Ketika Juna terbangun, yang di rasakannya pertama kali adalah rasa sesak di dadanya, dia menggeliat panik dan menarik napas sekuat-kuatnya agar mendapatkan oksigennya kembali.
"Hyung, tenanglah, kau sudah bangun," suara Haejin membawa Juna kembali pada kesadarannya.
Matanya mengedar mengawasi ruangan tempat di berada, dan mendapati ruangan yang sama dengan yang tadi malam sebelum dia tertidur, kamar rawatnya.
"Hyung mimpi buruk?" Haejin memberikan segelas air pada Juna.
Juna tidak menjawab, tapi segera meminum air yang diberikan Haejin. Mimpi sialan, batinnya kesal. Sudah lama dia tidak bermimpi buruk, tapi kali ini mimpi buruk itu datang lagi dan membuatnya ketakutan sendiri.
"Tadi hyung berteriak keras sekali," ujar Haejin seraya menerima gelas kosong yang Juna berikan, "Makanya aku bangunkan hyung."
Juna menatap Haejin lama.
"Ini aku Haejin, hyung tidak tiba-tiba hilang ingatan, kan?" tanya Haejin memastikan.