Bab 30 PSD
Zelin sudah tahu apa yang akan terjadi bila hubungannya dengan David terpublikasi. Ada kecanggungan karena dirinya menjadi pusat perhatian di tempat kerja. Semua orang menatap dan berdesas desus di belakangnya terang-terangan.
"Kenapa mereka bicara jelas gitu sih,"gerutunya. Zelin rasanya menjadi tidak nyaman untuk bekerja.
Waktu seakan lambat sekali berjalan. Padahal Zelin sudah tidak tahan untuk terus berada di tempat kerja.
"Kenapa cemberut aja?" Tanya Robi melihat Zelin yang diam saja melihat ke depan. Entah apa yang sedang dilihat Zelin.
Zelin menoleh singkat lalu kembali menatap ke depan. Wanita itu hanya melihat acak ke depan. Tidak fokus pada satu tujuan. "Aku mau berhenti kerja, Pak."
"Lho, kenapa?" Robi mengerutkan keningnya dalam.
"Sudah nggak nyaman. Bukan karena satu hal, tapi beberapa hal." Zelin ingin lari dari kenyataan. Dia tidak mau bertemu David, Kevin, Friska dan Ammara. Hidupnya seperti sedang terancam.