Chereads / DREAM BENDER / Chapter 7 - SISWI BERAMBUT SEBAHU

Chapter 7 - SISWI BERAMBUT SEBAHU

Flashback

Seorang gadis dengan rambut pendek sebahunya sedang mengangkat sebuah keranjang berisi ikan-ikan yang telah dibersihkan, dia meletakkan keranjang berisi ikan di bawah meja tempat jualan sebagai stok jika ikan yang berada di atas meja sudah habis terjual.

"Sari, tolong bantu Ibu itu pilihkan ikan nak" pinta Ibu kepada anaknya yang merupakan gadis berambut pendek sebahu itu.

Sari yang mendengar ucapan Ibunya dengan segera bergegas menuju kepada pembeli yang merupakan seorang Ibu muda, Sari melayani Ibu muda tersebut dengan ramah. Dia melakukan tugasnya dengan cekatan, setiap ada pembeli yang datang dengan cepat Sari bergegas membantu Ibunya menyiapkan ikan yang akan di beli oleh para pembeli tersebut.

"Sar?!" panggil Ibu

Sari yang sedang melayani pembeli menoleh ke arah Ibunya, "Iya?"

"Ini sudah jam berapa kamu gak sekolah?" tanya Ibu yang melihat anaknya masih sibuk mengurus para pembeli

"Sebentar Bu, aku layani ini dulu" balasnya tangan-tangan kecil Sari cekatan membersihkan sisik ikan sebelum membungkusnya

Ibu mendekati Sari dia mengambil pisau yang di pegang oleh anaknya tersebut, "Udah berangkat, ini biar Ibu yang teruskan" ucap Ibu menggantikan posisi Sari

Sari hanya tersenyum mengangguk mendengar ucapan Ibunya, dia lalu mencuci tangannya dan mengambil ranselnya sebelum pergi tidak lupa Sari mencium telapak tangan Ibunya, dia pun berpamitan pergi ke sekolah.

"Aku berangkat" pamit Sari kepada Ibunya dia melambaikan tangan kepada Ibunya sebagai tanda perpisahan.

"Hati-hati di jalan" ucap Ibu dia membalas lambaian tangan anaknya, Ibu tersenyum melihat kepergian anaknya dengan ceria.

***

Sesampainya di sekolah Sari langsung bergabung bersama dengan teman-temannya yang lain, dengan ceria dia menyapa teman-temannya.

"Selamat pagi" sapanya. Teman-teman yang melihat kedatangan Sari tersenyum membalas sapaannya.

Sari menuju ke salah satu meja yang merupakan miliknya, dia meletakkan ranselnya dan segera duduk di tempatnya

"Ada tugas apa hari ini?" tanya Sari kepada teman sebangkunya.

Teman sebangku Sari tidak langsung menjawab pertanyaannya tersebut dia menoleh ke arah Sari dan melihat seragam Sari yang sedikit lusuh.

"Kamu habis ke pasar lagi?" tanya teman sebangkunya

Sari mengangguk, "Iya, kenapa?"

Teman sebangku Sari mendekatinya dia mengendus aroma dari tubuh Sari yang bau amis ikan, "Bau ikan"

Sari yang mendengar hal tersebut mencoba mencium tubuhnya sendiri, "Bau banget ya?" tanya Sari memastikan

Teman sebangkunya mengangguk, dia menutupi hidungnya dengan satu tangannya.

"Maaf" ujar Sari tidak enak dengan temannya tersebut.

***

Sari berada di kantin sendirian dia sedang makan siang di sana, beberapa siswi mendekati meja makan yang di tempati Sari mereka bergabung makan di sana namun ucapan yang tidak enak keluar dari salah seorang dari mereka.

"Bau apa nih?" tanya seorang yang duduk di dekat Sari

Teman-temannya yang mendengar itu mencari bau yang dimaksud, mereka ikut mencium bau yang dikatakan oleh temannya

"Bau amis!" jawab teman yang lain

Siswi tersebut mengangguk setuju, mereka menutup hidung masing-masing dan salah seorang yang lain memberi tahu asal dari bau tersebut tercium. Dia menggerakkan bibirnya agar tidak terdengar oleh orang yang bersangkutan

"Dari sini" bisik seorang siswi yang lainnya dia memberikan kode kepada teman-temannya untuk mencari tempat lain. Mengetahui hal tersebut para siswi yang awalnya ingin duduk di sana serentak mereka pergi menempati tempat yang lain dan meninggalkan Sari sendirian.

Sari terdiam dia tahu jika dirinya menjadi bahan olokkan temannya itu namun Sari tidak bisa berbuat apa-apa tanpa terasa air mata menetes dari pipinya, dia menangis.

***

Tahun ajaran baru

Sari melihat-lihat website sekolah melalui smartphone lamanya, dia mencari beasiswa yang bisa di dapatkannya untuk lanjut ke sekolah menengah tanpa dia duga sebuah sekolah swasta yang terkenal mengadakan beasiswa untuk umum, tanpa ragu Sari mengajukan beasiswa di sekolah tersebut.

Setelah menunggu dua minggu lamanya Sari mendapatkan informasi bahwa dirinya berhasil memperoleh beasiswa di sekolah tersebut, keesokan harinya Sari pergi untuk menyelesaikan dokumen yang harus dia penuhi.

Buk..

Karena terburu-buru tanpa sengaja Sari menabrak seorang gadis cantik yang terlihat sebaya dengannya, dokumen yang dibawanya berhamburan jatuh ke lantai. Gadis cantik itu ikut berjongkok membantu Sari membereskan dokumennya.

"Maaf" ucap Sari sembari membereskan dokumennya yang terjatuh.

Gadis cantik tersebut menyerahkan dokumen milik Sari dia tersenyum ramah kepadanya

"It's okay" balas gadis cantik tersebut sembari menyerahkan dokumen milik Sari yang berhasil dia rapikan, "Kamu murid baru?" tanya gadis tersebut kemudian

Sari mengangguk, "Iya, kamu juga?"

"Hm, aku baru saja selesai. Mau ku antar?" tawar gadis tersebut ramah kepada Sari

Mendengar tawaran tersebut Sari menerimanya dengan senang, mereka lantas pergi bersama ke ruang administrasi untuk menyerahkan dokumen yang di minta.

Sekitar 30 menit Sari dan teman barunya selesai dengan dokumen administrasi setelah dari sana mereka mengobrol santai sebelum pergi dari area sekolah.

"Oh iya kita belum kenalan, nama kamu siapa? Aku Sari" ucap Sari memperkenalkan diri dia mengulurkan tangan sebagai tanda perkenalan.

Gadis cantik tersebut menerima jabatan tangan Sari dan memperkenalkan dirinya juga, "Panggil aja Angel"

"Nama kamu secantik orangnya" puji Sari jujur.

Angel tersenyum mendengarnya, "Benaran?"

Sari mengangguk, "Serius, cuman kurang sedikit"

"Apa?" tanya Angel dia menaikkan sebelah alisnya tidak mengerti

"Kurang sayap" ujar Sari membuat lelucon dia bahkan mempraktekkan dengan tangannya seolah terbang. Angel tertawa mendengar lelucon yang dilontarkan Sari, biasanya dia tidak akan tertawa mendengar lelucon seperti itu namun kali ini terasa berbeda mungkin karena yang mengatakan hal tersebut adalah seorang wanita.

"Haha.. tentu saja aku kan Angel tanpa sayap" ucap Angel membalas lelucon garing itu sembari mempraktekkannya sama seperti yang Sari lakukan sebelumnya.

Sari telah sampai di rumah dia mengganti baju setelah itu kembali pergi menuju tempat Ibunya bekerja, Sari melihat Ibunya yang sedang sibuk mengurus para pembeli tanpa di minta dia segera membantu Ibunya.

"Iya bu, mau ikan yang mana?" tanya Sari kepada seorang pembeli. Ibunya yang melihat anaknya sudah pulang menghampirinya

"Kamu sudah pulang?" tanya Ibu

Sari tersenyum melihat Ibunya, "Barusan aku pulang langsung ke sini" jawabnya tangan Sari cekatan membungkus setiap pesanan dari pembeli.

"Kenapa kamu gak makan dulu?" tanya Ibu lagi

"Kebetulan tadi Sari sudah makan bareng sama teman, dia juga murid baru di sana" cerita Sari kepada Ibunya

Ibu tersenyum melihat senyuman anaknya tersebut, "Syukurlah kalau gitu" setelah percakapan tersebut mereka berdua kembali sibuk melayani pembeli yang terus berdatangan.

***

Hari pertama sekolah

Sari memakai tas ransel yang terbuat dari kardus dia juga memakai pita warna-warni dan kaus kaki beda warna, hari ospek telah dimulai ini adalah hari pertamanya, sebelum masuk ke gerbang sekolah Sari berhenti beberapa ratus meter dari gerbang sekolah dia mengambil sebuah botol dari dalam tasnya. Sari menyemprotkan parfum ke seragamnya beberapa kali, dia juga mencium seragamnya apakah masih terdapat bau amis ikan di tubuhnya setelah merasa tidak ada bau ikan yang tercium Sari memasukkan kembali botol parfumnya dan berjalan menuju gerbang sekolah.

Dalam perjalanan menuju ke kelas Sari tanpa sengaja bertemu Angel, gadis cantik yang dia temui saat pengumpulan berkas beberapa minggu yang lalu

"Sari?" tegur Angel melihat Sari yang terlihat kebingungan

Sari menoleh ke arah sumber suara, "Hai" sapa Sari saat mengetahui orang yang menegurnya barusan merupakan Angel

"Kamu di kelas mana?" tanya Angel

Sari menunjukkan kartu identitasnya kepada Angel, "Kelas 1.1" jawabnya

"Wah aku juga di sana" ujar Angel tersenyum senang mendengar jawaban Sari tersebut, "Baguslah ada barengan, aku belum punya teman yang ku kenal di sini" lanjutnya

Angel menunjukkan Sari kelas mereka dia bahkan membiarkan Sari duduk di sebelahnya mereka menjadi teman sebangku yang akrab. Tidak ada yang menyangka jika hubungan keduanya pernah seakrab itu, Angel selalu bersikap baik terhadap Sari begitu pula sebaliknya mereka selalu berdua ke manapun pergi.

Namun itu tidak berlangsung lama, saat sebuah penghianatan tercipta di antara mereka semuanya seakan berubah menjadi yang kita lihat sekarang. Persahabatan berubah menjadi pembullyan kepada pihak yang lemah.

***

Sari dan Angel sedang berada di kantin sekolah mereka menikmati makan siang bersama sesekali mereka bercanda dan mengobrol tentang apa saja di sela-sela makan.

"Aku ke toilet dulu ya" izin Sari kepada Angel

Angel mengangguk, "Iya" seperginya Sari dia melanjutkan makan siangnya tanpa di sangka dua orang siswi datang menghampiri Angel yang duduk sendirian.

"Angel" sapa seorang siswi

Angel mengangkat kepalanya dia melihat siapa yang menyapanya barusan setelah mengetahui orang tersebut dia tersenyum, "Hai" balas Angel

"Kita boleh duduk di sini?" ucap salah seorang dari mereka. Angel mengangguk dia menggeser sedikit duduknya agar salah satu dari mereka bisa duduk di sebelahnya.

"Di mana Sari?" tanya seorang siswi kepada Angel

"Toilet" jawab Angel singkat

Salah seorang siswi yang lain melihat ke kanan dan kirinya melihat situasi takut jika tiba-tiba Sari muncul atau ada yang mendengar ucapannya nanti.

"Angel kok lo mau sih temenan sama dia?" tanya siswi tersebut penasaran

Angel mengernyitkan dahinya, "Memangnya kenapa?" tanya Angel balik

"Aneh aja. Lo itu cantik, populer, kaya beda level aja sama dia" timpal siswi yang lainnya

Angel tersenyum dia menopang dagunya dengan salah satu tangannya, "Yang kalian bilang itu benar, tetapi orang cantik, populer dan kaya juga butuh seseorang untuk membantunya kan?"

Kedua siswi tersebut saling pandang mendengar jawaban Angel, "Maksud kamu?" tanya salah satu siswi yang duduk di hadapannya

"Dia memang gak sepintar itu, tetapi lumayanlah gua gak terlalu pusing kalau ada tugas" balas Angel dia tersenyum miring melihat kedua orang siswi yang ada di sebelah dan hadapannya.

Mengerti apa yang dimaksud perkataan Angel kedua siswi tersebut ikut tersenyum, hingga akhirnya mereka bertiga tertawa atas perbincangan tersebut tanpa mereka sadari ada seseorang yang sejak tadi mendengarkan pembicaraan mereka, iya orang itu adalah Sari.

***

"Hari ini kita akan adakan ujian dadakan" ucap guru sesampainya dia di dalam kelas. Mendengar hal tersebut hampir semua murid mengeluh mereka beralasan jika belum sempat belajar di rumah. Bu Guru menenangkan murid yang mulai berisik dengan berbagai alasan untuk membatalkan ujian.

"DIAM SEMUANYA!!" teriak Bu Guru membuat semua murid terdiam, setelah semua murid diam Bu Guru kembali berkata yang membuat semua murid di dalam kelas tersebut tidak bisa membantahnya lagi bahkan jika mereka menolak pun akan percuma. Para murid lah yang membutuhkan nilai tersebut.

"Ibu sudah pernah bilang, dalam kelas Ibu akan selalu diadakan ujian dadakan minimal sebulan sekali" ucap Bu Guru, "Jadi kalian seharusnya belajar entah besok ujian atau pun tidak. Mengerti?" lanjutnya

"Mengerti bu" jawab semua murid serempak dengan terpaksa

"Sekarang taruh semua buku kalian di dalam loker dan kumpulkan hp kalian di depan" perintah Bu Guru. Semua murid berjalan menuju loker masing-masing yang berada di belakang barisan setelahnya mereka melakukan estafet untuk menyerahkan smartphone mereka ke depan.

Angel kembali duduk setelah dia memasukkan bukunya ke dalam loker dia menyenggol Sari yang berada di sebelahnya dengan pelan, Sari yang merasa ada yang menyenggolnya menoleh dilihatnya Angel yang tengah tersenyum manis ke arahnya

"Nanti aku lihat ya, aku belum belajar sama sekali" bisik Angel, Sari hanya terdiam mengingat apa yang di bicarakan Angel dengan kedua siswi tersebut membuat Sari kesal mendengar ucapan Angel kali ini.

Ulangan pun di mulai semua murid mengerjakan ujian tersebut dengan serius meski beberapa dari mereka ada yang bersuara meminta jawaban dari temannya yang lain, Angel terlihat santai dengan ujiannya dia belum menulis apa pun di kertas tersebut hanya ada nama dan kelas yang baru dia isi.

Sari melirik ke arah Angel yang asyik sendiri tidak memedulikan ujiannya, dia melihat ke lembar jawaban milik Angel yang masih kosong sama sekali belum ada satu pun jawaban yang dia isi, melihat hal itu membuat Sari kembali teringat dengan percakapan Angel tadi siang jika dirinya hanya dimanfaatkan saja oleh Angel.

"15 menit lagi" ucap Bu Guru mengingatkan

Angel yang semula santai dia segera menggeser tubuhnya mendekat ke Sari hendak menyontek jawaban dari Sari namun tanpa diduga oleh Angel Sari justru berdiri dari kursinya dia hendak menyerahkan kertas jawaban kepada guru.

"Bu, yang sudah selesai harus dikumpulkan ke mana?" tanya Sari dia memegangi kertas jawabannya membuat Angel tidak bisa melihatnya

"Yang sudah silakan kumpulkan ke depan" ucap Bu Guru

Beberapa murid yang sudah menyelesaikan ujian mereka berdiri mereka berjalan menuju meja guru untuk menyerahkan kertas jawaban dan soal mereka. Sari berjalan menuju meja guru dia melihat Angel yang sedang menatapnya.

"Karena sebentar lagi istirahat, jadi yang sudah selesai silakan langsung istirahat" ucap Bu Guru lagi membuat murid yang sudah menyelesaikannya langsung keluar kelas, Sari mengikuti yang lain dia keluar tanpa memberikan jawaban apa pun untuk Angel.

Angel tidak percaya dengan apa yang dilihatnya Sari mengabaikannya begitu saja Angel tersenyum miring melihat Sari yang keluar kelas dengan murid yang lainnya, karena terlalu kesal melihat perilaku Sari kepadanya membuat Angel tanpa sadar meremas kertas ujian miliknya.

***

Di belakang sekolah terlihat dua orang siswi sedang berdebat tentang suatu hal, salah seorang siswi tampak mendorong siswi yang satunya menyudutkan dia ke dinding.

"Apa-apaan itu?" tanya siswi yang mendorong temannya ke dinding

"Angel, sesekali kamu harus berusaha sendiri saat ujian" ujar siswi yang satunya

Angel tersenyum miring mendengarnya dia tidak menyangka atas apa yang barusan dia dengar.

"Kamu kenapa tiba-tiba berubah begini, apa aku melakukan kesalahan?" tanya Angel.

Sari yang melihat akting Angel merasa muak dengan sikapnya bermuka dua, tadi siang dia di belakangnya dia bersikap seperti hanya memanfaatkannya saja tetapi di depannya dia bersikap seolah-olah Sarilah yang bersalah.

"Aku memang tidak begitu pintar tetapi aku tidak mau dimanfaatkan lagi oleh kamu" ucap Sari dia menepis tangan Angel yang hendak menahannya pergi.

Angel terdiam ditempat dia tidak tahu apa yang membuat Sari berubah sikap kepadanya, tadi siang mereka masih baik-baik saja dan sekarang Sari sudah berubah 180° hanya kepadanya.

***

Hari berganti namun hubungan kedua tidak juga membaik, Angel mencoba mendekati Sari tetapi Sari justru semakin menjauh darinya melihat hal tersebut Angel menyerah mendekatinya, dia mulai berteman dengan yang lainnya. Tidaklah sulit bagi Angel mendapatkan teman yang lain dengan pesona yang dimilikinya siapa pun pasti ingin menjadi temannya terlebih lagi di kalangan para pria.

Sedangkan Sari juga mempunyai beberapa teman yang lain mereka bergaul seperti biasa meski tidak seakrab dulu saat bersama dengan Angel. Saat semester genap Angel memutuskan untuk bertukar tempat duduk dengan yang lain, Angel pikir dengan begitu Sari akan lebih nyaman tanpanya hubungan keduanya pun semakin merenggang.

Ujian akhir kenaikan kelas tanpa terasa telah tiba Sari sudah berada di dalam kelas dia sedang fokus membaca pelajaran yang akan di ujikan hari itu, tidak lama kemudian Angel tiba dengan kedua temannya yang baru. Sari yang melirik sekilas mereka bertiga lalu kembali fokus dengan bukunya.

"Kamu udah belajar?" tanya salah seorang teman

"Hanya sedikit, lo?" tanya teman yang lainnya kepada Angel

"Belum" jawab Angel santai, "tetapi gua udah siapin ini" bisiknya kemudian kepada kedua temannya. Angel menunjukkan sebuah kertas kecil kepada kedua temannya itu, kedua teman Angel saling pandang melihat kertas kecil yang ditunjukkan Angel kepada mereka.

"Wah gila lo" seru seorang teman yang langsung ditutupi oleh temannya yang lain

Angel menempelkan jari telunjuknya ke bibir memberi isyarat kepada temannya agar tidak berisik, "Sstt.. jangan berisik nanti ada yang tahu"

Sari melirik ke arah tempat Angel berada dia melihat hal yang mencurigakan di antara mereka namun Sari mencoba untuk mengabaikan hal tersebut dia kembali fokus lagi ke bacaannya. Tidak lama kemudian para siswa-siswi mulai masuk ke dalam kelas yang semula sepi kini menjadi ramai dengan para siswa-siswi yang berdatangan.

30 menit kemudian ujiannya dimulai semua murid yang berada di dalam kelas mempersiapkan semua yang mereka butuhkan di atas meja. Pengawas ujian masuk ke dalam kelas dia meminta para murid yang berada di dalam untuk memasukkan semua peralatan sekolah yang tidak dibutuhkan ke dalam loker masing-masing dan mengumpulkan hp mereka ke tempat yang sudah disediakan.

"Kalian sudah tahu aturannya kan? Dilarang menyontek, dilarang bertanya kepada teman di depan, sebelah kanan-kiri maupun di belakang kalian. Fokus kerjakan soal yang ada di atas meja kalian masing-masing" ucap pengawas memberikan arahan, "baik kalau begitu, waktu ujian 90 menit kita mulai dari sekarang" lanjutnya

Semua murid fokus mengerjakan tiap soal yang ada di dalam kertas yang mereka pegang, suasana berubah menjadi sangat sunyi hanya ada suara dari detik jam terdengar menambah suasana tegang di dalam kelas. Bukan hanya di dalam kelas Angel dan Sari saja suasana yang sama juga dirasakan di kelas yang lainnya.

15 menit telah berlalu para murid masih fokus mengerjakan soal-soal, beberapa dari mereka menampilkan ekspresi yang senang saat menjawab soal tersebut beberapa yang lainnya terlihat frustrasi dengan soal yang ada dan sisanya sedang mencuri kesempatan saat pengawas mulai lengah.

Angel perlahan-lahan membuka kertas yang sudah dia persiapkan, dia memperhatikan pengawas yang berada di depan sedang duduk dengan mata melotot memperhatikan murid. Salah seorang murid yang duduk di kursi kedua dari depan mengangkat tangannya dia ingin bertanya.

"Pak maaf untuk nomor 15 ini soal yang saya dapat terlihat buram" ucapnya membuat pengawas berdiri menghampiri meja siswi tersebut. Kesempatan itu tidak dibuang sia-sia oleh Angel dia memanfaatkan kesempatan yang ada untuk melihat isi dari kertas yang sebelumnya dia bawa. Setelah berhasil membaca isi kertas yang dimaksud Angel menyalin jawabannya di kertas jawaban yang dia miliki.

Kedua teman Angel yang melihat kelakuannya hanya menggeleng tidak percaya jika Angel berani dan nekat melakukannya. Sari melihat perbuatan Angel dia mencoba menghiraukannya dan kembali fokus dengan soal yang belum dia jawab.

Ujian telah usai semua murid menyerahkan kertas jawaban beserta soal ke depan, Angel terlihat senang saat menyerahkan kertas ujiannya dan kembali mengobrol kepada kedua orang temannya tersebut. Ujian pertama pada hari itu telah berakhir semua murid diizinkan beristrahat 15 menit sebelum melaksanakan ujian selanjutnya.

Angel dan kedua temannya keluar kelas mereka menuju kantin untuk membeli minuman Sari yang melihat itu merasa cemburu dia masih belum bisa terima jika Angel berteman dengan yang lain tetapi setiap mengingat ucapan Angel di belakangnya Sari juga sangat kesal, akhirnya Sari keluar menuju toilet dia memasukkan bukunya ke dalam loker tanpa sengaja sebuah kertas terjatuh dari bukunya tersebut.

***

Waktu istirahat hampir habis Angel dan teman-temannya kembali menuju ke kelas mereka untuk mempersiapkan ujian berikutnya, saat masuk ke dalam kelas semua mata tertuju kepada Angel dan kedua temannya. Angel yang bingung bertanya kepada mereka

"Ada apa?" tanya Angel

"Kamu menyontek?" tanya salah seorang dari mereka tanpa basa-basi

Angel terkejut mendengar pertanyaan tersebut, "Hah?!"

Orang tersebut menyerahkan kertas yang dia temukan kepada Angel, "Aku menemukan ini terjatuh dari buku Sari" ucapnya tepat saat Sari tiba di kelas

Angel melihat isi dari kertas tersebut, itu adalah tulisan Sari dia tahu persis Angel menoleh ke arah Sari dia menatapnya tajam. Ditariknya Sari ke halaman belakang sekolah dengan kasar

"Maksud lo apa?" tanya Angel dia mendorong tubuh Sari dengan kencang

"Angel dengar dulu, gua gak bermaksud-"

"Lo nulis ini?" sela Angel sebelum Sari berhasil menyelesaikan kalimatnya

"Iya, tetapi gua gak niat buat kasih tahu guru" ucap Sari

Angel tersenyum miring, "Lo gak niat kasih tahu guru lalu apa maksudnya lo nulis ini?"

Sari tergagap, awalnya Sari memang berniat ingin memberi tahu guru tetapi dia mengurungkan niatnya mengingat bagaimana dia dan Angel dulu Sari masih peduli padanya

"G-gua.."

"Kalau gitu kasih tahu aja, gua gak keberatan" ujar Angel kemudian, dia meninggalkan Sari dengan ekspresi bingung

Mereka berdua kembali ke kelas, semua orang tampak menatap mereka dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan terutama saat Angel masuk ke dalam. Pengawas ujian yang lain masuk ke dalam kelas membuat semua murid pergi duduk ke meja mereka masing-masing

"Oke silakan taruh di atas meja peralatan yang akan kalian gunakan dan sisanya kalian taruh di loker masing-masing" ucap pengawas kepada semua murid yang berada di dalam kelas tersebut.

Semua murid berdiri membawa buku-buku yang hendak mereka letakkan di loker, tiba-tiba Angel mengangkat tangannya membuat yang lain heran

"Ada apa Angel?" tanya pengawas

Angel berdiri, "Ada yang menyontek di ujian pertama" ucap Angel santai

Semua murid yang mendengar pengakuan tersebut kaget mereka tidak menyangka jika Angel akan mengatakannya.

"Nyontek? Siapa?" tanya pengawas lagi

Angel melihat ke arah Sari berada dia tersenyum miring menatapnya.

Flashback Off

[ ON ]

"BERHENTII!!!" teriak Sari spontan tanpa dia sadar seketika semua yang berada di sana berhenti mereka bukan hanya sekadar berhenti namun mereka juga tidak bergerak bagaikan patung.

Gadis berambut pendek sebahu yang merupakan Sari membuka matanya dia melihat semua orang yang berhenti tidak bergerak, Sari bingung dengan apa yang dilihatnya. Matanya melihat sekitar lalu terfokus pada sebuah jam dinding yang terpasang di kelas jarumnya tidak bergerak.

"It's a dream" ujar Sari saat tersadar jika itu hanyalah di dalam mimpi miliknya

Sari berjalan mendekati Angel yang masih berhenti, di tatapnya Angel dan semua yang dia miliki, kecantikan, kekayaan dan popularitas. Sari iri dengan semua yang Angel punya dia ingin memilikinya

"Bagaimana rasanya menjadi seperti kamu?" gumam Sari seorang diri

Lama dia menatap Angel tiba-tiba terpikir oleh Sari sesuatu yang tidak bisa dia lakukan di dunia nyata namun dia bisa melakukannya di dunia mimpi miliknya yaitu balas dendam. Sari tersenyum miring menatap Angel dia mengangkat jarinya lalu menjentikkannya.

"Mulai" ucap Sari seketika dunia berubah menjadi seperti apa yang dia inginkan.

[ OFF ]