Bab 38 PSD
Zelin menikmati makan malamnya dengan lahap. Sepertinya dia lupa kapan makan dengan lahap. Selain memang rasanya enak, juga karena masakan Bu Ani mengingatkan masakan mendiang ibunya. Masakan rumahan yang ternyata sangat dia rindukan sejak lama sekali.
"Nambah aja Non, masih banyak ikannya. Sengaja saya masak banyak." Bu Ani menyodorkan piring berisi ikan bakar.
"Iya, Bu. Makasih banyak. Saya jadi inget masakan Ibu saya." Zelin mengambil satu ekor ikan lagi dan tersenyum begitu tulus pada Bu Ani.
"Ibunya Non emang nggak tinggal bareng?"
Zelin menunduk menatap ikan bakarnya tetapi dia tetap menunjukkan wajah ceria, tidak ingin membuat Bu Ani merasa tidak enak hati karena sudah bertanya. "Sudah meninggal, Bu. Sudah lama."
"Ya Allah, maafin ibu ya Non. Maafin pertanyaan ibu."
"Nggak apa-apa, Bu." Zelin menenangkan Bu Ani yang merasa sungkan padanya. Tiba-tiba saja, Zelin teringat sesuatu. "Bu, boleh saya tanya?"
"Boleh, Non. Kalau saya tahu saya jawab."