Chereads / SENYAPNYA LAYOKA / Chapter 6 - BAB 6 Layoka dan Perjanjian

Chapter 6 - BAB 6 Layoka dan Perjanjian

cuaca pagi desa begitu menenangkan, damai dan menyejukkan. Shera sedang membuat sarapan dibantu dengan akihiro dan bara, "akihiko, mau kemana kamu sini bantu shera memasak buat sarapan kita" ucap akihiro,"kalian ngapain bantu dia (tunjuk shera), kan kita tamu, harusnya tuan rumah yang menyiapkan dan menyuguhi sarapan"ucap akihiko, "kau ini tidak tahu berterimakasih, sudah numpang tak tahu diri, emang ini penginapan yang kau bayar, kan kau orang bayar dengan gratis, setidaknyaa siapkan keperluan sendiri, beda kali kau dengan saudara kembar kau dan juga teman kau ini"ucap shera dengan nada yang sedikit kesal. "hei, aku ini kan numpang nya ke paman hideoki, berarti ku bantu dia aja lah, toh juga disini sudah banyak orang, kasian kan paman sendiri, sekarang dimana paman" ujar akihiko, memang dari segala aktivitas membantu di rumah akihiko selalu menghindari memasak, karena bagi akihiko memasak adalah kegiatan paten bagi perempuan. "hilih, bilang aja kau tak bisa pegang pisau, ya udahlah sana ke paman biar tak mengkacau mood ku, paman ada di belakang, sono geh"usir shera ke akihiko. Akihiko pun langsung bergegas ke belakang.

"paman, mari sarapan"ucap shera, "ayo akihiko, kita sarapan" ucap paman ajak akihiko, sebenarnya aku malas sekali ajak akihiko sarapan, tapi ya sudahlah jika dia kelaparan kita yang disalahkan, akihiko kan anak orang juga kasihan ibunya"batin shera "ayo akihiko sarapan, kalau kau mati kelaparan aku yang disalahkan ibu mu"ucap shera. Mereka pun sarapan "selepas sarapan ini kalian siap-siap bertemu dengan bubu chiozie" ucap hideoki, "iya paman" ucap serempak.

Tiga pemuda kota itu pergi ke rumah bubu chiozie diantar shera, selama perjalanan shera layaknya tourgaide yang menerangkan setiap bangunan yang dilewati, rumah warga yang berbentuk bola berwarna coklat hampir serupa satu rumah dengan rumah lain, yang membedakan adalah papan depan rumah yang menuliskan nama penghuni nya. Mereka pun melewati balai desa yang sangat besar berbentuk balok berwarna merah, balai desa itu nampak hanya lima penduduk yang sedang apel. "jangan heran, jika kalian nampak desa ini sepi, paling satu rumah dihuni dua atau tiga orang, penduduk desa layoka hanya berjumlah empat puluh, penghasilan penduduk dari tanam menanam, dan beternak unggas. Nah, itu rumah shiori, rumah yang luas halamannya, ada bunga warna warni, shiori keluar dari rumah menuruni tangga,"haii, shera dan akihiko, akihiro dan bara sudah sampai dirumah ku dengan selamat, welcome to my home" sapa shiori. "hai shiori, ku antar mereka dengan selamat tanpa tersesat dan tak kurang sesuatu apapun, kau lihat wujud mereka sama dengan wujud yang kamu temui di rumah ku" balas shera dengan sedikit guyon. "hahaha, makasih shera, njum kalian masuk ke rumah bubu sudah menunggu di dalam" "kalian bertiga sana masuk, aku balik dulu ya shiori, mau bantu paman di ladang" "siap shera, salam buat paman ya" ujar shiori, "makasih ya sher, nanti kami nyusul bantu lepas dari sini" ucap akihiro

"bubu, ini tiga pemuda kota yang ku ceritakan semalam" ucap shiori "salam kenal, saya chiozie bubu shiori, panggil saja cik chio biar lebih akrab" sapa chiozie" saya akihiro, ini akihiko dan ini bara" lanjut memperkenalkan diri."silahkan duduk, biar ngobrol nya lebih enak, cik chio tahu, kalian punya rasa ingin tahu yang besar tentang desa ini, bagaimana asal mula aturan yang kaku itu kan ya" chiozie memulai obrolan, cenayang memang harus ramah dan harus siap membantu penduduk yang berkonsultasi apapun itu, seluruh hidupnya sebagai pengabdian di desa layoka. "wah, kita langsung bertanya ke narassumber yang pasti super valid, siapkan catatan dan alat perekam bara akihiro, langsung ku tanya pertanyaan pertama, siapa yang membuat aturan di desa layoka, kapan aturan yang saat ini dimulai berlaku, bagaimana latar belakang aturan desa layoka dan..." belum akihiko selesai bertanya dipotong dengan shiori,"satu-satu pertanyaan nya, bagaimana bubu ku mau menjawab"

"tidak apa-pa shiori, bubu rasa pertanyaan itu wajar ditanyakan banyak orang, baik pemuda-pemuda saya akan menceritakan detail nya desa layoka dan aturan nya dari kitab besar, warisan leluhur untuk penduduk layoka" chiozie mulai menceritakan

lima ratus tahun silam, desa layoka desa terpadat di negara ini. Suatu ketika walikota ashikawa datang ke desa layoka untuk melihat kehidupan penduduk desa. Walikota memantau banyak penduduk desa yang sudah dewasa namun belum memiliki penghasilan, desa ini hanya ada dua profesi yang petani dan beternak, walikota ashikawa menawarkan beberapa penduduk yang sudah siap untuk bekerja di kota, ditawarkan mereke bekerja pada projek pembangunan sekolah. Kepala desa layoka pun tidak keberatan, akhirnya walikota kembali ke kota bersama empat puluh penduduk desa. Walikota senang dengan hasil kerja dari penduduk desa layoka, pekerjaan yang rapi dan selesei sebelum dedline. Akhirnya berlanjut dengan proyek-proyek berikutnys, mereka pun akhirnya ada yang menjadi mandor, bahkan ada yang melanjutkan sekolah menjadi arsitektur, ilmuwan, bahkan dokter, hingga akhirnya mereka membawa semua anggota keluarganya berpindah di kota. Kepala desa mengetahui itu semua membuat geram, karena desa layoka tidak mendapatkan posisi desa terpadat, banyak penduduknya yang berpindah ke kota, semakin sepi lah desa ini. Hingga, suatu hari kepala desa bertemu dengan walikota untuk membuat perjanjian di hutan suzokoya, kepala desa didampingi dengan penasehat sekaligus penulis perjanjian yang disebut cenayang, pak kepala desa nampak sudah kesal, kepala desa meminta agar empat puluh penduduk yang diawal dibawa walikota kembali ke desa, kepala desa sangat keberatan orang-orang mahir ada di kota, merasa sangat dirugikan, penduduk adalah aset berharga baginya. kepala desa telah murka, dia pun tidak ingin mendengar suara bayi di desanya, maka dibuatlah perjanjian bahwa usia 0 -10 tahun biarlah hidup di kota, dan seseorang akan kembalikan ke kota diusia empat puluh tahun usia yang sudah berkurang produktifnya, kepala desa hanya menginginkan penduduk desa dia yang berguna, ada pengecualian bagi keturunan cenayang, dikarenakan cenayang harus menjadi penasehat pengabdi huta suzokoya, lalu bagaimana jika ada perkawinan campuran, walikota menanyakannya, maka dijawab maka akan derita bagi kedua nya yang asli layoka akan hilang di hutan ini, dan yang asli kota dia akan buta atau lumpuh, dan anak mereka akan kesusahan berteman dengan kawan nya, dia akan ditemani sukma dari hutan ini. Walikota awalnya keberatan, peraturan yang sangat memberatkan, tapi apalah daya walikota, jika janji telah terucap di hutan suzokoya, maka saksi nya pun para penghuni abstrak leluhur huutan ini. Walikota pun memberi penengah, jika terjadi perkawinan campuran maka penduduk asli kota akan sembuh atas obat racikan penduduk layoka yang hilang dihutan dan yang menemukannya adalah ama anak campuran, anak campuran boleh leluasa keluar masuk desa,hutan dan kota. Kepala desa sepakat, anak tidaklah salah dalam hal ini, dan dia menambahkan isi perjanjian bahwa dua atau tiga tahun jika sudah ditemukan maka meninggal lah dia dan akan di kubur di hutan ini batas nya saat keturunan campuran ini berusia dua puluh dua tahun lepas itu, maka tak berlaku obat itu, kepala desa seakan tidak mau mengalah, memang keras kepala. Walikota pun tak bisa berbuat lebih, hutan suzokoya sudah menjadi hutan kramat di negeri ini. Walikota menyepakati semuanya namun perjanjian ini akan usai jika ada keturunan campuran yang menemukan pusaka, pusaka yang jika ditebas di tempat kita ini maka hilanglah perjanjian ini, pusaka itu dibuat dari dedaunan perak, dengan pegangan nya dari ranting buah kendara dan dihiasi dengan bola ditengah nya berupa buah parijoto yang bertangkai dua, kita akan sebut pusaka asoka. Dan yang bisa melihat pohon kendara itu dia yang berasal dari keturunan campuran. Kedua nya sepakat, di hutan suzkoya pula akan ditemukan penghilang aturan kaku ini. Peraturan itu hidup, hingga sekarang." chiozie mengakhiri cerita,"makanya saya ingin bertemu dengan kamu bara, keturunan campuran yang bisa menemukan pohon buah kendara itu, bukankah kamu sudah melihat buat obat teman-teman kamu bisa masuk ke desa ini, jadi tolong bantulah desa ini, biarkan kami kembali ke kehidupan normal yang bisa keluar masuk ke kota, cik chio sangat berharap kalian bersama-sama membantu shera menemukan pusaka asoka, cik chio yakin kali ini akan berhasil, kalian pemuda yang kompak"ujar chiozie yang sangat berharap.

"sudah cukup dan tercatat semua jawaban nya bukan, sekarang pulanglah, persiapkan diri kalian buat perjalanan besok, kita akan jelajahi hutan suzokoya" ucap shiori, "cik chio bolehkah nanti sore kesini lagi, kami ingin mendengar apa itu hutan suzokoya, anggap aja sebagai bekal untuk kami agar kami berhasil" rayu akihiro, "baiklah, datanglah kesini lagi nanti sore, bawa juga shera" ujar chiozie