"Tolong suami saya, Dokter. Dia sangat terluka parah,"
Seorang wanita menangis tersedu-sedu sambil memohon kepada dokter Yi yang akan menangani suaminya yang berada di ruangan gawat darurat.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelematkan suami Anda, saya harap Anda terus mendoakannya, Nyonya." ucap Dokter Yi lalu masuk ke dalam ruangan gawat darurat.
Wanita itu mendudukan dirinya di kursi tunggu di depan ruangan. Raut wajahnya sangat khawatir dan matanya mulai membengkak karena air mata yang tidak berhenti sejak tadi, dia bahkan tidak memperdulikan setiap orang yang melihatnya dengan bingung.
"Anda perlu tisu, Bibi?"
Suara lembut itu membuatnya menoleh dan mendapati seorang laki-laki tampan duduk di sebelahnya.
"Maaf aku mengganggu. Aku tidak sengaja lewat dan melihat Bibi menangis, jadi aku ingin memberikan tisu," ucap Haejin.
"Terima kasih, Nak." ucap wanita itu sambil mengusap air matanya dengan tisu yang diberikan Haejin.