan Maya yang masih saja sibuk dengan telpon genggamnya itu.
"aku kira kamu udah pulang duluan ga nungguin aku" ucap ku pada Angga dengan nafas yang sedikit memburu karena baru saja berlari untuk menghampiri Angga.
"dasar emang ya perempuan itu sebentar sebentar ucapannya bisa berubah ubah, tadi kan kamu sendiri yang minta aku buat nungguin aku di sini" ucap Angga dengan ekspresi muka yang sangat datar dan lagi lagi ekspresi wajahnya sangat menyebalkan menurut ku.
"eh Mei, aku cariin kamu juga dari tadi main kabur aja si ninggalin aku sendirian mentang mentang udah di tungguin gebetan baru" ucap Maya meledek dia datang menghampiri aku dan Angga
"apaan si May, semua aja cowok yang ngobrol sama aku itu kamu bilang gebetan" ucap ku sedikit kesal dengan Maya
"Maaf ya Angga, temen ku emang gini rada aneh emang di itu" ucap ku pada Angga karena mencoba meluruskan ucapan Maya tadi karena aku tidak ingin sampai Angga salah paham apalagi kalau sampai nanti dia merasa kegeeran
"yaudah lah aku duluan ya Mei, ojek online ku udah sampai tuh bye bye Mei hati hati di jalan ya" ucap Maya berpamitan pada ku
"jagain sahabat aku loh Angga jangan sampai kenapa kenapa, kalau sampai sahabat ku ini lecet kamu yang aku cari nanti" ucap Maya memperingatkan Angga supaya Menjaga ku.
Setelah Maya pergi meninggalkan aku dan Angga, aku pun langsung mempertanyakan sikap Angga yang mendadak peduli pada ku karena sejujurnya sejak kejadian di kantin tadi dia seperti berusaha untuk selalu melindungi ku.
"kamu ga lagi halu atau lagi kesambet kan Angga tiba tiba mau ngajak aku buat pulang bareng?" ucap ku pada Angga karena aku sangat heran denga sikapnya ini
"kalau aku si mau baik sama orang kayanya ga usah nunggu harus kesambet dulu deh, tapi emang udah baik dari lahir aku mah" ucap Angga yang menyombongkan dirinya itu
"kamu mau pulang apa mau nginep di sekolah? Kalau mau pulang ayo cepat naik" ucap Angga lagi memerintahkan aku untuk segera naik ke atas motornya itu
Sepanjang jalan pulang Angga lebih banyak diam jadi aku berinisiatif untuk memulai pembicaraan dengannya.
"emang rumah kamu di mana si Angga?" ucap ku bertanya pada Angga
"rumah ku di Jl. Merpati IV" ucapnya menjawab pertanyaan ku dengan singkat
"loh tadi kata Angga kita searah pulangnya, Jl. Merpati IV itu kan justru harus cukup memutar jauh dari komplek perumahan ku" ucap ku dalalm hati karena bingung ternyata rumahnya tidak searah dengan rumah ku.
Tiba tiba saja motor Angga berhenti di pertigaan jalan, dan Angga pun langsung menoleh kearah ku yang duduk di belakangnya lalu bertanya "rumah kamu kearah mana nih sekarang?" tanyanya bingung harus mengambil arah jalan yang mana.
"ya Tuhan, ternyata dia belum tau rumah ku dimana? Terus kenapa dia yakin banget mau nganterin aku pulang tanpa tanya dulu rumah aku dimana? Mana ternyata rumah ku dan rumahnya ga searah lagi" ucap ku lagi dalam hati
"ehm, lurus aja nanti belok kanan" ucap ku memberikan tahu kan arah jalan rumah ku pada Angga.
Angga pun Kembali melajukan motornya mengikuti arahan dari ku.
"kamu itu sebenernya ada salah apa si sama kakak kelas perempuan yang tadi di kantin" ucapan Angga yang mempertanyakan perempuan tadi cukup mengagetkan hati ku.
"hah? Apa? Salah apa? Aku ga punya salah apa apa sama dia orang kenal aja enggak ko, lagian kamu kenapa nanya kaya gitu?" ucap ku balik bertanya pada Angga karena aku semakin merasa heran dengan sikap cowok yang sedang membonceng ku sekarang.
"kamu pacaran ya sama kakak kelas cowok yang tadi nyamperin ke kelas?" ucap Angga lagi bertanya pada ku semakin kepo tanpa peduli dengan pertanyaan ku barusan yang balik bertanya padanya.
"hah? Siapa yang pacaran? Enggak ko" ucap ku dengan singkat menjawab pertanyaan Angga
"kamu itu kenapa si Angga?" ucap ku lagi pada Angga karena merasa semakin bingung dengannya
"rumah kamu nomer berapa? Blok apa?" ucapnya lagi bertanya pada ku yang tanpa aku sadari ternyata aku dan Angga sudah sampai di komplek perumahan ku
" ya Tuhan, sebenarnya ini cowok ga dengar apa gimana si? Ga ada satu pun loh pertanyaan ku yang di jawab sama dia" ucap ku menggerutu di dalam hati
"blok E no. 07" ucap ku menjawab pertanyaan dari Angga dengan singkat
Dan tak lama kemudian aku dan Angga pun sampai di depan rumah ku.
"turun" ucap Angga singkat
"tttuuurun Meita" ucap Angga mengulangi ucapannya dengan sedikit lebih keras dan sambil menggerak Gerakan badannya, membuat ku tersadar dari lamunan ku.
"bilang dong dari tadi kalau udah sampai" ucap ku pada Angga dengan ketus
"kalau belum sampai mana mungkin kan aku nyuruh kamu turun gimana si" ucap Angga menjawab ku
"yaudah makasih ya" ucap ku berterimakasih padanya dengan sedikit kesal karena sebenarnya aku selalu merasa Angga membuat aku kesal apa lagi dari tadi tidak ada satu pun pertanyaan dari ku yang di jawab olehnya.
Aku pun bergegas meninggalkannya dan masuk menuju rumah tanpa banyak berbasa basi lagi dengannya karena malas sikapnya tidak jelas dan aneh sedari tadi pada ku, ya sebenarnya itu si yang aku rasa sikapnya tiba tiba aneh.
"Assalamualaikum mah, Meita pulang" ucap ku memberi salam saat sampai di dalam rumah
"Waalaikumsalam sayangnya mama" ucap mama menjawab salam dari ku sementara mama tetap melanjutkan aktifitasnya yang masih sibuk di dalam dapur
Aku pun menghampiri mamah dan mencium tangan mama
"kamu pulang sendiri lagi sayang? Kakak kamu mana Mei?" ucap Mama mempertanyakan keberadaan kak Laura yang tidak ikut pulang Bersama ku
"kak Laura tadi titip pesen lagi sama aku buat kasih tau mama kalau hari ini dia pulang telat lagi, mau kerja kelompok ke rumah temennya yang Namanya kak Sonia" ucap ku menyampaikan pesan dari kak Laura
"udah kelas 3 ya jadi banyak tugas kakak kamu itu" ucap mama sambil berjalan keluar dari dapur membawa sepiring kue bolu ketan kesukaan papa
"Meita ijin ke kamar dulu ya mah, mau ganti baju dulu" ucap ku meminta ijin pada mama sambil berlari ke arah tangga setelah mengambil satu potong kue bolu ketan yang tadi mama letakan di meja makan.
Dan sesampainya di kamar aku pun meletakan tas sekolah ku di meja belajar seperti biasa dan segera merebahkan tubuh ku pada Kasur ku yang paling nyaman di kamar, aku pun Kembali memikirkan kejadian tadi saat di sekolah sekaligus keanehan sikap Angga hari ini pada ku.
"kenapa tiba tiba Angga bisa nanya aku punya salah apa ya sama kakak kelas perempuan yang tadi nyamperin aku di kantin ya" ucap ku dalam hati
"terus perempuan tadi itu siapa ya kira kira? Apa dia temennya kak Laura?' ucap ku lagi bertanya dalam hati
"apa jangan jangan semua ini ada hubungannya sama kak Dimas yang tadi pagi jemput aku terus ngajak aku berangkat ke sekolah bareng ya" ucap ku lagi lagi di dalam hati dan semua pertanyaan itu terus saja berputar di dalam pikiran ku.
Karena telalu pusing memikirkan semua kejadian kejadian yang terjadi hari ini di sekolah jadi membuat ku tertidur tanpa sadar masih memakai pakaian sekolah ku.
Aku terbangun dan ternyata hari sudah hampir gelap. Buru buru aku langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh ku setelah itu aku langsung turun ke lantai bawah untuk bersiap makan malam Bersama.
"kak Laura belum pulang mah?" ucap ku bertanya pada mama karena tidak melihat kak Laura di meja makan
Belum sempat mama menjawab pertanyaan ku tiba tiba saja aku mendengar suara kak Laura "kenapa kamu nyariin kakak?" ucap kak Laura bertanya mengagetkan aku.
"gapapa, aku kira kakak belum pulang juga" ucap ku menjawab pertanyaan kak Laura
"eh kak aku mau nanya deh, perempuan yang tadi di samping kakak itu siapa si?" ucap ku bertanya pada kak Laura karena merasa penasaran
"oh yang tadi? Itu Namanya Sonia, kenapa emangnya dek?" ucap kak Laura balik bertanya pada ku
"gapapa kak, aku Cuma nanya aja ko. Oh ya dia temen sekelas kamu? Ko aku kayanya baru liat ya" ucap ku Kembali bertanya pada kak Laura berusaha mencari informasi tentang siapa kak Sonia itu sebenarnya.
"iya, baru tahun ini si dia sekelas sama kakak. Aku juga ga terlalu dekat si sebenarnya sama si Sonia itu makanya kamu jadi baru liat dia" ucap kak Laura meberitahu ku
Setelah makan malam selesai aku pun langsung buru buru bergegas Kembali ke kamar karena aku ingin Kembali mengulang pelajaran yang tadi di sekolah dan juga bersiap belajar untuk pelajaran besok, sampai akhirnya lagi lagi aku Kembali tertidur tanpa sadar di atas meja belajar ku. Mungkin karena hari ini aku merasa sangat Lelah jadi membuat ku gampang sekali tertidur
Setelah sadar aku tertidur di meja belajar aku pun pindah ke Kasur untuk melanjutkan tidur ku sampai akhirnya tidak terasa pagi sudah menjelang dan nada dering ponsel pun membangunkan ku.
"heh Mei, udah bangun belum kamu?" ucap Maya bertanya di balik telpon
Ya seperti yang sudah aku bilang sebelumnya rutinitas pagi Maya memang selalu saja membangunkan aku memastikan sahabatnya ini sudah bangun dan tidak telat untuk pergi kesekolah.
"udah May" ucap ku menjawab singkat pertanyaan dari Maya dan langsung mematikan sambungan telpon.
Aku pun bersiap ke kamar mandi membersihkan tubuh ku dan bersiap siap untuk pergi berangkat ke sekolah tidak lupa sebelumnya untuk sarapan terlebih dahulu Bersama keluarga ku.
"Meita, ada temen kamu di luar tuh sayang" ucap mama meberitahu ku saat aku baru saja menuruni anak tangga ke lantai bawah
"siapa yang menjemputku pagi pagi begini? Apa jangan jangan kak Dimas lagi?" ucap ku dalam hati dengan bingung.
Aku yang di beritahu oleh mama kalau ada yang menunggu ku di depan pun langsung bergegas turun ke bawah menuju ruang makan untuk mengambil sepotong roti dan langsung meminum susu yang lagi lagi selalu di buatkan mama setiap sarapan dan langsung saja berpamitan pada mama dan papa yang masih sarapan di meja makan.
"hei Mei, kamu kenapa si buru buru banget pergi ke sekolahnya?" teriak mama pada ku di meja makan.
"kasian temen Meita nanti kalau nunggu aku kelamaan mah" ucap ku menjawab mama sambil berlari keluar rumah.
Di luar pagar rumah aku melihat seorang cowok duduk di atas motornya.
"duh kak dimas lagi kayanya, padahal aku kan niatnya mau jaga jarak sama kak Dimas karena aku ga mau cari masalah sama kak Sonia" ucap ku di dalam hati yang sangat yakin sekarang kalau kak Sonia memandang tajam kearah ku karena kemarin pagi aku di jemput kak Dimas dan berangkat ke sekolah Bersama kak Dimas.
"pagi kak" ucap ku menyapa sambil membuka pintu pagar rumah ku
"loh ko kamu?" ucap ku bertanya karena merasa terkejut saat sosok cowok yang duduk di atas motor menoleh kearah ku.
"emang kamu ngarepinnya siapa yang jemput kamu Mei" ucap nya malah balik bertanya pada ku
"ya kalau aku si ga mengharapkan siapa siapa yang jemput aku, jadi kamu kenapa jemput aku?" ucap ku menjawab pertanyaannya dengan sinis
"ya aku si karena sayang aja kalau jok motor belakang ku harus kosong jadi dari pada kamu bayar ojek online mending kamu bayar aku kan, bisa bayar aku dengan cara traktir makanan aja ko di kantin ga perlu dengan bentuk uang" ucap nya menjawab dengan sangat santai.
Aku juga sebenarnya ga tau ini anak serius dengan ucapannya atau enggak tapi yang jelas bagi ku dia memang aneh.
"ayo cepat naik, nanti telat lagi kalau kamu kelamaan" ucapnya lagi sambil tersenyum memerintahkan aku untuk segera naik ke atas motornya.
Aku pun menuruti perintahnya untuk naik ke atas motornya.
"kamu jawab jujur pertanyaan aku sekarang, kamu tau sesuatu ya tentang kak Sonia" ucap ku bertanya padanya dengan mendesak karena sejujurnya aku benar benar bingung dengan perubahan sikap Angga pada ku sejak kemarin.
Ya, cowok yang menjemput ku adalah Angga Prawira teman sekelas ku.
"oh jadi Namanya Sonia?" ucapnya malah seakan balik bertanya
"jadi kamu sebenarnya ada masalah apa sama si Sonia itu?" ucap Angga bertanya pada ku penasaran
"aku ga ada masalah apa apa sama dia, orang dia itu temen sekelas kakak aku ko" ucap ku menjawab pertanyaannya dengan mencoba positive thiking, padahal sebenarnya aku juga sangat yakin kalau kak Sonia itu tidak suka dengan ku.
"ooohhh" ucap Angga menjawab dengan singkat
"terus kamu pacaran sama cowok yang kemarin nyamperin kamu ke kelas?" ucapnya lagi bertanya pada ku
"enggak, apaan si" ucap ku menjawab pertanyaannya dengan kesal karena dia selalu saja tidak pernah menjawab pertanyaan ku.
Sesampainya di gerbang sekolah, sku sudah melihat Maya dan Dita duduk di dekat pos satpam menunggu kedatangan ku.
"aku turun di depan aja ya, teman teman ku udah pada nungguin tuh" ucap ku pada Angga untuk menurunkan aku di pintu gerbang sekolah
Angga pun melajukan motornya kearah pos satpam, berhenti tepat di depan Maya dan Dita.
"astaga si Angga ini kenapa harus bawa aku ke sini si, abis deh aku di ledekin sama Maya" ucap ku dalam hati.
"ya ampun Meita, ternyata ya diam diam teman ku ini menghayutkan loh tiap hari yang nganterin ke sekolah beda beda ya cowoknya" ucap Maya meledek ku
"makasih ya Angga" ucap ku berterimakasih pada Angga saat turun dari motornya
Dan tanpa menjawab ucapan terimakasih dari ku, Angga langsung saja melajukan motornya ke tempat parkir untuk memarkiran motornya itu.
"jadi kamu sama Angga sekarang?" ucap Maya bertanya pada ku dengan wajah yang tersenyum
"jadi apa si May" ucap ku balik bertanya pada Maya
"jadi sekarang udah nyaman sama Angga, Mei?" tanya Maya lagi sambil tertawa puas karena berhasil meledek ku pagi ini habis habisan
Dan secara tiba tiba ada motor yang berhenti tepat di belakang aku, Maya dan Dita.
"pagi Mei" ucap ka Dimas menyapa ku
"eh pagi kak" ucap ku balik menyapa kak Dimas dengan terkejut
"aku tadi ke rumah kamu loh, tapi kata mama kamu tadi kamu udah jalan duluan di jemput sama temen kamu" ucap kak Dimas memberitahu ku
"tadi kamu bareng sama Maya, Mei?" ucap kak Dimas lagi bertanya pada ku
"eehhmmm, iya kak aku bareng sama Maya tadi maaf ya aku gatau kalau kak Dimas ke rumah lagi tadi" ucap ku buru buru menjawab pertanyaan kak Dimas karena tidak ingin kalau sampai Maya memberitahu kak Dimas tadi aku berangkat ke sekolah bareng Angga
Karena sebenarnya aku tidak mau kalau sampai kak Dimas sampai berpikiran kalau aku dan Angga ada hubungan special kalau tau lagi lagi aku bareng dengan Angga, karena jujur sebenarnya aku cukup tertarik dengan kak Dimas, ya walaupun aku juga belum tau sebenarnya perasaan kak Dimas dan ada hubungan apa kak Dimas dengan kak Sonia.
"oh yaudah kalau gitu aku keparkiran dulu ya Mei" ucap kak Dimas pamit pada ku.