Chereads / SENYAPNYA LAYOKA / Chapter 8 - Bab 8 Missi Pertama

Chapter 8 - Bab 8 Missi Pertama

Tiba lah Hari yang dinantikan, petualangan sejati akan dimulai. Shiori bersama bubu chiozie menghampiri rumah Hideoki. Mereka dipersilahkan duduk, sembari menunggu shera dan tiga pemuda kota itu keluar dari kamar masing-masing. shera kembali membaca surat terakhir dari baba bubu nya, tertulis alamat tempat tinggal orang tua nya do kota, shera terlihat sudah tidak sabar terselesaikan Missi ini, dia sudah sangat ingin berkumpul bersama keluarga nya. "semoga kalian baik-baik saja, tunggu shera menghampiri Kalian di alamat ini " ucap batin shera. sementara, tiga pemuda itu saling bertatapan satu sama lain, seperti sedang saling bertukar energi positif, mereka bertekad bulat bahwa perubahan ada pada mereka, "Akihiko, Akihiro mari berjuang terus sampai Missi kita berhasil" seru Bara dengan mengepalkan tangannya, "iya" jawab kompak si kembar. mereka pun keluar dari kamar. "salam cik chio" sapa Akihiro, "hai kalian, bagaimana kabarnya, sudah siap untuk berpetualang" ucap chiozie mencoba membantu semangat mereka agar terus membara. "paman berharap kalian berhasil menyelesaikan Missi, kami berharap penuh kepada kalian" ucap hideoki. "Bara, ku titipkan mereka terutama anak saya ini ya, kau ketua nya kan" ucap chiozie, "eh.. iya cik" jawab bara sedikit grogi, "eh kau janganlah grogi Bara, tenang cik chip shiori memang aman di tangan Bara, mereka kan jodoh jadi harus saling menjaga, bukan begitu"ucap Akihiko dengan mengejeknya "merah tuh pipi bara, shiori pun menunduk malu" tambah saut shera, "sepertinya bakal ada dua pasangan nih, Akihiro kamu yang paling stabil dan bijak, tolong dijaga kekompakan, dan saling membantu satu sama lain" ucap chiozie, dia sudah terlihat bahwa diantara mereka hanya Akihiro lah yang selalu fokus dan tenang.

"boleh minta waktu nya, ada yang cik chio Belum tersampaikan ke kalian, jadi tolong dengarkan ya", "tentu cik, kami masih ada waktu sebelum matahari terbit kita akan berangkat" ucap Bara, "jika kalian telah menemukan semua bahas, maka segeralah buat pusaka Asoka itu, lawan kalian bukan lah seseorang yang berwujud, atau master melainkan nafsu kalian, tolong jangan tergoda dengan apapun yang tidak ada kaitannya dengan Missi kalian, ingat waktu kalian hanya 2 hari, jadi manfaatkan waktu yang ada semaksimal mungkin" ucap chiozie yang belum bisa tertangkap full oleh mereka. "baik cik chio, kalau begitu kami pergi dulu mohon pamit juga paman hideoki" ucap Akihiro.

perjalanan penyelesaian Missi pertama, bertemu dengan baba nya Bara, mereka berjalan selangkah demi selangkah meninggalkan desa dan sampailah di depan hutan suzokoya. Bara sudah tidak bersabar bertemu dengan Baba, untuk mengenali Baba nya Bara membawa foto yang dulu menggendongnya Bara semasa Bayi.

Benar kata chiozie, Bara seakan tertuntun jalan mana yang harus dilewati.

"Bara, kau seakan sudah tahu aja nih seluk beluk area hutan" tanya shiori yang sedikit kagum, "ntah lah, seakan ada feeling aja jalan mana yang mau ku lewati" jawab Bara, Betul saja Bara melihat ada seorang bersembunyi di balik pohon lebat yang sedang mengamati kelompoknya, "siapapun itu yang bersembunyi di balik pohon, bisakah anda keluar, ada hal yang ingin kami tanyakan" seru Bara, "apa Hal yang ingin kau cari Nak" seseorang yang sebaya dengan Hideoki keluar dari belakang pohon. Bara langsung mengenali wajah orang itu, "Baba, ini aku Bara anak Baba" ujar bara, lelaki itu berjalan semakin mendekati Bara, dan bertanya secara sungguh-sungguh "Benarkah kau Bara anakku? kau kesini ingin menjemput ku dan membawaku bertemu dengan bubu mu" ucap lelaki itu. Bara hanya bisa mengangguk-angguk, hari masih siang Missi satu telah berhasil.

Tak ingin berlama-lama dalam suasana pertemuan ayah dan anak yang telah terpisah bertahun-tahun, Bara ingat masih ada Missi satu yang juga begitu amat penting untuk banyak orang, "baba, aku akan antarkan baba bertemu bubu tapi setelah kami selesaikan Missi kami menemukan pusaka Asoka. ketika bara ingin menyampaikan Missi keduanya, baba bara berucap "Nak, obat buat bubu mu masih ada yang kurang ramuannya", ternyata masih ada hal yang harus dituntaskan, "apa itu", "Baba belum bisa menemukan buah Kendara, bantu Baba ya, Baba tau kamu lah yang bisa melihat buah itu karena kamu anak keturunan campuran" ucap Baba Bara, jawaban Bara kembali mengangguk.

memang Bara lah yang bisa melihat nya, namun info keberadaan nya sudah dituliskan pula di kitab desa layoka yang sudah dipelajari shiori, "buah itu ada di jarak seratus meter ke Utara dari pohon besar ini" ucap shiori, tanpa berpikir panjang Bara dan teman-teman menuju jarak 100 meter ke utara, Bara mencoba mengamati secara teliti di tempat yang shiori tunjukkan, sekali lagi diamati hingga sepuluh kali pengamatan sampailah ia menemukan buah kendara itu. "Baba, ini dia buah kendara" Bara langsung memberikan ke baba nya, "Bagus Bara, sekarang kita bisa buat obat buat penyembuh mata bubu mu" ramuan ini akan tercampur setelah setengah jam, sembari menunggu Bara bertanya kepada Baba nya pertanyaan kenapa dia tidak kembali ke rumah dan menemui nya untuk meminta bantuan mencari kesempurnaan untuk obat bubu nya, "Baba, apakah baba tidak bisa keluar sebentar mencari ku dan kita buat bersama-sama ramuan ini" Baba tau apa maksud dari pertanyaan bara, "memang baba tidak bisa keluar dari hutan ini, baba tidak tahu jalan keluar hutan ini, seakan akan baba berjalan di tempat yang sama tiap hari, tapi baba yakin kau yang akan mencari baba" ucap nya, "Paman, lalu bagaimana paman bisa bertahan hidup di alam hutan ini" tanya Akihiro dengan penasaran, " saya memang tidur ditempat ini, jika saya lapar saya pergi ke ujung sana dekat sungai banyak pepohonan berbuah yang mengenyangkan, jika tidak baba memakan ikan-ikan disini" ucap nya, "Ada sungai juga kah, jernih kah airnya" tanya shera, "ya tentu jernih nona, hutan ini kan jarang di sentuh banyak manusia" ucap Akihiko dengan gaya sok tahu nya, "eh kau, aku tidak bisa dengan mu" muka shera sedikit cemberut, rasanya itu pertanyaan yang konyol ditanyakan, "iya betul, air di sungai itu jernih sekali, kau pun bisa langsung lihat ikan-ikan yang sedang berenang" ucap nya, "ehm paman, pernahkah bertemu dengan seseorang sebelum berjumpa dengan kita" tanya shiori, "seharusnya pernah, karena cenayang dan kepala desa layoka rutin ke hutan sebulan sekali, namun paman tidak pernah sekalipun bertemu mereka, pandangan kami seperti disamarkan tak bisa saling melihat ataupun merasakan kehadirannya. mungkin ini bagian dari derita yang harus kami tanggung sebagai hukuman atas pelanggar aturan desa" ucapnya dengan menghela nafas.