Chereads / Senja Untuk Meita / Chapter 10 - BAB 10

Chapter 10 - BAB 10

Sesampainya di kelas aku langung menuju ke arah kursi Angga duduk, sepertinya Maya dan Dita bingung karena melihat ku malah menuju ke tempat Angga duduk bukan kearah kursi ku sendiri. Aku pun langsung menceritakan pada Angga apa yang baru saja aku lihat di Lorong kelas tadi

"tunggu Mei aku mau tanya, Doni ini siapa ya?" ucap Angga bertanya pada ku karena sebelumnya memang belum mengenal kak Doni mungkin.

"oiya aku belum cerita sama kamu kalau kak Doni itu sebenarnya pacarnya kak Laura" ucap ku memberitahu Angga

"kak Laura ini siapa lagi Mei?" tanya Angga lagi menegaskan

"kak Laura itu kakak aku" jawab ku memberitahu Angga

Angga pun terlihat seperti sedang berpikir mungkin saat ini dia sedang menghubungkan segala hal yang terjadi pada ku.

Dan setelah beberapa saat aku dan Angga membahas soal Sonia bel sekolah pun berbunyi pertanda pelajaran di jam pertama akan segera di mulai.

"yaudah nanti kita bahas lagi deh, sekarang aku balik ke kursi ku dulu ya" ucap ku pada Angga, dan hanya di balas dengan Anggukan kepala dari Angga.

"kamu ngapain tadi di bangkunya Angga Mei? Bisik bisik apa si kalian tadi?" ucap Maya berbisik kepada ku yang mulai penasaran dengan kedekatan ku dan Angga belakangan ini.

Ya siapa yang akhirnya tidak penasaran, aku yang tadinya mempunyai pemikiran yang buruk tentang Angga sekarang bisa sedekat ini dengan Angga.

"gapapa May" jawab ku dengan singkat pada Maya, sepertinya aku belum siap untuk cerita ke Maya karena pasti semuanya akan heboh kalau tau apa yang sebenarnya terjadi.

Jam pelajaran pertama dan kedua pun selesai dan sekarang bel istirahat pun telah berbunyi. Aku pun merapikan semua alat tulis yang ada di meja dan memasukannya ke dalam tas kemudia bersiap untuk ke kantin, tapi belum sempat aku keluar kelas tiba tiba saja kak Sonia datang menghampiri ku.

"heh, aku mau bicara sama kamu" ucapnya pada ku dengan wajah yang sama sekali terlihat tidak bersahabat.

"berdua aja" ucapnya lagi sambil melirik kearah Maya dan Dita.

"mau bicarain apa ya kak kira kira?" ucap ku bertanya dengan heran.

"yaudah si kamu ikutin aku aja, ngapain pake banya tanya segala si?" ucap kak Sonia dengan suara yang sedikit mengeras

"Mei" ucap Maya memegang lengan tangan ku seakan menahan ku agar tidak ikut pergi Bersama kak Sonia.

"gapapa ko May, kamu tenang aja ya" ucap ku berbisik meyakinkan Maya

Aku pun menuruti ajakan dari kak Sonia, dan mengikuti Langkah kakinya tanpa tau sebenarnya dia mau mengajak ku berbicara di mana.

Kak Sonia menghentikan Langkah kakinya tepat di samping ruang laboratorium sekolah.

"heh aku kasih tahu ke kamu ya supaya ga ikut campur dalam urusan ku apalagi kalau kamu sampai mengadu ke si Laura" ucap kak Sonia mengancam ku

"maksudnya gimana kak?" ucap ku bertanya karena benar benar bingung dengan arah pembicaraan kak Sonia sekarang.

"ya pokoknya kamu ikutin aja kata kata aku, ga usah banyak tanya bisa kan" ucap kak Sonia Kembali mengancam ku dengan sedikit mendekatkan tubuhnya kearah ku.

"heemm, maaf maaf ganggu" suara Angga yang tiba tiba saja mengagetkan ku, membuat kak Sonia memundurkan tubuhnya beberapa Langkah dari ku.

"maaf ya aku mau Latihan gitar, dan ini tempat Latihan ku" ucap Angga lagi sambil melirik ke arah ku.

"awas kamu ya" ucap kak Sonia kemudian bergegas pergi begitu saja

"kamu beneran Latihan di sini? Atau jangan jangan kamu datang ke sini Cuma mau jadi pahlawan buat aku aja ya" ucap ku bertanya pada Angga setelah kak Sonia pergi

"dih geer banget kamu, ini tuh emang tempat Latihan aku soalnya aku kan ikut ekstara kulikulernya music" ucap Angga memberitahu ku.

"jadi tadi ngomong apa aja tuh kakak kelas sama kamu Mei?" lanjut Angga menanyakan pembicaraan ku dengan kak Sonia barusan.

"kak Sonia Cuma nyuruh aku buat ga ikut campur ke dalam urusannya dia dan ngelarang aku buat ngadu sama kak Laura" ucap ku menirukan apa yang di ucapkan kak Sonia baru saja tadi.

"Angga apa jangan jangan semua ini ada hubungannya sama apa yang aku lihat tadi pagi dan beberapa hari sebelumnya ya waktu aku lihat kak Sonia ngobrol sama kak Doni? Ucap ku lagi yang masih bertanya tanya sebenarnya apa yang di maksud kak Sonia.

"jadi maksud kamu, kakak kelas perempuan itu ada hubungan sama kak Doni pacarnya kakak kamu itu?" ucap Angga bertanya yang sepertinya punya pemikiran yang sama dengan ku. Aku dan Angga pun akhirnya saling memandang mencoba memikirkan apa hubungannya kak Sonia, kak Doni, kak Laura dan aku.

Aku dan Angga yang masih berada di Lorong sekolah tepatnya di samping ruang laboratorium pun mencoba untuk menebak menebak apa sebenarnya maksud dari perkataan kak Sonia.

"kalau kak Sonia benar punya hubungan dengan kak Doni, itu artinya kak Doni selingkuhin kakak ku dong Angga" aku harus kasih peringatan sama kak Laura supaya mulai sekarang jangan terlalu percaya sama pacarnya itu" ucap ku yang mulai merasa geram

"sabar dulu lah Mei, kamu jangan gerasak gerusuk gitu, kita berdua harus cari buktinya dulu kalau mau kasih tau kakak kamu kan, tukang selingkuh itu biasanya pintar banget bersilat lidah jadi kita harus hati hati jangan sampai nanti malah dia memutar balikan fakta" ucap Angga mencoba untuk menenangkan aku.

"tapi aku mana bisa terima Angga kalau sampai kakak ku benar benar di selingkuhin sama si kak Doni itu" ucap ku tetap tidak menahan amarah

"ya kamu harus sabar dong Mei, kamu harus bisa selesaiin masalah ini dengan kepala yang dingin jangan pakai emosi yang nantinya malah jadi ga baik buat kamu kan" ucap Angga mencoba untuk memperingatkan aku.

"benar juga apa yang di katakan oleh Angga barusan, aku harus bisa cari bukti untuk membuktikan sama kak Laura kalau apa yang aku ucapkan itu suatu kebenaran. Percuma kalau aku ngomong sama kak Laura tapi ga ada buktinya nanti malah dia pikir aku ga suka sama pacarnya dan berusaha untuk menjelek jelekkan pacarnya itu" ucap ku bergumam dalam hati.

Dan kalau benar ternyata ternyata sikap sinis kak Sonia selama ini pada ku karena kau beberapa kali sempat lihat dia dekat denga kak Doni, berarti ini semua tidak ada hubungannya dengan kedekatan ku sama kak Dimas, itu artinya tidak ada masalah dong kalau aku dekat dengan kak Dimas" ucap ku lagi lagi di dalam hati

"yaudah kamu istirahat dulu sana ke kantin mumpung waktunya masih ada, tadi belum sempat makan kan? Aku mau Latihan dulu di sini" ucap Angga yang menyadarkan aku lagi lagi dari lamunan.

"yaudah aku ke kantin dulu ya mau cari Maya sama Dita, bye Angga" ucap ku pada Angga. Maya pasti sekarang sedang mengkhawatirkan aku karena melihat aku pergi dengan kak Sonia yang wajahnya sama sekali tidak menujukkan rasa ramah.

Sesampainya di kantin aku memutar pandangan mencoba melihat keadaan sekitar kantin untuk mencari di mana keberadaan Maya dan Dita.

"hei, kamu ga beli makanan dek?" ucap kak Laura tiba tiba mengagetkan ku dari belakang sambil menepuk Pundak ku.

"eh kamu kak, ini aku mau nyari Maya sama Dita dulu" ucap ku

Aku melihat ada kak Doni di samping kak Laura dia tersenyum ramah menatap kearah ku.

"ga usah senyum senyum deh kamu kak, kalau aku udah dapetin bukti kamu selingkuh dari kak Laura aku sendiri yang akan mastiin kamu ga akan bisa lagi dekat dekat sama kak Laura lagi" ucap ku di dalam hati yang mulai kesal saat melihat si bintang lapangan yang selalu merasa dirinya paling keren dan paling tampan di satu sekolah ini.

"Mei" sapa kak Dimas yang tiba tiba saja muncul

"hai kak" ucap ku menjawab sapaan dari kak Dimas dengan tersenyum

"nanti pulang bareng sama aku ya Mei" ucap kak Dimas mengajak ku

Sepertinya mulai sekarang aku tidak perlu lagi untuk berusaha menolak ajakan dari kak Dimas karena sikap sinis kak Sonia itu bukan karena kedekatan ku dengan kak Dimas melainkan karena aku melihatnya bicara cukup dekat dengan kak Doni.

"oke kak" ucap ku menjawab ajakan dari kak Dimas

Aku melihat di situ kak Dimas sama sekali tidak menyapa kak Doni padahal mereka berdua itu adalah teman satu kelas, bahkan dari yang ku lihat kak Dimas sepertinya tidak menyukai kak Doni.

"MEITA" teriak Maya memanggil aku dari sudut kantin.

"duh aku harus buru buru samperin Maya nih sebelum dia yang ke sini dan menceritakan pada kak Laura kalau tadi kak Sonia mengajak aku bicara dengan tatapan yang tidak suka pada ku" ucap ku bergumam dalam hati.

"kak aku ke tempat Maya dulu ya mau nyampertin dia nih, bye" ucap ku dengan terburu buru dan bergegas pergi menjauh dari kak Laura, kak Doni dan kak Dimas.

Sesampainya aku di meja tempat Maya dan Dita beristirahat aku pun langsung meminum jus jeruk yang ada di meja tanpa tahu sebenarnya jus itu milik siapa.

"Mei, itu jus aku tau" ucap Maya yang sepertinya kesal karena aku sudah meminum minumannya tanpa ijin terlebih dahulu pada Maya.

"maaf maaf May, aku tadi main minum aja ga ijin kamu dulu, aku haus banget soalnya. Aku ganti ya minumannya" ucap ku meminta maaf pada Maya, ternyata bebicara dengan kak Sonia bisa membuat ku sangat kehausan seperti sekarang ini.

Dita yang melihat aku dan Maya pun hanya tersenyum sedari tadi.

"eh tadi kak Sonia ngajak kamu bicara apa Mei?" ucap Maya bertanya pada ku dengan penasaran.

"sebaiknya aku cerita apa enggak ya sama Maya? Kalau aku cerita aku takut nanti Maya tidak bisa mengontrol mulutnya itu yang ada nanti malah jadi makin ribet urusannya sama kak Sonia, tapi kalau aku cerita sama Maya, dia kan bisa aku mintain tolong untuk bantu aku cari bukti bukti tentang kedekatan kak Sonia dengan kak Doni" gumam dalam hati yang sedang bimbang harus memberitahu Maya atau tidak

"sebaiknya nanti aja lah aku tunggu moment yang tepat dulu, lebih baik aku sekarang memperingatkan Maya untuk tidak menceritakan kejadian kak Sonia yang mengajak ku berbicara pada kak Laura" ucap ku lagi di dalam hati.

"nanti aja aku certain sama kamunya ya May, tapi kamu jangan bilang bilang sama kak Laura ya kalau tadi kak Sonia dateng nyamperin aku terus ngajak bicara berdua" ucap ku mencoba memberi peritah pada Maya.

"loh kenapa emangnya sampai aku ga boleh kasih tau kak Laura soal kejadian yang tadi Mei" ucap Maya bertanya pada ku yang mulai bingung

"bukan apa apa May, aku itu Cuma ga mau kalau sampai nanti kak Laura malah jadi khawatir sama aku. Kamu mau kan janji sama aku buat ga bilang bilang sama kak Laura?" ucap ku berusaha menjawab pertanyaan dari Maya dengan tenang

"iya iya aku janji deh ga bilang bilang sama kak Laura kalau tadi kak Sonia dateng nyamperin kamu terus ngajak kamu ngomong berdua dengan muka judesnya itu" ucap Maya yang akhirnya mengiyakan permitaan dari ku.

Dan akhirnya bel sekolah pun Kembali berbunyi menandakan bahwa jam istirahat sudah selesai dan sekarang waktunya melanjutkan jam pelajaran selanjutnya.

Siswa dan siswi pun beramai ramai meninggalkan kantin menuju ke ruangan kelasnya masing masing. Begitu pun dengan aku, Maya dan Dita. Kami bertiga Bersama sama kembai ke ruang kelas.

Sesampainya di ruang kelas aku sudah langsung dapat melihat Angga yang sudah duduk manis di kursinya. Sejujurnya setelah berbicara dengan kak Sonia tadi aku merasaa cukup lega karena ternyata selama ini sikap tidak Sukanya pada ku bukan karena kedeketan ku dengan kak Dimas, tapi yang jelas aku tetap tidak akan tinggal diam kalau sampai kak Doni benar benar berani selingkuh dari kak Laura.

Jam pelajaran selanjutnya adalah pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA), kami satu kelas di beri tugas kelompok untuk mengamati proses pencakokan pada tumbuhan. Setiap kelompok terdiri dari 3 sampai 4 orang siswa yang sudah di pilih secara acak oleh ibu Ningsih guru pelajaran IPA kami.

Tiba saatnya di panggil ternyata aku satu kelompok dengan Angga dan Dita, ya kali ini aku harus satu kelompok dengan Angga.

"yah bu Ningsih kenapa jadiin Angga satu kelompok sama kalian berdua si? Kenapa bukan aku saja yang satu kelompok sama kalian?" ucap Maya yang kecewa karena tidak satu kelompok dengan aku dan Dita.

Aku memang sekarang sudah mulai akrab dan dekat dengan Angga jadi rasanya tidak masalah kalau aku menjadi satu kelompok dengannya

"untung aku bareng satu kelompok sama kamu Mei" ucap Dita yang merasa lega karena satu kelompok dengan aku.

Bel sekolah pun Kembali berbunyi menandakan jam pelajaran telah selesai pertanda siswa dan siswa di perbolehkan untuk pulang ke rumah masing masing.

"jadi kapan kita mau mulai ngerjain tugasnya Mei?" ucap Angga bertanya saat menghampiri aku dan Dita

"nah kalau aku si terserah kamu aja Mei mau ngerjainnya kapan?" ucap Dita yang menyerahkan keputusan kepada ku

"hari ini pada bisa ga?" ucap Angga lagi bertanya pada aku dan Dita

"duh maaf ya hari ini aku ga bisa, aku udah janji mau pulang bareng sama kak Dimas nanti" ucap ku jujur pada Angga dan Dita

"yaudah kalau besok aja gimana? Kalian berdua pada bisa ga?" ucap Angga lagi bertanya

"bisa kalau besok" ucap ku menjawab pertanyaan dari Angga dengan tersenyum.