Chereads / Senja Untuk Meita / Chapter 8 - BAB 8

Chapter 8 - BAB 8

Aku pun langsung turun ke lantai bawah untuk menemui orang tersebut, memastikan sebenarnya aku kenal atau tidak pada orangnya sebelum aku memutuskan untuk menerima ajakannya jalan keluar.

"mana orangnya mah?"ucap ku bertanya pada mama yang sedang berada di dapur menyiap kan minuman yang mungkin saja untuk orang itu.

"itu udah nungguin kamu dari tadi di ruang tamu Mei" ucap mama menjawab pertanyaan ku

Aku pun langsung berjalan menuju ruang tamu rumah ku

"kaammmuuuu?" ucap ku merasa terkejut karena ternyata yang duduk di ruang tamu rumah ku adalah Angga Prawira teman sekelas ku.

"jadi kamu yang dari tadi nelpon sama ngechat aku?" ucap ku bertanya pada Angga

"iya aku, emang kamu pikir siapa?" jawabnya dengan tersenyum, ini hal yang sangat jarang di lakukan Angga tersenyum karena biasanya dia akan selalu memasang wajah datarnya itu.

"kamu ko belum siap siap si Mei, tadi kan aku udah bilang bakal jemput kamu jam 4 sore" ucapnya lagi

"salah kamu lah, siapa suruh ga jelas jadi orang bukannya kasih tau di whatsapp tadi kalau kamu itu Angga" ucap ku mengajari Angga

"di minum dulu nak" ucap mama yang tiba tiba saja datang dengan membawa segelas sirup untuk Angga

"dia itu harusnya ga usah di kasih minum mah, nanti kalau di kasih minum malah jadi betah dia ke sini mulu bahaya nanti" ucap ku dengan ketus

"makasih minumannya tante" ucap Angga berterimaksih pada mama

Mama pun hanya tersenyum membalas ucapan terimakasih dari Angga tadi, kemudian Kembali masuk ke dalam meninggalkan aku dengan Angga berdua di ruang tamu.

"itu mamah kamu Mei?" ucap Angga bertanya dengan penasaran pada ku

"iya lah kenapa emang? Cantikkan mamah ku? Pasti cantik lah, kamu ga liat ini anaknya cantik banget begini" ucap ku dengan penuh rasa bangga pada Angga

"mamah kamu itu lembut banget ya Mei, beda jauh banget sama kamu yang anaknya" ucap Angga meledek ku

"yaudah kamu masuk sana ganti baju, aku tungguin di sini" ucap Angga memerintah ku begitu saja

"emangnya kita berdua ini mau kemana si?" ucap ku bertanya pada Angga

"mau cari makan Mei" jawabnya dengan sangat santai

"ya Tuhan, kenapa si saya harus satu kelas dan berteman sama orang aneh kaya dia ini" gerutu ku di dalam hati, tapi aku tetap menuruti perintahnya tadi.

"ini orang sebenarnya mau ngajak aku kemana si? Aku harus pake baju apa coba? Nanti kalau aku sampai salah kostum gimana? Kan aku juga yang bakalan malu nantinya" gerutu ku dengan kesal saat sampai di dalam kamar

Aku pun akhirnya memutuskan untuk memakan pakaian casual yang santai karena aku juga tadi melihat Angga memakai pakaian casual yang santai.

Aku memakai jelana jeans dengan atasn tanktop berwarna hitam lalu memakai outer, tidak lupa aku membawa tas kecil untuk tempat menyimpan ponsel dan dompet ku.

"jangan sampai ketinggalan ini dompet, bisa bahaya kalau sampai aku ga bawa dompet Namanya juga aku di ajak jalan sama orang aneh kalau nanti tiba tiba aku yang di suruh bayar sama dia kan repot" ucap ku yang kemudian keluar dari kamar dan turun ke lantai bawah

"ayo jalan" ucap ku pada Angga menandakan padanya bahwa aku sudah siap

"yuk, tapi pamit dulu sama mamah kamu nanti aku di kira bawa anak gadis orang tanpa ijin lagi" katanya

Aku dan Angga pun langsung berpamitan pada mamah. Dan dia berjanji pada mamah akan mengantarkan aku Kembali pulang ke rumah pada jam 8 malam nanti.

Setelah berpamitan pada mamah aku dan Angga pun keluar dari rumah, dan Angga pun langsung melajukan motornya yang sebenarnya sampai sekarang pun aku belum tahu dia akan membawa ku kemana, ya walaupun dia itu orang yang aneh tapi aku bisa merasakan kalau dia tidak mungkin akan berbuat yang aneh aneh pada ku.

Dan tiba tiba saja Angga memberhentikan motornya di depan sebuah café, yang bisa ku pastikan kalau café ini sedang berlangsung suatu acara.

"mau ngapain si kita ke sini Angga?" ucap ku bertanya heran

"cari makan Mei, kan tadi aku udah bilang sama kamu kalau aku mau ngajak kamu cari makan" jawabnya dengan santai dan sikapnya ini semakin membuat ku merasa bingung

"tapi kayanya café ini udah di booking buat acara deh Angga, kamu yakin nih ngajakin aku makan di sini?" ucap ku membeitahu Angga, ya karena sejujurnya aku merasa takut kalau sampai dia ga tau cafe ini sudah di booking tapi memaksa untuk masuk dan nantinya malah akan berantem dengan security. Itu bayangan ketakutan ku saja si sebenarnya.

Namanya juga sekarang aku sedang di ajak jalan dengan orang yang aneh jadi segala hal yang aneh bisa saja terjadi kan, jadi aku harus selalu bersiap siap dengan segala kemungkinan aneh yang akan terjadi nantinya.

"yaudah ayo kita masuk Mei" katanya lalu dengan santainya mengambil paper bag yang tergantung di motornya.

Angga pun dengan percaya dirinya melangkahkan kakinya menuju pintu masuk café tersebut, hampir dengan dengan pintu masuk secara tiba tiba dia menarik tangan ku, menggenggamnya dan berbisik tepat di telinga ku "tolongin aku kali ini aja ya Mei" bisiknya tanpa menjelaskan pertolongan seperti apa yang dia maksud tadi itu.

"tuh kan bener dia itu emang aneh banget" ucap ku bergumam dalam hati.

Saat aku dan Angga tepat berada di dalam café, mata ku langsung tertuju pada tulisan "Syafira Brithday 16th" dan aku tidak tau sama sekali siapa Syafira itu. Ini cowok kenal atau enggak si sebenarnya sama yang punya acara. Itu adalah pertanyaan yang saat ini ada di kepala ku, tapi aku memilih untuk tidak mengungkapkannya karena aku rasa aku juga tidak akan mendapatkan jawaban yang jelas dari cowok yang tidak jelas seperti Angga ini.

Angga masih saja terus menggenggam tangan ku dan anehnya aku tidak mencoba untuk melepaskan genggaman tangannya itu.

"kamu mau makan apa Mei" ucap Angga bertanya pada ku

"siomay? Kue? Atau kamu mau minum?" lanjutnya sambil terus saja menawarkan segala macam makanan yang tersedia di sana.

Aku pun akhirnya mengambil segels orange jus.

Lalu tidak lama setelah aku mengambil minuman terdengar pembawa acara mulai berbicara, aku pun mencoba mendengarkan dengan seksama berharap bisa mendapakna informasi dengan jelas sebernarnya siapa Syafira ini.

"mari semuanya sekarang kita sambut yang berulang tahun hari ini, Syafira" ucap sang pembawa acara dari atas panggung.

Tidak lama kemudian seorang gadis muda, cantik, anggun dengan rambut panjangnya dan baju mini dressnya berwarna peach terlihat sangatlah sempurna bahkan bagi ku yang juga seorang perempuan gadis itu memang sempurna.

"cantik banget" ucap ku ketika melihat gadis yang Bernama Syafira itu.

"cantik si tapi sayang " sahut Angga tiba tiba merespon ucapan ku yang kemudian saja berhenti tak melanjutkan ucapannya barusan.

"sayang kenapa?" ucap ku bertanya dengan penasaran

"hah? Apa? Gapapa ko Mei" jawabnya dengan singkat tak memberikan jawaban dengan jelas sedikit pun

Dan tidak berselang lama kemudian tiba tiba Angga Kembali menarik tangan ku, menggenggamnya dan menuntun aku untuk mengikuti langkahnya yang ternyata hendak menghampiri gadis Bernama Syafira yang sedang berulang tahun

"hai Fir" Angga menyapa Syafira dengan lembut dan tetap menggenggam tangan kku

"hai Angga, kamu dateng" ucap Syafir sambil tersenyum pada Angga

"happy birthday ya Fir, semoga kamu sehat selalu, dan bisa jadi pribadi yang dewasa" itu lah ucapan selamat ulang tahun dari Angga untuk Syafira

"makasih ya Angga" ucap Syafira Kembali tersenyum pada Angga

Aku di sini merasa seperti orang bodoh yang tidak tahu ada apa sebenarnya, kenapa juga aku harus mengikuti perkataan dari Angga itu juga yang membuat aku heran dengan diri ku sendiri sebenarnya.

Dan kemudian Angga pun memberikan paper bag yang sedari tadi dia bawa kepada Syafira.

"sekali lagi aku ucapin happy birthday ya fir, maaf banget nih aku ga bisa lama lama di acara ulang tahun kamu, aku udah janji sama orang tuanya Meita untuk nganterin dia pulang sebelum terlalu larut malam" ucap Angga pada Syafira dengan matanya yang menatap aku

Di matanya Syafira kini aku melihat adanya kesedihan, tapi Syafira tetap tersenyum melihat ku dan aku yang masih belum paham dengan keadaan ini semua.

"siapa Syafira sebenarnya? Ada hubungan apa sebenarnya Syafira dengan Angga? Dan kenapa Angga membawa ku ke acara ulang tahun Syafira" ucap ku dengan bingung di dalam hati dan terus saja muncul banyak pertanyaaan dalam pikiran ku

Si Angga ini semakin lama semakin aneh saja rasanya.

Setelah berpamitan pada Syafira, aku dan Angga pun memutuskan untuk pulang dan saat di area parkir belum sempat aku mengajukan pertanyaan pada Angga dia sudah lebih dulu mengucapkan terimakasih pada ku.

"makasih banget ya Mei" ucap Angga dengan sedikit lesu

"are you oke?" ucap ku bertanya khawatir melihat kondisi Angga

"I'm oke ko Mei, gapapa" ucapnya menjawab pertanyaan ku dengan tersenyum tapi aku sangat yakin dia sebenarnya sedang tidak baik baik saja

Baru kali ini sejak aku mengenal Angga, aku merasa kasihan saat melihatnya karena biasanya aku akan selalu merasa kesal dan jengkel saat melihat atau berbicara dengan Angga

"gimana kalau sekarang kita cari makan dulu" ajak ku pada Angga, berharap dengan mengajaknya makan bisa sedikit menghibur dan bisa tau secara detail sebenarnya apa yang terjadi pada Angga dan Syafira.

"kamu masih lapar Mei?" ucap Angga bertanya pada ku dengan menatap wajahku

"iya nih aku masih lapar, gapapa kan kalau kita cari makan dulu abis ini" ucap ku menjawab dengan berbohong, ya sebenarnya aku memang tidak lapar sama sekali.

Angga pun memberikan satu helmnya pada ku dan akhirnya kami pergi meninggalkan café tempat acara pesta ulang tahun Syafira

Sesampainya di tempat makan yang aku dan Angga tuju, aku pun tetap berusaha mencari informasi siapa sebenarnya Syafira itu.

"perempuan tadi mantan kamu ya Angga?" tebak ku dengan rasa so tahu pada Angga

Anggap tersenyum dan kemudian menarik nafas Panjang, aku merasa dia bersiap untuk menceritakan pada ku siapa Syafira itu.

"aku dan Syafira itu belum sempat pacaran Mei" ucap Angga sambil tersenyum

"tapi udah langsung ketikung" lanjutnya lagi dengan tertawa, ya sepertinya saat ini Angga sedang menertawakan dirinya sendiri.

Setelah Angga berbicara seperti itu, aku pun memilih untuk berhenti bertanya pada Angga lebih lanjut, aku hanya tidak mau kalau sampai aku membuka luka hatinya dengan pertanyaan pertanyaan dari ku.

"ehm Mei, maaf ya kalau awal awal kita kenal aku udah bikin kamu jadi kesal" kata Angga tiba tiba

"gapapa ko, aku juga sadar aku juga pasti bikin kamu kesal kan, lagian waktu pertama masuk kamu itu sebenarnya ga sengaja kan nabrak aku?" ucap ku pada Angga dengan menyadari juga kesalahan ku

"terus kamu pacaran ya sama kaka kelas cowok yang suka nyamperin kamu ke kelas dari kemarin itu?" ucap Angga bertanya pada ku dengan rasa penasaran

"ehm, belum pacaran si sebenarnya mah" ucap ku dengan santai

"belum? Kalau belum berarti kamu udah ada niat pacaran sama dia dong?" ucapnya sambil tertawa.

Aku dan Angga akhirnya bercerita dan bercanda tentang banyak hal dan ternyata aku memang benar benar salah menilai Angga selama ini, karena menurut ku Angga itu termasuk ke dalam teman cowok yang cukup asik.

Saat Angga melihat jam pada pergelangan tangannya ternyata sudah menunjukan pukul 19:10 dan Angga pun langsung mengajak aku pulang.

"pulang yuk Mei, udah jam segini" ucap Angga mengajak aku pulang

"jangan sampai aku telat nganterin kamu pulang ke rumah, soalnya kan aku udah janji sama mamah kamu tadi kalau bakal anterin kamu pulang jam 8 malam" lanjutnya Angga lagi

"karena cowok itu yang di pegang ucapannya Mei, kalau sampai aku nganterin kamu pulang lebih dari jam 8 malam bisa bisa nanti kalau aku ngajak kamu jalan lagi mamah kamu ga akan percaya lagi sama aku" ucap Angga lagi

"oh berarti besok besok kamu itu udah ada niatan buat ngajak aku jalan lagi gitu?" ucap ku bertanya pada Angga dengan sedikit meledeknya dengan percaya diri.

"ya itu juga kalau kamu belum pacarana sama kakak kelas cowok itu Mei" ucap Angga membalas ledekan dari ku barusan.

Aku dan Angga pun bergegas menuju ke tempat parkiran untuk langsung pulang ke rumah ku.

"aku itu pernah liat kakak kelas cewek yang waktu itu nyamperin kamu lagi ngomong sama teman temannya buat ngasih kamu perhitungan Mei" ucap Angga tiba tiba di tengah perjalanan pulang yang tentu saja membuat aku sangat terkejut.

"siapa? Kak Sonia?" ucap ku bertanya untuk memastikan pada Angga

"aku ga tau siapa Namanya, yang jelas peremuan itu ya perempuan yang nyamperin kamu tempo hari di kantin pas jam istirahat" ucap Angga lagi memberitahu aku

"iya itu kak Sonia Namanya, terus kenapa dia mau buat perhitungan sama aku? Emangnya aku punya salah apa sama dia?" ucap ku bertanya dalam hati

"kamu gapapa kan Mei?" ucap Angga mempertanyakan keadaan ku yang lagi lagi membuat ku merasa terkejut dan mampu menyadarkan aku dari lamunan