"Mas kenapa?" tanya Erina saat melihat air muka Arion berubah
"Mas tidak apa-apa Rin," balas Arion dengan suara serak berusaha bersikap tenang kembali
Erina tersenyum ke arah sang suami. Erina mengerti apa yang kini tengah dirasakan Arion karena Erina juga merasakan ada sesuatu yang saat ini tengah menegang di bawah sana. Erina mengusap wajah Arion yang saat ini telah melepas pagutan di bibir. Erina memberanikan diri mengecup bibir Arion kembali dengan kecupan hangat.
"Mas.. Erina siap kok," bisik Erina di telinga Arion
Arion terbelalak mendengar apa yang diucapkan Erina. Arion menatap wajah sang istri untuk mamastikan jika apa yang Naeun saja didengarkan Arion benaran adanya. Arion menatap manik mata Erina dimana teringat ketulusan dan kejujuran sang istri.
"Kamu yakin Rin?" tanya Arion
"Iya mas.. Erina yakin mas. Erina percaya sama mas. Erina percaya mas laki-laki baik. Mas suami Erina, jadi Erina siap untuk melayani mas," jawab Erina dengan tatapan lembut
Bagai mendapatkan sumber air di tengah gersangnya padang pasir. Arion tersenyum manis kepada sang istri sembari menatap lekat manik mata Erina. Arion kembali mengecup wajah Erina bertubi-tubi tanpa ada yang terlewatkan satu inchi pun. Dipagutnya kembali bibir ranum yang telah menjadi candu bagi Arion dengan lumatan lembut tanpa ada tuntutantuntutan. Kecupan Arion turun ke leher jenjang sang istri dan memberikan tanda kepemilikan di sana.
Arion menatap kembali sang istri dan meminta izin untuk melakukan lebih ketika tangan Arion telah berada di bagian depan tubuh Erina. Erina menganggukan kepala mengerti arti tatapan Arion. Setelah mendapatkan ijin dari Erina, lantas Arion membuka kancing pakaian tidur berbahan satin yang masih dikenakan sang istri. Arion melemparkan baju atas sang istri ke sembarang arah lalu menatap tubuh sang istri yang sintal dan mulus tanpa cela. Tatapan Arion terarah ke bukit kembar Erina yang masih ditutupi kain Brenda berwarna hitam yang terkesan seksi di penglihatan Arion. Arion kembali menatap Erina tatapan berkabut meminta izin ke Erina untuk melakukan hal yang lebih. Anggukan kepala dari Erina kembali didapatkan oleh Arion. Arion membuka pengait penutup bukit kembar milik Erina setelah mengecup bibir sang istri.
Penutup bukit kembar Erina di buang oleh Arion ke sembarang arah dan tampaklah bukit kembar Erina yang menggantung sangat indah dan kencang. Arion menangkup salah satu bukit kembar milik Erina yang terasa pas dengan ukuran tangannya. Aeion memainkan dengan lembut bukit kembar Erina lalu menghisap puncak bukit kembar Erina yang berwarna merah muda itu. Tubuh Erina menggelinjang saat Arion meremas dan menghisap bukit kembar milik Erina dengan rakus seperti bayi yang tengah kehausan. Arion masih memainkan bukit kembar itu sebelum turun ke bagian bawah tubuh Erina yang lain.
Setelah bermain di bukit kembar Erina, Arion turun ke bawah dan mencium perut ramping Erina. Tubuh Erina bagai tersengat aliran listrik saat Arion memainkan perutnya. Kecupan Arion mengarah ke bagian bawah tubuh Erina yang berada di pangkal paha. Arion kembali menatap Erina untuk meminta izin kepada sang istri. Izin yang diberikan oleh dengan anggukan kepala membahagiakan Arion. Arion bangkit lalu berdiri sejenak untuk melepaskan pakaiannya lalu Arion melepaskan pakaian bagian bawah Erina. Erina menutup mata ketika melihat bagian bawah tubuh Arion tampak besar dan menegang. Arion meraih telapak tangan yang menutupi wajah Erina sembari tersenyum hangat. Arion mengecup bibir Erina sebelum kembali melakukan permainan di pagi hari ini.
Arion kembali menindih tubuh mungil Erina lalu memulai permainan di bawah sana setelah tubuh Erina merasakan rileks dan tidak tegang.
"Mas akan melakukan dengan pelan Rin. Awalnya memang terasa sakit. Tapi nanti tidak sakit lagi Rin," ucap Arion
Erina menganggukan kepala snegan senyuman. Arion mulai memasukan miliknya ke dalam milik Erina yang masih terasa sempit. Arion perlahan menerobos milik Erina namun masih belum berhasil. Percobaan pertama gagal tidak membuat Arion menyerah untuk melakukan kembali. Walaupun Arion belum memiliki pengalaman dalam hal ini, namun ilmu yang Arion miliki saat sekolah memberikan pengetahuan sedikit kepada Arion. Arion kembali memasukan miliknya ke milik Erina. Satu dia hentakan Arion masih belum berhasil menerobos milik Erina yang masih sangat sempit. Arion kembali mencoba memasukan miliknya ke milik Erina. Dihentikan ketiga Arion berhasil menerobos masuk ke dalam milik Erina yang terasa nikmat bersamaan dengan itu darah keperawanan mengalir dari milik Erina. Erina meringis merasakan kesakitan dan perih di bagian bawah miliknya. Melihat snag istri kesakitan Arion menghentikan hentakannya menunggu Erina kembali tenang sembari mengecup bagian wajah Erina.
Setelah merasa jika Erina telah nyaman dan tidak kesakitan, Arion kembali memulai permainan dimiliki Erina. Arion menggoyangkan punggung maju mundur untuk memompa sang istri. Kenikmatan dirasakan oleh Erina saat Arion melakukan permainan lebih dalam dan lembut.
"Mas.." satu desahan lolos dari bibir Erina yang ranum semakin membuat semangat dalam diri Arion membarara
"Iyaa sayang.. Panggil nama mas iya sayang," balas Arion dengan suara serak
Erina menganggukan kepala menjawab permintaan Arion.
"Ouch.." desahan kembali terdengar dari bibir Erina saat Arion mempercepat tempo permainan
"Mas.. Ahhhhhhhh.."
Lagi dan lagi desahan kembali lolos dari Erina saat Arion menggoyangkan pinggul dengan tempo cepat. Mata Arion semakin berkabut terbakar hasrat yang mbara dalam diri Arion. Arion merasakan kenikmatan saat miliknya berada di dalam milik Erina seakan terasa ada yang menjepit di sana.
"Sayang.. Ahhhh.. Kamu nikmat sekali.." Arion semakin menggoyangkan pinggulnya dengan tempo lebih cepat dan membuat miknya keluar masuk lebih cepat di bagian inti milik Erina
"Mas.. Erina tidak tahan lagi mas.. Ahhhh.. Ahhhh.." mata Erina terpejam erat. Gelombang kenikmatan menghantam dengan rasa kuat kala sang suami menghujamnya dengan satu hentakan keras
"M-mas.." lenguh Erina dengan suara serak yang terdengar seksi bagi Arion
"Ouchhhh.. Sayang.." sama seperti Erina, Arion pun terkulai lemas setelah memuntahkan semua benihnya di dalam tubuh Erina
"Terima kasih sayang.." Arion mengecup kening Erina dan bibir Erina sebelum membaringkan tubuh di samping tubuh Erina
Arion membaringkan tubuh di samping tubuh sang istri setelah melakukan pelepasan yang begitu sempurna dan memuntahkan banyak cairan benih di dalam rahim Erina. Arion merentangkan tangan lalu meminta Erina masuk ke dalam dekapannya. Arion menarik selimut yang berada di bawah tubuhnya lalu menutupi tubuh mereka dengan selimut itu. Arion benar-benar tidak menyangka jika Erina akan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Arion dalam waktu cepat. Arion berjanji kepada diri sendiri tidak akan pernah menyakiti hati sang istri. Arion mendekap erat tubuh Erina. Arion dan Erina kembali terlelap masuk ke alam mimpi setelah melakukan pergulatan di pagi hari ini.