Chereads / My Beautiful Pregnant Maid / Chapter 21 - Rasa was-was

Chapter 21 - Rasa was-was

Setelah memastikan bahwa Travis dan Rachel sudah meninggalkan rumah, Alicia menghampiri Phoebe di kamarnya. Gadis itu merasa malu dan kecewa atas sikap temannya pada pacar sang majikan karena kurang sopan sebagai maid.

"Phoebe ..." 

Phoebe menoleh, melirik Alicia datang menghampirinya. Wanita hamil itu sedang memindahkan pakaian dari koper ke dalam lemari karena sejak tadi dia belum sempat melakukannya, karena langsung bekerja. 

"Alicia, ada apa?" tanyanya. 

"Phoebe, seharusnya kamu bersikap hormat pada nona Rachel. Sikapmu padanya benar-benar membuat aku malu sebagai orang yang membawamu ke sini. Jika dia melaporkan sikapmu tadi pada Dr. Travis, pasti Dr Travis akan marah padaku karena membawa teman seperti kamu ke sini!" ucap Alicia dengan kesal. 

"Maaf, tadi aku sedang tidak mood," sahut Phoebe dengan ketus. 

"Hey, sedang mood atau tidak, kita harus hormat pada majikan," ucap Alicia kemudian duduk di tepi ranjang, menatap Phoebe yang sebelumnya adalah istri John yang memiliki segalanya. "Aku tau kamu terbiasa hidup mewah sebelumnya, kamu juga seperti majikan sebelumnya ... Tapi sekarang kondisi sudah berbeda. Di sini kamu adalah maid, kamu harus bersikap rendah hati," lanjutnya. 

Phoebe menghela nafas, berbalik menghadap pada Alicia yang tak tahu kenyataan yang sebenarnya. Dia pun menghampiri sahabatnya itu dan duduk di sampingnya. 

"Aku tidak akan bersikap seperti tadi jika dia tidak memulai api terhadap aku," ucapnya dengan kecewa.

Alicia menoleh pada Phoebe dengan keningnya yang berkerut. "Apa maksudmu?" 

"Dia selingkuhan Travis."

Alicia langsung membelalakkan matanya, menatap Phoebe dengan keheranan. 

"Phoebe ... Apa kamu sedang bercanda? Dia selingkuhan John ... Dia sebab keretakan hubungan mu dengan John?" Dia bertanya-tanya sambil memegang pundak Phoebe. 

"Ya ... Dia sebab dari kehancuran hubungan pernikahan kamu," jawab Phoebe dengan gusar, teringat dengan kejadian saat melihat John sedang bercinta dengan Rachel di kantor. "Aku tidak menyangka dia adalah tunangan Dr Travis."

"Oh my God," lirih Alicia kemudian memalingkan wajahnya, membayangkan Travis yang begitu setia dan selalu sabar menghadapi Rachel, ternyata Rachel malah mengkhianatinya. "Padahal Dr Travis sudah sangat sempurna untuknya, tapi kenapa dia berminat untuk selingkuh, bahkan selingkuh dengan suami orang?"

"Dia mantan John ... Aku tidak tau sejak kapan mereka kembali dekat, yang pasti mereka pernah meluangkan waktu selama dua hari untuk bersama dengan membohongi aku, lalu akhirnya aku tetap tau mereka selingkuh saat di kantor," jelas Phoebe dengan lesu.

"Kalau begitu kita adukan saja semua ini pada Dr Travis!" seru Alicia dengan antusias, melirik Phoebe yang malah tak bersemangat. 

"Tidak semudah itu Alicia," sahut Phoebe.

"Kenapa?" 

"Karena dia akan memberitahu pada John tentang keberadaanku di sini jika aku berani membongkar hubungan gelapnya dengan John pada Travis. Aku tidak punya pilihan selain tetap diam demi keselamatanku dan adikku," jelas Phoebe dengan gusar, lalu berkata, "sebenarnya aku kasihan pada Dr Travis. Ingin memberitahunya, tapi aku tidak bisa. Aku tidak mungkin melanggar perjanjian ku pada Rachel untuk menutupi perselingkuhannya dengan John. Aku benar-benar kesal ... Aku tidak tau harus berbuat apa selain diam di sini untuk melindungi diriku dari kejaran John." 

"Itu berarti, dia dan John masih saja menjalin hubungan terlarang?" tanya Alicia.

"Iya, mereka masih berhubungan," jawab Phoebe. 

"Ya Tuhan ..." Alicia terheran-heran, membayangkan Rachel yang selalu bersikap seperti ratu di rumah ini, sudah menjadi gadis yang beruntung yang mendapatkan Travis, tapi masih saja selingkuh. "Sebenarnya kenapa dia begitu? Padahal Dr. Travis sudah sangat sempurna ... Bahkan sampai sekarang hubungan perselingkuhan itu masih berlanjut? Dia benar-benar gila!"

"Aku benar-benar tidak paham bagaimana caranya berpikir. Dia sangat serakah,dia ingin memiliki John dan Travis. Miris sekali mereka ...mereka tidak tau bagaimana Rachel sikap Rachel sangat menjijikkan sebagai seorang gadis."

"Akupun tidak menyangka ..."

Phoebe menghela napas, lalu beranjak naik ke ranjang dan hendak berbaring sambil berkata, "sudahlah, jangan membicarakan dia terus menerus karena ini akan membuatku jadi bad mood. Jangan pernah memberitahu Travis tentang hal ini karena aku sudah berjanji untuk tidak memberitahunya atau memberitahu siapapun tapi aku malah memberitahu kamu. Intinya kamu harus menjaga rahasia ini karena ini menyangkut keamanan aku dan adikku. Sekarang aku akan istirahat ... Pinggangku agak sakit."

"Aku pikir aku akan mengajak kamu pergi ke supermarket untuk belanja," sahut Alicia.

"Tentu saja aku tidak bisa ikut karena sekarang aku ini buronan John dan orang-orangnya. Lebih baik kamu belanja sendiri."

Alicia menghembuskan nafas kasar. "Baiklah kalau begitu aku akan belajar sendirian. Apa kamu ingin menitip sesuatu? Kebetulan aku mendapat uang agak banyak dari Dr Travis."

Phoebe terdiam, berpikir mengenai makanan yang dia inginkan saat ini namun dia tidak menginginkan apapun. Wanita itu teringat bahwa saat ini sedang hamil dan membutuhkan vitamin untuk meningkatkan kekuatan janin dan dirinya juga karena setiap hari akan bekerja. 

"Alicia, jika kamu sempat mampirlah ke apotek. Tolong belikan vitamin untukku karena aku merasa sering pusing akhir-akhir ini ... mungkin karena kurang vitamin," ucap Phoebe dengan gusar. 

"Kamu pasti seperti ini karena masalah yang menimpamu dan semua ini karena adanya Rachel," sahut Alicia, menatap Phoebe dengan iba. "Aku benar-benar tidak menyangka bahwa suamimu adalah selingkuhannya. Fakta yang baru saja kamu ceritakan benar-benar membuat aku sangat terkejut. Mungkin setelah ini aku tidak bisa terlalu hormat lagi padanya karena dia bukan gadis terhormat ... Dia gadis licik dan tak berperasaan."

"Hmm ... Biarlah. Biarkan dia bertindak sesuka hatinya. Lagi pula aku sudah tidak peduli dia masih berhubungan dengan John atau tidak," seru Phoebe sambil memiringkan posisinya, memeluk guling dan mulai memainkan ponsel.

Alicia tak kunjung pergi, malah terdiam memikirkan tentang Travis yang begitu baik. Gadis itu merasa ingin memberitahu sang majikan, namun itu juga sangat beresiko untuk Phoebe yang baru saja merasa tenang di sana, bahkan baru hari ini bekerja. Rasanya tidak mungkin memberitahu sekarang, apalagi tak ada bukti kuat. 

____ 

Di mall, Travis menemani Rachel yang sedang memilih pakaian di butik khusus berisi pakaian wanita. Pria itu benar-benar merasa bosan, sedangkan tunangannya sangat antusias memilih pakaian dan yang lebih membosankan lagi adalah pakaian yang dipilih selalu pakaian seksi. 

"Travis, jika kamu bosan kamu tunggu saja di luar butik ini. Nanti kalau aku sudah selesai memilih pakaian aku akan memanggil kamu," ucap Rachel. 

"Okay ... Aku akan tunggu di luar," sahut Travis segera keluar dari area butik. Dia memilih untuk ke butik khusus yang menjual pakaian pria yang tidak jauh dari lokasi butik tempat Rachel berada. Mungkin jarak mereka sekitar 10 meter namun terhalang oleh pakaian-pakaian yang terpasang pada manekin dan ada sekat-sekat pembatas. 

Hingga beberapa menit berlalu, Rachel sudah selesai belanja dan hendak menyerahkan baju-baju pilihannya pada kasir namun dia dikejutkan oleh seseorang yang berada di sana. 

"John ..," ucapnya lirih. 

John langsung menoleh pada Rachel dan tersenyum simpul. "Rachel, ternyata kamu di sini."

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Rachel, tak berani berdekatan dengan John, bahkan sesekali dia melirik ke arah luar karena takut Travis datang dan melihat dia bersama John yang bisa saja memeluknya seperti biasa, itu pasti akan menimbulkan suatu kecurigaan meskipun Travis tidak mengenal John.

"Aku mencari Phoebe ... Aku coba tanya pada kasir apakah dia melihat Phoebe ke sini... ternyata tidak," ucap John dengan gusar. 

Rachel terdiam dengan perasaan yang semakin was-was karena dia takut jikalau John keluar dari sini lalu bertemu Travis yang tidak familiar untuknya, bisa saja John menanyakan tentang Phoebe dan menunjukkan fotonya. Itu bisa saja membuat Travis mengatakan bahwa Phoebe ada di rumahnya. Ugh, jika semua itu terjadi maka kekacauan akan dimulai!