Chereads / Senja Untuk Meita / Chapter 7 - BAB 7

Chapter 7 - BAB 7

Karena sebenarnya aku tidak mau kalau sampai kak Dimas sampai berpikiran kalau aku dan Angga ada hubungan special kalau tau lagi lagi aku bareng dengan Angga, karena jujur sebenarnya aku cukup tertarik dengan kak Dimas, ya walaupun aku juga belum tau sebenarnya perasaan kak Dimas dan ada hubungan apa kak Dimas dengan kak Sonia.

"oh yaudah kalau gitu aku keparkiran dulu ya Mei" ucap kak Dimas pamit pada ku.

"kamu kenapa bohong sama kak Dimas si Mei?" ucap Maya mempertanyakan jawaban ku yang berbohong pada kak Dimas tadi

"ya gapapa lah May, aku takut kak Dimas patah hati kalau sampai tau aku tadi berangkat sama Angga ke sekolah hehehe" ucap ku menjawab pertanyaan dari Maya sambil tertawa

"wah kayanya kamu udah mulai gila deh Mei" ucap Maya

Aku, Maya dan Dita pun berjalan menuju ke ruang kelas kami, dan tidak lama setelah kami masuk ke dalam kelas bel pelajaran pertama pun berbunyi.

Jam pelajaran pertama hari ini adalah pelajaran olahraga, semua siswa sudah bersiap untuk menuju lapangan sekolah, tapi lagi lagi di lapangan aku melihat kak Sonia sedang berbicara dengan kak Doni namun kali ini sialnya saat aku tengah memperhatikan mereka berdua berbicara, kak Sonia menyadari keberadaan ku yang memperhatikannya dan dia pun balas menatap ku dengan tatapan yang tajam kearah ku, dan aku pun berusaha untuk mengalihkan pandangan ku dari mereka.

Lalu secara tiba tiba Angga muncul dari arah belakang ku, dan Angga pun ikut berhenti di samping ku dan melihat ke arah kak Sonia. Dan kak Sonia serta kak Doni yang menyadari di perhatikan oleh Angga pun pergi, kak Doni pergi menuju ke toilet sementara kak Sonia pergi menuju ruang kelasnya ya kelas kak Laura juga.

"dia dari tadi ngeliatin kamu kaya siap buat nerkam kamu" celetuk Angga mengagetkan ku

"iya aku juga bingung sebenarnya dia ada masalah apa si sama aku?" ucap ku menjawab

Angga yang sebetulnya juga bingung dengan sikap kak Sonia pada ku sejak kemarin

"kamu ngerebut pacarnya ya jangan jangan?" ucap Angga dengan so Taunya

"pacarnya? Siapa? Kak Dimas? Orang aku sama kak Dimas aja belum pacaran ko dan aku juga mana tau kalau kak Angga punya pacar atau ga sebenarnya?" ucap ku tanpa sadar yang mulai asik berbicara dengan Angga membahas soal sikap kak Sonia pada ku

"eh Mei kamu mau ngoborol berdua aja sama Angga di situ?' teriak Maya dari tengah lapangan

Aku dan Angga pun langsung berlari menuju ke tengah lapangan mengikuti pelajaran olahraga hari ini.

Saat tiba jam istirahat kak Dimas menghampiri ku di kantin yang sedang Bersama maya dan Dita.

"istirahat bareng yuk Mei" ucap kak Dimas mengajak ku

"wuih Dimas diam diam, adik ku udah di ajak pdkt aja nih?" ucap kak Laura yang tiba tiba datang mengagetkan ku dan langsung saja meledek ku.

"boleh kan Lau?" ucap kak Dimas yang bertanya meminta pada kak Laura

"boleh boleh aja si kalau aku mah, asal kamu jaga baik baik adik ku ya Dim jangan sampai dia nangis awas aja ya, soalnya dia galak galak begini hatinya itu terlalu lembut"ucap kak Laura berusaha memperingatkan kak Dimas.

Mendengar jawaban dari kak Laura tadi sepertinya tidak mungkin kalau kak Dimas itu punya hubungan dengan kak Sonia, karena kalau kak Dimas punya hubungan dengan kak Sonia yang teman sekelasnya itu pastinya kak Laura akan melarang keras aku untuk dekat dengan kak Dimas.

"apaan si kak ga jelas banget deh" ucap ku dengan sedikit malu mendengar perkataan kak Laura tadi

"maaf ya kak, aku ga bisa soalnya aku masih mau ngerjain tugas buat pelajaran yang abis jam istirahat nanti" ucap ku menolak halus ajakan dari kak Dimas

"tertolak lagi deh Dim" ucap kak Laura sambil tertawa meledek kak Dimas

"nanti pulang sekolah bareng sama kakak ya dek" ucap kak Laura yang mengajak ku unutk pulang sekolah bersamanya nanti

"oke siap ka" ucap ku mengiyakan ajakan dari kak Laura dan langsung bergegas menuju ke kelas karena memang benar ada tugas yang belum aku selesaikan, jadi aku memilih untuk cepat cepat pergi dari kantin

Dan jam pelajaran setelah istirahat pun di mulai Kembali.

Di tengah pelajaran berlangsung aku bertekad untuk nanti pulang bareng dengan kak Laura dan nanti aku harus lebih banyak bertanya pada kak Laura tentang hubungan kak Dimas dan kak Sonia karena bagiku jika benar kak dimas memang memiliki hubungan dengan kak Sonia aku benar benar harus menjauh dari kak Dimas, dan harus ku akui kalau sebenarnya kak dimas itu termasuk dalam tipe cowok yang suka karena bagi ku kak Dimas itu sopan, penampilannnya juga selalu rapih, dan kak Dimas juga bisa terbilang pintar dan aktif dalam kegiatan sekolah. Memang si kak Dimas itu tidak sekeren dan tidak seterkenal kak Doni pacar kak Laura yang menjadi bintang lapangan itu.

Karena terlalu asik melamun aku sampai tidak sadar kalau jam pelajaran sudah selesai dan sekarang bel pulang sekolah pun berbunyi.

"jadi sekarang mau pulang bareng sama siapa Mei?" ucap Maya bertanya pada ku sambil meledek

"pulang bareng sama kak Laura aku nanti May, tadi dia ngajak pulang bareng soalnya?" ucap ku menjawab pertanyaan Maya

"oh ga bareng sama kak Dimas atau Angga lagi nih kamu Mei?" ucap Maya yang lagi lagi meledek ku dengan pertanyaannya itu

"udah ayo ah, aku udah di tungguin sama kak Laura nih" ucap ku mengajak Maya dan Dita untuk keluar kelas.

Sepanjang Lorong sekolah aku pun mencari cari dimana keberadaan kak Laura.

"kemana si kak Laura itu?' gerutu ku dalam hati karena belum juga melihat batang hidungnya kak Laura.

Mata ku berhenti mencari sosok kak Laura setelah melihata dia di seberang lapangan Bersama dengan kak Doni.

"tuh dia kak Laura, aku duluan ya guys" ucap ku berpamitan pada Maya dan Dita sambil berjalan menghampiri kak Laura.

"eh Mei, tungguin aku" teriak Maya mengikuti ku dari belakang.

"hai kak Laura" ucap Maya menyapa kak Laura

"eh udah keluar kelas kalian berdua" ucap kak Laura

"ehm sayang kenalin ini adik aku Namanya Meita nah yang ini sahabatnya Namanya Maya" ucap kak Laura memperkenalkan aku pada kak Doni pacarnya itu.

Memang selama ini aku dan kak Doni belum pernah bekenalan secara langsung, aku Cuma tau kak Doni dari cerita cerita kak Laura bahkan kak Doni pun belum pernah sekalipun di ajak ke rumah sama kak laura.

"hai, aku Doni" ucap kak Doni memperkenalkan dirinya.

"hai kak aku Meita" ucap ku memperkenalkan diri, di susul dengan Maya yang ikut memperkenalkan dirinya pada kak Doni.

"yuk pulang kak" ucap ku mengajak kak Laura untuk pulang

"yaudah sayang aku pulang duluan gapapa ya, aku pulang sama mereka berdua nih" ucap kak Laura berpamitan pada kak Doni.

"iya sayang, kamu hati hati di jalan ya" ucap kak Doni dengan manis pada kak Laura

"Sonia, aku pulang duluan ya" ucap kak Laura berpamitan juga pada kak Sonia, dan di saat itu aku baru menyadari kalau di situ ada kak Sonia juga

"ah bodo amat deh pura pura ga liat aja" ucap ku dalam hati

"kami duluan ya kak Doni" ucap ku berpamitan pada kak Doni, tanpa menghiraukan keberadaan kak Sonia di situ.

Aku, Maya dan kak Laura memutuskan untuk pulang Bersama naik mobil angkutan umum.

"tadi pagi kamu bareng sama Dimas dek?" tanya kak Laura pada ku saat dalam perjalan pulang.

Maya hanya menatapku seperti menunggu jawaban apa yang akan ku ucapkan pada kak Laura, dan sepertinya Maya ingin melihat apa aku akan berbohong juga pada kak Laura seperti aku berbohong pada kak Dimas.

"enggak kak bareng temen kelas aku tadi" ucap ku menjawab petanyaan dari kak Laura dengan jujur.

"temen sekelas siapa? Cowok ya? Kok kamu ga kenalin sama kakak si dek? Keren ga orangnya? Terus kamu sama Dimas gimana dong? Ucap kak Laura bertanya pada ku Panjang lebar tanpa memberi kesempatan pada ku untuk menjawab pertanyaan darinya satu persatu,

"Meita itu keliatannnya aja diam ka, padahal dia itu diam diam menghayutkan loh ka" ucap Maya pada kak Laura yang lagi lagi meledek ku.

"kita berdua aja di bilangnya sama dia mikirin cowok mulu padahal dia itu sekali dayung 2 pulau terlampaui sekaligus" ucap Maya lagi sambil tertawa

"wwuuiiihh kakak kira kamu cupu ternyata suhu" ucap kak Laura ikut meledek ku dan tertawa

"May kamu ga mau turun?" ucap ku bertanya saat sampai depan komplek rumah Maya karena aku dan Maya itu berbeda komplek perumahan

"eh kelewatan kan, kamu ko ga bilangin aku si Mei" ucapnya dengan kesal pada ku

"makanya kamu tuh jangan ngeledekin aku mulu May, sampai lupa turun kan" ucap ku balik tertawa dengan puas meledek Maya

Dan Maya pun langsung menstop supir Angkutan umum itu dan langsung saja turun dari angkutan umum.

"kak aku mau nanya deh sama kakak, sebenernya kak dimas itu udah punya pacar belum si?" ucap ku bertanya pada kak Laura.

"setau kakak si belum punya pacar dek, kenapa emangnya? Kamu suka sama Dimas ya?" ucap kak Laura balik bertanya pada ku.

"ya gapapa si kak, aku tuh Cuma ngerasa ga enak aja kalau ternyata kak Dimas punya pacar tapi terlalu dekat sama aku kan takutnya pacarnya itu malah jadi salah paham sama aku" ucap ku menjawab dengan sedikit mengelak dari kak Laura

"yang kaka tau Dimas itu jarang banget deket sama perempuan sih. Dia itu ga pernah keliatan ngurusin masalah cinta cintaan gitu" ucap kak Laura dengan so Taunya.

"terus kalau kak Sonia?" ucap ku bertanya pada kak Laura yang membuatnya sedikit bingung.

"kenapa sama Sonia dek?" tanya kak Laura bingung

"ya gapapa kak, aku kan belum terlalu kenal sama kak Sonia apa dia punya pacar? Atau lagi dekat sama kak Dimas gitu?" ucap ku bertanya to the point pada kak Laura yang malah membuatnya semakin bingung

Dan tidak terasa ternyata aku dan kak Laura Sudah sampai di depan komplek perumahan, kami pun langsung turun dari mobil angkutan umum dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sambil melajutkan obrolan kami sebelumnya.

"ko kamu tiba tiba nanyain Sonia ada hubungan apa sama Dimas dek?" ucap kak Laura bertanya dengan bingung

"gapapa si kak, kemarin pas pulang sekolah itu aku Cuma lihat ka Sonia memanggil kak Dimas terus mereka berdua ngobrol gitu" ucap ku berterus terang

"sepenglihatan kakak si mereka berdua biasa aja dek, Dimasnya cuek aja terus yang kakak lihat juga Sonianya ga pernah keliatan cari cari perhatian ko ke Dimas" jelas kak Laura

"terus masalahnya kak Sonia itu apa sama aku dong? Kenapa setiap kali dia melihat ku terlihat sekali dia itu sangat tidak suka dengan ku? Salah ku apa sama kak Sonia itu?" ucap ku bertanya dalam hati

"eh kamu kenapa si dek?" ucap kak Laura betanya mengagetkan ku karena tanpa sadar tadi aku sedang melamun.

"makanya kamu itu kalau masih pemula itu satu satu aja deh jangan langsung dua begitu, pilih salah satu mau sama Dimas atau sama teman sekalas kamu itu, jangan semuanya mau langsung di sikat aja jadi keseringan bengong gini kan kamu gara gara banyak pikiran" ucap kak Laura sambil menggurui ku.

Aku dan kak Laura pun sudah sampai di rumah dan kami berdua pun langsung mengucapkan salam saat masuk ke dalam rumah.

"assalamualaikum mah" ucap ku dan kak Laura secara bersamaan.

"waalaikumsalam anak anak mamah yang cantik cantik ini, tumben nih kalian pulang bareng gini, lagi akur ya kalian?" ucap mama menjawab salam dari ku dan kak Laura langsung meledek kami

"ini kak Laura lagi ga sok sibuk mah, makanya dia ngajak aku pulang bareng" ucap ku sambil menuju ke kamar ku setelah mencium tangan mama

Sesampainya di kamar setelah meletakan tas sekolah ke atas meja belajar dan mengganti baju seragam ku dengan pakaian rumah tiba tiba saja telpon genggam ku itu berdering.

(no name)

"nomer siapa lagi ya ini?" ucap ku bingung memperhatikan layar ponsel ku.

"si Maya ngasih nomer ku sama siapa lagi ini?" ucap ku mencurigai Maya memberikan nomer ponsel ku pada orang lagi.

Aku pun tidak menghiraukan panggilan masuk dari ponsel ku, membiarkannya terus berbunyi dan Kembali meletakannya di atas nakas dan keluar dari kamar menuju ke lantai bawah untuk makan siang.

Selesai makan siang aku langsung Kembali masuk ke dalam kamar ku, melihat ponsel yang tergeletak di atas nakas dan ternyata ada pesan whatsapp masuk yang belum sempat terbaca oleh ku pesan itu dari nomer tidak di kenal tapi sepertinya nomer ini adalah nomer yang sama dengan yang tadi menelpon ku.

Di pesan whatsapp itu tertulis (nanti jam 4 sore aku jemput kamu ya) hanya itu isi pesannya tanpa menuliskan siapa dirinya.

"dih siapa lagi ini? Emangnya dia kira aku mau gitu jalan sama dia" gerutu ku sambil meletakan Kembali ponsel klu di atas nakas tanpa membalas pesan dari orang tidak jelas itu, dan memilih untuk tidur siang.

"Mei.. Meita sayang" panggil mama sambil mengetuk pintu kamar ku dari luar

Karena tidak juga mendengar jawaban dari ku mama pun langsung membuka pintu kamar ku dan lansung membangunkan ku yang sedang tidur siang.

"ehm kenapa mah?" ucap ku bertanya pada mama dalam keadaan masih mengantuk

"itu di bawah ada temen kamu yang dateng Mei" ucap mama memberitahu ku.

"ayo cepat bangun sayang, ga enak udah di tungguin sama temen kamu itu" ucap mama dan langsung keluar dari kamar ku tanpa sempat ak bertanya pada mama siapa sebenarnya teman ku yang datang ke rumah.

Dan setelah bangun aku pun melihat jam pada ponsel ku yang sudah menunjukkan pukul 16:07 ternyata ada beberapa pesan whatsapp juga yang masuk ke ponsel ku.

(kamu mau kan?)

(wwooiii)

(wwooii kamu mau gak?)

(pokonya nanti aku jemput kamu jam 4 sore)

Begitulah isi beberapa chat whatsapp dari nomer misterius yang aku juga belum tau siapa sebenarnya pemilik nomer tersebut tapi sekarang orangnya sudah sampai di rumah ku.

Aku pun langsung turun ke lantai bawah untuk menemui orang tersebut, memastikan sebenarnya aku kenal atau tidak pada orangnya sebelum aku memutuskan untuk menerima ajakannya jalan keluar.

"mana orangnya mah?"ucap ku bertanya pada mama yang sedang berada di dapur menyiapkan minuman yang mungkin saja untuk orang itu.

"itu udah nungguin kamu dari tadi di ruang tamu Mei" ucap mama menjawab pertanyaan ku

Aku pun langsung berjalan menuju ruang tamu rumah ku

"kaammmuuuu?"