Chereads / Jodohku CEO / Chapter 27 - Reuni

Chapter 27 - Reuni

Sinar matahari yang terik di siang hari tidak menyurutkRan Arion, Erina dan Natan untuk membuka usaha mereka. Tamu undangan tampak telah tiba di rumah makan yang akan segera diresmikan itu. Orang tua Karin dan orang tua Naren telah tiba di sana bersama Naea serta calon suami. Tampak pula orang tua Natan yang menyempatkan waktulu di tengah kesibukan mereka untuk menghadiri usaha pertama yang dirintis Natan bersama dnehan sahabatnya, Arion. Berbagai hidangan telah tersaji pada tempat yang disediakan. Beberapa pegawai yang bekerja sama dengan mereka tampak sibuk mempersiapkan acara pembukaan yang akan dilangsungkan beberapa saat lagi. Detak jantung Erina berjalan dengan cepat ketika waktu pembukaan atau peresmian usaha mereka akan segera dilangsungkan. Pita berwarna merah telah digelar dan gunting telah berada di tangan Arion yang berdiri di antara Erina dan Natan.

Satu..

Dua..

Tiga..

Arion, Erina dan Natan memotong pita berwarna merah secara kompak diiringi gemuruh tepuk tangan dari tamu undangan yang hadir. Mereka menerima ucapan selamat dan doa dari tamu undangan yang hadir lalu menikmati hidangan yang telah disajikan.

"Selamat iya sayangnya mama atas peresmian usaha rumah makan kalian," ucap Erina sembari mengecup pipi Arion dan Erina

"Terima kasih ma," balas Arion dan Erina serempak

"Kakek bangga sama kalian, terutama kamu Erina. Kakek bangga sama kamu yang dapat merubah manusia es ini lebih mencair dan suka bercanda saat ini. Terima kasih Erina telah menerima cucu kakek si manusia es ini apa adanya sebagai suami kamu. Terima kasih kamu telah merubah manusia es ini seperti saat ini," sahut kakek Dermawan

"Kakek berlebihan. Erina hanya menjalani peran sebagai istri bagi mas Arion. Mas Arion berubah karena keinginan dan niat mas Arion sendiri kek. Erina hanya membantu mas Arion kek. Tapi memang benar sih kek, manusia es yang super duper galak ini sudah mencair sekarang," jawab Erina merendah lalu menoleh ke arah Arion yang yengha menatap Erina dengan tatapan penuh arti

Erina bergidik ngeri saat melihat tatapan Arion, lantas seketika Erina menyadari jika telah melakukan kesalahan kali ini dengan menggoda atau meledek Arion.

Astaghfirullah..

Erina benar-benar melupakan hukuman yang pernah dikatakan Arion tempo hari. Ah.. Kalau sudah begini Erina harus bersiap menerima hukuman dari Arion. Hukuman yang sebenarnya nikmat dan menggetarkan hati Erina, namun Erina merasakan malu saat menerima hukuman dari Arion.

Arion merangkul bahu Erina lalu membawa Erina ke teman-teman yang tengah berkumpul di salah satu sudut ruangan bersama Natan. Arion memperkenalkan Erina kepada teman-teman yang yang lebih banyak kaum adam daripada kaum hawa. Ya. Arion menghindari makhluk yang bernama kaum hawa sejak memutuskan hubungan dengan kekasih ketika masih duduk di bangku SMA. Arion menutup diri dari pergaulan bersama kaum hawa hingga akhirnya memutuskan menikah dengan Erina untuk menghindari perjodohan papa Naren.

"Wah.. Ini istri kamu, Ri?" tanya Arda teman SMA dan kuliah Arion

"Kenalin Rin. Ini Arda teman terkocak aku waktu SMA dan kuliah." Arion memperkenalkan Erina kepada Arda

"Wih.. Pintar sekali kamu pilih istri Ri. Sudah cantik, sholehah dan menurut pandangan aku wanita baik Ri," sahut Bara

"Kalau masih ada stok, satu buat aku juga mo Ri," seloroh Riko

Arion menggelengkan kepala segan tingkah teman-teman nya. Sedangkan Erina memilih diam tanpa menanggapi apapun ucapan atau becandaan teman-teman Arion.

"Stok yang kaya istri aku sudah habis," jawab Arion lalu tertawa melihat ekspresi teman-teman

"Pelit kamu, Ri. By the way kata Natan kamu sudah mencair iya Ri sejak menikah dengan istri kamu ini," timpal Reno

Arion mendelik tajam ke arah Natan yang bersikap sangat santai selama tanpa dosa yang telah dilakukan. Melihat ekspresi sang suami, lantas Erina mengelus lengan Arion agar tidak terbawa emosi karena sikap teman-teman yang meledeknya.

Senyuman manis Erina menenangkan emosi yang menyelimuti dalam diri Arion.

"Jangan tersenyum manis ke orang lain," bisik Arion di telinga Erina

Deg..

Erina terkesiap saat Arion berbisik di telinga lantas Erina langsung menghentikan senyuman.

"Jangan posesif begitu kenapa Ri? Senyum itu ibadah lho," seloroh Arda

"Kalian mau makan nasi apa makan bara api?" tanya Arion dingin

"Waduh.. Arion balik lagi ke sifat lama," sahut Reno

"Makanya kalian jangan rese," tandas Natan

Begitulah jika teman-teman Arion telah berkumpul. Suasna ceria pasti akan tercipta tanpa ada yang terlewatkan. Walaupun Arion bersikap dingin namun tidak mengurangi kebersamaan di antara mereka. Suasana obrolan yang hangg masih tercipta antara Arion dan teman-temannya sembari menikmati hidangan yang telah disajikan. Tamu undmahan pun tampak tengah menikmati hidangan hasil masakan Erina dengan bantuan Ica. Pujian dilontarkan tamu undangan terhadap masakan Erina yang lezat dan nikmat di lidah mereka. Kedua orang tua Naren dan kedua orang Karin setya Karin merasa bangga memiliki menantu seperti Erina.

***

Ceklek..

Arion membuka pintu kamar mandi setelah membersihkan diri hanya menggunakan handuk yang terlilit di pinggang sehingga menampilkan perut Arion yang berotot dan kota-kota seperti roti sobek yang membuat hati Erina berdetak dengan kencang tidak menentu. Dah dig dug ser..

Erina mengalihkan pandangan ke arah lain untuk menyehatkan jantung dan hatinya saat ini. Arion mengulum senyum melihat sikap Erina yang salah tingkah ketika Arion keluar dari kamar mandi.

"Mas.. Kalau keluar dari kamar mandi pakai baju donk. Jangan begitu doang," ucap Erina sewot menatap ke arah Arion lalu mengembalikan tubuh memunggungi Arion

"Lho.. Kok kamu sewot Rin? Memangnya apa yang salah kalau aku keluar dari kamar mandi seperti ini Rin? Hem? Mas pikir tidak ada yang salah kan iya Rin, " tanya Arion menggoda sang istri

"Iya salah mas. Tetap salah mas. Memangnya mas tidak malu seperti itu? Mas tidak kedinginan apa? Bukannya di dalam akkae mandi ada batrobe mas. Terus mas kenapa pakai handuk begitu doang?" lanjut Erina dengan pertanyaan bertubi-tubi

Arion terkekeh mendengar ucapan Erina. Apalagi Erina berbicara dengan Arion sembari membelakangi tubuh Arion sehingga Arion merasa gemas karena tidak dapat mengetahui ekspresi wajah sang istri saat mengatakan hal itu kepada Arion.

"Kenapa harus malu Rin? Kan sama istri sendiri," jawab Arion yang telah berada di belakang Erina

Hembusan nafas Arion di telinga Erina membuat bulu kuduk Erina meremang. Bagaikan ada aliran listrik yang menyengat di dalam tubuh Erina saat ini. Erina membeku di tempat tidak berani membalikan tubuh menghadap Arion. Arion menyinggungkan senyum yang tidak ada dapat dilihat oleh Erina karena Erina membelakangi Arion.

Grep..

Arion mendekap tubuh Erina dari belakang sehingga perut dan dada bidang Arion yang masih basah menempel di punggung Erina dan menimbulkan sensasi berbeda pada diri Erina. Tubuh Erina menegang karena dekapan Arion saat ini. Arion menumpukan dagu di bahu kecil sang istri sembari menghirup aroma wangi lavender dari tubuh Erina yang menenangkan jiwa Arion.

"Rin.."